NovelToon NovelToon
Revenge Took Me To Hell

Revenge Took Me To Hell

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:325
Nilai: 5
Nama Author: nerissa ningrum

Bagaimana jika dendam yang kita simpan sangat lama jatuh pada orang yang salah
dan bagaimana jika upaya pembalasan dendam yang sudah di susun dengan seapik mungkin malah berbalim menyerang kita dengan bertubi-tubi, mengikis tubuh kita, dari kulit sampai ketulang dan begitu teramat menyiksa sampai mendarah daging


"Kamu jatuh hati pada orang salah"

Kata itu lebih menyakitkan dari sasaran dendam yang salah alamat

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nerissa ningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tugas Luar

Mendapati persetujuan dari Lionel agar dirinya bisa di ajak untuk ikut survei lokasi di luar sebagai dinas di luar kantor untuknya saat pertama kali, Danica pun di ajak Dody untuk ikut serta, dan Dody tentu tidak hanya mengajak Danica saja

"bawakan barangku dong, itu berat" seru sosok wanita muda yang ternyata ikut serta dengannya melakukan survei lokasi bersama Dody atasan mereka

Danica melirik ke arah satu koper besar yang di bawa wanita itu jadi wajar saja jika wanita bilang berat "kita itu pergi cuma dua hari bukan untuk satu bulan, kalau kamu merasa berat, ya sudah tinggalkan saja dan jangan di bawa " Danica memang bukan orang yang pemarah tapi bukan berarti orang lain bisa seenaknya saja dengannya apalagi ini mereka baru saling kenal

"berani kamu ya" tunjuk wanita itu ke arah Danica "kamu gak tahu siapa aku hah" wanita itu berkacak pinggang ke arah Danica dengan tatapan menantang

Danica menghela nafas lelah "aku tahu siapa kamu, kamu Safiya, teman satu tim yang kebetulan juga ikut membantu atasan kita untuk melakukan survei lokasi di tempat ini " balas Danica dengan datar

Tak mau lagi mendengar ocehan Safiya, Danica memilih untuk segera menyusul Dody yang nampak selesai memesan tiket

"sudah beres tuan " tanya Danica dengan sopan

"sudah, nih" Dody langsung menyerahkan tiket yang sudah ia pesan pada Danica lalu kepada Safiya yang berada di belakang Danica

"kita langsung saja masuk karena sudah mau take off" ucap Dody

"baik tuan" kembali Danica mengekori langkah Dody dan Safiya terpaksa mengikuti dari belakang

***

Sampai di hotel tempat mereka menginap Dody kembali menyerahkan kunci kamar untuk Danica yang akan menempati kamar yang sama "kalian saa kasih waktu istirahat satu jam, kita akan berangkat makan siang dan langsung ke lokasi setelah itu " ucap Dody

"baik tuan " balas Danica

"apa gak terlalu cepat pak istirahatnya " Safiya langsung melayangkan protesnya pada Dody

"kalau kamu merasa terlalu sebentar, ya sudah pulang saja, saya tinggal bikin penilaian sesuai kinerja kamu dan tuan Lionel nanti yang akan memutuskan kamu masih layak bekerja di sini atau tidak " balas Dody dengan dingin

Melihat Dody yang sudah menjauh Danica segera berjalan menuju lift untuk menuju kamarnya yang kebetulan berada di lantai 10

"hei tunggu" mati-matian Safiya menarik koper besarnya untuk menyamai langkah Danica yang sudah berjalan lebih dulu darinya

"cepat banget sih jalannya " keluh Safiya ketika dia sudah bisa menyusul Danica yang kebetulan akan masuk ke dalam lift

"ini bukan aku yang kecepatan jalannya, tapi kamu yang terlalu banyak bwa barang gak penting, yang mana itu membatasi ruang gerak kamu " balas Danica

Safiya hanya mendengus kesal tanpa banyak menggubris ucapan Danica yang menurutnya tidak penting sama sekali

Sampai di kamar mereka Danica langsung memberikan pertanyaan pada Safiya "mau kamu yyang lebih dulu mandi atau aku" tanya Danica langsung pada intinya

"aku saja, aku terlalu banyak berkeringat " tanpa menunggu balasan dari Danica, Safiya bergegas menuju kamar mandi

