NovelToon NovelToon
Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Om Aslan Ini Ketiga Anakmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:193.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Anika seorang gadis yang tidak pernah membayangkan jika dirinya harus terlibat dalam malam panas dengan seorang pria beristri.

Cerita awal, ketika dirinya menginap di rumah sahabatnya, dan di saat itu pula dia tidak tahu kalau sudah salah masuk kamar, akibat keteledorannya ini sampai-sampai dirinya harus menghancurkan masa depannya.

Hingga beberapa Minggu kemudian Anika datang untuk meminta pertanggung jawaban karena dia sudah dinyatakan hamil oleh dokter yang memeriksanya.

Akan tetapi permohonannya di tolak begitu saja oleh lelaki yang sudah membuatnya berbadan dua.

Apakah Anika mampu membawa benihnya itu pergi dan membesarkan sendirian?? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab lima

Nivea pun mulai mengguncangkan tubuh suaminya yang memang tidak bergerak sama sekali, karena mendapatkan kabar yang begitu mengguncang hatinya.

"Honey, kenapa kau diam seperti ini, ayo jawab," ucap Nivea.

"Sayang, Mama kritis," sahut suaminya itu dengan nada yang begitu lemas.

"Apa kritis?!" tanya Nivea dengan keterkejutannya.

"Iya Sayang," sahut Marvin.

"Baiklah kalau begitu ayo kita kesana sekarang, biarkan saja Gea, bersama dengan pengasuh," ucap Nivea yang sebenarnya tidak tega meninggalkan bayinya yang masih berusia 4 bulan itu.

"Kau yakin mau ikut?" tanya Marvin memastikan.

"Iya aku mau ikut, apalagi aku dengan kalau Om Aslan tidak sadarkan diri," sahut istrinya itu.

"Papa Sayang," larat Marvin.

"Iya aku lupa, ya sudah kita berangkat sekarang!" ajak istrinya itu.

*******

Sedangkan saat ini di desa Suko Mulyo, seorang ibu tengah berjuang keras untuk mencari nafkah ketiga anaknya, selesai mengajar Anika tidak berdiam diri, dirinya langsung pergi berjualan di daerah dekat pesisir, dia mulai menjajakan ikan bakar kepada pengunjung pantai.

"Ikat bakar Bu," ucapnya menawari segerombolan keluarga yang sedang duduk beralaskan tikar di pinggir pantai ini.

"Berapaan Bu?" tanya pengunjung itu.

"Per biji lima belas ribu Bu," sahut Anika.

"Beli dua Bu, kebetulan kami bawa nasi putih banyak," sahut pembeli pertama itu.

Anika pun langsung membungkus ikan yang sudah dipilih oleh pembelinya itu, dan uang pun kini sudah berada di tangannya, saat ini wanita itu mulai menyusuri bibir pantai untuk mencari lagi pembeli yang ingin membeli ikan-ikannya.

"Ikan bakar Bu!" Suaranya kembali menggelegar.

"Bu, Anika," panggil seorang wali murid yang anaknya dulu pernah bersekolah di TK.

"Iya, mamanya Ara ya," sahut Anika.

"Iya Bu," sahut wali muridnya dulu.

"Berapaan Bu ikannya?" tanya ibu muda itu.

"Lima belas ribu per bijinya," sahut Anika.

"Beli lima Buk," ucap mamanya Ara itu sambil mengambil sendiri ikan-ikan uang dia pilih.

Setelah memilih mamanya Ara itu langsung menyerahkan uang sebesar tujuh puluh lima ribu kepada Anika, ibu dari tiga anak itu merasa bahagia akhirnya dagangan ikannya tinggal beberapa biji saja karena memang dirinya hanya membawa sepuluh biji saja.

"Mamanya Ara, terima kasih banyak ya sudah membeli daganganku," ujar Anika dengan senyum yang begitu tulus.

