NovelToon NovelToon
Jadi Budak Karena Hutang

Jadi Budak Karena Hutang

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:47k
Nilai: 5
Nama Author: Arish_girl

Fitri terpaksa bersedia ikut tuan Tama sebagai jaminan hutang kedua orang tuanya yang tak mampu mwmbayar 100 juta. Dia rela meski bandit tua itu membawanya ke kota asalkan kedua orang tuanya terbebas dari jeratan hutang, dan bahkan pak Hasan di berikan uang lebih dari nominal hutang yang di pinjam, jika mereka bersedia menyerahkan Fitri kepada sang tuan tanah, si bandit tua yang beristri tiga. apakah Fitri di bawa ke kota untuk di jadikan istri yang ke 4 atau justru ada motif lain yang di inginkan oleh tuan Tama? yuk kepoin...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arish_girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kecemasan Arumi

"nenek, dimana Fitri? kenapa dari kemarin Devan tak melihat Fitri. Apa dia sakit?" tanya Devan begitu Arumi datang berkunjung ke kamar cucunya.

"apa? dari kemarin Fitri tidak ke sini?" Arumi terkejut.

"iya nek. Devan sama sekali tak melihatnya." sahut Devan.

"Baiklah, kamu tenang saja dulu. Biar nenek akan ke belakang untuk mencari tau. Kamu kangen ya sama gadis itu?" Arumi mengalihkan ketegangan Devan dengan menggodanya.

"apaan sih, Nek. Bukan begitu. Devan hanya merasa cemas saja. Kan biasanya Fitri selalu ke kamar ini buat nganter makanan." kata Fahri.

"terus, siapa yang antar makanan ke kamar ini?" tanya Arumi.

"kemarin Susan, trus malamnya Intan."

"kira kira kemana ya Fitri?" gumam Arumi. "ya sudah, biar nanti nenek akan panggil dia. oh ya gimana perkembangan kaki kamu?" tanya Arumi.

"Alhamdulillah, nek. lumayan. Sekarang aku sudah bisa berdiri, meski masih belum bisa melangkah." Devan tersenyum, ia sangat bahagia dengan perkembangan kakinya yang lumpuh.

"nenek ikut senang. Fitri memang hebat, ya? Padahal dia kan bukan dokter ataupun tenaga ahli kesehatan." gumam Arumi.

"iya, nek. Sejak ada Fitri, lumayan lah. Dia selalu menyemangati aku. Fitri juga seakan menyembuhkan rasa percaya diri aku yang telah lama mati." Devan menatap ke arah sang nenek, ada rasa binar bahagia di saat ia mulai menceritakan tentang sosok Fitri.

"coba cerita, bagaimana Fitri bisa melakukan semua ini pada kamu?" Arumi ingin tau bagaimana cara Fitri memperlakukan Devan cucunya sehingga Devan bisa kembali bersemangat untuk bisa sembuh.

"Gak banyak sih, nek. Fitri setiap hari hanya memberikan Devan kompres air hangat di kaki, kemudian memijat nya dengan perlahan. Kemudian Fitri meminta Devan untuk berdiri dan meminta Devan melakukan pergerakan pergerakan senam pagi dan peregangan sebelum tidur." Devan menceritakan bagaimana cara Fitri selama ini merawatnya.

"Sepertinya gadis itu akan membawa perubahan besar dalam hidup kamu, nak. Nenek berharap kau bisa sembuh dengan keajaiban tangannya." Arumi mengelus lembut pundak Devan. Ada binar harapan besar di mata tua Arumi akan kesembuhan penerusnya ini.

"Nek, maukah nenek memegang suatu rahasia?"

Dahi Arumi tampak berkerut, suatu rahasia yang ingin di sampaikan oleh cucunya.

"apa itu sayang?"

"obat yang selama ini nenek berikan pada Devan itu obat apa?" tanya Devan sebelum memulai ceritanya.

"obat? ya tentu itu obat dari dokter yang selama ini merawat kamu, lah. Memangnya obat apaan?" Arumi terkekeh, merasa pertanyaan itu konyol.

