Kupikir aku akan bahagia menikah dengan seorang Arjuna Raka Sastrowardoyo. Wajahnya yang sangat tampan dengan tubuh atletis tenyata tak bisa memberikan kenikmatan di ranjang.
Pria itu impoten dan mempunyai keanehan lain saat berada di ranjang.
Aku merasa kecantikan dan kemolekan tubuhku tak berguna. Hanya saja ia sangat baik dan loyal padaku. Semua hartanya yang banyak itu bebas aku gunakan yang penting ia puas menyiksaku.
Aku tidak tahu apakah aku akan bertahan atau memilih mencari kebahagiaan lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bhebz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Bangun Mas!
"Kamu darimana saja May?" tanya sang mama mertua ketika ia baru saja masuk di rumah suaminya. Mayang tersentak kaget. Ia tak menyangka kalau mama mertuanya itu ada di depan pintu.
"Habis senam di depan rumah Jeung Ira ma," jawab Mayang tersenyum.
"Oh tetangga baru itu ya."
"Iya ma."
"Suami kamu kayaknya mau pergi tuh, gak mau diurus dulu. Kali aja butuh sesuatu."
"Ah iya ma. Untungnya aku cepat kembali. Permisi ma." Mayangsari pun segera melangkahkan kakinya menuju kamar mereka. Ia bersyukur karena mamanya itu selalu baik padanya.
Sesampainya ia di dalam kamar. Arjuna menjemputnya sudah dalam keadaan siap untuk berangkat.
Sebuah kemeja biru muda ia padukan dengan celana bahan senada sudah terpasang rapi di dalam tubuhnya yang sangat atletis.
"Katanya gak kemana-mana hari ini, kok udah rapi aja sih mas," ucap Mayang seraya menghampiri tubuh suaminya itu.
"Iya. Maunya sih begitu tapi ini aku baru dapat telepon kalau ada urusan penting di luar kota yang harus aku tangani dulu. Jadi aku harus pergi sayang," ucap Arjuna dengan senyum diwajahnya.
"Berapa hari sih mas, gak lama 'kan?" ucap Mayang dengan tatapan penuh cinta pada suaminya itu.
Sungguh, Ia tak rela berpisah lama-lama dengan suaminya setelah ia tahu kalau mereka sebenarnya saling mencintai.
"Aku pergi satu pekan saja kalau urusannya gak ribet. Gak apa-apa 'kan May?" ucap Arjuna seraya meraih pinggang wanita cantik dihadapannya dan mengecup bibirnya singkat.
Mayang tersenyum saja meskipun sebenarnya hatinya sangat tak rela.
"Berangkatnya jam berapa mas?" tanya Mayang seraya mengelus lembut rahang tegas sang suami.
"Masih sekitar satu jam lagi sih. Sopirnya belum datang. Katanya mau pamitan sama istrinya dulu."
"Kalau gitu kita masih ada waktu berpamitan juga dengan cara yang indah mas," senyum Mayang dengan sangat menggoda.
Arjuna sangat mengerti apa yang sangat diinginkan oleh istrinya itu. Ia pun mengangguk kemudian segera mengangkat tubuh wanita itu ke atas ranjang.
Setelah itu ia membuka pakaiannya di depan wanita itu yang juga mulai membuka gamis sporty yang sedang digunakannya.
Penampilan keduanya pun langsung polos tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh mereka.
Mata mereka berdua saling memandang dengan hasrat yang mulai terbakar. Mayang Sari langsung fokus pada tongkat suaminya yang sudah mulai bangun meskipun masih sangat malas-malasan.
"Mas, tunggu bentar yaa," ucap wanita itu saat suaminya mulai menyentuh permukaan kulitnya dengan belaian jari-jarinya.
"Eh mau kemana?" tanya Arjuna bingung. Wanita itu tersenyum saja kemudian turun dari ranjang dan mencari tas yang ada isi minyak herbal urut buatannya ibunya.
"Taraaaa aku punya ini mas," ucap Mayang seraya memperlihatkan sebuah botol kecil di tangannya.
Pertama-tama ia ingin memakai minyak itu dulu daripada obat kuat dari Jeung Ira. Ia khawatir kalau suaminya meminum obat seperti itu padahal mau bepergian jauh.
Gimana kalau reaksinya baru setelah satu jam, dan tongkat pria itu berdiri tegak dan lama saat ia tidak ada sebagai pawangnya?
Bisa-bisa berabe dong. Iyya gak readers? Hehehe.
Untuk itu ia akan mencoba minyak itu dulu sebagai obat luar dan menurutnya hanya sebagai ajang coba-coba daripada ia penasaran.
"Itu apa sayang?" tanya Arjuna ikut penasaran. Mayangsari hanya tersenyum kemudian membuka tutupnya dan menghampiri suaminya.
"Kamu duduk deh mas, aku ingin mengoleskan minyak ini untuk tongkatmu dulu," ucap wanita itu seraya meminta suaminya untuk duduk atau berbaring di atas ranjang dan ia akan menjadi seorang tukang urut plus-plus untuk pria itu.
"May, tongkatnya Udah bangun hanya karena melihatmu sayang. Gak perlu pakai itu ya," ucap Arjuna ragu. Ia pun mengarahkan tangannya pada tongkat saktinya yang memang sudah berdiri tegak sejak Mayang sibuk di depan matanya tanpa busana.
"Iya mas, tongkatmu ini emang gampang bangun tapi gampang juga tertidur padahal belum juga ngapa-ngapain," ucap Mayang kemudian mengecup ujung tongkat sakti suaminya yang mulai membuatnya berkedut dan merinding.
"Harus diterapi dulu mas agar belajar untuk kuat dan tahan lama," lanjut Mayangsari kemudian memasukkan milik suaminya itu ke dalam mulutnya sebelum memberinya minyak urut.
Arjuna melenguh pelan menikmati semua yang dilakukan oleh istrinya itu. Ia memang gampang bangun dan juga puas hanya karena melihat istrinya itu saja. Tapi setelah beberapa menit ia juga gampang tertidur kembali.
Wanita itu pun mulai mengolesi batang tongkat suaminya itu dengan minyak setelah berdoa pada Tuhan sang penguasa alam. Dari pangkal sampai ujung ia urut dengan sangat sabar.
Arjuna merasakan dunianya sangat indah dan berwarna. Rasanya ia dibawa terbang oleh istrinya ke puncak nirwana.
"May, uggghh sayang," lenguhnya dengan wajah tersiksa menahan rasa nikmat yang selalu diberikan oleh istrinya itu. Sedangkan Mayang merasakan tubuhnya gemetar karena tongkat yang ada di tangannya semakin membesar dan juga mengeras bagaikan batu.
"Mas, bangun dong," ucapnya dengan suara manja dan bergetar menahan hasrat yang sudah tak bisa lagi ia tak tahan.
"Aku udah bangun sayang."
"Bukan bangun kayak gitu mas!"
"Lalu?"
"Kamu bangun dan ke kamar mandi!"
"Kenapa?" Arjuna tersentak kaget dari fantasinya yang sudah sangat menyiksanya.
"Mau main di kamar mandi sayang?" tanyanya dengan senyum diwajahnya.
"Gak!"
"Lalu?"
"Cuci dulu tongkatmu mas. Aku gak mau kalau berminyak kayak gini!"
🌺
*Bersambung.
Like dan ketik komentar agar author semangat updatenya oke?
Adakah sedekah Vote untuk mereka gaess?🤭