NovelToon NovelToon
Istri Tujuhbelas Tahun

Istri Tujuhbelas Tahun

Status: tamat
Genre:Tamat / perjodohan / nikahmuda / Cinta setelah menikah / Cinta Paksa / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Titin

Akeno seorang lelaki pengusaha berwajah oriental itu terpaksa menikahi wanita muda berusia tujuhbelas tahun demi mengikuti keinginan neneknya kesehatan neneknya yang memburuk memaksanya menuruti kemauan neneknya.

Gadis muda yang memiliki sifat dewasa itu diam diam mencuri hati Akeno. Ini sangat bertentangan dengan keinginannya. Akankah Akeno mampu menepis rasa yang terlanjur singgah dihatinya? Sedang pesona Gresia Ananta begitu nyata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Titin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

Akeno menghisap rokok ditangannya dengan tarikan dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Di depannya Adam duduk sembari mengetuk-ngetukan jarinya di atas meja. Sementara iris hitamnya menatap Akeno lekat-lekat.

"Jadi gadis kecilku itu bernama Gresia," gumam Adam tanpa melepas tatapannya pada Akeno.

Akeno yang sedari acuh kini beralih menatap Adam dengan sorot mata tajam.

"Jangan menatapku dengan ekspresi begitu Akeno. Kau berhutang penjelasan padaku."

"Ck! Kau sudah bertemu dengan dia, apalagi yang kau mau?"

Adam terkekeh, apa yang dia mau? "Aku mau gadis kecilku, bagaimana?"

"Jangan berani coba-coba Adam." Ancam Akeno dengan wajah serius.

Adam terbahak, ini sungguh menarik baginya. Reaksi Akeno terlalu berlebihan membuatnya semakin bersemangat menjahili Akeno. "Tentu saja aku tidak berani tanpa izinmu. Setidaknya beritahu aku siapa gadis itu disisimu. Agar aku tau memposisikan diri di sampingnya."

"Dia orangku, maka menjauhlah bila bertemu dengannya," jelas Akeno sembari menghembuskan asap putih dari bibir tipisnya.

"Sejak kapan kau menyukai anak dibawah umur? Apa prustasi membuat seleramu berubah?" sarkas Adam.

"Mulutmu pandai bicara dibawah umur. Tapi matamu tak sabar mau memangsa. Munafik!" hardik Akeno dengan suara berat dan dalam.

"Ooh ayolah. Kau tau bukan? Peso gadis kecilku sungguh luar biasa," ujar Adam terdengar memprovokasi Akeno.

"Berhenti menyebut dia gadis kecimu! Atau aku akan merobek mulutmu agar tidak bicara sembarangan lagi!" Ancam Akeno. Dia geram mendengar panghilan akrab yang disematkan Adam untuk Gresia.

" Adam kau banyak salah padaku kau tau? Pertama! kau tau aku mencari gadis itu sekian lama, dia ada bersamamu tapi malah menyembunyikannya dariku. Kedua kau tau bukan? Dari dulu aku memang memanggilnya gadis kecilku. Akeno kenapa kau kejam sekali, apa benar kau ini masih temanku?"

Akeno menarik napas dalam. "Jangan beritahu siapapun tentang Gresia adalah orangku." ujar Akeno tanpa perduli dengan ucapan bernada protes yang dilontarkan Adam padanya.

"Haaa! Sungguh menarik. Kalau Athalia tahu ini..."

"Aku bilang jangan beritahu orang lain! Apa kau tuli!" potong Akeno dengan sorot mata tajam. Ekspresinya tidak main-main membuat nyali Adam menciut.

"Dia sangat indah Akeno, jangan permainkan dia. Kau tau, tanpa dia aku mungkin sudah mati." lirih Adam dengan mimik sangat serius. Dia benar-benar menghargai Gresia setelah apa yang Gresia lalukan untuk menyelamatkan nyawanya dulu.

"Aku tau, tapi saat ini belum saatnya mengakui keberadaan Gresia disisiku. Selama ini ada banyak pihak mengincar kelemahanku sayangnya dulu aku tidak memiliki kelemahan. Tapi saat ini dia adalah kelemahanku."

Adam mendesah berat, dia tau dunia Akeno sangat rumit. Dunia orang besar yang gila kedudukan dan haus kekuasaan. Hidup hanya untuk mengejar ambisi mereka seumur hidup.