"Nenek tau gak, kenapa aku bisa cepat sembuh?"

"lah kok masih bertanya. Kan tadi kamu bilang karena terapi dari Fitri, bukan?" Arumi semakin bingung, kemana arah pembicaraan dari cucunya.

"itu memang benar, nek. Tapi, ini semua karena Devan tidak lagi mengkonsumsi obat dari dokter itu. Ini bukan obat, nek. Tapi, obat itulah yang justru telah menghambat kesembuhan dari Devan." tutur Devan. Di setiap kata kata Devan ada nada serius yang tak main main.

"apa? bagaimana bisa? itu adalah dokter kepercayaan kakekmu. Dia sendiri yang mencarikan dokter terbaik untuk kesembuhan kamu. Bagaimana kamu bisa tau semua itu?" Arumi semakin heran dan tak mengerti. Bagaimana bisa kinerja dokter terbaik yang di bawa suaminya untuk merawat sang cucu malah di ragukan.

"Fitri lah yang menyadarkan aku semuanya, nek. Biar Devan buktikan." Devan mengambil beberapa butir obat yang sengaja tak ia konsumsi dan di simpan. Ia genggam semua jenis obat obatan itu, kemudian tangannya mengetik nama obat, ia pun mulai mencari kegunaan dari obat obatan itu di google. Semua hasil penelusuran itupun keluar, Devan memberikan ponsel itu agar sang nenek membacanya.

"apa? ini tidak mungkin?!!" bila mata Arumi membesar, ia tak percaya tapi memang kenyataannya seperti itu.

"bagaimana menurut nenek?" tanya Devan.

"bagaimana gadis desa itu bisa tau semuanya? apakah dia juga pernah belajar sebagai tenaga medis di kampungnya?"

"entahlah, nek. itu tidak penting. Yang terpenting sekarang, kita sudah tau. Tapi, nenek harus berjanji, nenek tidak akan menceritakan semua ini kepada siapapun, termasuk pada kakek. Cukup aku nenek dan Fitri yang tau." kata Devan.

"Tapi kenapa kakekmu tidak boleh tau? Seharusnya dia harus tau, karena dialah yang mencarikan dokter itu untukmu." kata Arumi.

"tidak, nek. Untuk saat ini, aku tidak bisa percaya pada siapapun. Aku hanya mau fokus pada kesembuhan ku dulu, baru setelah itu aku akan mencari tau, siapa sebenarnya penghianat yang berada di rumah ini." keinginan Devan mantap.

"baiklah, nak. Nenek janji tidak akan menceritakan apapun kepada kakekmu. Nenek percaya sama kamu. Tapi, kamu harus janji untuk selalu berhati-hati, ya nak. Jaga dirimu untuk nenek. Kamu adalah satu satunya harapan nenek. Nenek di sini bertahan itu semua karena kamu." kata Arumi dengan lembut. Banyak harapan yang ia gantungkan pada sosok Devan sang penerus.

"tentu, nek. Do'akan selalu Devan, nek."

"iya, nak. Doa nenek selalu untuk kamu. oh Iya, nenek keluar dulu, nenek mau cari Fitri. Kira-kira kemana gadis itu."

"baik, nek. Dan ingat untuk selalu menjaga rahasia kita." Devan mengingatkan.

Detik berikutnya, Arumi pun keluar dari kamar Devan, ia berniat ke belakang untuk mencari Fitri. Saat hendak masuk ke dapur, Arumi ketemu Lastri, asisten paling tua di rumah itu.

"Lastri, dimana Fitri?"

"Fitri?" dahi Lastri tampak berkerut. Bahkan Lastri sendiri juga sampai tak menyadari bahwa ia juga tidak melihat Fitri. Di rumah besar itu ada lima pekerja wanita dan lima pekerja laki-laki.

"iya, Fitri. Kamu tidak melihatnya?" tanya arumi.

