"Aku tidak ingin terus seperti ini, aku ingin diakui sebagai istrimu didunia dan dihati mu, aku tidak ingin menjadi istri yang hanya dijadikan istri panjanganmu saja..." Ingin sekali Tania berteriak menyampaikan rasa sakit dihati nya saat melihat suami nya malah asik bercanda ria dengan mantan nya,
mampukah Tania merebut hati suami nya yang hanya bersikap acuh dan dingin pada nya? ataukah Tania akan meninggalkan Dion dan mencari pelabuhan baru di hati nya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desi Ratnasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26) Isi hati yang terpendam
Tengah malam, Papa Mama beserta nenek pun pamit pulang,...
"Sayang terima kasih ya untuk masakan dan oleh-oleh nya, ini oleh-oleh yang sangat luar biasa bagi kami sekali lagi terima kasih...."Ujar mama pada sang menantu,....
"Sama-sama Ma, Tania ikut senang kalau mama suka dengan oleh-oleh yang Tania kasih, jangan lupa dipake ya!!...."
"Iya sayang, kami pulang dulu ya, sering-sering main kerumah mama,...."Ujar Mama di angguki Tania....
setelah kepergian keluarga nya pun Dion langsung masuk, ia masih sibuk memikirkan kata-kata sang papa, selama ini papa hanya diam saja dan baru kali ini Dion dan Papa nya berbicara serius seperti itu, selama ini hanya sang mama dan nenek nya yang selalu memarahi dan menasehati nya, sedangkan papa Tomi hanya diam saja,...
"Kenapa papa sampai tau, apa papa selama ini mengawasiku tampa sepengetahuan ku, aku harus menjaga jarak dulu dari Monika agar papa tidak curiga lagi...."Ujar Dion dalam hati, Dion pun segera menuju kamar nya untuk membersihkan badan nya, sementara Tania memilih menont Tv diruang keluarga, sebenarnya didalam kamar pun ada tv besar tapi Tania sangat malas jika harus bersama Dion...
Pagi harinya, Tania pun bangun, ia melihat Dion yang masih tertidur pulas segera ia turun dari ranjang dan masuk kedalam kamar mandi, usai mandi dan berpakaian, ia pun merias wajah cantiknya dengan sedikit riasan ringan,....
Tak lama Dion pun bangun, ia melihat kesamping dan melihat Tania sedang Make up,....
"Buatkan saya kopi, setiap hari kopi saya harus tersedia sebelum saya bangun dan itu adalah tugas kamu setiap pagi, hari ini kita berangkat bersama...."Ujar Dion sebelum ia masuk kedalam kamar mandi, Tania pun bergegas bangkit dan menuju dapur untuk membuat kopi untuk suami nya....
Dimeja makan,...
Setelah mengambil sarapan untuk Dion ia pun mulai menyantap makanan, sekali-kali Tania melirik sang suami ingin menyampaikan maksud jika ia ingin berangkat sendiri menggunakan motor, ia takut jika dirinya diturunkan lagi ditengah jalan....
"Tuan apa saya boleh berangkat sendiri menggunakan motor saya, nanti orang kantor bisa curiga jika melihat saya turun dari mobil Tuan...."dengan hati-hati Tania menyampaikan permintaan nya dan mencari alasan agar Dion tidak curiga jika ia takut titinggal ditengah jalan....
"Kamu takut karyawan lain melihat, atau takut saya tinggal ditengah jalan?...."
"Takut ketahuan Karyawan lain Tuan, lagian merekakan tau nya kita hanya sebatas bos dan sekertaris bukan suami istri...."kelakar Tania memberi alasan...
"tidak ada alasan bagi saya, jika saya mengatakan kamu berangkat bersama saya itu artinya kamu tidak boleh berangkat sendiri....."Tania menarik napas panjang, sungguh lelaki didepan nya sangatlah menyebalkan, Tania pun hanya bisa mengangguk pasrah....
Usai makan, mereka pun berangkat setelah Vino datang menjemput,....
"Selamat pagi Tuan Vino...."sapa Tania pada Vino....
"Selamat pagi Nona muda, selamat pagi Tuan muda...."Dion melirik tajam pada Istri nya, ia sedikit tidak suka melihat keramahan Tania pada Vino, tapi ia pun tidak bisa menegur Tania karna tidak ingin Tania dan Vino berfikir jika dia cemburu......
