Malam istimewa yang seharusnya menjadi saksi pernyataan cinta, nyatanya pupus dan terganti dengan sebuah malam panas yang tanpa di sengaja.
Bagaimana kisah selanjutnya? Ikuti terus kisah anak kedua dari Kaisar Nolan dan Kiara.
Jangan lupa, follow IG : @Mommy_Ar29 dan Tiktok @Mommy_ar95
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tragedi
...~Happy Reading~...
Setelah acara selesai, penghulu dan beberapa saksi nya pulang. Kini ruangan itu hanya benar benar berisi dua keluarga besar saja. Bahkan, para pelayan juga sudah di suruh keluar oleh ayah Stive.
"Udah kan, gini doang kan? Aku mau ke sana ya," Claudia memberitahu seraya menunjuk ke salah satu tempat yang tak jauh dari tempat duduk nya.
"Mau apa?" tanya Kiano mengerutkan dahi nya.
"Ya emang disini juga mau apa?" kata Claudia balik bertanya, "Daripada disini pada diem canggung. Ya mending aku ke sana, aku mau foto."
Setelah mengatakan itu, Claudia segera berjalan cepat untuk menuju tempat tujuan nya.
Yah, semua desain yang ada di ruangan itu persis seperti harapan Claudia. Dekor yang begitu mewah dengan bunga berwarna putih ada dimana mana membuat tempat itu semakin terlihat mewah dan meriah.
"Claire! Ayo ikut Aunty!" ucap Claudia mengajak keponakan nya.
"Mau kemana?" tanya Clayton.
"Pinjem bentar, mau ajak Claire main di sana!" jawab Claudia lalu ia menarik tangan Claire dan membawa nya ke tempat sebelum nya.
Sementara itu, Kiano yang merasa sendiri dan terabaikan. Akhirnya memilih untuk bergabung dengan yang lain. Siapa lagi kalau bukan keluarga Kenzo dan Clayton yang sudah menjadi kakak ipar nya.
"Gimana rasanya No?" tanya Kenzo dengan tersenyum miring menatap adik nya.
"Jangan tanyakan itu!" jawab Kiano datar dan malas.
Tentu saja ia sangat tahu akan arti pertanyaan dari kakak nya. Itu adalah pertanyaan yang sangat menjebak. Ingin berkata jujur, tidak mungkin karena ada Clayton juga di sana. Akan tetapi, jika ia tidak jujur atau menjawab dengan kebohongan, Kenzo pasti tahu dan akan terus menggencar nya. Jadilah ia memilih jalan aman, yaitu diam dan tidak menjawab.
"Lalu bagaimana dengan kekasih mu? Kau tidak mengundang nya?" kini Clayton dengan bertanya dengan senyuman getir di wajah nya.
"Aku tidak punya kekasih!" jawab Kiano masih sama, datar.
"Benarkah? Lalu siapa gadis itu? Kenapa tidak kau undang kemari?" tanya Clayton masih terus menanyakan hal tidak penting.
"Bukankah Claudia sendiri yang tidak menginginkan pernikahan ini di ketahui banyak orang? Claudia yang melarang untuk mengundang orang luar." kata Kiano kini menatap kakak ipar nya dengan berdecak menahan kesal, "Tolong jangan bertanya hal yang tidak perlu di tanyakan. Biarkan—"
"Aaaarkkkkhhh!"
Suara teriakan dari seseorang di ujung ruangan, membuat semua mata seketika langsung memandang ke arah sumber suara.
"Clauuu!" jerit bunda Ella yang langsung berlari saat melihat putri nya berteriak karena jatuh.
"Oma, Aunty itu darah!" ucap Claire dengan tubuh bergetar saat melihat banyak nya darah yang mengalir di kaki Claudia.
"Bunda perut Clau sakitt!" rintih Claudia sambil terus mencengkram erat perut nya.
Gaun putih yang baru saja menjadi saksi atas pernikahan nya, kini sudah berganti menjadi gaun berwarna merah di bagian bawah nya.
Kiano yang melihat itu tak kalah terkejut. Dan tanpa banyak berkata, ia segera mengangkat tubuh istri nya dan membawa nya ke rumah sakit.
"Biar aku yang bawa!" ucap Kenzo mengambil kunci mobil milik Kiano dan segera membawa mobil itu dengan di temani Clayton di depan.
Kiano pasrah, ia menganggukkan kepala nya, lalu kembali masuk ke pintu belakang dan menggenggam tangan Claudia.
"Hiks hiks hiks, sakit. Kenapa perut nya sakit sekali hiks hiks." isak tangis Claudia terus menggema di dalam mobil.
Tangan nya sejak tadi terus mencengkram antara perut dan satu lagi tangan Kiano. Dirinya benar benar tidak menyangka bahwa ternyata bisa merasakan rasa sakit yang teramat sangat luar biasa seperti itu.
"Kakak, apakah Clau akan mati hiks hiks, rasanya sangat sakit." rintih Claudia menatap sayu kepada kakak nya yang duduk di depan.
"Diamlah Clau! Jangan banyak berfikir negatif!" Seru Clayton yang sedang di landa ke khawatiran.
"Clau hanya bertanya, kenapa kakak marah!" jerit Claudia memanfaatkan kesempatan untuk meluapkan rasa sakit nya dengan meneriaki kakak nya.
"Ssstt, tenang lah, " ujar Kiano sambil terus menggenggam tangan istri nya, "Kamu pasti akan baik baik saja. Percaya sama aku," imbuh Kiano berusaha menenangkan Claudia.
...~To be continue... ...