NovelToon NovelToon
Terlahir Kembali Untuk Balas Dendam

Terlahir Kembali Untuk Balas Dendam

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Dendam Kesumat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / trauma masa lalu
Popularitas:807.7k
Nilai: 4.9
Nama Author: lizkook lovers

Hidup seorang Aellyn Kiran Cayle ( 20 ) selalu berjalan mulus tanpa hambatan. Ia selalu mendapat kasih sayang yang lebih dari keluarganya. Sejak kecil, ia sudah terbiasa hidup bergelimang harta.

Namun, kehidupan Aellyn yang sangat nikmat itu harus berakhir karena kebodohannya yang selalu mempercayai semua kata-kata dusta dari sahabat dan juga kekasihnya.

Hidup Aellyn hancur sehancur-hancurnya, apalagi saat dua manusia biadab itu mengakui perselingkuhan mereka.

Dan pada hari itu juga, dua manusia biadab yang sangat ia percayai itu benar-benar mengakhiri hidupnya dengan memisahkan jiwa dari raganya.

Semua nya terasa seperti mimpi, sampai Aellyn tiba-tiba terbangun di dalam sebuah kamar yang terasa tidak asing baginya.

Dan Aellyn lebih terkejut lagi saat ia melihat kalender yang menunjukkan bahwa ia berada di tahun 2023, 8 tahun yang lalu, saat kehancuran hidupnya di mulai.

"Ternyata tuhan cukup berbaik hati memberikanku kesempatan untuk membalaskan dendam kepada kalian."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizkook lovers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 26

Aellyn kembali masuk ke kampus seperti biasa dengan diantar oleh sang suami tercinta.

"Aku masuk dulu ya," ucap Aellyn setelah mencium punggung tangan sang suami.

Wanita cantik itu hendak membuka pintu mobil namun tangannya di tahan oleh sosok berbadan tegap disampingnya.

"Ada apa?" Tanyanya pada sang suami yang kini malah mengukir sebuah senyuman penuh arti.

Re tidak mengatakan apapun, namun ia langsung menarik tengkuk leher istri kecilnya lalu menyatukan bibir mereka dengan gerakan yang terlampau lembut.

Manis, lembut, candu dan yang pasti sangat memabukkan. Ciuman itu begitu hangat, membuat Aellyn seolah terhipnotis hingga memutuskan untuk menyandarkan tubuhnya pada pintu mobil dan menarik leher sang suami untuk semakin mendekat.

Tangan kanan Re berada di belakang kepala Aellyn, melindungi kepala sang istri dari benturan, sedangkan tangan kirinya berpegang pada kepala kursi yang Aellyn duduki.

Semakin dalam dan semakin memabukkan, keduanya terbuai terlalu dalam hingga rasanya mereka enggan untuk melepaskan tautan bibir itu.

Namun, mereka harus tetap melakukannya demi mengambil pasokan oksigen yang dirasa mulai menipis.

Nafas keduanya memburu, terengah dengan bibir terbuka sambil menatap satu sama lain.

Re menempelkan dahi mereka lalu menggesekkan hidung mancungnya para hidung mungil Aellyn.

"Kita pergi ke hotel aja yuk," ajak Re yang dihadiahi sebuah pukulan dari Aellyn di bahunya.

"Ih, masih pagi kok pikirannya udah kotor!" seru yang lebih muda, menatap garang pada Re yang hanya bisa tergelak karena merasa gemas dengan ekspresi sang istri.

Merasa ditertawakan, Aellyn pun segera mendorong tubuh Re menjauh lalu keluar dari mobil dengan cepat.

Bukannya kenapa, Aellyn hanya takut jika Re benar-benar merealisasikan ucapannya dan membuat Aellyn tepar seharian karena kelelahan.

Memasuki kelas, Aellyn dibuat mengerutkan kening lantaran tak mendapati keberadaan sang sahabat disana padahal seingatnya hari ini mereka seharusnya ada di kelas yang sama.

