NovelToon NovelToon
Kekasih Sahabatku

Kekasih Sahabatku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Sesa adalah gadis cantik dan anggun yang secara diam - diam mencintai kekasih dari sahabat.

Memendam cinta kepada seorang pria selama 10 tahun lamanya. Tapi cinta tak berpihak padanya di saat sahabatnya menggandeng seorang pria sebagai kekasihnya yang tak lain adalah pria yang selama ini di cintai Sesa.

Tidak ingin melukai sahabatnya Sesa lebih memilih untuk melupakan cintanya. Tapi apa yang terjadi tak sesuai dengan harapan, di saat Sesa mencoba melupakan pria itu, justru mereka malah terikat sebuah benang merah.

Lalu apa yang harus Sesa lalukan? Akankah Sesa menolak keinginan keluarganya demi kebahagiaan sahabatnya? Atau lebih memilih mengikuti keinginan keluarganya meski hatinya sendiri terluka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tameng

Sesuai harapan Yuga tadi malam bahwa rapat pagi ini berjalan dengan lancar. Tak ada hambatan apapun, para pemegang saham juga tak ada yang mengeluarkan suara seperti sebelumya. Yuga sempat merasa heran, kenapa pagi ini mereka berbeda sekali tak seperti kemarin yang menunjukkan kemarahannya. Tapi Yuga harusnya bersyukur karena mereka tak memperpanjang masalah ini.

"Bos apa masih perlu kita cari siapa penyebar foto itu?" Ucap Doni.

"Biarkan saja, toh masalah ini sudah selesai" Balas Yuga seraya mendudukkan dirinya.

"Tapi bos, anehnya artikel yang dari kemarin tersebar dimana mana sekarang lenyap semuanya. Bukankah aneh?" Ucap Doni yang merasa heran, bagaimana berita yang baru kemarin muncul sekarang sudah tidak bisa di akses lagi. Siapa orang berpengaruh yang mampu membuat berita hilang dalam semalam.

"Tidak usah di pikirkan, mungkin mereka sudah percaya apa yang dikatakan Sesa" Yuga masih mencoba berpikir positif.

Doni hanya mengangkat kedua bahunya merasa tak yakin.

Dreettt dreeettt ...

"Halo Della, ada apa?" Yuga menjawab panggilan telepon dari kekasihnya. (Apa pantas masih disebut kekasih jika sang pria sudah beristri? Lalu sebutan apa yang pantas? )

"Halo sayang, aku kangeeennn" Ucap Della dengan gaya manjanya.

"Aku juga Della, tapi keadaan sedang tidak memungkinkan untuk bertemu" Yuga berkata apa adanya.

"Loh kan masalahnya udah selesai, harusnya bisa dong ketemu kamu" Ucap Della sedikit kesal.

"Tap.."

"Ya udah ketemunya di apartemen kamu aja ya?" Usul Della dengan mudahnya.

"Jangan aneh-aneh deh, kan di rumah ada Sesa" Yuga tentu saja tidak setuju dengan kemauan Della, ia takut jika tiba-tiba orang tuanya datang berkunjung.

"Emang kenapa kalau ada dia, oh jadi sekarang udah mulai mikirin perasaan dia nih?" Sinis Della.

"Bukan begitu, ya udah deh terserah kamu" Yuga tak mau terjadi perdebatan panjang akhirnya lebih memilih mengalah.

"Oke sayang, nanti kabarin aku ya kalau udah pulang" Nada bicara Della langsung berubah ceria seketika.

"Ya udah aku kerja lagi" Yuga menutup panggilan teleponnya tanpa mengucap salam penutup yang mesra seperti pasangan romantis lainnya. Dan Yuga yakin sekali pasti Della menggerutu di seberang sana. Sebenarnya Yuga bingung dengan sikap Della akhir-akhir ini. Della yang manja dan ceria sekarang menjadi perempuan dengan lidah tajam dan suka marah-marah. Tapi kembali lagi Yuga berpikir bahwa mungkin perubahan Della karena kekecewaannya pada Yuga.

***

Hari ini Sesa pulang lebih awal dari cafe. Entah mengapa dari kemarin hati dan otak Sesa sedang tidak sinkron. Bahkan untuk sekedar berpikir saja malas.

Seperti biasa jika pulang beraktivitas Sesa selalu membersihkan diri terlebih dahulu. Karena menurutnya badan akan terasa lebih enteng jika sudah mandi.