Dulu sekali Akeno pernah ingin lari dari tanggung jawab memikul nama besar keluarganya. Tapi tragedi orang tuanya membuat tekadnya berubah. Memaksanya menjalani kehidupan yang sangat keras. Di usia delapan belas tahun tangan Akeno bahkan sudah berbau darah. Kerasnya perebutan tahta kepempinan menempa Akeno menjadi pribadi yang kuat dan kadang menjadi sedikit kejam.

"Kau memberitahu aku semuanya bukan tanpa tujuan bukan." tebak Adam.

Akeno menatap sahabatnya sembari tersenyum. "Awasi Athalia untuk gadis kecilmu." ujarnya mengutarakan sebuah permintaan.

"Hah! Gadis kecilku? Tadi kau begitu takut aku memanggilnya begitu."

"Hanya aku saja yang boleh memanggilnya begitu, kau tidak."

"Kau curang Akeno! Tapi permintaanmu tadi, aku akan melakukannya."

"Bagus. Ingat lidahmu itu jangan terlalu lemas di depan Athalia."

"Baiklah. Tapi aku tidak melakukan ini dengan geratis," ujar Adam dengan seringai dibibirnya.

"Kau ingin minta upah pada menyelamatmu? Apa kau manusia Adam?"

"Tentu saja aku masih manusia. Membawanya makan malam adalah upahnya dan aku tidak menerima penolakan."

"Dasar! Baiklah, tunggu dia sembuh kau boleh membawanya makan malam."

"Sungguh!"

"Hemm."

"Kau memang temanku Akeno!" pekik Adam sembari menghambur ke sisi Akeno. Tapi cepat Akeno menepis tubuh Adam dengan mimik jijik.

"Aiss! Kau sungguh menjijikkan!" Bentak Akeno.

Adam pulang setelah makan malam, tak banyak yang bisa dia lakukan untuk menunjukkan ucapan terimakasihnya pada Gresia. Akeno membatasi geraknya.

Setelah makan malam Gresia memilih bersantai diruang nonton, sedang Akeno sudah tenggelam dengan seambrek pekerjaannya. Tepat pukul sepuluh dia baru keluar dari ruang kerja, tepat saat Gresia meninggalkan ruang nonton menuju tangga.

Gresia berjalan tertatih dengan kaki pincang. Tapi kakinya sudah bisa dipijakkan walau ada sedikit nyeri. Gresia masih belum berani bertumpu terlalu kuat pada kakinya.

Akeno mendekat dengan tergesa lalu membopong tubuh Gresia menaiki anak tangga.

"Akeno, apa yang kau lakukan!" pekik Gresia terkejut dengan gerakan Akeno yang tanpa permisi.

"Menggendongmu, tentunya." sahut Akeno acuh sembari terus melangkah menuju kamarnya.

Gresia mengerutkan keningnya saat Akeno melewati kamarnya. "Akeno, kau melewati kamarku."

"Hmm aku tau." sahutnya sembari terus berjalan.

Gresia menggulir pandangannya kesekeliling kamar Akeno yang sangat luas. Gresia tak menyangka dia lelaki yang narsis. Memajang foto dirinya berpose seksi memamerkan otot tubuhnya, dengan ukuran yang sangat besar.

Akeno lelaki yang sangat rapi dan detail. Itu terlihat dari caranya menata barang-barang pribadinya.

"Kau suka?" tanya Akeno sembari menyerahkan beberapa butir sisa pil dari rumah sakit kemarin.

Gresia mengangguk. "Apa kita tidur disini?" tanya Gresi.

"Hemm. Kau tidurlah dulu. Aku ada sedikit pekerjaan yang harus aku selesaikan." ujar Akeno. Dia menyelimuti tubuh Gresia lalu naik keranjang duduk disampinganya dan mulai mengutak atik laptop dipangkuannya.

Mata Gresia yang terpejam tak membuatnya bisa langsung terlelap, aroma Akeno yang mendominasi seluruh ruang kamar membuat debar jantungnya berdetak tak normal.

Aroma ini mengingatkannya pada sentuhan lembut Akeno. Dia kembali membuka matanya memiringkan sedikit tubuhnya untuk menatap Akeno di sampingnya. Matanya yang setajam elang terlihat sangat focus pada layar laptop didepannya. Sementara bibir tipisnya nan basah sesekali bergerak membaca file di layar.

"Kenapa belum tidur?" Tegur Akeno tanpa beralih pandang.

"Belum ngantuk." sahut Gresia dengan suara sangat pelan.

