NovelToon NovelToon
My Immortal

My Immortal

Status: tamat
Genre:Action / Fantasi / Misteri / TimeTravel / Identitas Tersembunyi / Mengubah Takdir / Tamat
Popularitas:261k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Meninggal karena di jebak oleh musuh bebuyutannya membuat Kebo Iwa merasa menyesal seumur hidupnya karena telah meninggalkan cinta sejatinya demi wanita yang akhirnya membunuh dirinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masuk ke Sarang Macan

*Ting tong!!

Amy segera keluar dan membuka pintu apartemennya.

"Masuklah," ajak Iwa

Baron segera masuk kedalam apartemen itu mengikuti Iwa. Kebo Iwa sengaja membawa Baron menemui Refan di kamarnya.

"Ketua," Baron terkejut melihat Refan ada di tempat itu.

"Syukurlah kau selamat, aku kira mereka sudah membunuhmu," imbuhnya berkaca-kaca

"Aku berhutang nyawa pada Rey, dialah yang menyelamatkan aku dan membawaku ke tempat ini. Bagaimana dengan Cobra Hitam, apa mereka baik-baik saja?" tanya Refan

Baron hanya tersenyum pahit tanpa menjawab pertanyaan Refan.

"Melihat sikapmu sepertinya mereka tidak baik-baik saja, aku sudah mengira jika mereka pasti akan menyerang markas kita," tutur Regan mengepalkan tangannya

"Apa kau tahu siapa pelakunya?" tanya Baron

"Hanya ada satu orang yang sangat ingin membunuhku," jawab Refan getir

"Apa kau yakin Bisma pelakunya?" tanya Iwa

"Tentu saja, aku tahu dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, termasuk membunuh anaknya sendiri," jawab Refan

"Apa benar kau anak ayahku?" tanya Amy menatap Refan

"Aku tidak perlu menjelaskannya lagi, kau bisa lihat saja Video yang sudah aku release di media sosial," jawab Refan

Amy hanya tertunduk lesu mendengar jawaban Refan.

"Sudahlah Dinda, harusnya kau senang karena sekarang kau memiliki seorang Kakak dan aku tidak sendirian lagi," hibur Iwa

Baron kemudian memberikan cincin pemberian Nathan kepada Refan.

"Sebelum meninggal Nathan memberikan cincin itu padaku, aku yakin itu adalah cincin milik pelaku." ucap Baron

"Boleh aku melihatnya?" tanya Amy

Refan segera menyerahkan cincin itu pada Amy.

"Apa cincin itu milik ayahmu?" tanya Iwa

Amy menggelengkan kepalanya, "Bukan ini bukan milik ayah," jawab gadis itu

"Berarti bukan Bisma pelakunya," sahut Baron

"Bagaimana kau bisa yakin bukan dia pelakunya, bisa saja dia menyewa orang lain untuk menyerang Cobra Hitam karena ia tahu aku tidak ada," jawab Refan

"Bagaimana kalau kita tanyakan saja pada pihak kepolisian siapa yang melaporkan Markas Corba hitam kepada mereka dan apa alasannya mereka menggerebek markas kita," sambung Baron

"Aku rasa itu ide yang bagus," jawab Iwa

"Lalu siapa yang akan ke kantor polisi?" tanya Refan

"Kau tidak perlu khawatir, bukankah kita punya informan di kepolisian. Kita bisa meminta informasi dari dia," sahut Baron

"Lakukan yang terbaik, aku akan berusaha memulihkan kondisi ku agar segera bisa membalas dendam kepada Bisma," ujar Refan

"Kalau boleh, aku bisa mencari tahu siapa pemilik cincin itu. Kebetulan aku mempunyai teman seorang kolektor batu akik, aku yakin dia tahu siapa pemilik cincin itu. Karena cincin itu terlihat bukan batu akik sembarangan, aku yakin itu adalah cincin mahal dan hanya orang-orang tertentu yang bisa memilikinya," imbuh Amy

"Tentu saja, terimakasih atas bantuannya dek," jawab Refan

"Kau tidak perlu memanggil ku seperti itu, panggil saja aku Amy seperti biasanya agar tak terdengar canggung, " tukas Amy merasa canggung

Iwa langsung terkekeh melihat sikap Amy yang salah tingkah.

"Hahahaha, kenapa harus canggung Dinda, justru kau harus membiasakan diri dengannya," tutur Iwa

"Kalau begitu aku pamit," ucap Baron

"Aku juga," tambah Amy

"Hmm, Pergilah!" sahut Refan.

