NovelToon NovelToon
Sorry, Thank You & I Love You

Sorry, Thank You & I Love You

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:115.6k
Nilai: 5
Nama Author: Gresyst_lee

Jatuh cinta tentu sangat menyenangkan. Tapi, bagaimana kalau cinta pertamamu malah memberimu luka?

Bertahan atau meninggalkan, hanya dua itu pilihannya.

Bercerita tentang Xena, wanita yang jatuh cinta pada pandangan pertama. sayangnya, pria yang dicintai malah sudah mencintai wanita lain. Dan sialnya, pria itu malah meminta Xena menjadi kekasihnya, hanya untuk menutupi perasaannya yang sesungguhnya.

Awalnya Xena tak menaruh curiga, sampai disaat dimana dia mengetahahui, kalau pria yang dia sukai tak memiliki perasaan yang sama untuknya. Untuk apapun, pria itu selalu menomorsatukan Sana, sahabat sang pria yang ternyata adalah wanita yang pria itu cintai.

Xena adalah kekasih Rayan, tapi dia malah merasa menjadi orang ketiga dalam hubungan Rayan dan Sana.

Lalu, apa dia harus bertahan dengan pria yang jelas-jelas tak ingin bersamanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresyst_lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 26

Xena berdiri diam, menatap rumah 3 lantai di depannya. Dia memperhatikan rumah mewah itu dengan matanya yang berbinar. Rumah semewah itu, biasanya hanya dia lihat di drama, pikirnya terkagum-kagum dengan penampakan rumah keluarga Rayan.

Sepertinya dia lupa, kalau Rayan berasal dari keluarga yang kaya raya. Keluarga Graham, memiliki banyak bisnis, mulai dari perhotelan, restoran, perkebunan, dan bisnis makanan. Ah, tiba-tiba Xena merasa sangat kecil, minder dengan apa yang dimiliki Rayan.

Dia hanya berasal dari keluarga biasa, tak punya banyak harta. Hanya ada rumah peninggalan sang papa dan beberapa tabungan yang ternyata sudah papanya siapkan, untuk biaya Xena dan Yudi sampai keduanya lulus kuliah.

‘’Xena, kamu sudah datang sayang?’’ Mama Liana melangkah dengan girangnya, menghampiri Xena yang masih berdiri di luar rumah.

‘’Loh Rayannya mana, kenapa nggak bareng kamu?’’

Xena hanya diam. Keberadaan Rayan? Mana dia tau, pria itu sama skelai tidak pernah berkabar padanya.

‘’Anak nakal itu, kayaknya dia sibuk sama kerjaannya lagi.’’

Xena hanya tersenyum tipis. Disaat yang bersamaan, mobil Rayan masuk ke halaman rumah.

‘’Nah yang dibicarain udah dateng tuh,’’ tunjuk mama Liana. Xena pun mengarahkan pandangannya, melihat mobil yang baru saja berhenti, tak jauh dari tempatnya dan mama Liana berdiri.

Dari mobil turun Rayan dan Sana. wanita itu berjalan dengan sangat angkuh, tak lupa dia melingkarkan tangannya di lengan Rayan.

Xena berdiri diam, memperhatikan lingkaran tangan Sana. hatinya tentu saja perih, tapi sebisa mungkin dia menyembunyikan hal itu dan tetap berusaha tersenyum. Bukankah dia sudah mengetahui hal ini?

Mama Liana langsung melihat Xena. Dia cukup prihatin pada calon menantunya itu. Walau Xena sedang senyum, tapi mama Liana dengan jelas menangkap raut sedih dari ekspresi wanita cantik yang kini sedang mencepol rambutnya itu.

‘’Ah, anakku bodoh sekali, ada wanita sebaik dan secantik ini disampingnya, tapi dia malah tidak menghargainya.’’ Mama Liana langsung menatap Rayan dengan tatapan kesalnya dan tak berapa lama, dia sudah menarik Xena masuk, tanpa sama sekali menyambut Rayan dan Sana.