"iya, nyonya. Mungkin di kamarnya. Dari kemarin saya juga tidak melihatnya, nyonya. Coba tanya sama susan atau sama Intan. Kamar mereka kan berdekatan, nyonya. Barangkali Fitri sakit." sahut Lastri dengan ramah.

Arumi terus melangkah masuk ke area belakang yang memang di khususkan untuk kamar pembantu. Arumi langsung masuk dan menuju ke tiga kamar yang memang berdampingan. Itu adalah kamar Susan, Intan dan juga Fitri. Masing-masing kamar di huni oleh satu orang pembantu. "Intan, kamu lihat Fitri?" tanya Arumi begitu ia berpapasan dengan Intan.

"Fitri pembantu baru itu ya nya?" tanya Intan.

"iya, apa kamu melihatnya?" tanya Arumi.

"itu kamarnya, nyonya. barangkali dia di dalam." sahut Intan.

"coba bantu saya, periksa ke dalam kamarnya. Siapa tau dia di dalam." suruh Arumi.

"Baik nyonya." Intan pun langsung melangkah menuju ke kamar yang bersebelahan dengan kamarnya.

tok.. tok... tok...

"Fitri...! apa kau di dalam?" tanya Intan.

Sepi, tidak ada sahutan dari dalam kamar itu,

"Coba di buka saja, Tan. kok aku cemas. Aku khawatir terjadi sesuatu pad Fitri." suruh Arumi, ia tak bisa menyembunyikan kecemasannya.

"baik, nyonya!" Intan pun akhirnya mendorong daun pintu kamar itu untuk melihat Fitri di dalam.

1
hasatsk
Tasya dan Tyo pasti tidak tinggal diam terhadap Arumi karena mengetahui janin yg di kandung Tasya bukan anak tn Wira.
Arumi harus hati' pasti sasaran berikutnya setelah tn Wira nanti Arumi yg di celakai mereka berdua...😂😂
Galih Galvin
wah, hebat nenek Arumi sudah tahu, anak yang d kandungan Tasya bukan anak pak tua, kok pinter nenek Arumi dari pada pak tua
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
waaah juragan gampang bener masuk perangkap Tasya
partini
bagus minum ,,good Tasya
hasatsk
waduh...susunya udah di kasih racun ya sama Susan atas suruhan Tasya?
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
kakak adik sama liciknya
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
makin ijo aja matanya Tasya lihat kekayaan juragan wira
Yani Aulia
kok lama2 ceritanya g menarik ... bikin BT.. g da gebrakan. ..payah nih yg nulis, bertele2...
mls baca lgi... maaf y...
ceritanya jdi biasa ja....lemahhhh, bikin yg baca jdi tolol
Yumma Proling
cerita nya sama di ikan terbang Thor
hasatsk
woww, Susan kamu dapat apa dari Tasya setelah di manfaatkan untuk melancarkan aksinya mendapatkan harta kekayaan Wira...
partini
selangkah lagi semua aset pindah ke Tasya keren keren mulus kaya jalan tol 👍👍👍
hasatsk
mulai kelihatan yang ingin menguasai harta Wira itu siapa ....🤣
Galih Galvin
ciiih, kenapa klu ulet Keket selalu menang, Thor kapan kebongkar nya nie si Tasya
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
dasar Tasya giliran Hera sama angel di kasih uang 100juta bilang kebanyakan sedangkan dia sendirian udah ngabisin lebih banyak uangnya wira
partini
busehhh mulus Banggt tuh rencana emang ulet Keket tuh pada pinter pinter
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
gak mungkin Tasya menang kalau sampai tercapai keinginan Tasya yang ada othornya di demo pembaca😂😂😂😂
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
biar puas Tasya bertingkah sebelum kebohongan nya kebongkar 😂
Yani Aulia
masih begini ceritanya.../Shy/
partini
come on Angel ga usah gengsi be smart ga kasihan ma ibu angkat
kamu dia loh sudah besarin kamu dengan kasih sayang
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
juragan kena deh di kibulin sama Tasya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!