Marsha Shen adalah seorang gadis yang mengalami kebisuan selektif (fobia bicara). Marsha sudah menyukai Luis Liu bertahun-tahun lamanya. Marsha Shen adalah salah satu anak panti asuhan yang diasuh oleh keluarga Liu. Sampai suatu saat, kakek Liu memintanya menikah dengan Luis, hanya karena Marsha memiliki golongan darah dan tulang sumsum yang cocok dengan Luis Liu.
Luis Liu adalah ahli waris utama Keluarga Liu. Namun sayang bayang-bayang penyakit kanker yang selalu mengambil keturunan laki-laki dikeluarga Liu selalu menghantui.
Karena itulah Kakek Liu memaksa Luis menikahi Marsha, meski Luis sudah memiliki kekasih pilihan hati. Menikah dengan Luis adalah awal permulaan penderitaan bagi Marsha, meski terlihat sebagai wanita yang beruntung.
Menjalani kisah romansa modern, Cinderella abad 21.
-189 episode-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
DIA ASSISTENKU
Marsha pun dengan gerak cepat memilihkan outfit yang cocok dengan Jun. Marsha juga memilihkan asesoris yang cocok untuk Jun.
"Seleramu sungguh berkelas." ucap Jun kepada Marsha.
"Kau berjalanlah di sampingku!" perintah Jun.
Marsha mengernyitkan alisnya. Jun yang memahani kebingungannya segera saja menjelaskan.
"kau adalah orangku, lalu mengapa haru sberjwlan satunmeter di bekakangku." Ucap Jun.
Marsha mengangguk paham, lalu berjalan agak beberapa centi di belakang Jun. Ketika keluar dari stasiun TV para penggemar dan para wartawan hiruk pikuk ramai. Marsha menutupi sedikit wajahnya denga Syal yang dia pakai. Jun ada menarik tangannya dan segera menariknya masuk ke mobil bersamanya.
Hosh
Hosh
Hosh
Marsha memegangi dadanya yang terasa berdebar tersebut, baru kali ini dia merasa menjadi bintang di kelilingi oleh penggemar sebanyak itu meskipun itu bukan penggemar namun sudah cukup memberikan senasi seperti naik roller coaster.
Hari ini jadwal Jun adalah bertemu dengan perwakilan Liu Corporation, untuk debut singgle terbarunya. Liu corporation termasuk salah satu investor di project ini. Marsha yang melihat gedung Liu Corporation sedikit meragu untuk ikut masuk.
"Ayo." Ajak jun seraya meminta tangan Marsha untuk ikut masuk bersamanya.
Marsha merasa meragu, namun akhirnya memberanikan diri untuk ikut masuk. Marsha melihat sekeliling gedung milik Liu Corporation ini. Sangat megah tak kalah dengan Gedung Dongyang Enteraiment bahkan 10 kali lipat lebih mewah Gedung Liu Corporation.
Marsha dan yang lainnya menunggu di luar sementara Jun dan manajernya menemui perwakilan Humas Liu Corporation.
"Aku berjalan-jalan sebentar yah!" tulis Marsha di Notepadnya kepada salah satu team mereka.
"Baikalah kau berhati-hatilah." Ucap salah satu team itu.
Marsha Melihat-lihat gedung ini berjalan dari lorong satu ke lorong lainnya. Orang lalu lalang nampak sibuk semua.
"Pantas saja Luis bisa berada di posisi puncak seperti ini, lihat saja satupun pegawainya tidak ada yang bermalas-malasan." Pikir Marsha.
"Standar disini terlalu tinggi." Pikirnya lagi.
Tiba-tiba kaki Marsha seperti es yang membeku, sulit untuk digerakan. Mata Marsha memancarkan ketakutan melihat Luis berdiri di ujung lorong sedang memandanginya.
Nafas Marsha terasa naik turun lagi mengingat kejadian semalam, Marsha sangat ketakutan. Lalu perlahan mundur, dan kerkejut ada orang yang menahannya di belakang.
Marsha menoleh, itu adalah Jun. Ketika pertemuan Jun sudah selesai dia tidak melihat Marsha lalu mulai membuka ponselnya dan melacaknya. sebelumnya Jun secara diam-diam telah mensikronkan pelacakan lokasi ponselnya Marsha ke ponsel miliknya.
Jun hanya tinggal mengikuti arah yang di tunjukan oleh peta lokasi Marsha. Dan dengan mudah Jun menemukannya.
"Ada apa?" tanya Jun
Degup jantung Marsha semakin berdetak kencang melihat di sisinya ada Jun, dan di ujung sana ada Luis. Hati Marsha serasa akan meledak karena situasi ini.
Marsha melihat Luis yang mendekati ke arah mereka semakin merasa tak karuan. Sementara Luis melangkah dengan tabuh genderang perang.
"Gadis ini nampkanya belum cukup puas untuk dihukum." Ucap Luis.
Marsha berbalik sepenuhnya kepada Jun, meraih tangannya dan mengajaknya pergi dari sana. Baru saja beberapa langkah mereka berjalan. Luis dengan cepat menarik tangan Marsha dan menarik ke sisinya.
Terang saja Jun merasa kaget. "Hei pria ini lagi, bukankan dia pacar Tania Xiao." Pikir Jun.
"Tuan ada apa, menarik orangku?" tanya Jun tetap mempertahankan nada ramahnya meski merasa marah.
"Orang-mu?" tanya Luis dengan nada dingin.
"Ya, dia adalah Assitenku." Jawab Jun.
Luis memandangi Marsha. "Waah tak kusangka gadis bisu ini sangat pandai menggunakan kecantikannya untuk mendapatkan pekerjaan." pikir Luis.
"Jika begitu ini adalah hari terakhir dia bekerja denganmu Tuan." Ucap Luis.
Marsha yang sedari tadi tertunduk langsung mengangkat kepalanya memandang Luis. "Apa-apaan pria ini seenaknya saja terus menindasku." pikir Marsha.
"Apa maksudmu Tuan?" tanya Jun dengan nada marah dan menarik tangan Marsha, namun kekuatan Luis yang menggenggam, Marsha terlalu kuat.
"Ya, ini adalah hari terakhir dia bekerja kepadamu, karena suami tidak mengizinkan." Ucap Luis.
Jun terkejut mendengar perkataan Luis. "Marsha apakah pria ini adalah suamimu?" tanya Jun.
Marsha tidak ada pilihan lain selalu mengakuinya. Marsha mengangguk tanda mengatakan bahwa 'ya dia adalah suamiku'.
"Sayang tidak-kah kau ingin meperlihatkan tanda cinta yang kuberikan kepadamu semalam?" ucap Luis seraya membuka syal yang Marsha pakai.
Jun terbelalak melihat banyak tanda merah di leher Marsha. Jun sedikit tidak percaya, karena di CV yang dia baca Marsha Shen belum menikah, jadi ini sejak kapan dia menjadi Nyonya Liu.
"Jika begitu kami permisi Tuan, suami istri ada hal yang ingin di bicarakan!" ucap Luis seraya menarik Marsha untuk masuk kedalam ruangannya.
🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒🍒
JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENTARNYA YA
HAYO YANG LUPA KASIH LIKE BALIK KEATAS YAH DAN KASIH LIKE PERBAB NYA.
MASUKAN KE LIST FAVORIT YAH, DI SETIAP KALI UP KALIAN AKAN MENERIMA NOTIFIKASINYA
LOVE YOU ALL
ARIGATO