Aellyn hendak bertanya pada teman-temannya sekelasnya namun tak jadi karena sang dosen pengajar tiba-tiba memasuki kelas.

Semua orang segera berhamburan duduk di bangku yang sudah disediakan saat sang dosen berkaca mata telah duduk di bangkunya.

Pembelajaran di mulai, namun Aellyn sama sekali tidak bisa fokus karena terus saja kepikiran tentang Lea. Tak biasanya gadis itu membolos, bukankah nilai sangat penting untuk Lea?

...***...

Sedangkan itu, sosok gadis berkaca mata yang sedang di pikirkan oleh Aellyn ternyata tengah berada di rumah sakit, jatuh berlutut dihadapan seorang pria tua yang hanya menatap datar dirinya yang sedang menangis.

"Tuan, saya mohon, tolong selamatkan adik saya!" Lea memohon dengan berderai air mata, namun sosok lelaki gagah dengan rambut beruban itu tetap kukuh dengan pendiriannya.

"Saya hanya memberikan kamu satu syarat, tapi kamu bahkan tidak bisa melakukannya."

Kepala Lea tertunduk, tak berani menatap mata tajam pria paruh baya dihadapannya.

"Saya tidak bisa melakukannya, tolong berikan saya tugas lain yang lebih mudah."

Kekehan sinis terdengar mengalun dari bibir pria itu. "Kamu bisa menyebarkan video anak kesayangan saya ke seluruh penjuru kampus, lalu kenapa ketika saya meminta kamu untuk melakukan hal yang sama, kamu tidak bisa melakukannya?"

Lea menggeleng pelan. "Aellyn adalah teman saya, saya tidak akan mau melakukan hal yang akan membuatnya menderita!"

"Kalau seperti itu mau kamu, terserah kamu saja. Jangan salahkan saya kalau kamu kehilangan adik tercinta-mu itu karena kamu lebih memilih untuk melindungi kehormatan teman barumu itu." Pria itu tersenyum sinis menatap keterkejutan Lea, lalu berbalik dan hendak pergi dari sana.

Namun, langkahnya terhenti saat Lea dengan tiba-tiba memeluk kakinya dengan erat.

"Saya akan memberikan uang sebanyak apapun yang anda mau, tapi tolong, tolong biarkan adik saya tetap hidup! Saya mohon," tangisan Lea semakin deras.

"Saya tidak membutuhkan uang mu," ucap pria itu dengan dinginnya.

"Apapun, apapun yang ada inginkan akan saya berikan asalkan tidak menyakiti Aellyn dan bisa menyelamatkan adik saya, saya bersedia melakukannya!" Lea benar-benar tidak bisa kehilangan adiknya, namun ia juga tidak mungkin melakukan apa yang pria itu minta sebelumnya.

Salah satu sudut bibir pria itu tertarik keatas membentuk sebuah seringaian jahat yang mengerikan.

"Saya menginginkan keperawanan kamu."

DEG!

Jantung Lea terasa seperti berhenti berdetak saat itu juga. Tangannya yang tadi memeluk kaki pria itu segera terlepas dengan sendirinya.

"Kalau kamu setuju, datanglah ke hotel Permata Indah pukul 10 malam ini," ucap pria itu sebelum melangkah pergi meninggalkan Lea yang masih mematung ditempatnya.

Lea shock. Keperawanannya? Bagaimana mungkin ia bisa merelakannya untuk pria bejat seperti itu?

Keperawanan yang telah ia jaga selama 20 tahun lebih untuk calon suaminya kelak, bagaimana mungkin ia bisa memberikannya begitu saja?

Tapi bagaimana dengan adiknya? Lea tidak bisa kehilangan adiknya, ia tidak bisa kehilangan satu-satunya keluarga yang ia punya.

Adik Lea sekarang ada di tangan pria itu, dan Lea tidak bisa melakukan apapun untuk menyelamatkan adiknya, ia tidak punya uang, apalagi kuasa.

...***...

