NovelToon NovelToon
She'S Become Untouchable

She'S Become Untouchable

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:907.2k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Amora Tithania Genovieve atau sering di panggil Mora, telah mati karena pembulyan yang di terimanya di sekolah.
Tiba - tiba sosok jiwa bergentayangan yang kebetulan bernama Mora juga, masuk kedalam tubuh Mora yang mati.

Mora yang kembali hidup itu akhirnya bertekad untuk membalaskan dendam atas pembulyan yang di terima oleh Mora yang telah mati, sebelum dia membalaskan dendamnya sendiri.

Akankah orang - orang sadar bahwa Mora bukanlah Mora?? Dan bisakah Mora mendapatkan keadilan atas Mora yang sudah mati?

BACA A GIRL ENTANGLED IN MEMORIES, untuk mengikuti kisah ini dari awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 23. Si paling buat Onar.

Mora sampai di depan gerbang rumahnya, tapi Mora melihat keributan di sana.

"Siapa yang buat onar di depan rumah, pak?" Tanya Mora pada supir.

"Itu nyonya Roseline, non. Sejak siang dia sudah datang terus berteriak ingin masuk kedalam. Tuan sudah bilang kalau nyonya Roseline tidak boleh masuk, jadi kami tidak berani membiarkannya masuk." Sahut supir.

"Waahhh... Tidak tahu malu sekali wanita itu, biar aku saja yang turun." Ujar Mora geram.

"Jangan non, nanti non kenapa - kenapa." Ujar Supir, tapi telat.. Mora sudah menyingsingkan lengan seragam nya dan keluar dari mobil.

"Wah, lihat siapa ini.. Bibi Rose yang biasanya anggun dan cantik jelita, kenapa bibi berteriak keras - keras di depan rumah orang?" Mora berucap, seketika Roseline langsung berbalik kearah Mora.

"Mora! Akhirnya aku melihatmu, kamu harus bertanggung jawab atas apa yang menimpa Aby!" Ujar Roseline.

"Kenapa aku yang tanggung jawab? anak bibi itu sedang membayar atas apa yang dia perbuat padaku, jadi dia yang sedang bertanggung jawab sekarang." Ujar Mora.

"Kurang ajar! Gara - gara kamu Aby jadi di penjara. Kenapa kamu sekejam itu pada Aby, Mora! Dia masih sangat muda." Ujar Roseline.

"Lalu aku? Aku juga masih sangat muda, bibi. Anakmu itu menyuruh dua pria tua untuk menculik dan membunuhku, apa itu tidak kejam!?" Teriak Mora.

Roseline sampai tersentak kaget mendengar Mora jang berani berbicara dengan nada tinggi padanya.

"Selain itu, anakmu sangat kotor. Bagaimana bisa seorang remaja sudah begitu mahir melayani dua pria sekaligus, menjijikan!" Tambah Mora.

"PLAK!!" Roseline langsung melayangkan tamparannya pada Mora.

'Sialan, berani sekali wanita ini menamparku.' Batin Mora.

"Jaga ucapanmu! Aby adalah.."

"PLAK!!" Roseline terkejut mendapatkan tamparan dari Mora.

"Wah, tanganku sampai sakit, pasti kulit wajah bibi sangat tebal." Ujar Mora sambil mengibas - kibaskan tangannya.

"Kamu menampar bibi mu, Mora?" Ujar Roseline dengan tatapan menyalak.

"Ya, bibi kan menamparku duluan, jadi aku tampar bibi balik. Itu namanya hutang langsung di bayar lunas." Ujar Mora tanpa merasa bersalah.

"Wah!!" Roseline sampai kehabisan kata - kata sambil kesal.

"Dengar ya Mora, aku ini lebih tua darimu, kamu seharusnya bersikap sopan pada orang yang lebih tua." Ujar Roseline.

"Aku hanya bersikap sopan pada mereka yang juga menghormatiku, usia itu hanya angka, tua muda bukan alasan untuk seseorang menghormati orang lain." Ujar Mora, Roseline makin kesal mendengarnya.

"Jika orang lain menghormatiku, maka aku juga akan sangat menghormati orang itu, tapi sebaliknya.. jika orang itu kasar, maka aku juga bisa lebih kasar." Tambah Mora.

Roseline terengah - engah karena sangat emosi sekarang, bisa - bisanya Mora menyahuti semua ucapannya bahkan menampar nya.

"HUAAA!!! Aku tidak percaya sudah setua ini aku di tampar oleh keponakanku sendiri."

Roseline tiba - tiba ambruk di aspal dan menangis mengosek seperti anak kecil, Mora sampai hanya bisa menatap miris atas kelakuan wanita yang katanya dewasa itu sambil menggelengkan kepalanya.

'Menggelikan.' Batin Mora.

"Nyonya, anda jangan membuat malu seperti itu." Ujar penjaga yang menjaga gerbang rumah Mora.

