Akibat dari cinta satu malam, membuat Vie harus merelakan masa mudanya. Setelah dikeluarkan dari kampus, ternyata Vie juga diusir oleh ayahnya sendiri karena Vie telah mencoreng nama baik keluarga.
Lima tahun berlalu, kehidupan pahit Vie kini telah terobati dengan hadirnya sosok Arga, bocah kecil tampan yang sedang aktif berbicara meskipun kini tak tahu dimana keberadaan ayahnya.
Namun, siapa yang menyangka jika selama ini Vie bekerja di perusahaan milik keluarga kekasihnya. Hal itu baru Vie ketahui saat kekasihnya mulai mengambil alih perusahaan.
Masih adakah rasa yang tertinggal untuk sepasang kekasih di masa lalu ini? Mari kita ikuti kisahnya 😊
IG : teh_hijaau
FB : Teh Hijau
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon teh ijo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hidden Baby 27
Setelah siap membersihkan diri, Dirga membangun Vie yang sudah tidur, namun sayangnya Vie engga untuk bangun.
"Vie, bangun. Udah makan belum? Kita makan yuk, aku dah kelaparan." Dirga menggoyangkan tubuh Vie namun, Vie tak merespon, akhirnya Dirga menghela nafasnya lalu beranjak keluar.
Setelah memastikan Dirga tidak ada, Vie langsung membuka matanya. Ajakan Dirga mampu menggetarkan hatinya. Perlahan ia pun turun dari ranjang. Namun, sebelum berlalu Vie menyelimuti Arga dan mengapit tubuh mungilnya dengan guling.
Vie mencepol asal rambutnya sambil mengintip Dirga seorang diri di meja makan. Dapat Vie lihat raut wajah lelah dari sang suami. Tak seharusnya Vie mengabaikan Dirga seperti ini.
Vie menarik kursi di depan Dirga, membuat sang suami terkejut dan hampir tersedak karena kehadiran Vie yang secara diam-diam.
"Astaga, Vie."
Vie masih diam tanpa ekspresi dan enggan untuk bebicara. Mengerti bahwa Vie masih marah, Dirga lebih memilih melanjutkan makan malamnya dengan cepat.
Doyan atau memang sedang kelaparan? batin Vie.
Melihat cara makan Dirga seperti orang yang tiga hari tidak makan membuat Vie bergidik ngeri. Ia pun segera mengambil air putih untuk Dirga.
"Kalau makan pelan-pelan napa? Kayak gelandang tiga hari gak makan," ucap Vie.
Dirga mendongak. "Aku belum makan siang, Vie. Kamu kenapa bangun? Arga masih ngambek?"
Vie menggelengkan kepalanya pelan. Melihat wajah teduh seperti ini Vie menjadi tidak rela untuk mendiamkan Dirga lebih lama. Mungkin saja kejadian tadi siang memang kesalahan pemahaman saja dan tak ingin mendengarkan penjelasan dari Dirga.
"Arga udah gak ngambek lagi. Tapi sepertinya dia ngambeknya sama kamu," ucap Vie.
"Kamu udah makan? Kalau belum makan, makanlah jangan sampai kelaparan."
"Aku udah makan."
"Oh, kali aja kamu belum makan hanya demi menungguku pulang," kekeh Dirga.
Vie menemani Dirga hingga siap menyelesaikan makan malamnya. Kali ini keduanya tengah menuju sebuah kamar dimana Arga sedang tertidur.
"Habis makan jangan tidur!" Vie mengingatkan Dirga.
"Siapa juga yang mau tidur. Aku hanya ingin melihat anakku," balas Dirga.
Dirga mendekati Arga yang sudah terlelap. Sambil mengelus rambut, Dirga juga mencium pipi bocah yang menggemaskan saat sedang ngambek.
"Selamat malam jagoan ayah. Bobok yang nyenyak ya," bisik Dirga.
*
*
*
Saat ini Dirga berada di salah satu kamar yang telah ia jadikan sebagai ruang untuk dirinya mengerjakan tugas kantor yang tertunda. Karena Dirga belum mempersiapkan semua, terpaksa Dirga hanya duduk diatas karpet seadanya.
