NovelToon NovelToon
Istri Yang Tidak Dihargai

Istri Yang Tidak Dihargai

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Single Mom / Janda / Beda Usia / Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:4.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sulastri

Istri yang tak dihargai adalah sebuah kisah dari seorang wanita yang menikah dengan seorang duda beranak tiga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sulastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melahirkan dikampung

Keputusan Pulang Kampung

Hesti merasa tertekan dan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan bayi yang akan lahir, terutama karena Dody tampaknya tidak peduli dengan keadaan. Akhirnya, Hesti memutuskan untuk pulang kampung dan melahirkan di kampung bersama keluarganya.

 

Hesti berusaha mendiskusikan dengan Dody "Dody, aku sudah memikirkan ini matang-matang. Aku merasa lebih baik pulang ke kampung dan melahirkan di sana. Aku butuh dukungan dari keluargaku

"Aku sudah memutuskan, Dody. Aku butuh dukungan dari keluarga dan merasa ini adalah keputusan terbaik untuk saat ini. Aku akan pulang ke kampung dan melahirkan di sana."

Dody pun menyetujui nya

Hesti mulai mempersiapkan kepulangannya ke kampung, mengemas barang-barang yang diperlukan, dan merencanakan perjalanan. Ia merasa campur aduk antara harapan dan kesedihan.

Hesti mengemasi barang-barang. Semoga semuanya berjalan lancar di kampung.

 

Di sisi lain, Dody tetap berada di kota dengan pekerjaannya.Ia mencoba untuk mendukung keputusan Hesti

"Aku harus menghormati keputusannya. Semoga ini bisa memberikan ketenangan dan solusi bagi Hesti."gumam Dody dalam hati

Hesti akhirnya pulang ke kampung, disambut oleh keluarga dan merasa lebih tenang karena berada dekat dengan orang-orang terdekatnya. Ia berharap bahwa dengan dukungan keluarganya, proses persalinan dan masa depannya bisa lebih baik.

Selama di kampung, Hesti fokus pada persiapan persalinan dan menghabiskan waktu bersama keluarganya. Ia merasa tidak nyaman untuk membagikan kesulitan yang ia alami di kota, terutama mengenai keadaan rumah tangganya dan masalah keuangan.

Hesti berbicara dengan saudaranya "Aku cuma ingin fokus pada persiapan melahirkan dan menikmati waktu bersama keluarga saat ini."

"Tentu saja, Hesti. Kami di sini untuk mendukungmu. Jika ada yang bisa kami bantu, jangan ragu untuk memberitahu kami."kata saudara hesty

Hesti berusaha menjaga suasana positif dan bahagia di depan keluarganya. Ia merasa lebih tenang dengan dukungan mereka, meskipun di dalam hati ia masih memikirkan berbagai masalah yang dihadapinya.

Dengan dukungan keluarganya, Hesti merasa sedikit lebih ringan dan siap menghadapi proses persalinan yang akan datang, sambil berharap bisa kembali ke kota dengan solusi untuk masalah yang dihadapinya

Hesti menghadapi kenyataan bahwa ia pulang dengan bekal uang yang sangat minim. Dengan persiapan persalinan yang semakin dekat dan kebutuhan sehari-hari yang mendesak, Hesti memutuskan untuk berjualan keliling meski dengan perut yang besar. Keputusan ini sangat berat dan mengharukan.

 

Hesti membuka keranjang dagangannya"Aku harus mencari cara untuk mendapatkan uang tambahan. Dengan uang yang minim, aku tidak punya banyak pilihan."

"Hesti, jangan terlalu memaksakan diri. Kamu sedang hamil, dan ini adalah waktu yang berat untukmu."Kata ibu Hesty dengan lembut penuh perhatian

"Aku tahu, Ma. Tapi aku tidak bisa hanya mengandalkan bantuan. Aku harus berusaha sendiri."

 

Hesti mulai menjual barang-barang seperti makanan ringan atau minuman di sekitar kampung. Ia melakukannya meskipun merasa kelelahan dan tidak nyaman karena perutnya yang besar.

Hesti menawarkan barang dagangannya kepada tetangga

"Silakan beli, ada makanan ringan dan minuman segar. Semoga bisa membantu menghilangkan lapar."Hesty mencoba menawarkan dagangannya.

 

Melihat Hesti yang berjualan dengan perut yang besar, banyak orang di kampung merasa simpatik dan berusaha membantu sebisa mungkin.