*****

‘’Ray, mama mau ngomong sama kamu.’’ Mama Liana mengajak Rayan berdiri, meninggalkan Xena dan Sana yang sudah duduk di meja makan.

‘’Kamu disini juga, aku kira kamu nggak bakalan datang.’’ Sana tersenyum sinis sedang Xena diam, tak memperdulikannya.

‘’Kamu punya malu nggak sih, sepertinya kamu tau, kalau Rayan tuh nggak tertarik dan hanya berpura-pura menjadikanmu seorang kekasih. Kupikir dia sama sekali tidak mencintaimu.’’

Xena masih saja diam, menganggap Sana seperti radio, yang sedang memberinya update terkini, tentang sesuatu yang sedang terjadi. Rayan tidak mencintainya? Ck, tidak perlu diberitahu karena Xena tau akan hal itu.

‘’Aku suka sama Rayan. Mulai sekarang, aku nggak bakalan biarin siapapun berdiri di sampingnya. Nggak siapapun termasuk kamu.’’ Sana berucap dengan tak tau malunya, wanita itu terus memberikan senyum sinisnya. dan jangan lupakan tatapannya, yang seolah meremehkan Xena, emnadang Xena dengan sebelah mata.

Sana menengadah, menatap sinis Xena yang berdiri dari duduknya.

‘’Maaf mbak, toiletnya dimana ya?’’ tanya Siena pada satu pelayan yang berdiri tak jauh dari meja makan.

‘’Awas loh, jangan pura-pura tersesat lalu mencuri di rumah ini.’’ Mendengar hal itu, Xena menghentikan langkahnya sejenak, dia memutar badannya untuk melihat Sana yang masih menampilkan wajah menyebalkannya. Kalau tidak ingat sedang berada di rumah keluarga Rayan, mungkin sekarang Xena sudah menjambak rambut Sana, atau mungkin menampar mulut kotornya itu.

Mencuri? Walaupun tidak hidup dalam kelimpahan, tapi tak pernah sedetik pun Xena memiliki pemikiran picik seperti itu. Kecuali Rayan, dia tak pernah sekalipun menginginkan sesuatu yang bukan miliknya, apalagi sampai harus mencuri dari pemilik aslinya.

‘’Aku harap kamu bisa menjaga bicaramu. Jangan bikin dirimu malu, karena perbuatanmu sendiri,’’ ucap Xena dan kembali meneruskan langkahnya, membiarkan Sana yang sudah menggerutu memakinya.

*****

‘’Ray, kamu itu apa-apaan sih, kamu lupa pacar kamu siapa? Kenapa tidak menjemput pacarmu dan malah menjemput orang lain?’’ Mama Liana berkacak pinggang, memandang Rayan dengan sedikit kesal. Dia tidak suka, saat Rayan tak bisa menghargai Xena.

Bukan karena dia yang sangat menyukai Xena, tapi lebih kepada Xena yang adalah pacar Rayan sekarang dan bukankah wajar kalau Rayan lebih mengutamakan Xena dibanding Sana, walau mama Liana tau Sana dan Rayan sudah bersahabat sejak keduanya duduk dibangku SD.

Mama Liana hanya ingin Rayan lebih menghargai hubungannya, menghargai perasaan pasangannya. Mama Liana juga sudah pernah mengatakan, lebih baik Rayan meninggalkan Xena daripada terus membuat wanita cantik itu sakit hati dan terjebak dalam hubungannya bersama Rayan sedang Xena mungkin saja bisa bahagia bersama pria yang lebih mencintainya.

‘’Mana bisa Sana dikatakan orang lain ma, dia itu sahabatku.’’

‘’Ya, mama tau dia sahabatmu, tapi jangan lupa kalau sekarang kamu sudah punya pacar. Ray, kamu harus bisa membedakan bagaimana cara memperlakukan sahabatmu dan pacarmu, jangan sampai ketukar.’’

