Tidak pernah terbayangkan sebelumnya pernikahan yang di awal sangat bahagia, harus hancur dengan air mata karena Laura Renita tidak juga memiliki seorang anak.
Ibu mertua nya selalu mendesak meminta cucu kepada anak nya, Barra di buat kebingungan dengan permintaan ibu nya tersebut. Karena Laura tidak juga bisa hamil seperti yang di inginkan oleh ibunya.
Rosalinda meminta anaknya untuk menikah lagi, mencari perempuan lain yang bisa memberikan keturunan untuk keluarga nya.
Tapi Laura lebih memilih untuk mengiklaskan suami nya untuk menikah dengan adik kandung nya sendiri dari pada harus menikah dengan wanita lain.
Lalu bagaimana perasaan Laura ketika melihat suami yang dia cintai harus terpaksa menikah dengan adik kandung nya sendiri.
Akan kah cinta mereka berdua akan bertahan sampai akhirnya mereka mempunyai anak bukan rahim istri nya sendiri ???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pearlyta Hasna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26.
Laura terus saja menunggu sampai dia tidak sadar sudah jam 12 siang dan waktu nya Barra pulang ke rumah nya sesuai dengan ucapan nya kepada Laura.
Barra memperhatikan Laura yang duduk di depan rumah nya.
"Laura pasti sedang menunggu kedatangan Gisella, sebenarnya apa yang terjadi dengan Gisella kenapa dia belum juga datang ke sini."
Barra keluar dari mobil nya dia pun langsung menghampiri Laura.
Melihat kedatangan suaminya, Laura pun langsung menghampiri Barra dan memeluk erat tubuh suaminya tersebut.
Laura menangis di pelukan suaminya tersebut dan Barra hanya bisa mengelus rambut panjang Laura.
"Sudah yaa jangan menangis seperti ini, Gisella pasti datang sekarang lebih baik kita masuk dulu ke dalam karena waktu nya juga masih lama."
Mendengar perkataan Barra, Laura lebih histeris menangis di pelukan Barra.
Barra merasa sangat kebingungan sekali bagaimana cara menenangkan perasaan Laura.
"Kamu tenang yaa sayaaaaang, kalau sampai Gisella tidak datang ke sini. Kita langsung datangi Gisella di rumah orang tua kamu yaa, kita berbicara secara perlahan yaa. Sekarang kamu harus tenang yaa sayaaaaang tenang."
Laura pun melepaskan pelukan erat nya ketika mendengar perkataan Barra
"Baiklah Mas, aku setuju dengan rencana itu Mas. Kita datangi Laura yaa Mas."
Barra tersenyum manis kepada Laura dan mengajaknya untuk masuk ke dalam rumah nya.
Ketika Laura dan Barra akan masuk ke dalam rumah nya, tiba-tiba terdengar suara pintu gerbang terbuka.
Seketika Laura dan Barra pun membalikkan badannya dan melihat siapa yang akan keluar dari mobil tersebut.
Seketika Laura dan Barra pun merasa sangat terkejut sekali ketika melihat kedatangan Gisella dan Orang tua nya.
Laura Renita.
Gisella Reviska.
Melihat kedatangan Gisella bersama dengan kedua orang tuanya.
Laura pun langsung berlari menghampiri mereka dengan perasaan yang sangat senang sekali.
Laura langsung memeluk erat Gisella, Laura memeluk erat sekali Gisella sehingga membuat Gisella merasa sangat tidak nyaman sekali.
"Gisella, terimakasih banyak yaa. Kamu mau datang ke sini untuk menepati janji kamu kepada Kakak."
Gisella melepaskan paksa pelukan erat dari Laura sehingga Laura merasa sangat terkejut sekali.
"Kenapa Kakak berbicara seperti itu,? apakah Kakak sudah tidak percaya dengan aku. Aku sudah mendapatkan uang 100 juta rupiah dari Tante Rossa dan aku tidak mungkin langsung pergi begitu saja dengan membawa uang tersebut."
Gisella pun memilih untuk langsung masuk ke dalam rumah megah tersebut dan mengabaikan Laura begitu saja.
Laura pun langsung di rangkul oleh kedua orang tuanya.
"Kamu yang sabar yaa Nak, maafkan semua perkataan dan sikap adik mu yaa. Kamu harus mengerti bagaimana di posisi Adik kamu, dia mengakhiri hubungan dengan Rangga demi untuk menikah dengan Barra."
Laura pun langsung terdiam dan mulai menerima apapun yang di lakukan oleh Gisella kepada nya.
"Baiklah Mam, aku akan mencoba untuk sabar dengan apapun yang di lakukan oleh Gisella. Karena semua nya juga demi untuk aku."
Laura pun di peluk erat oleh Ibu nya dengan penuh perasaan sekali.
"Sejujurnya ibu tidak menginginkan pernikahan seperti ini Nak, tapi jika ini sudah menjadi keputusan kamu. Ibu tidak bisa berbuat apa-apa lagi."
Kedua orang tua Laura tidak merestui pernikahan ini tapi mereka hanya bisa pasrah dengan keputusan Laura.
Karena Laura yang menjadi tulang punggung di keluarga mereka, Laura yang mengangkat derajat keluarga mereka dengan bisnis kosmetik nya.
Sehingga mereka begitu sangat berterimakasih kepada Laura yang begitu sangat baik sekali terhadap keluarga nya.
Gisella berjalan menghampiri Barra dan dia pun tersenyum manis kepada Barra.
"Apakah kedatangan ku ini membuat kamu tidak senang,? tapi kenyataan nya kedatangan kuu membuat Kak Laura senang sekali."
Barra merasa Gisella melakukan ini semua nya karena dia yang sudah merelakan kepergian hubungan nya bersama dengan kekasih nya.
"Aku melakukan ini hanya karena Laura, dan aku melakukan ini karena aku mencintai Laura. Walaupun aku tahu ini bukan cara yang baik tapi aku melakukan nya karena terpaksa."
Gisella hanya tersenyum tipis ketika mendengar perkataan Barra kepada nya.
![I Played the Horror Game Into a Shura Field [Unlimited Streaming]](https://cn-e-pic-aliyun.mangatoon.mobi/internet-search/ec4b093aa373be3bd4716ff07f72b244.webp)