Akeno menatapnya Gresia sekilas, lalu kembali beralih pada laptopnya. Lima menit kemudia dia menutup laptopnya menyimpannya diatas nakas. Kemudian beralih pada Gresia yang masih terus memperhatikan geraknya.

"Apa karena aku belum memberikan jatahmu, makanya kau belum bisa tidur?" Gresia mengangguk manja. Akeno terkekeh melihat sikap Gresia. "Kau semakin nakal Gresia."

Gresia tak menyahut, dia terus menatap Akeno yang sudah merebahkan tubuhnya di samping Gresia. Aroma maskulin seketika meruar dari tubuh Akeno, yang tadinya tercium samar sekarang terasa sangat kuat.

Akeno memindai wajah Gresia dengan tatapan lembutnya, menyibak surai perak Jelita kebelakang telinga merah jambunya. Dengan jarak yang sangat dekat Gresia bisa merasakan hangatnya hembusan napas Akeno menerpa wajah dan leher jenjangnya. Wangi tembakau dan min seketika mengingatkan Gresia pada ciuman panas Akeno. Tak pelak wajah Gresia mendadak bersemu merah.

"Apa yang kau pikirkan, kenapa wajahmu memerah," selidik Akeno. Bukannya menyahuti Akeno dia malah menyusupkan wajahnya dibalik dada bidang Akeno.

"Kecil-kecil sudah me sum!" Hardik Akeno sembari menoyor kepala Gresia.

"Mana ada!" sentak Gresia sembari menarik tubuhnya menjauhi Akeno. Tapi apa yang diucapkan Akeno benar adanya. Sesansi nikmat dari sentuhan Akeno membuatnya candu. Pelukan Akeno menjelang tidur sudah menjadi keharusan saat ini.

"Kemarilah, aku tidak bisa memelukmu kalau menjauh begitu." bujuk Akeno. Gresia bergeming, membuat Akeno gemas. Dia beringsut mendekat mendaratkan ******* lembut dibibir ranum Gresia.

Bibir basah Akeno tersa begitu hangat dan lembut. Tak ingin menolak sebab dia sendiri merindukan ciuman ini.

Gresia memejamkan matanya menikmati setiap detik sesapan bibir Akeno yang membutnya melayang.

"Ahhh!" desah lembut lolos dari bibir Gresia saat Akeno menyesap ceruk lehernya dengan sangat lembut. Meninggalkan bercak merah disana. Tapi kemudian dia melepas cumbuanya. Keindahan Gresia semakin hari semakin membuat pertahan dirinya goyah.

"Tidurlah, atau aku akan hilang kendali." bisik Akeno terengah. Gresia memejamkan matanya seketika. Tubuhnya menyusup memeluk pinggang Akeno dengan erat. Akeno tersenyum simpul melihat kelakuan istri kecilnya itu. "Nakal!" geramnya dengan bergumam lalu mengecup ubun-ubun Gresia dengan lembut.

To be continuous

1
Niswah
Luar biasa
Adek Khina
Kecewa
Adek Khina
Buruk
Sunarmi Narmi
Tinggal ngak usah KB dn bikin adonan trus nnt kan hamil jg Gresia..
Ratri Gustanti
Luar biasa
Sunarmi Narmi
Ayana dijodohkan sama Andrian atau Sammy Thor biar ngak terlalu cerewet /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Sunarmi Narmi
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Good//Good//Good//Good//Good//Good//Good/
Julia Juliawati
Luar biasa
Sunarmi Narmi
Yg satu pendiam dingin yg satu jg pendiam...aneh .klo dlm kehidupan sehari hari pasti ngak ada thor...anak" nya jg akan tumbuh dgn aneh /Grin//Grin//Grin//Grin//Grin//Silent//Silent/
Julia Juliawati
author perlu aqua hehee
Ami Libaan
penasaran Ama ceritanya kayaknya seru nie
Elli Elliarahma
Luar biasa
Elli Elliarahma
Lumayan
vi
cerita nya bagus... aq suka
Ida Naurah
aku baca'a sampe gemeran jg degdegan
vi
cerita nya lucu... seru.... nga Ngebosenin....
Ida Naurah
jngn dbikin hamil dulu Thor kasian si gres
maiida nst
semoga ada lanjutan nya lagi
Ida Naurah
knpa aku yg dag dig dug der ya
Ratna Wati
jadi penasaran akan lanjutannya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!