‘’Ma, aku dan Sana memang sudah biasa seperti ini dan mama tau itu.’’

‘’Ya mama tau, tapi kamu pernah nggak mikirin gimana perasaannya Xena. Di depan matanya, dia melihat jelas kalau kamu lebih peduli pada wanita lain dibanding dirinya?’’

Rayan hanya diam. Dalam hatinya dia membenarkan apa yang diucapkan sang mama, tapi entahlah, dia sedikit gengsi untuk memperlakukan Xena seperti kekasih pada umumnya.

‘’Ray, mama sudah pernah bilang kan, lebih baik dilepaskan daripada terus disakiti. Daripada terus bersama kamu, lebih baik dia bersama dengan seseorang yang akan lebih bisa menghargainya, yang bisa mencintainya dengan layak dan tidak membuatnya berdiri dalam posisi yang tidak aman, seperti yang kamu lakukan sekarang.’’

Rayan membesarkan matanya, sedikit tidak suka pada apa yang barusan diucapkan oleh mamanya.

Meninggalkan Xena? Entahlah, pemikiran itu seakan hilang begitu saja, dia malah ingin terus menahan Xena di sampingnya. Alasannya? Rayan tidak terlalu memikirkan hal itu, yang jelas, saat ini dia tidak ingin membiarkan Xena pergi.

‘’Ma, kenapa udangnya sedikit sekali, aku sempat liat tadi.’’ Rayan mengalihkan pembicaraan, dia tidak ingin mamanya terus membahas tentang sesuatu yang menyarankannya untuk melepas Xena pergi.

‘’Ray, mama lagi ngomong sama kamu.’’

‘’Aku malas membahas hal itu ma. Xena pacarku dan dia akan selalu disisiku sampai aku sendiri yang mengusirnya pergi.’’

‘’Ray, kalau kamu benar-benar tidak ingin kehilangannya, belajarlah untuk menghargainya. Jadikan dia wanita yang paling beruntung dan jangan pernah membuatnya iri karena keberadaan wanita lain disisimu. Kau mengerti maksud mama kan?’’

‘’Siapa yang tidak ingin kehilangannya? Aku menahannya karena aku masih membutuhkannya.’’

‘’Ray, maksud kamu apa?’’

‘’Ma, sudahlah, berhenti membahas masalah ini.’’ Rayan menggenggam tangan mamanya, karena mamanya sudah melotot, memandangnya dengan kesal.

‘’Ma udangnya gimana, kenapa sedikit sekali? Mama kan tau, kalau Sana sama Aldo sangat suka udang.’’

‘’Mama nggak peduli, mama menyiapkannya hanya untuk Xena.’’ Mamanya langsung pergi begitu saja sedang Rayan langsung mengejar.

Bersambung .....

1
3sna
bukan mencintai,cm menyukai
3sna
tdk ada pertemanan antara laki2 dan perempuan,,
3sna
sampe bb ini masih muter2 trnyt
3sna
daniel#rayyan,,typo bnyk bgt
aca
terlalu lemah gampang maafin dasar bodoh
aca
abis ne nangis darah qm ray
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
..
Anonymous
.
Leni
menyikat bkn brrti mencintai kn
Leni
ngk suka sm sikap senang plinplan se x x beri pelajaran sm rayan nilai perlu buat Xena sm Bryan aja buat rayan menye Sa l
Ayu Audy
Luar biasa
Rita Riau
dliraba Murat,,, wow,, cocok dgn yang yang,,,,
Noviendah Sitohang SmileVoice
sedih 😩
Noviendah Sitohang SmileVoice
Luar biasa
Leni
xen kpn pergi a biar kapok ray
Leni
ditunggu bila waktu a tiba
Leni
ngk jelas kadNg Daniel sebut rayan
missyy
🌹🌹🌹🌹
missyy
ciee xenaaa/Joyful//Joyful/
missyy
yang tegas dong rey, gimana sih jadi cowo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!