Menyaksikan perselingkuhan kekasihnya dengan mata kepalanya sendiri dan dicampakkan saat itu juga. Ditiduri oleh pria tak dikenal pada malam dirinya dicampakkan. Dijodohkan oleh sang Papah dengan pengusaha nomor satu di kotanya demi sebuah kerja sama.
Siapa sangka CEO perusahaan ZC Company yang dijodohkan dengannya ternyata pria yang menidurinya malam itu. Ia sangat bersyukur karena ternyata pria itu mencintainya dan memperlakukannya bagaikan ratu.
follow ig: @istikomah50651
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isti Shaburu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
Scarlett, Sebastian dan Pak Sugeng menanti apa yang akan dikatakan oleh Zayn dengan penuh tanda tanya. Apa kira-kira yang akan diminta oleh Zayn dari Pak Sugeng, begitulah kira-kira pertanyaan dari mereka bertiga.
“Pak Sugeng, berhubung Anda adalah seseorang yang lebih berpengalaman dari istri saya. Saya akan meminta Pak Sugeng sebagai asisten pribadi dari istri saya untuk membantunya dalam pekerjaannya, bagaimana? Apakah Anda keberatan jika status Anda yang tinggi saya turunkan menjadi orangnya istri saya? Menjadi orang istri saya, berarti juga menjadi orangnya saya, saya harap Anda tak keberatan,” ucap Zayn mengatakan apa yang diinginkannya, tentu saja mereka bertiga sangat terkejut dengan apa yang diminta oleh Zayn, terutama Scarlett.
Pasalnya, Scarlett sudah dari jauh-jauh hari mengatakan pada Zayn kalau ia akan meminta sahabatnya untuk menjadi asisten pribadinya.
“Kau tak bisa seenaknya memutuskan siapa yang akan menjadi asisten pribadiku. Aku sudah mengatakan dari awal, kalau asistenku adalah Violet.” Scarlett murka, ia bangkit dari duduknya menatap tajam pada Zayn, tapi Zayn malah tersenyum dan meraih tangan Scarlett agar duduk di pangkuannya, tentu saja hal itu membuat Sebastian dan Pak Sugeng terkejut bukan main.
“Aku bisa jelaskan semuanya, Sayang. Kau terlihat jelek sekali jika marah seperti itu,” ucap Zayn mengusap pipi Scarlett dengan lembut tanpa canggung di depan dua pria paruh baya tersebut.
Andai Scarlett dalam keadaan sadar, ia mungkin akan malu dan merona pada wajahnya. Namun, karena ia dalam keadaan emosi, jadi Scarlett tak memedulikan apa pun lagi.
“Apa yang ingin kau jelaskan? Kuharap penjelasanmu membuatku puas, atau kau tidur dikamar tamu,” tanya Scarlett dengan ketusnya, sungguh istri yang berkuasa, ia memegang kendali meski di rumah suaminya. Zayn terkekeh atas hal itu, menurutnya istrinya itu sangat lucu dan menggemaskan.
“Kau sungguh wanita yang kejam, Sayang. Akan kupastikan kau akan merasa puas dengan penjelasanku. Apakah sekarang aku sudah bisa menjelaskannya?” tanya Zayn.
“Baiklah, aku akan mendengarkannya. Katakanlah.” Scarlett melipat kedua tangannya di depan dadanya.
“Jadi begini rencanaku. Salonmu sudah berjalan lima puluh persen pembangunannya, saat ini Raka dan Violet yang mengawasinya karena aku yang memintanya. Aku berencana membuat Violet yang bertanggung jawab atas salonmu nanti, makanya aku meminta Pak Sugeng untuk menjadi asistenmu karena dia lebih berpengalaman dengan bisnis ini dan Violet lebih berpengalaman dengan salon. Aku yakin, setelah kau menjadi seorang wakil presdir, kau tak akan ada waktu mengurus salon, maka dari itu aku berencana menempatkan Violet di salonmu. Apakah kau masih keberatan akan hal ini, Sayang?” jelas Zayn bertanya, pasangan itu sungguh tak memedulikan kehadiran Sebastian dan Pak Sugeng.
“Baiklah, karna aku puas dengan penjelasanmu, jadi aku akan menyetujuinya,” ucap Scarlett yang membuang wajahnya, ia tak ingin Zayn melihatnya dengan wajah yang mengalah, sungguh benar-benar membuat Zayn gemas dan ingin memakannya saat ini juga andai saja bukan di perusahaan mertuanya.
“Baikah, karena istri tercintaku sudah setuju, maka bagaimana jawaban dari Pak Sugeng sendiri? Saya harap, keputusan Anda tak membuat saya kecewa” tanya Zayn meminta jawaban dari Pak Sugeng.
