Jodoh Kedua Mr. Songong

...happy reading ...

Pagi harinya, semua stasiun televisi menyiarkan berita tentang kebangkrutan perusahaan Karya Kita, perusahaan yang cukup disegani karena berada pada urutan keempat di tanah air.

Rasya duduk tenang menonton siaran televisi dengan senyum yang ceria, hal ini tak luput dari perhatian kedua orang tua dan adiknya.

Raka yang selalu memantau putri sulungnya hanya geleng-geleng kepala sedangkan Syaza meskipun tau tabiat putrinya namun tetap saja kaget.

"Kak,,,,jangan katakan kalo berita itu hasil perbuatan kakak,,," tuduhan Askara

"Bukan dek, itu adalah perbuatan Rasya Putri MP wanita sederhana yang tak punya apa-apa " balas Rasya dengan wajah polosnya

"Berarti kakak mengaku telah menghancurkan perusahaan mereka, kakak tega banget, berapa banyak karyawan yang kehilangan mata pencahariannya, kak,,," ujar Askara prihatin.

"Tenang dek, ibu direktur dr. Rasya Putri Mahendra Prasetyo, SH, MH telah mengambil alih kepemilikan saham sebesar 85% namun atas nama Anastasya Thalita " kata Rasya mengedipkan sebelah matanya pada papanya yang hanya tersenyum.

"Apaaa????!!!! mama gak mau terlibat hal semacam itu kak,,,," Syaza sangat terkejut mendengar ucapan Rasya

"Tenang ma,,,, tetap aku yang akan bermain, tugas mama pagi ini hanya datang berkunjung ke perusahaan Karya Kita sebagai pemilik saham terbesar itu berarti mama adalah pimpinan perusahaan itu dan aku akan menemani mama, setelah tiba disana mama langsung menyerahkan semuanya padaku sebagai putri mama yang akan menggantikan mama". Rasya menjelaskan dengan panjang lebar

"Gak nyangka ya,,,cantik tapi sadis " celetuk Askara ngeri

"Itulah akibatnya jika bermain-main dengan keluarga Prasetyo " dengan wajah datar dan tatapan tajam khas milik Rasya.

"Oh ya, kemarin aku batalkan kerjasama dengan perusahaan Mahardika grup karena mereka melibatkan perusahaan Karya Kita yang sudah bangkrut " lanjut Rasya tanpa ekspresi

"Rasya!!!! apa yang kau lakukan nak,,,,itu perusahaan sahabat mama sama papa " jerit Syaza tanpa sadar mendengar perkataan Rasya

"Maaf ma,,,dalam bisnis gak mengenal teman karena teman bisa saja berbalik menjadi lawan, apalagi Mahardika grup hanya kebetulan bekrjasma dengan perusahaan kita, bagi Rasya perusahaan lebih penting daripada hubungan pertamanan karena ribuan karyawan menggantungkan hidupnya pada kita " kata-kata Rasya membuat Syaza terdiam dan menyetujui perkataan Rasya

"Berarti kakak bayar pinalty dong ". ujar Askara

"Gak dong,,,," balas Rasya santai

"Kok bisa sih, kak,,aturannya kan seperti itu ". ujar Askara

"Kebetulan konsultan hukum mereka teledor dan gak mempelajari isi surat perjanjian tersebut. Aku mengganti dengan mengatakan bahwa pihak pertama dalam hal ini Mandiri Corp kan membatalkan lerjasama secara sepihak jika dikemudian hari pihak Mahardika grup melibatkan orang-orang atau perusahaan yang dinilai akan merugikan. Dan mereka menandatangani artinya mereka setuju " kata Rasya panjang lebar

"Licik kamu, kak,,,,bisa-bisanya memikirkan hal seperti itu '. ujar Askara yang diam-diam mengakui kecerdasan kakaknya

"Itu bukan licik, dek,,,,tapi menjaga segala kemungkinan yang akan terjadi itulah salah satu kecerdasan kakakmu ini ". kata Rasya dengan bangga

Syaza hanya menatap putrinya dengan datar memikirkan bagaimana caranya menghadapi sahabatnya dengan perbuatan Rasya yang seperti itu.

Raka yang melihat kekhawatiran istrinya kemudian mengganggu erat tangannya seolah mengatakan semua akan baik-baik saja.

"Gimana jika mereka dendam karena merasa dirugikan, kakak secara tidak langsung telah mencari musuh apalagi dunia bisnis penuh permainan kotor ' ujar Askara khwatir dengan keselamatan kakaknya

"Gak usah khawatir seperti itu, dek,,,,kakak terjun didunia bisnis berarti kakak sudah siap dengan segala kemungkinan. " kata Rasya meyakinkan Askara

"Iya dek, tenang aja, papa sangat percaya sama kakak kamu" timpal Raka

🪐🪐🪐🪐🪐🪐

dua bab malam ini cukup, ya,,,

jangan lupa dukungannya