Danica hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Safiya yang meurutnya begitu kekanak-kanakan

Selagi menunggu, Danica memilih untuk kembali mempelajari proposal kerja yang di buat Dody, agar setidaknya nanti ia masih bisa sedikit membantu Dody

"aku harus tampil baik di pekerjaanku agar aku bisa makin dekat dengan Lionel " gumam Danica penuh tekad untuk menampilkan kinerja terbaiknya agar Lionel bisa menatap dirinya dan dia makin dekat dengan Lionel dan bisa masuk ke lingkungan keluarga Lucas dan Dario, ayah dari Lionel

Danica terus memandangi jam tangan di pergelangan tangannya "apa dia bersemedi, sampai 45 menit saja belum kelar mandinya " gerutu Danica akan lamanya Safiya mandi padahal ini sudah 45 menit Safiya masuk ke kamar mandi

"gak bisa seperti ini terus" baru saja Danica berniat mengetuk pintu kamar mandi, Safiya pun keluar kamar mandi dengan handuk kimononya

"tuh selesai" ucap Safiya dengan sinis

Danica hanya memutar bola matanya malas dan memilih untuk mandi dengan cepat agar ia tidak terlambat menghampiri Dody untuk makan siang

Tak butuh waktu lama, lima menit saja Danica sudah menyelesaikan ritual mandinya "buset mandi apa bukan itu " sindir Safiya yang masih sibuk mengaplikasikan skincare ke wajah cantiknya

Danica malas menanggapi sindirian Safiya dan lebih memilih bergegas berpakaian rapih dan memakai make up tipis dalam waktu singkat "sebaiknya kamu mempercepat dandanmu Safiya, tuan Dody palng tidak suka ketidaksiplinan, jika dia bilang sejam lagi, maka itu harus sejam lagi" ujar Danica yang sudah selesai memakai make up tipisnya, yaitu hanya sunscreen dan liptin saja

"aku gak bisa yang dandan asal kaya kamu" balas Safiya dengan sinis

Danica melirik ke arah jam tangan miliknya "ini tinggal 3 menit Safiya, aku harap kamu cepat, aku duluan " pamit Danica yang memilih berlalu dengan cepat sebelum Dody murka padanya

Dan benar saja, saat Danica datang, Dody sudah menatapnya dengan tajam "mana Safiya " tanya Dody

"tadi masih bersiap tuan" balas Danica

"kita itu kerja ya bukannya mau fashion show, ngapain bersiapnya lama banget " ucap Dody dengan dingin

"saya gak tahu tuan " balas Danica

"sudahlah, dua menitmu itu berharga, sekarang makan cepat, kalau dia terlalu lama tinggalkan saja " ucap Dody dengan dingin

30 menit berlalu, acara makan keduanya pun hampir usai, namun Safiya masih belum kunjung tiba "aku paling malas dengan orang yang tidak bisa menghargai waktu " gerutu Dody dengan kesal

Dan saat keduanya bersiap akan berangkat, Safiya baru tiba "loh kalian sudah selesai makannya, aku belum makan loh " tanya Safiya

Dody menatap tajam ke arah Safiya "bukankah aku sudah memperingatkanmu untuk datang makan siang satu jam lagi, dan ini sudah 112 menit Safiya" geram Dody sembari melirik ke arah jam tangannya

"aku paling tidak suka dengan orang yang tidak di siplin, kalau kamu mau makan silahkan saja, aku tidak ingin menemanimu " seru Dody dengan sinis

"hah" Safiya menatap tak percaya ke arah Dody yang memilih pergi menajuh membuatnya terpaksa berlari untuk mengikutu Dody

"bisa di kirim ke Afrika aku kalau aku samppai di pecat " tak ingin di kirim ke Afrika seperti ucapan mamanya, akhirnya Safiya memilih mengikuti Dody dengan melewatkan makan siangnya

Danica menyamakan langkah Safiya "aku tadi sempatkan memesan roti lapis untukmu" Danica menyerahkan satu paper bag berisis roti lapis dan jus jeruk untuk Safiya

Safiya mengambil kasar paper bag itu tanpa mengucapkan terima kasih dan Danica tak mau ambil pusing masalah itu

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!