"Sama-sama Bu, lain kali Ibu jual di desa sebelah saja, karena penduduk sana jarang sekali masak maunya yang cepat saji seperti ini," sahut mamanya Ara.

"Apa benar? Tapi kan aku bisa jualan selepas ngajar, paling mereka sudah beli dengan yang lainnya untuk sarapan pagi," ucap Anika.

"Justru sore itu mereka malas masak untuk menu malamnya karena paginya sudah bekerja, di coba saja Bu, barang kali rejeki," sahut mamanya Ara yang diangguki oleh Anika.

Saat ini Anika mulai kembali menjajakan ikan bakarnya yang tinggal beberapa biji saja, meskipun dia selalu jualan ikan bakar, akan tetapi ketiga anaknya jarang sekali memakannya, karena memang Anika lebih membutuhkan uangnya untuk biaya yang lain daripada untuk memakan ikan bakar, apalagi dia hanya mengambil ikan bakar tersebut dari bakul, dan upah yang dia dapat lumayan untuk biaya hidup sehari-hari.

"Ikan bakar ... Ikan bakar ....," ucap Anika sambil menjajakan jualannya itu.

Setelah menyusuri bibir pantai cukup jauh, akhirnya Anika mulai menemukan pembeli terakhirnya yang langsung membeli tiga ikan yang tersisa, hati Anika pun merasa senang, karena akhirnya ikan yang dia jual habis tak tersisa, itu berarti hasil yang dia dapatkan sore ini lumayan, karena memang Anika mengambil untung dari perbiji ikan tersebut.

"Alhamdulillah kebetulan beras di rumah habis," ucapnya penuh dengan semangat.

Langkah kaki Anika sedikit dipercepat agar segera sampai di toko sembako, Alhamdulillah dengan jualannya tadi bisa kebeli beras tiga kilo gram dan sisanya bisa di belikan ayam potong ke pasar sore yang ada di kampungnya meskipun hanya dapat setengah kilo, tapi hal itu bisa membuat hatinya bahagia akhirnya sang anak bisa memakan ayam goreng yang diinginkan.

"Pak ayam potongnya setengah kilo saja," ujar Anika yang diangguki oleh pedagang ayam tersebut.

"Bu, ayamnya murah apa gak sekalian saja beli satu kilo harganya cuma 25 ribu," ucap pedagang tersebut.

"Uangnya gak ada lagi Pak," sahut Anika.

Entah kenapa pedagang itu sedikit iba lalu mulai menawarkan usus ayam yang masih layak di masak.

"Bu, mau gak aku kasih usus ayam, masih layak kok untuk di masak," ucap pedagang itu menawari.

"Kalau dikasih mah mau saja," sahut Anika.

Lalu pedagang tersebut langsung membelikan usus ayam tersebut kepada Anika. "Makasih banyak ya Pak," ucap Anika lalu mulai berjalan ke arah pulang.

******

Sesampainya di rumah dia langsung disambut dengan ketiga anaknya yang sepertinya terlihat ngos-ngosan karena habis pulang ngaji, biasalah anak-anak kalau pulang sukanya berlarian.

"Bunda bawa apa?" tanya si sulung.

"Bunda bawa belanjaan Nak," sahut Anika.

"Bun, mau kita bantu," ucap anak tengahnya itu.

"Gak usah Sayang, oh ya, coba tebak Bunda bawa apa?" tanya Anika dengan menyematkan senyuman untuk ketiga anaknya.

"Gak tahu, kan kereseknya hitam," sahut si bungsu.

"Bunda saat ini bawa ayam puting yang besok akan di goreng, hayo siapa yang menanti ayam goreng Bunda," ucap yang disambut dengan senyuman hangat yang terukir di wajah anak-anaknya.

*******

Sedangkan di belahan kota Jakarta sana suasana begitu tegang, karena saat ini dokter sedang berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa pasiennya, sedangkan di ruang tunggu, keluarga pasien saling menguatkan karena memang kondisi anggota keluarganya sudah sakit-sakitan sejak tiga tahun yang lalu.