Semua ini karena Arga, berkat komporan dari bocah itu, akhirnya Dirga membujuk sang mama untuk menikahkan dirinya dengan Vie secepatnya. Beruntung saja mama Anggi begitu antusias mendengarkan permintaan dari Dirga. Tapi nyatanya setelah menikah dengan Vie, bocah itu malah memusuhinya karena sudah mengambil bundanya.
"Ga, kamu gak tidur? Udah malam." Vie menghampiri Dirga.
"Nanggung, bentar lagi kelar," jawab Dirga. Vie mengangguk kemudian duduk di samping Dirga yang sedang memperhatikan grafik di laptopnya.
"Kenapa? Nungguin ya?" Seketika Dirga menutup laptopnya membuat Vie mengernyit.
"Lho, itukan belum kamu cancel Ga, kok udah kamu tutup?" protes Vie.
"Biar aja kerjaan yang aku cancel, karena malam ini aku gak akan cancel malam pertama kita." Dirga tersenyum mesum.
Vie menggigit bibirnya. Gawat Dirga minta jatahnya.
Tetapi Vie tetap berusaha tenang. "Malam kedua, Ga. Malam pertama kecebong kamu udah netes. Lagian kamu gak puas apa di layani sama si Jesy Jesy itu?"
Mendengar ucapan Vie Dirga semakin gemas dan tidak sabar untuk segera membobol gawang pertahanan Vie yang sudah lima tahun tak pernah tersentuh oleh siapapun. Hanya Dirga yang bisa me-merawani dan juga memiliki lembah surga milik Vie.
"Ga, kamu mau apa?" gugup Vie, meskipun dia tau jika Dirga sedang meminta hak-nya.
"Mau malam kedua, mumpung bocah meresahkan itu sedang tidur," kekeh Dirga.
Skiip aja 🤣
Meskipun bukan malam malam pertama untuk Vie, tetapi rasanya seperti malam itu, sakit.
Dirga membatu Vie mengenakan pakaiannya kembali setelah melakukan malam keduanya. Berhubung di kamar tersebut tidak di lengkapi kamar mandi di dalam, keduanya harus memakai kembali pakaiannya untuk keluar dari kamar tersebut.
Saat berada di dalam kamar mandi, Vie terkejut dengan kedatangan Dirga yang ternyata mengikuti dirinya. Padahal Vie sudah mengatakan jangan ikut, tetapi Dirga yang keras kepala tetap ngekor dan meminta untuk yang kedua kalinya.
Suara tangisan Arga membuat sepasang pengantin baru segera bergegas untuk keluar dari kamar mandi. Untung saja keduanya siap mandi.
Vie bergegas nak ke ranjang dimana Arga sudah terduduk sambil menangis.
"Sayang, kamu kenapa?" Vie segera memeluk tubuh Arga. Namun, saat mata Arga menatap sosok lelaki yang baru saja keluar dari kamar mandi sama yang sama seperti bundanya, Arga mendorong tubuh Vie.
Mata Arga silih berganti menatap ayah dan bundanya bergantian karena merasa heran. Keluar dari kamar mandi yang sama dan memakai handuk kimono sama, terlebih bundanya sedang membungkus rambutnya menggunakan handuk.
"Bunda sama ayah mandi baleng? Kok kalian kelual dari kamal mandi yang sama? Tapi, bunda bilang kalau udah besar halus mandi sendili. Kenapa sekalang kalian mandi beldua?" Pertanyaan ampuh yang mampu menutup mulut pengantin baru itu.
Dengan gugup, Vie mencoba memberikan penjelasan kepada Arga, agar anaknya tidak memikirkan hal yang tak perlu ia ketahui.
"Tadi bunda mandi lebih dulu, terus ayah nyusul waktu bunda udah siap," terang Vie.
"Kenapa bunda mandi lagi? Tadi sole udah mandi. Telus bunda gak kedinginan kelamas malam-malam?".
Vie membuang kasar nafasnya. Ia menyerah saat beradu mulut dengan Arga yang selalu ada saja pertanyaan.
"Kalau kedinginan ayah yang kelonin." Dirga menyahut.
🌼 bersambung 🌼
Ayah Dirga mah gitu, sekalinya di kasih nambah lagi gak inget kalau anaknya lagi gak mau temenan malah dipepet terus bunda Vie-nya 🤣
Aku up lagi nih, mood sedang baik. Jangan lupa kembang kopi-nya biar mood Othor lebih baik lagi dan bisa up lagi hihihi