"Udah jam 5 sore, masak aja kali ya? Siapa tau Mas Yuga pulang awal" Ucap Sesa sambil melirik jam berbentuk bulat berukuran cukup besar di ruangan itu.

Sesa mengeluarkan semua bahan dari dalam kulkas. Ternyata persediaan sudah mulai habis, sudah waktunya belanja tapi Sesa belum sempat, lebih tepatnya sedikit malas. Sudah dikatakan bukan jika hati dan otaknya sedang tidak sejalan.

Setelah hampir 1 jam masakan dengan bahan seadanya sudah tertata rapi di atas meja. Perut Sesa juga sudah mulai lapar sebenarnya tapi adzan maghrib sudah berkumandang sekitar 5 menit yang lalu.

"Aku sholat dulu aja sambil tunggu Mas Yuga" Sesa melepas appronnya kemudian menuju kamar untuk menunaikan kewajibannya.

-

Dari dalam kamar Sesa sedikit mendengar suara orang berbincang dari luar.

"Apa Mas Yuga udah pulang? Tapi sama siapa?" Ucap Sesa sambil melipat mukenanya.

Rasa penasarannya mendorong Sesa untuk melihat keluar kamar. Bahkan meninggalkan mukenanya yang baru setengah terlipat.

Lagi-lagi sebuah pemandangan yang semakin meyakinkan Sesa jika perubahan Yuga kemarin hanya sebuah ilusi semata. Tidak nyata atau Yuga sedang tidak sadar melakukannya.

"Hai Sesa" Sapa Della yang sedari tadi bersandar pada dada bidang suaminya.

"Hai, udah dari tadi?" Sudah kepalang tanggung jika ingin masuk lagi ke kamar karena Della sudah terlanjur melihat Sesa keluar dari kamar.

"Baru sampai kok" Della bangkit dan berjalan menuju meja makan.

"Kamu masaknya banyak banget, kebetulan gue belum makan nih, bolehkan numpang makan disini?" Della berbicara dengan senyum yang selalu menghiasi bibirnya.

"Boleh dong Dell, kamu mau makan apa ambil aja" Ucap Sesa.

"Beneran? Wah makasih ya Sesa loe baik banget. Sini sayang ayo kita makan" Della berkata dengan sangat senang.

"Kalian makan aja, aku ke kamar dulu ya" Menurut Sesa lebih baik ia undur diri dari daripada harus terus menyaksikan orang yang sedang di mabuk cinta.

Yuga mendekat ke arah meja makan, kemudian duduk tanpa berkata apapun.

"Mau kemana kamu?" Suara berat khas lelaki dewasa menghentikan langkah Sesa yang akan menuju kamarnya.

"Mau ke kamar Mas" Sesa menghentikan langkahnya tanpa berbalik.

"Kau tidak makan?" Sesa dan Yuga bicara namun saling membelakangi.

"Sudah tadi habis masak makan sekalian" Bohong Sesa, padahal perutnya sedikit melilit karena lapar.

Merasa tak ada yang menahannya lagi Sesa mengambil langkah seribu pergi dari kedua orang itu.

-

Di dalam kamar sesa iseng membuka grup chat yang dulu setiap malam pasti penuh dengan obrolan keseharian ketiga sahabat yang kini terasa jauh. Kekonyolan Maya dan kehebohan Della biasanya bisa membuat Sesa tertawa terbahak bahak hanya dengan membaca sebuah tulisan tanpa suara.

"Hihi kembang perawan, ini kan yang bikin nama kamu Della. Aku kangen kalian, kangen kebersamaan kita. Sekarang aku seakan tidak mengenalmu Della. Kenapa pernikahan ini berdampak buruk pada persahabatan kita?" Tanpa bisa di cegah air mata yang dari tadi menggenang di pelupuk mata mulai jatuh.

Sesa teringat satu sahabatnya lagi, Maya. Sesa mencari kontak wanita itu kemudian memencet gambar telepon pada layar ponselnya. Sesa menunggu beberapa saat hingga suara di seberang sana menyambutnya.

"Halo beb, masih inget sama gue?" Canda Maya saat baru panggilannya terhubung.

"Hehe apaan sih Maya, mana mungkin aku lupa sama sahabat aku yang paling baik" Mood Sesa langsung kembali membaik setelah mendengar suara Maya.

"Halah palingan juga ada maunya" Maya mencibir.