"Pa, sabar ya Mama pasti sembuh kok," ucap Marvin yang selalu mendengarkan hati papanya.

Sedangkan Aslan hanya terdiam, tatapan mata pria itu kosong seakan hidupnya tidak ada artinya tanpa wanita yang paling ia cintai di dunia, bahkan Aslan rela mengorbankan semuanya, itu semua ia tutupi demi menjaga hati sang istri.

'Ma, maafkan Papa, yang selama ini sudah merahasiakan masalah besar ini kepada Mama, jujur selama hidup Papa selalu dihantui rasa bersalah, akan tetapi hal itu Papa tutupi demi menjaga mental Mama, karena Papa tidak ingin menyakiti hati Mama,' batin Aslan yang merasa bersalah terhadap istrinya.

Tidak lama kemudian dokter pun keluar dari ruangan istrinya, saat ini Aslan langsung menghampiri dokter tersebut dengan perasaan yang begitu khawatir.

"Dok bagaimana keadaan istriku?" tanya Aslan.

"Maaf sekali Pak, kamu dan tim medis sudah berusaha semaksimal mungkin tapi nyawa istri Bapak tidak bisa tertolong kan," sahut dokter itu dengan perasaan yang begitu berat.

"Dokter sialan! Anda sudah aku bayar mahal tapi kenapa Anda tidak bisa menyembuhkan istri saya, percuma dong! Obat mahal yang selama ini aku beli semuanya sia-sia!" geram Aslan yang merasa tidak terima dengan kenyataan pahit yang menghantam dirinya.

Bersambung ....

1
Ani Basiati
lanjut thor
Kasih Bonda
next Thor semangat
Amalia Putri
lanjut thor
Yuni Ngsih
Authooooor ih....klw lg asyik ceritranya ko di potong jdnya sedih dong ....dasar ceritramu bgs jd ku yg bcnya ngenes nih ....hehehe lanjut Thor ...👍👍👍💪💪💪🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Euis Maryam
lanjutkan
Bak Mis
nah gitu dong lawan mereka jgn pernah takut lagi Ok
Yuni Ngsih
Authooooor ceritramu bgs tapi ...knp yg punya ceritra tersiksa trs...😠😠😠👍👍👍💪💪💪
Bak Mis
semoga gak kenapa "blm cukup ya thor penderitaan nya
Kasih Bonda
next Thor semangat
ros
semangat up nya
Ayumarhumah: iya kak kemarin memang lagi capek banget🤣🤣🤣
total 1 replies
Ma Em
Emang Aslan dan Anika orang baik meskipun sdh dizolimi dan Anika serta anak2 nya mau dibunuh tapi tetap saja mau membantu orang yg sdh jahat pada keluarganya .
Kasih Bonda
next Thor semangat
Amalia Putri
Wah ternyata Aslan gak balas dendam bagus banget gak semua harus di balas dengan jahat juga,di tunggu kelanjutan nya thor semanggat ya./Rose//Rose//Rose//Rose//Heart//Heart/
Ani Basiati: lanjut thor
total 1 replies
Bak Mis
akhirnya Aslan terbuka hati nya menolong Raya,
Euis Maryam
lanjutkan
Bak Mis
lebih baik bantu aja daripada menyesal nanti nya, kasian banget mereka berdua
Yuni Ngsih
wah Thor ceritramu bikin ku meleleh kasian Anika ...ya .Ada lk" dzolim yg ky gtu ya Thor .....perjuangan Anika hebat meskipun di salah awalnya tapi..ya mau gmn lg Takdirnya kynya tapi tenang saja Anika setelah hujan badai pasti bakal timbul pelangi ...Aamiin
Ani Basiati
lanjut thor
Amalia Putri
lanjut besok thor sekarang met istirahat./Good//Good//Good/
Kasih Bonda
next Thor semangat.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!