"Boleh aku minta tolong lagi padamu Rey," ucap Refan

"Katakan saja," jawab Iwa

"Tolong jaga adikku, aku yakin dia akan menemui banyak orang-orang jahat saat berusaha menemukan siapa pemilik cincin itu, jadi tolong dampingi dia. Karena aku yakin hanya kau yang bisa menjaganya," pinta Refan

"Baiklah, bahkan tanpa kau suruhpun aku akan menemaninya," jawab Iwa

"Sekali lagi terimakasih Rey,"

*************

"Apa semuanya berjalan lancar?" sapa Daniel menyambangi Bisma di ruang kerjanya.

"Tidak seperti rencana kita, bahkan aku gagal menghabisi Refan. Bocah sampah itu menghancurkan rencana kita," sahut Bisma kecewa

"Apa yang kau maksud Rey??" tanya Daniel

"Benar, entah kenapa aku merasa dia adalah sosok yang berbeda. Adrian yang sekarang sangat berbeda dengan Adrian yang dulu ku kenal. Dia begitu dingin dan asing bagiku," jawab Bisma

"Aku juga ingin membicarakan tentang dia padamu. Sepertinya kita tidak boleh meremehkannya. Dia mengingatkan aku pada sosok Prawiro Edy, keuletan dan kegigihannya sangat mirip. Semoga saja dugaan ku salah," sahut Daniel

"Apa kau mendengar berita terbaru?" tanya Bisma mengalihkan perhatian Daniel

"Tentang apa??"

"Cobra Hitam, sepertinya Dewi Fortuna sedang berpihak pada kita. Tadi malam polisi berhasil menggerebek dua markas Cobra Hitam. Bahkan kabarnya markas rahasia geng tersebut dihancurkan oleh musuh bebuyutannya. Jadi kita tidak perlu mengeluarkan energi untuk menyingkirkan mereka. Sekarang yang terpenting adalah bagaimana caranya agar kita segera menaikan harga saham PE Corporation dan menjadikan aku sebagai CEO perusahaan seperti sedia kala." terang Bisma

"Kenapa kita tidak melakukan merger saja untuk menaikan kepercayaan publik. Bukankah dengan begitu harga saham PE Corporation akan kembali naik," jawab Daniel begitu tenang

"Kau benar, tapi itu tidak mungkin terjadi selama Rey masih menjabat sebagai CEO PE corporation." tepis Bisma

"Kalau begitu bagaimana kalau kita adakan rapat darurat dengan pemegang saham untuk mengangkat CEO baru. Kita bisa menggunakan alasan penurunan harga saham sebagai alasan, aku yakin mereka akan akan setuju apalagi mengingat para pemegang saham sudah mulai banyak yang menjual saham mereka." terang Daniel

"Baiklah, mari kita gunakan kesempatan ini untuk merebut kembali PE Corporation dari tangan Adrian,"

Hari itu juga Bisma segera menghubungi para pemegang saham dan beberapa orang direksi untuk menyampaikan misinya. Lelaki itu juga tak segan meminta dukungan kepada mereka untuk memilihnya kembali menjadi CEO PE corporation menggantikan Adrian yang dianggap tak layak memimpin perusahaan.

Ia bahkan melakukan manipulasi data dan juga penyuapan terhadap beberapa orang direksi untuk memuluskan rencananya.

Sementara itu, Amy ditemani oleh Iwa mendatangi sebuah pameran batu akik di sebuah hotel bintang lima atas informasi dari seorang colector batu akik kenalan gadis itu.

Keduanya bahkan terpaksa harus menyamar sebagai sepasang suami istri agar diperkenankan masuk kedalam acara Private tersebut.

"Wah kau terlihat sangat keren dengan pakaian itu," puji Amy saat melihat Iwa begitu tampan menggunakan tuxedo hitam.

"Kau juga terlihat begitu sexy dengan gaun malam itu," jawab Iwa

"Haish, kau bisa aja kanda," sahut Amy mencubit gemas pinggang Iwa

"Awww!" seru Iwa membuat semua tamu langsung menoleh kearahnya.

"Maaf sayang, aku tidak sengaja, habis aku gemes melihat batu akik itu. Bagaimana kalau kau belikan aku satu untuk hadiah anniversary kita yang ke tujuh hari!" seru Amy mencoba mengalihkan perhatian para pengunjung yang terus memperhatikan mereka.

