Karena orang tua yang berteman dari jaman kuliah, akhirnya mereka punya anak sampai di jodohkan.
Rafli Sebastian " Mah, Pah. Rafli masih umur 18 tahun, masa harus menikah. pokoknya Rafli ngga mau! titik!!!
Wina Agustin "Ayah, Ibu. Wina masih sekolah loh. masa suruh menikah. ngga ah, Wina ngga mau!!
Wina dan Rafli menang saling kenal karena orang tua mereka sering berkumpul. tapi keduanya hanya berteman saja. keduanya tidak punya rasa cinta. tapi ternyata kedua orang tua Rafli dan Wina menginginkan keduanya menikah.
Tapi Rafli dan Wina tetap tidak bisa menolak rencana orang tuanya. gimana kisah Rafli dan Wina, kita lanjut baca yuk...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tuti yuningsih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pagi Yang Dingin
Sudah 5 hari Wina bersama mertuanya di Singapura. Dan besok Wina akan pulang ke Indonesia. Wina tidak pulang sendiri tapi bersama mertuanya.
Malam ini Wina sedang merapikan baju bajunya ke dalam koper di bantu Rafli.
"Win, koper kamu terlalu kecil. Pake koperku aja ya. belanjaan kamu nanti ngga bisa masuk kalau ngga pake koper ku."
"Tapi kalau Wina pake koper Kaka, nanti Kaka gimana?"
"Aku bisa pake koper kamu. Apa nanti aku bisa beli lagi."
Rafli bicara sambil mengambil koper miliknya yang ada di atas lemari.
Mamah dan Papah juga sedang menata barang barang yang mau di bawa pulang.
"Nih lihat Mah ngga bisa masuk semua kan? Padahal sudah ada dua koper. belanjaan Mamah ini terlalu banyak sih."
"Kalau kita beli koper satu lagi gimana Pah?"
"Ini sudah malam. Mana ada toko buka."
"Pasti ada lah Pah."
"Ngga. Papah ngga mau pergi buat beli."
"Kalau Papah ngga mau pergi buat beli koper, ya udah Mamah yang pergi," Mamah sambil marah dan akan pergi. Tapi Papah mencegahnya.
"Eh... Tunggu Mah! Mamah ngga boleh pergi. Udah kita cari ide aja biar belanjaan Mamah masuk ke koper."
"Papah punya ide?"
"Belum. Papah lagi cari."
Keduanya lalu berpikir. Dan Papah langsung punya ide.
"Pinjam koper Rafli Mah. Biar nanti Rafli beli lagi kalau mau pulang."
"Oh iya, Papah benar."
Mamah lalu pergi ke kamar Rafli untuk pinjam koper.
"Koper Rafli di pake buat barang Wina Mah,"kata Rafli saat Mamah menanyakan koper miliknya.
"Oh gitu."
"Memangnya koper Mamah juga ngga muat?" Mamah mengangguk sebagai jawaban.
"Pake punya Wina aja Mah. Siapa tau muat."
"Ya sudah deh, kemari kan koper Wina."
Rafli mengambilkan koper Wina dan di berikan ke Mamah. Mamah membawa ke kamar.
"Kok koper Wina Mah yang di bawa?" tanya Papah saat melihat koper yang di bawa Mamah.
"Koper Rafli sudah di pake buat barang barang Wina."
"Oh gitu."
Papah dan Mamah akhirnya pakai koper Wina. dalam Alhamdulillah nya muat.
Wina di kamar merasa ngga enak karena Mamah mau pinjam koper Rafli tapi justru kuper Rafli di pakai dirinya.
"Sudah ngga papa. pasti muat kok koper kamu untuk belanjaan Mamah."
Rafli mendorong koper Wina keluar dari kamar biar besok enak sudah di siapkan. Setelah itu Rafli ambil minum di dapur untuk di bawa ke kamar.
Rafli masuk ke kamar. Lalu pintunya di kunci. Wina sudah tiduran di kasur. Malam ini malam terakhir, jadi Rafli akan minta jatah dulu sebelum Wina pulang ke Indonesia.
Jam 11 malam, Wina dan Rafli baru selesai berolah raga. Rafli lalu mengajak Wina bersih bersih dulu sebelum tidur. Setelah bersih bersih keduanya pun tidur dengan nyenyak.
Pagi hari saat jam sudah menunjukan pukul lima pagi, adik Rafli bangun dan tegang. rupanya adik Rafli mau minta jatah lagi.
Rafli tanpa bilang ke Wina, langsung saja membuka kain bagian bawah di badan Wina. Setelah kain itu terlepas, Rafli melihat inti tubuh Wina. Rafli mengunakan mulutnya untuk menikmati inti tubuh itu.
Lama lama Wina pun merasakan geli tapi nikmat. Wina buka mata dan langsung kaget karena melihat Rafli yang sedang menikmati inti tubuhnya.
"Kak..."
"Aku mau lagi ya."
Wina tidak bisa menolaknya karena Rafli langsung saja memasukan adiknya ke dalam inti tubuh Wina. Keduanya pun menikmati olah raga pagi yang dingin dengan penuh cinta.
Jangan lupa like komentar dan vote terimakasih...