Setelah sampai dikantor, Tania menarik napas lega karna Dion tidak menurunkan nya dijalan,....
"Terima kasih Tuan Vino atas tumpang nya,...."Ujar Tania tersenyum ramah, Vino dengan ragu-ragu mengangguk, Tania pun turun dan langsung masuk kedalam perusahaan, ia ingin segera menemui sahabat nya dan memberikan oleh-oleh pada mereka berdua...
"Sejak kapan kamu dan Tania sangat akrab?...."tanya Dion menatap Vino penuh curiga....
"Tidak Tuan, saya dan Nona Tania biasa-biasa saja tuan,...."jawab Vino gugup, Dion pun langsung turun dari mobil dan masuk kedalam kantor, entah mengapa rasanya Dion tidak suka melihat Tania ramah pada Vino....
Setelah memberikan oleh-oleh pada Gio dan Gita, Tania pun menuju ruangan Dion dimana meja kerja nya berada...
Tok -tok- tok
Setelah mendengar perintah masuk, Tania pun membuka pintu dan masuk, ia melihat Dion yang berdiri didekat jendela, Tania tak menghiraukan nya dan langsung duduk dimeja kerja nya, rasanya Tania sangat rindu dengan suasana kantor dan pekerjaan kantor....
Dion memutar badannya menghampiri Tania yang telah duduk, kemudian menarik perempuan itu dan membawa nya masuk kedalam kamar yang ada di ruang nya, Tania tentu saja sangat terkejut sekaligus takut dengan sikap Dion yang tak disangka-sangka ia bertanya dalam hati mengapa Dion membawa nya masuk kedalam kamar....
"Saya mau bertanya pada kamu Tania, apa kamu memberi tahu papa jika Monika juga ikut kesana?...."tanya Dion dengan tatapan tajam, ia mendorong Tania keatas rajang, Tania menggeleng ketakutan memang dirinya tidak mengatakan apapun pada papa mertua nya....
"Saya tidak mengatakan apapun Tuan saya berani bersumpah, untuk apa saya mengatakan hal itu pada papa mertua semua itu tidak ada untuk nya bagi saya..."Jawab Tania jujur....
"Kamu jangan berani berbohong Tania, mengapa Papa sampai tau jika Monika ikut kesana dan memperlakukan kamu dengan semena-mena, pasti kamu ingin mendapat kan simpati dari papakan, supaya kamu dianggap sebagai menantu terbaik, makanya kamu mengatakan semua nya pada papa..."Sorot mata tajam Dion seolah mengintimidasi Tania....
"Saya berani bersumpah Tuan, mengapa tuan tidak pernah percaya, apa sehina dan serendah itu saya dimata tuan sehingga apapun yang saya katakan Tuan tidak pernah mau percaya, saya tau Tuan saya ini orang miskin tapi saya juga tidak pernah diajarkan untuk berbohong oleh orang tua saya,...."Tania berteriak seakan rasa takut nya hilang terhadap Dion, ia malah membalas tatapan tajam Dion dan mengeluarkan isi hati nya yang terpendam selama ini.....
Dion terdiam, ia menatap manik mata Tania yang dibanjiri air mata, kemudian memutar tubuhnya dan keluar dari ruangan itu,...
Brakk......
Tania Terkejut saat Dion membanting pintu dengan keras, setelah merasa lebih tenang, Tania pun keluar, ia melihat Dion sedang duduk dikursi kebesaran nya memainkan telfon, Tania lewat saja tanpa mengatakan apapun.....
Dion sekilas melirik istri nya yang kembali berkutat dengan laptop nya seperti tidak pernah terjadi apapun beberapa saat yang lalu, padahal Tania hanya berusaha menutupi perasaan sedih nya,...
"Sabar Tania, kamu hanya perlu bersabar dan bersikap tidak perduli pada apapaun dan siapapun yang tidak suka terhadap mu, suatu saat pasti kamu akan terlepas dari semua ini kamu harus yakin pada dirimu sendiri...,"Ujar Tania dalam hati, ia menarik napas dalam-dalam dan menghapus air mata nya yang merebet ke pipi nya sebelum Dion melihat nya, ia tidak ingin Dion melihat dirinya yang lemah,, Tania harus kuat demi dirinya dan orang-orang yang menyayangi nya sepenuh hati...