"Kau bilang apa! Berani kau mengataiku memalukan?!" Teriak Roseline.

"Biarkan saja, dia mau mengosek atau jungkir balik, berguling, atau ngesot sekalipun diamkan saja. Dia yang membuat malu dirinya sendiri, tinggal saja dia." Ujar Mora, lalu berjalan masuk ke gerbang.

Sungguh Roseline tertampar dengan ucapan Mora, dia pun melihat sekelilingnya dan para pelayan serta supir dan lainnya saat ini melihat kearahnya dengan menahan tawa.

'Sialan, kenapa anak ini sekarang jadi pandai bicara. Dan kenapa juga mereka berani menertawakan aku, padahal selama ini aku yang mengatur mereka.' Batin Roseline.

"Mora!" Teriak Roseline, tapi Mora tidak menggubrisnya dan terus berjalan masuk.

Semua orang pun akhirnya pergi meninggalkan Roseline sendirian yang masih duduk di aspal, Roseline pun makin kesal dan marah sekarang.

"Kenapa malah begini, bagaimana dengan nasib putriku di penjara." Gumam Roseline.

Karena tidak ada yang menggubrisnya, Roseline pun bangun dan akhirnya pergi dari sana dengan kesal. Sebenarnya kedatangan Roseline ke rumah Mora adalah untuk membujuk Andreas agar dia di ijinkan tinggal lagi di rumah itu, dia tidak bisa hidup kembali tinggal di rumah kecil peninggalan suaminya.

Dia sudah terbiasa tinggal di rumah besar dengan pelayan, asisten, uang banyak, tanpa pernah menemui masalah seperti gas habis, wastafel mampet dan tikus yang berseliweran di dalam rumah. Jadi kembali tinggal di rumah nya sendiri adalah mimpi terburuk Roseline.

Sementara Mora, dia merebahkan dirinya di ranjang karena lelah bersekolah. Saat sedang membayangkan masa lalunya sendiri, tiba - tiba bayangan wajah Byan mampir ke otaknya.

"Hm, kenapa aku jadi membayangkan pria tadi?" Gumam Mora.

Mora mencoba mengingat - ingat apa dia sendiri pernah bertemu dengan pria tampan tadi atau tidak, karena wajahnya sangat familiar, sampai tiba - tiba..

"Ooohhh... aku ingat sekarang, dia adalah pria yang membagi - bagikan hadiah untuk adik - adik di panti." Ujar Mora dan langsung bangun dari posisi rebahan nya.

"Akhirnya aku menemukan dermawan itu, kelak aku akan mengucapkan terimakasihku padanya." Ujar Mora antusias.

Dia mencari sosok dermawan yang sudah dengan baik hati menyelamatkan anak - anak panti asuhan tempat Mora di besarkan sekitar lima tahun yang lalu. Pria itu sangat dingin tapi dia sangat hangat dengan anak - anak di panti, dia adalah malaikat penolong bagi anak - anak panti.

____________________

Beberapa hari setelah kejadian itu, Mora berangkat ke sekolah seperti biasanya, tapi tiba - tiba sekarang senyumnya merekah ketika melihat Leah akhirnya masuk sekolah.

Mora pikir akan ada perubahan pada Leah setelah apa yang dialaminya, nyatanya dia masih saja sama, menjadi perundung.

"Plak! Plak! Plak!" Leah dengan membabi buta menampar seorang gadis yang saat ini di rundung nya.

"Huuft! Aku masih belum puas setelah melampiaskan amarahku padanya." Ujar Leah.

"Dia tidak seru, tidak seperti si culun Mora dulu." Ujar Anete.

Gadis yang di tampar berkali - kali oleh leah sampai menangis meringkuk karena kesakitan, dia bukan hanya di tampar tapi juga di tendang dan di jambak.

"Oi! kalau sampai aku melihatmu berjalan di depanku lagi, aku akan buat kamu terjun dari atap." Ujar Leah, sambil menginjak tangan gadis itu lalu memutarnya.

"Sakit Leah, hiks! hiks!" Tangis gadis itu.

Mora tersenyum melihatnya, dia sudah merekam apa yang Leah lakukan. Mora mengantongi ponselnya lalu dia pun berjalan menghampiri mereka.

"Yoo.. kalian berempat memang sampah, hanya bisa mengeroyok satu gadis lemah." Ujar Mora.

Leah melihat ke arah Mora lalu tersenyum seperti psikopat sekarang, dia sangat ingin menghajar Mora yang kini sangat di prioritaskan di sekolah, bahkan sampai membuat ketiga teman nya tidak berani melakukan apapun pada Mora.

"Akhirnya kamu datang juga, apa kabarmu Mora?" Leah berkata dengan senyum lebar namun seram, seakan Leah akan memakan Mora hidup - hidup.