“Saya akan melakukan apa yang Anda minta, Tuan muda. Anda memintanya dengan sopan dan hormat, maka saya juga akan menerimanya dengan hormat dan senang hati. Sungguh suatu kehormatan bagi saya dapat melayani istri Anda, semoga Anda tak kecewa dengan kinerja pria yang sudah tua ini,” sahut Pak Sugeng dengan senang hati menyetujui permintaan Zayn.
“Karena Pak Sugeng dan istri saya juga sudah setuju, maka daya ingin mulai Senin esok sudah mulai dengan aktivitasnya. Apakah Anda keberatan, Tuan Sebastian?” kini Zayn bertanya pada Sebastian.
“Tentu saya tak keberatan, semua itu sudah menjadi keputusan Anda, bagaimana mungkin saya keberatan. Saya turut senang karena Pak Sugeng, selaku rekan kerja saya selama ini tak jadi pindah dari perusahaan saya,” sahut Sebastian yang juga tak keberatan.
“Saya keberatan!” seru seorang wanita yang kemungkinan telah mendengar segalanya dari luar, ia tak setuju dengan apa yang menjadi keputusan mereka yang kini tengah mengadakan rapat bersama, tentu saja Sebastian dan Pak Sugeng terkejut, tapi Zayn dan Scarlett bersikap biasa saja tanpa melihat pada tikus yang datang.
“Maaf Pak, Nyonya dan Nona memaksa masuk dan saya tak bisa menghadang mereka berdua,” ucap Lisa segera yang ketakutan karena takut Sebastian marah telah membiarkan orang yang tak berkepentingan masuk.
“Biarkan saja, Lisa. Kau bisa kembali,” ucap Sebastian meminta Lisa kembali.
“Ada apa kau datang ke sini? Kau tak bisa keluar masuk ruanganku seenaknya tanpa mengetuk pintu atau mengatakannya pada sekretarisku lebih dulu. Apakah kau tak memiliki sopan santun? Mengapa kau begitu beraninya menggangguku yang sedang rapat dengan tamu penting?” tanya Sebastian yang dibuat emosi oleh istri dan putrinya, tapi sebisa mungkin ia mengendalikan dirinya di depan Zayn.
“Papah tak bisa seperti itu saja mengambil keputusan. Mamah dan Alia juga pemegang saham di sini, Papah harus berunding dulu dengan kami jika ingin memberikan jabatan tinggi pada Scarlett,” ucap Sarah yang tak mengetahui kalau saham mereka sudah berpindah tangan pada Scarlett.
Sarah dan Alia tak pernah berpikir apa yang diminta oleh Scarlett akan diturutinya begitu saja oleh Sebastian. Sebab, selama ini apa yang keduanya katakan, Sebastian pasti akan menurutinya.
“Siapa kamu berani mengaturku? Dan juga masalah saham, kalian sudah tak memiliki saham di perusahaan ini. Saham kalian sudah dialihkan pada Scarlett, sekarang dia adalah pemegang saham terbesar di perusahaan ini,” tanya Sebastian yang juga memberitahu perihal saham, mata Sarah dan Alia melotot terkejut.
“Papah tak bisa seperti itu, mamah dan Alia adalah istri dan putri Papah, masa Papah tega memberikan saham kami pada dia. Mamah pokoknya ingin saham mamah dan Alia kembali, atau-”
“Atau apa? Atau kamu ingin meminta cerai dariku? Jika iya, aku akan menurutinya, aku juga sudah lelah dengan kalian.” Sebastian menantang Sarah untuk mengatakan apa yang ingin ia ancam padanya, tentu saja Sarah dan Alia terkejut, sedangkan Scarlett, Zayn dan Pak Sugeng hanya tersenyum.
Zayn dan Scarlett bangun. “Tuan Sebastian, sepertinya Anda harus menyelesaikan masalah keluarga Anda terlebih dulu. Saya tak ingin mendengarkan omong kosong mereka, jadi saya dan istri saya akan pulang. Lagi pula, sudah jam makan siang, saya akan mengajak istri saya makan siang. Selamat siang.”
“Tuan muda, mohon maafkan kelancangan istri dan putri saya. Saya janji akan membereskan semua ini, saya janji mereka tak akan mengusik Scarlett ketika putri saya sudah menduduki kursi wakil presdir,” ucap Sebastian yang tak enak hati atas keributan yang dibuat oleh istrinya.
“Tak bisa, Anda tak boleh pergi dari sini sebelum Alia juga mendapatkan kedudukan yang setara dengan Scarlett.” Sarah tak memperbolehkan Zayn dan Scarlett pergi, Zayn yang tak suka mendengar perkataan Sarah, menatapnya dengan tatapan tajam dan dingin.
Iiihh... Aku takut sama tatapan mematikan babang Zayn😱
Happy reading🤗