"Ih engga ya May, aku cuma kangen sama kamu tau. Udah pulang dari kantor belum? Aku ketempat kamu ya? Boleh kan?"

"Hah seriusan mau ke sini? Emang boleh sama laki loe??"

"Boleh kok" Sesa berbohong pada Maya. Memang sebenarnya Sesa sangat malas berada satu tempat dengan orang yang sedang asik berpacaran.

"Ya udah cepetan kesini, jangan lupa bawa makan gue laper"

"Siap bos" Sesa kemudian memutuskan sambungan teleponnya.

Sesa bergegas mengganti bajunya kemudian mengambil tas dan memasukkan dompet dan ponselnya saja. Tak membawa barang apapun toh hanya ke tempat Maya.

Sesa mendekat ke arah sofa yang sedari tadi menjadi saksi kemesraan pasangan bukan muhrim itu.

"Mas , Aku mau minta izin keluar sebentar, Assalamualaikum" Tanpa mendengar jawaban dari Yuga Sesa langsung melangkahkan kakinya menuju pintu keluar.

"Tunggu" Suara Della menghentikan kaki Sesa.

"Ada yang ingin kita bicarakan sama loe Sa" Della berkata lagi.

Sesa membalikkan badannya menatap Della yang masih duduk bersebelahan dengan Yuga, bahkan tangan mereka saling bertautan.

"Ada apa?" Sesa tampak bingung.

"Em gini Sa" Della tampak ragu dengan apa yang akan dia katakan.

"Loe tau kan berita kemarin yang sempat buat heboh?"

"Lalu?" Sea masih belum mengerti apa maksud Della.

"Kondisi di luar sana lagi ngga aman banget buat gue sama Yuga, jadi gue minta bantuan sama loe?"

"Bantuan apa?" Sesa masih belum mengerti alur dari ucapan Della.

"Yah seperti yang loe bilang di depan semua wartawan kemarin kalau sebenarnya pagi itu kita bertiga dan loe lagi ke toilet saat foto itu di ambil. Nah dari situ gue jadi berterimakasih sama loe karena udah kasih gue ide" Della beranjak mendekati Sesa.

Yuga sebenarnya juga bingung bantuan apa yang Della minta dari Sesa.

"Maksud kamu?" Sesa semakin tak paham.

"Jadi maksud gue, kita loe harus ikut kemanapun saat gue sama pacar gue ketemu" Della berkata dengan mudahnya tanpa memikirkan perasaan sahabatnya itu.

"Apaaa?" Ucap Sesa dan Yuga bersamaan.

Yuga berdiri mendekati dua wanita itu.

"Jangan aneh-aneh kamu Della, sudah aku bilang kita tunggu beberapa saat dulu" Yuga sedikit menekan kata-katanya.

Sesa semakin tak paham dengan suami dan sahabatnya ini. Apa mereka tak cukup untuk menyakiti perasaannya. Jika mereka menganggap Sesa tidak mencintai Yuga, maka tidak seharusnya pula mereka berbuat seperti ini. Kekasih suaminya memintanya untuk menemani mereka berkencan. Bukankah ini sudah keterlaluan?

"Kamu tenang aja, Sesa bakalan jadi alibi kita. Dengan begitu semua orang tidak akan curiga karena kamu pergi bersama istri kamu ini" Della semakin menggila dengan pemikirannya yang menjadikan Sesa sebagai tamengnya.

"Tega kalian, benar-benar tega. Jika kalian mau pacaran atau berbuat dosa maka lakukanlah semau kalian. Kenapa aku harus menutupi kalian. Jika tidak ingin semua orang tau maka sembunyikan hubungan kalian serapat mungkin jangan libatkan aku. Aku tak mau ikut campur. Bukankah dulu kamu melarang ku untuk ikut campur semua urusan kalian?" Suara yang lantang Sesa ucapkan di depan pasangan itu.

Yuga menatap Sesa dengan tatapan tidak bersahabat. Entah marah dengan ide konyol Della atau dengan kata- kata Sesa.

"Anggap saja ini sebagai ucapan maaf karena loe udah menusuk gue dari belakang" Della masih dengan keras kepalanya.

"Della kamu..." Sesa tidak bisa lagi berkata apapun. Semua yang ada dalam benaknya lenyap begitu saja saat Della menyingung masalah pernikahan ini.

"Aku ngga setuju Della, jangan libatkan Sesa terlalu jauh!" Ucap Yuga.

