Cinta Gadis Malang

Aku menyembunyikan surat dari Andhara,jangan sampai Mas Willi melihat nya.Akan timbul permasalahan baru nantinya,kalau sampai dia tau.

Terserah lah ingin berbuat apa wanita itu,aku tidak peduli.

Semenjak kerja sama antara perusahaan Walldern Group dan Aditama,aku sering bertemu dengan Om Damian.Seperti saat ini kami sedang meeting bersama,entah mengapa hati ini selalu nyaman setiap melihat nya.

''Sekertaris Ayu, bisa kita bicara sebentar..?'' Aku terkejut mendengar ucapan Om Damian.

''Baik Pak Damian,apa ada yang bisa saya bantu..?''jawab ku.

''Mari ikut Saya !'' Ucap nya.

Kami pun berpindah meja,entah apa yang ingin di sampaikan oleh nya aku tak mengerti.

''Ayu saya ingin bertanya dengan mu..?'' Silahkan Om tanyakan saja,ucapku.

Dia mengeluarkan ponsel nya,sepertinya tengah menulis sesuatu.Om Damian memperlihat kan layar ponsel nya pada ku,tulisan itu sungguh sangat mengejutkan ku.

''MAIRA''

Itu lah yang dia tulis,sungguh mulut ku terkunci tak sanggup untuk bicara.Keringat dingin mulai bercucuran,aku tak tau harus apa saat ini mengakui atau menyangkal nya.

''Kamu mengenal nya kan Ayu?'' Tolong berhenti bertanya ,batin ku.

''Jawab lah,ia atau tidak..?'' Aku tidak menjawab,pikiran ku melayang.Kalau Om Damian mengenal ibu mungkinkah dia Ayah ku,atau masih ada Damian yang lain.

''Ayu kamu mengenal nya atau tidak..?'' Om Damian mengulang pertanyaan nya. Iya jawab ku singkat.

Om Damian begitu terkejut dengan jawaban ku, tetapi dia tersenyum.

''Apakah Liontin itu pemberian nya.?'' Aku mengangguk,karena aku tak sanggup untuk berbohong dengan nya.

Kulihat Om Damian menghapus air matanya,dia menangis.Hatiku berkecambuk saat ini,aku meyakini kalau dia memang Ayah ku.tapi mengapa baru sekarang Om Damian bicara dengan ku padahal kami sering bertemu.

Om Damian meraih tangan ku,dia menggenggam jemariku.Bahkan dia membelai pipi ku dengan lembut, entah lah aku sudah seperti wanita yang menggoda om om yang lebih tua.Apalagi kalau sampai Mas Willi melihat nya.

''PUTRIKU''

Aku membulatkan mataku mendengar ucapan nya, baru kudengar ucapan lembut dari seorang lelaki yang menyebut aku putrinya,selama dua puluh satu tahun usiaku.

Air mata ku tak terbendung lagi,sungguh aku sangat bahagia tetapi aku menutupinya.karena banyak yang harus aku cari tau,tentang ayah ku ini yang seorang konglomerat.tetapi hidup ku miris, karena miskin kasih sayang darinya.

Om Ayu permisi tidak enak kalau bicara terlalu lama, Pak cakra posting sudah menunggu saya.

''Baik lah ayu..'' Jawab nya

Aku tau dia kecewa,tetapi aku tidak memberinya waktu lagi untuk bicara.Aku segera bangkit dan melangkah menuju tempat Pak Cakra.

Dalam perjalanan kembali,aku diam memikirkan semua ucapan Om Damian.Jadi dia itu ayah ku,

selama ini dia berada dekat dengan ku dan aku tidak tau.Dia sudah menikah,bagaimana dengan ibuku.?

Aku tidak bisa membayangkan perasaan Ibu, jika tau Ayah sudah menikah lagi.Walaupun Ibu berusaha tegar,tapi aku tahu dalam lubuk hati nya pasti dia berharap bisa berjumpa lagi dengan Ayah.

''Ayu, kenapa kamu diam saja..?'' Pak Cakra bertanya padaku.

''Saya hanya mengantuk saja Pak.''Jawab ku.

''Apa ada perkataan Pak Damian, yang menyakiti mu..?'' Oh tidak Pak,sama sekali tidak .

Pak Cakra mengantar ku pulang,saat aku memasuki apartemen ternyata, Mas Willi sudah ada di dalam. dalam.