"Tentu saja sayang, hari ini aku akan membelikan semua yang kau inginkan. Katakan saja kau ingin yang mana, aku pasti akan memberikannya untukmu," jawab Iwa

"Uuuuuncchh so sweat," ucap Amy begitu manja

Untuk membangun kepercayaan para pengunjung Amy langsung memeluk erat lelaki itu dan berbisik padanya, "cepat cium aku," bisik Amy

Iwa kemudian melepaskan pelukannya, dan menatap lekat gadis itu. Amy sengaja memejamkan matanya agar Iwa segera menciumnya.

Bagaimana bisa aku menciumnya di depan banyak orang,

"Unch jadi iri sama mereka, jadi pengin kembali muda lagi," ucap salah seorang pengunjung

Iwa segera mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Amy. Keduanya kemudian saling memagut tanpa menghiraukan orang-orang di sekelilingnya.

*Ceklik!!

Keduanya segera melepaskan ciumannya ketika seseorang berusaha mengabadikan momen keduanya melalui kamera digital.

"Maaf menganggu keseruan kalian, aku hanya ingin mengabadikan momen manis kalian dan memahatnya dalam sebuah cincin," jawab lelaki itu

"Apa kau bisa memahatnya dalam sebuah batu akik langka?" tanya Amy berbinar-binar

"of course, kalian bahkan bisa memilihnya sendiri di ruang VIP," jawab lelaki itu

"Tentu saja," jawab Amy segera menggandeng lengan Iwa

"Ayo sayang, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan emas ini," ucap Amy mengedipkan matanya kearah Iwa

Keduanya segera mengikuti kemana lelaki itu pergi.

Mereka berhenti di sebuah ruangan VIP dimana banyak terdapat koleksi batu akik langka.

"Cepat pakai cincin itu," bisik Amy

Iwa segera mengangguk dan memakai cincin pemberian Amy.

"Katakan padaku yang mana yang paling antik dan paling mahal?" tanya Amy

Lelaki itu segera memberikan sebuah batu akik denga warna biru laut yang begitu mengkilap.

"Wah cantik sekali, aku suka yang ini," ucap Amy

"Tapi yang ini sudah ada yang pesan Nyonya," jawab lelaki itu

"Memangnya tidak ada lagi?" tanya Amy

"Kami hanya mengeluarkan satu series setiap batu akik langka yang ada di galeri ini, dan kami juga membuatkan sertifikat untuk keamanannya," jawab lelaki itu

"Jadi maksud anda, batu akik yang di beli dari sini tidak bisa di curi ataupun di jual lagi secara bebas karena ada nama pemiliknya," jawab Amy berbinar-binar

"Benar sama seperti berlian, batu akik kami memiliki nomor seri sehingga kami bisa melacak dengan mudah jika ada seseorang yang mencuri atau kehilangan batu akik dari galeri kami," sahut lelaki itu lagu

"Tepat sekali, kalau begitu kami ingin berbicara enam mata denganmu, apa bisa?" tanya Amy lagi

"Tentu saja, sebaiknya kita bicara ke ruangan saya saja agar lebih santai," jawab lelaki itu mengajak Iwa dan Amy ke ruang kerjanya.

"Silakan duduk," ucapnya begitu ramah

"Katakan saja apa yang anda ingin tanyakan?" tanya lelaki itu.

"Maaf sebelumnya, apa boleh saya meminta minuman dingin. Kebetulan saya sedang hamil muda saat ini dan sepertinya bayi di dalam kandungan saya meronta-ronta kehausan setelah beberapa jam saya berkeliling galeri ini," tukas Amy

"Oh tentu saja, katakan saja anda ingin minum apa?" jawab lelaki itu

"Apa aja boleh yang penting jus stroberi," jawab Amy membuat lelaki itu segera mengerutkan keningnya

"Ok, tunggu sebentar," jawab lelaki itu segera meninggalkan keduanya

Amy segera berlari kearah pintu dan mengunci ruangan itu.

Ia kemudian segera menutup kamera CCTV ruangan itu dan menyalakan PC di meja kerja sang pemilik ruangan itu.

"Sayang, kau harus berjaga-jaga di depan pintu dan segera kabari aku jika lelaki itu tiba," ujar Amy

"Baik Dinda," Iwa segera berdiri di depan pintu masuk sedangkan Amy segera meretas password PC itu dan mencari file pelanggan galeri itu.

Tidak lupa Amy juga memasukan kode dalam cincin itu untuk mencari tahu siapa pemilik cincin tersebut.

"Dinda dia sudah datang!" seru Iwa memperingatkannya.

"Tahan ... sebentar lagi, aku akan menemukannya!" seru Amy

"Yes, I get It!" serunya begitu girang

Ia segera mengcopy data itu dalam flashdisk nya dan segera mematikan komputer di hadapannya.