Aellyn benar-benar muak, sejak tadi Sean terus saja mengikutinya padahal ia sudah berulangkali mengusir laki-laki itu.

"Aellyn sepulang dari kampus, kita jalan bareng yuk," ajak laki-laki dengan senyuman yang tak pernah luntur dari wajahnya, mengerikan.

Mendengus pelan, Aellyn pun meletakkan alat-alat makan yang semula ia gunakan untuk memotong daging steik. "Kamu lupa atau amnesia? Aku ini sudah menikah!" Aellyn mengangkat tangannya dan menunjukkan sebuah cincin berwarna perak yang melingkar apik di jari manisnya.

Bukannya pergi, Sean malah tersenyum ke arah Aellyn. "Memangnya kenapa kalau kamu sudah bersuami? Bukannya kamu gak cinta ya sama dia?"

Kali ini giliran Aellyn yang tersenyum ke arah Sean. "Kata siapa aku gak cinta sama dia? Kami saja sudah akan memiliki buah hati," Aellyn mengusap perut ratanya dengan lembut hingga membuat Sean melotot lebar karena sangking terkejutnya.

Duh, kenapa aku malah ngomong gitu sih?!

Aellyn sendiri juga tidak mengerti kenapa ia bisa berbicara seperti itu, namun sudahlah, nasi sudah menjadi bubur. Ia hanya bisa berharap, semoga saja Sean tidak bocor dan mengatakan hal ini pada semua orang atau Aellyn akan kesulitan untuk menjelaskannya pada semua orang.

Hei! Aellyn kemarin baru saja menuduh Sean dan Rara berselingkuh, lalu jika ia ketahuan hamil sekarang, maka itu sama saja dengan ia menggali kuburannya sendiri.

"Sayang, itu gak bener kan?" Sean dengan penuh harap menatap mata Aellyn, namun yang ia dapatkan justru tatapan penuh kebencian dibinar mata sang mantan kekasih.

"Terserah kamu mau percaya atau enggak, aku gak peduli," Aellyn menyandang tasnya lalu segera pergi dari sana.

Si-al, selera makannya jadi hilang gara-gara Sean.

...•Bersambung•...

Visual Ale kayanya belum aku publish ya?

1
Minn
bagus Re..memang sudah seharusnya diusir Karna sangat mengganggu
Minn
good job Lyly👍👍
Minn
yakinlah rara dia bukanlah tandinganmu sekarang
Phoobe Pudji
Luar biasa
Minn
welcome to me😄hai tor🙋
Raisanero
Oalah kang david sempat2nya mikir gratisan di saat kritis
Yuan Li
Mbak honey Lee yg cocok jd mama mika...
Yuan Li
Badas....MC nya👍👍👍🔥🔥
Seroja
sepertinya ceritanya bagus tp trlalu banyak narasi, percakapan dikit, jadi males bacanya,,,, sory thor ga aq lanjut
Ruth Khoiriyah
certanya panjang kali lebar tapi pake diagonal n arisontal muter2 sampe kyk gasing😇😇😇
Sri Lestari
bagus beneran kok
Puspita Sari
ih seru kayanya kl ortunya si re ada adegan romantis nya hahhaha
Puspita Sari
karin kayanya mau dengerin suara desahan di malam hari yak hahahha
Puspita Sari
emang abis donor ga dikasi minuman apa gtu trs emak bapaknya juga ga inget apa beliin makanan hehehhee
vi
aq suka... aq suka..
Ramlah Kuku
aku ga ngerti gimana itu 2031 ko balik ke 2023
Yaser Levi
memang teror mental sangat bahaya kakak tingkat bulying..
Yaser Levi
tolong galikan utkku satu ton berlian dunk tanteeee
Yaser Levi
thor.km UAS..masih sklh kah?gak bahaya ini nulis otak traveling ke hal2 yg sangat hot bgni..😂
Yaser Levi
thor...aku penikmat novel yg sdh tamat..krn sering kecewa baca novel yg lagi up..tp berenti ditengah jalan..skrnh lagi baca nih..😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!