"Tentu saja aku baik - baik saja. Leah, kabarnya kamu anak haram, ya?" Cetus Mora spontan. Mendengar itu, Leah langsung marah dan nafasnya kembali memburu.

"Kamu memiliki kakak perempuan tapi lain ibu, apakah benar??" Ujar Mora lagi, dia memancing Leah.

"Diam kau!!" Teriak Leah.

"Ck! Ck! Aku pikir anak siapa sampai begitu beraninya merundung anak orang, ternyata hanya anak seorang wanita selingkuhan." Ujar Mora.

Mora dengan santai memanjat pohon yang tidak begitu tinggi, pohon itu memiliki banyak cabang lalu duduk sambil beruncang uncang kaki.

"Aku akan membunuhmu, Mora." Ujar Leah, lalu menghampiri Mora.

Leah hendak menarik kaki Mora tapi dengan cepat Mora menarik kakinya dan malah menendang bahu Leah sampai Leah tersungkur. Mora lantas terkikik kecil melihat Leah tersungkur.

"Aku sangat marah sekarang, turun kau sialan!" Leah benar - benar kehabisan kesabaran sekarang.

"Okay.." Sahut Mora, lalu dengan entengnya dia melompat turun.

"Kalian, pegang tangan dia, aku harus beri dia pelajaran." Ujar Leah.

"Leah, jangan.. dia di lindungi sekolah." Ujar Rubi.

'Eh? Apa tadi? Aku di lindungi sekolah?' Batin Mora bingung.

"Kau takut padaku atau takut padanya, sialan!" Bentak Leah.

'Sepertinya memang ada yang tidak beres, aku juga merasa mereka semua seperti bersikap lebih baik padaku, apa papa melakukan sesuatu??' Batin Mora, malah sibuk dengan pikirannya sendiri.

...TO BE CONTINUED.....

1
Liana Simon
ceritanya menarik
Disya♡💕
luar biasa
Disya♡💕
setidaknya ayah Rubi masih sayang,dan menanyakan dan di bawa pergi ,meski di siksa , bukan tinggalkan kaya anet
Disya♡💕
aku sedih Thor bacanya tentang Mora yg asli🥺
Disya♡💕
aku bergetar bacanya Thor,,,
Ratna Jumillah: Makasih kak, sudah meresapi isi ceritanya.. 😁
Disya♡💕: ya soalnya sadis aja gitu pembulian dan keluarga nya ga peduli,,sakit hati sampe bergetar bacanya tuh saknging mendalami membacanya😁
total 3 replies
N'Dön Jùañ Shakespeare
🥹 ikut terharu
N'Dön Jùañ Shakespeare
ya ampun aku kira yang lagi ngegosip adalah ibu-ibu 🤭
N'Dön Jùañ Shakespeare
😁😁 setan jeletot 😁😁😁
N'Dön Jùañ Shakespeare
mungkin kah bos Mora di dunia gelap adalah Byan?🤔
Dede Mila
baca lagi
DPuspita
Alur ceritanya bagus dan menarik. Gak ngebosenin, thor. Ada yg slalu bikin penasaran disetiap chapternya. Yang menggangguku hanya kalimat 'singkat cerita'. Menurutku keseringan ditulis. Kalaupun gak pakai kalimat tsb, kayaknya sich gak apa2 juga ya... Sebelum ada kata tsb, aq merasa lagi baca novel, tapi stlh ada kalimat itu, aq kok merasa lagi dengar orang bercerita 😁✌

Maaf, jangan marah ya thor... Bukan bermaksud menggurui. Aq hanya sekedar mengeluarkan isi hati setelah membaca novelmu, thor... ☺🙏 krn pernah ada othor lain yg gak terima dengan komenku. Loch kok aq malah jadi curcol 🤭✌
Ratna Jumillah: nggak apa apa kak, malah othor bilang makasih unruk masukan nya, supaya othor bisa memperbaiki penulisan.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Yui
Luar biasa
DPuspita
Kirain Brandon akan berjodoh dg Sara, teman barunya Mora. Ternyata othor sdh menyiapkan jodoh di Amerika buat Brandon 😁
Elsa Devika
Luar biasa
Helen Nirawan
kurang tuh hrs ny tambah in , cakar aj tuh muka
Ayay Nya Yuda
aaaakkkk authorrr halumu memang bisa membuatku marathon,thanks and sehat2 othorrr😍😍❤️🤗
Ratna Jumillah: Makasih kak... 🥰🥰
total 1 replies
Ayay Nya Yuda
cieleehh brandon ketemu jodoh dlm sm2 pelarian wkwkwk
BundaYuniatfaura
/Angry//Angry//Angry/
Helen Nirawan
rambut di acak2 mo nyamar jd hantu tuh
Helen Nirawan
marah sih marah , tp jgn kyk org kesurupan gt , org mo jelasin , lu berontak , teriak2 , emosi aj heran
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!