"Maaf lama," ucap lelaki itu menyuguhkan segelas jus stroberi kepada Amy

"Terimakasih," jawab Amy segera menghabiskan jus itu dalam sekali teguk.

"Ah ternyata bayiku benar-benar haus," tukas Amy tersenyum kepadanya.

"Sekarang katakan apa yang ingin anda tanyakan?" tanya lelaki itu

"Ah sebenarnya aku hanya bilang kalau aku begitu menyukai batu akik yang kami lihat tadi. Tapi anda sudah mematahkan hatiku dengan mengatakan jika batu itu sudah dipesan oleh orang lain dan tentu saja itu membuat saya sedih," ucap Amy berpura-pura sedih dan menyandarkan kepalanya di bahu Iwa

"Maafkan kami nyonya, tapi jika anda tidak keberatan kami akan menawarkan batu lain yang sama nilai estetisnya dengan batu yang anda lihat sebelumnya," jawab lelaki itu

"Sayang sekali, aku orangnya setia dan tak bisa berpaling ke lain hati begitu mudah," jawab Amy lagi

"Oh begitu,"

Tiba-tiba seorang lelaki datang dan membisikkan sesuatu kepada lelaki itu.

Ia tersenyum dan menghampiri Amy lagi.

"Sepertinya anda memang ditakdirkan berjodoh dengan batu akik ocean Safir, baru saja anak buah saya mengabari jika pemesan batu akik langka itu bersedia memberikannya kepada anda," ucap lelaki itu membuat Amy dan Iwa tercengang mendengarnya.

"Benarkah!" serunya pura-pura terkejut

"Benar, jadi silakan anda urus administrasi pembeliannya dengan anak buah saya," sahut lelaki itu mempersilakan Amy dan Iwa mengikuti lelaki yang datang ke ruangannya.

Tanpa curiga keduanya segera mengikuti lelaki itu yang membawa pergi menuju sebuah ruangan yang cukup jauh dan tersembunyi.

"Sepertinya aku merasakan ada sesuatu yang tidak beres, kau harus waspada Dinda," bisik Iwa saat memasuki sebuah ruangan kosong

"Tunggu sebentar, kau akan membawa kami keman!" tanya Iwa menghentikan langkahnya

Lelaki itu segera berhenti dan berbalik kearahnya.

"Aku tahu kalian datang ke tempat ini bukan untuk membeli Batu akik, jadi jangan salahkan kami jika kami harus menyingkirkan kalian demi kenyamanan para pelanggan kami," tiba-tiba beberapa orang bertato muncul di tempat itu dan mengepung keduanya.

"Selamat bersenang-senang!" seru lelaki itu kemudian meninggalkannya.

1
Fachruddin Hutasuhut Hutasuhut
Enamratustahun yg lalu udah ada tes D N A ah gak ah ceritanya gak menarik sory ku skip ajaya
Rangga Bhrama
ga nyambung juga..masa org sakti yg katanya kebal sgla macam senjata kecuali pusaka masa lalu kok takut kena tembak hadeeh dan juga bisa terluka .author bnguun dong dari mimpinya..kalo ky gni SMA melecehkan sjrah kebo Iwa yg terkenal sakti itu
Rahman Hartomo
cerita kok bikin pusing kpla novel sampah
Alfin
Luar biasa
Edy Sulaiman
off dulu thor baca ini cerita,makin ksini hambar...
Edy Sulaiman
berbelit thor critanya tmbh ruwet...
Edy Sulaiman
thor buat mc nya agak sakti dan tk trkalahkan..
Edy Sulaiman
gmna nasib bik kartika nya thor..
Edy Sulaiman
boleh juga lu thor...
Edy Sulaiman
koq gini thor !". .alurnya?...ssh ditebk.
Edy Sulaiman
agak ruwet nich. thor bisa aj nih bikin crita.
Edy Sulaiman
no cmnt ah..
Edy Sulaiman
tunggu bisma saatny akn tiba...
Edy Sulaiman
kebo kalu yu selamat balas dong,si bisma..
Edy Sulaiman
hajar rey si Ami nya besok dia akan pergi jauh...hhh
Edy Sulaiman
jangan lupa kebo hajar tuh ank Bisma...hhh
Edy Sulaiman
seru juga nich,mulai menarik critanya...
Edy Sulaiman
asyik juga spt nya...
siti mahmudah
Dulu pernah baca buku dongeng dari Bali, Kbo Iwa porsi makannya sangat besar. Disini pun sama porsi makannya.
Edy Sulaiman
baca dulu ah siapa tau asyik...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!