Mas kamu sudah sampai,? ''maaf ya Ayu telat.''Mas Willi tersenyum dan memeluk ku.Tidak apa sayang, justru mas bangga kamu bekerja baik hari ini.

Malam itu Mas Willi menginap,aku lihat dia berbeda lebih sering diam dan murung.Setiap ku tanya,dia berkata sedang memikirkan pekerjaan.Walaupun aku tidak percaya dengan jawaban nya,tapi aku diam saja.Takut nya dia marah jika aku banyak bertanya lagi.

Hari ini di kantor pun Mas Willi terlihat berbeda,dia marah-marah tidak jelas.setiap staf yang keluar dari ruangannya, terlihat wajah nya pucat pasi karena terkena amukannya.Aku bingung dengan nya,Sera bilang kalau seperti ini Mas Willi sedang ada masalah atau beban pikiran lainnya.Menjelang jam pulang kerja aku menemui Mas Wili di ruangannya.

''Mas,boleh Ayu masuk..?'' Wajah suram itu, tersenyum melihat ku dan mengangguk.Padahal aku sudah melihat wajah yang penuh tekanan itu tampak murung.

''Ada apa sayang,tumben kemari..?''Aku memang jarang menemui Mas Willi di ruangannya.

''Mas kamu kenapa,ayu lihat kamu marah-marah terus,kenapa..?'' Tidak ada apa-apa jawab nya.

''Kamu bohong kan mas,? mengapa semua staf seperti ketakutan saat keluar dari ruangan ini..?'' Itu karena mereka melakukan kesalahan sayang,jadi mas tegur mereka.

''Aku sungguh tidak percaya,mas Willi seperti menyembunyikan sesuatu dari ku.''

Ayu tidak percaya Mas,Mas Willi bohong kan.?mengapa mas,mengapa Mas Willi menyembunyikan dariku.Biarkan Ayu tahu tentang mu lebih dalam lagi,kalau seperti ini aku seperti gadis bodoh yang tidak tau apa-apa.Pacar macam apa aku ini,sama sekali aku tidak tahu kepribadian dan keluarga mu.

yang Ayu tahu hanyalah kantor dan apartemen itu saja. Aku kesal dengan Mas Willi,aku meningal kan nya begitu saja.

Semenjak kejadian itu,aku masih kesal dengan nya. Setiap di kantor pun aku mencoba menghindarinya,

malas rasanya melihat nya untuk saat ini.Satu minggu mas Willi tidak datang ke apartemen,dia juga cuek saja dengan ku padahal dia yang salah.

Memang keras kepala,aku juga akan tetap diam tidak ingin minta maaf duluan.

Aku melangkah dengan lelah sore ini,saat sampai di loby ada yang menghampiri ku.

''Ayu''

''Andhara kamu..!''

''Ikut lah dengan ku.?''Ucap Andhara,tapi aku mundur selangkah karena trauma oleh nya.

''Tenang saja,aku tidak akan melukai mu'' aku pun menyetujui dengan alasan bertemu di kafe,yang ada di samping perusahaan .

''Ok tak masalah.''jawab Andhara.

Tanpa basa-basi Andhara menyerahkan ponsel nya padaku.

''Apa ini?'' kata ku.

''Putar lah,!'' Betapa terkejut nya aku,melihat vidio di ponsel nya.

''Tidak mungkin..'' Tangan ku bergetar,jantung ku seakan berhenti berdetak sungguh ini sangat menyakitkan untuk ku.

''Bagaimana Ayu,?''kamu lihat sendiri bukan permainan ku dengan Willi.Kamu harus tau dia itu sangat hebat,aku sangat menyukai nya.Satu hal lagi yang harus kamu tau sekarang aku sedang hamil, buah cintaku dengan Willi.Jadi kamu jangan berbangga hati,karena Willi itu milik ku dan kami akan menikah dalam waktu dekat.

Aku pergi meninggalkan Andhara tanpa berkata apapun,Andhara tampak sangat bahagia dan merasa menang dariku.

'' Temui aku sekarang di apartemen..!'' Mas Willi diam beberapa saat.

''Sayang,Mas Sedang meeting diluar dengan Cakra.''Aku tidak peduli kalau kamu tidak datang, besok kamu tidak akan melihat ku di apartemen ini.

Aku menutup ponsel ku tanpa mendengar jawaban dari nya.