"Hesti, kami akan membeli barang-barangmu. Tapi ingatlah untuk tidak terlalu memaksakan diri. Kami juga bisa membantu dengan cara lain jika kamu butuh."ujar tetangga Hesty dengan nada penuh peras

"Terima kasih banyak bu. Dukungan kalian sangat berarti bagi aku."

 

Hesti berusaha menjalani hari-harinya dengan sebaik mungkin, tetap berfokus pada persiapan persalinan sambil mengumpulkan sedikit uang dari hasil berjualan. Meski ada rasa lelah dan kesedihan, ia merasa beruntung karena mendapatkan dukungan dari orang-orang di sekelilingnya.

Dengan tekad dan dukungan keluarga, Hesti berharap bisa melewati masa-masa sulit ini dengan baik dan memberikan yang terbaik untuk bayi yang akan lahir

Beberapa minggu berlalu, dan tibalah saat Hesti merasakan tanda-tanda persalinan. Keluarganya segera membantu mengantar Hesti ke bidan desa yang biasa menangani persalinan. Dengan perut besar dan tubuh yang lelah, Hesti berusaha untuk tetap kuat.

 

Ibunya menyeka keringat di dahi Hesti "Sabar ya, Nak. Semuanya akan baik-baik saja. Kita di sini untukmu." ibunya Hesty sebenarnya sudah bisa meraba apa yang terjadi pada anak nya itu

Hesti menggenggam tangan ibunya erat "Iya, Ma... Aku hanya ingin semuanya lancar. Semoga bayi ini lahir dengan sehat."

 

Proses persalinan berlangsung cukup lama. Hesti merasa sangat kelelahan, tetapi ia terus berjuang. Di dalam hati, ia memikirkan anaknya yang lain yang kini berada di luar ruangan bersama neneknya, menunggu kabar tentang kelahiran adik barunya.

 

"Ayo, Hesti. Tinggal sedikit lagi, kamu bisa melakukannya. Tarik napas dalam-dalam dan dorong!"kata bidan memberikan dorongan pada Hesty

Hesti.mengumpulkan sisa tenaganya "Ya Tuhan, kuatkan aku..."

 

Setelah berjam-jam berjuang, akhirnya tangisan bayi terdengar di dalam ruangan itu. Air mata kebahagiaan mengalir di wajah Hesti dan ibunya.

"Selamat, Hesti. Bayimu lahir dengan sehat, seorang bayi laki-laki."kata bidan memberikan selamat atas kelahiran bayi Hesty yang mungil.Bayi laki laki yang menggemaskan,bayi itu mirip dengan Dody.

Ibunya tersenyum dan menangis "Alhamdulillah... Terima kasih, Ya Allah."

Hesti memeluk bayinya dengan lembut "Akhirnya... Selamat datang, Nak. Semoga kamu menjadi anak yang kuat dan penuh berkah."

 

Setelah melahirkan, Hesti merasakan kelegaan yang luar biasa. Meskipun keadaan rumah tangganya dengan Dody penuh dengan tantangan, kelahiran bayi ini memberikan secercah harapan baru dalam hidupnya. Hesti memeluk bayinya erat, berjanji untuk memberikan yang terbaik, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada.

 

"Kamu sudah sangat kuat, Hesti. Sekarang, fokuslah pada bayi ini dan anakmu yang lain. Kita akan melaluinya bersama."ibunya Hesty berkata

"Iya, Ma. Aku akan berusaha lebih keras lagi. Ini semua demi anak-anakku."

 

Dengan semangat baru, Hesti siap menjalani kehidupan barunya sebagai ibu dari dua anak. Meski keadaan masih sulit, ia percaya bahwa dengan doa dan usaha, ia bisa melewati semuanya.

1
DJ. Esa Sandi S.
moga-moga viral, nyah tok wai bintang 5 /Sly/
Sul Astri: okeeee trimakasih..
total 1 replies
kairalomps
Aku jadi terbawa suasana dengan ceritanya, bagus sekali! ❤️
Sul Astri: Makasih yaaa...moga bisa menghibur
total 1 replies
♞ ;3
Ceritanya seru banget, aku udah gak sabar nunggu kelanjutannya thor!
Sul Astri: Siaaaapppp...tunggu ya
total 1 replies
DJ. Esa Sandi S.
mantap biyung. lanjutkan!/Grin/
Sul Astri: oceee
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!