"Memangnya kenapa? Kamu mulai belain dia? Kenapa hah? Mulai ada rasa sama dia?" Della berkata sambil menunjuk wajah Sesa.

"Buang pikiran mu itu, aku bukan mau belain dia. Tapi baisa saja ada orang yang sengaja ingin menghancurkan kita!!" Yuga benar-benar tak habis pikir dengan kekasihnya itu.

"Orang yang ingin menghancurkan kita?" Della sedikit berpikir dengan ucapan Yuga.

Tatapan Della beralih kepada Sesa.

"Bukan loe kan Sa?" Tatapan penuh curiga Della berikan untuk Sesa

"Maksud kamu?" Sesa sebenarnya sudah tau maksud Della tapi benarkah Della bisa berpikiran bahwa semua itu ulah Sesa.

"Bukan loe kan yang sengaja sebar foto gue sama Yuga, bukan loe kan yang sengaja mau menghancurkan hubungan gue?? Loe pasti pingin rebut Yuga dari gue kan?? Jawab ?" Della mulai tersulut emosi.

"Kamu pikir aku serendah itu? Kamu pikir aku akan menghancurkan kalian demi kebahagiaanku? Kenapa kalian selalu menyalahkan aku? Tidak cukupkah selama ini aku hanya diam demi kalian juga demi Kakek? Apa masih kurang aku merelakan masa depanku dengan menjalin rumah tangga tanpa tujuan?" Sesa menghapus air matanya kasar.

"Baiklah kalau itu yang kalian mau, jika itu yang membuatmu puas maka akan aku lalukan. Aku akan mengantar dan mengikuti kemanapun suami dan sahabatku ketika berkencan. Jadikan aku tameng untuk menutupi hubungan kalian. Jika hal itu yang mampu membuat mu percaya bahwa aku tidak sejahat itu. Maka akan aku lalukan. Aturlah semau kalian, aku tidak peduli" Air mata Sesa kembali jatuh tepat saat Sesa membalikkan badannya. Sesa pergi begitu saja setelah kalimat panjang keluar dari bibirnya.

Yuga masih terpaku beberapa saat setelah melihat amarah keluar dari bibir yang terbiasa berkata dengan suara yang lembut.

"Sebaiknya kamu pulang dulu, aku lelah" Yuga meninggalkan Della begitu saja.

"Loh sayang, kan kita baru ketemu sebentar" Della protes karena Yuga meninggalkannya menuju kamar.

"Sayang, ihh sayaaaang"Yuga masih saja tak menggubris tarikan Della.

Braaakkk...

Yuga membanting pintu kamarnya.

" Aaakkkhhh" Yuga mengacak rambutnya kasar.

-

-

Up lagi guys, selamat membaca readers. Semoga kalian suka, jangan kupa tinggalkan jejak yaa😘😘

1
Latif Khan
Kecewa
Latif Khan
Buruk
Heti Supriyati Laela
egois yuda
Jetty Eva
koq enak banget ya si Della ini..?? Yuga hanya segitu aza..?? apa ga ada perampsan hasil menipu..?? sungguh fantastis kekayaan si Della ini..dia duduk diam tanpa perlu bersusah paya...
Jetty Eva
Della dibawa sama seseorang ke Paris makax dia ga berani sambut Yuga walau dia juga rindu..Sesa ngapain peduli..klo Yuga ga mau sama kamu kan cerai aza...mumpung blom pux bayi..
Jetty Eva
cinta n kebodohan yg hakiki...Sesa bakalan berubah menjadi Sesat..
yellya
😌😌😌💔💔
yellya
arrrrhhh yuga 😡😡😡
Rocky
Luar biasa
yellya
anjay ,bener2 sakit😭😭😭
yellya
good sesa,percuma dong bertahan dengan yuga kl nyerah kan 👍👏🏻
yellya
sakit😭😭😭😭
yellya
Luar biasa
yellya
entah apa mksdnya si yuga ini😬😬😬😬
yellya
silent of love ya sa☺️
devi_
terbaik 🤍
Fitra Susanti
maaf KK sblum nya,knpa sjak awal aku mmbca novel nya bnyak nian typo nya
santi.santi: iya, ini karya prtama otor yng berantakan bngt, mau revisi tapi udah tamat dan jauh bngt.. jadinya nggak otor revisi, maaf ya
total 1 replies
westi
🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
rinny
luar biasa 👍👍👍
rinny
AQ sudah baca karya satu ini. luar biasa ceritanya🙏🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!