NovelToon NovelToon
Ayah Dari Anakku

Ayah Dari Anakku

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:86.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: elara-murako

"Memang ayah kamu gak ada kemana?" tanya Dira yang masih merasa janggal dengan apa yang dimaksud anak itu.

Divan berpikir. Sepertinya ia mencoba merangkai kata. "Kabul. Cali mama balu," jawab Divan. Kata itu ia dapatkan dari Melvi.

****

Bia gadis yatim piatu yang haus akan cinta. Dia menyerahkan segalanya untuk Dira, pria yang dia cintai sepenuh hati. Dari mulai cintanya sampai kehormatannya. Tapi Dira yang merupakan calon artis meminta putus demi karir, meninggalkannya sendirian dalam keadaan mengandung.

Demi si kecil yang ada di perutnya Bia bertahan. Memulai hidup baru dan berjuang sendirian. Semua membaik berjalannya waktu. Ia dan si kecil Divan menjalani hari demi hari dengan ceria. Bia tak peduli lagi dengan Dira yang wara wiri di televisi dengan pacar barunya.

Tapi rupanya takdir tak tinggal diam dan mempertemukan mereka kembali dalam kerumitan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elara-murako, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Guratan Noda Pertama Yang Kamu Pahat

"Dira, kenapa pintunya dikunci?" tanya Bia mulai ketakutan. Dira melepas blazer seragamnya.

"Jika kau selalu menolak tetap di sisiku, aku akan membuat kau tidak punya satupun alasan untuk pergi," tekan Dira. Setan dalam dirinya seakan terpancing karena amarah. Dira mendorong tubuh Bia hingga jatuh tersungkur ke lantai. Bia memekik kesakitan.

"Kamu kok kasar begitu?" tanya Bia bingung. Seumur hidup Dira tidak pernah kasar padanya. Meski terkenal jago berkelahi, Dira tidak pernah menyakiti Bia.

Gadis itu awalnya hanya berpikir Dira mengancamnya dengan perbuatan kasar. Namun ketika Dira sengaja menindih tubuhnya, Bia mulai merasa ada yang salah. "Dira, kamu mau apa?" tanya Bia mulai ketakutan. Gadis itu meronta mencoba melepaskan diri. Namun Dira yang sedang dikuasai amarah tidak menghiraukan gadis itu.

"Dira ...." Bia memohon meminta ampunan. Bahkan ia menunjukkan wajah tanpa daya yang biasa membuat hati Dira luluh.

Sempat Dira ingin berhenti karena tak kuasa melihat wajah gadis itu yang terlihat ketakutan. Dira mengecup kening Bia. "Aku hanya tidak ingin kehilanganmu, aku harap ini satu-satunya jalan yang bisa memaksamu untuk terus berada di sampingku."

Dengan hati berat, Dira mulai lancang melepaskan satu per satu kancing yang terkait di kemeja seragam Bia. Gadis itu berteriak sambil sesekali memukul tubuh kekasihnya. Namun itu sama sekali tidak berarti. Gudang yang berada di bawah tanah membuatnya kedap suara. Tidak ada satu orangpun yang mendengar suara teriakan Bia.

Dira semakin menjadi. Ia memaksa untuk mencium bibir Bia. Bukan ciuman manis seperti biasanya, justru ciuman penuh nafsu yang menikmati setiap sel bibir Bia. Ciuman yang memancing suhu tubuh Dira semakin memanas. "Dira, aku mohon jangan!" pinta Bia ketika Dira melepaskan bibirnya.

Dira tidak hanya dirasuki nafsu tetapi juga amarah yang mengusik jiwa dan pikiran. Dalam beberapa detik, kemeja Bia terlepas. Dira semakin lantang melepas cangkang gadis itu. Sementara Bia menangis ketakutan dan juga malu melihat akhirnya ia harus terlihat tanpa sehelai kain pun di depan seorang pria meski itu kekasihnya.

Deruan napas kian terkembang setiap jengkal Dira berpetualang di atas tubuh Bia. Ia mulai hilang akal dan lupa pada tujuan utama. Rasa cinta dan ketidak inginan berpisah semakin mendukung aksinya. Beberapa kali Bia memekik kesakitan ketika Dira dengan gemas melukis tanda merah di leher dan bagian atas dadanya. Tangisan Bia sama sekali tidak membuat Dira berhenti. Ia justru semakin menggila menguasai tubuh Bia.

"Sudah, aku mohon!" rintih Bia memukul-mukul tubuh Dira berharap pria itu sadar. Namun sedetik kemudian Bia berteriak kesakitan. Tangannya meremas lengan Dira dengan kuat sementara Dira mengerang mencoba mengerahkan seisi kekuatan untuk masuk ke dalam ruangan yang Bia jaga selama hidupnya. Dalam beberapa kali hempasan Dira berhasil mendobrak lapisan kuat dimana kesucian wanita terjaga. Kembali Bia berteriak. Ia mengatupkan rahang karena tak kuasa menahan rasa sakit yang disebabkan hal itu.

Sementara itu Dira tersenyum licik. "Sekarang apa kau masih ingin putus denganku?" tanyanya dengan nada penuh kemenangan. Bia memalingkan wajah ke kanan. Air matanya masih mengalir menandakan rasa kecewa pada pria yang kini menikmati tubuhnya.

Ruangan itu diramaikan dengan suara lenguhan Dira. Bahkan tidak sedetik pun ia melepaskan gadis yang  berada dalam pangkuannya. Meski Bia meronta, Dira masih terus menguasai permainan. "Yakin ingin putus?" goda Dira lagi.

Bia menggeleng dengan mata berkaca-kaca. Bagaimana ia bisa menjauh sementara kini satu-satunya pria yang bisa menerima ketidak suciannya hanya, Dira - pria yang merenggut paksa kesuciannya hari ini.  

1
Jhon Kuni Wong
/Rose//Rose//Rose/
Jhon Kuni Wong
baru baca ,baru nemu soalnya,sepertinya ceritanya/Good//Heart//Rose//Rose//Rose/
Jhon Kuni Wong
suka ceritanya bagus/Heart//Heart//Heart//Rose//Rose//Rose/
Jumi Eko
bagus
Na Inaya
😥😥
Suryati Surti
😭😭😭
Tani Bajang
Kayaknya menarik kalau ada novelnya Ernesto Kenan, pengaruhnya jadi petinggi perusahaan seperti di dunia nyata
Elvira koma
Si bocil cari nafka🤣
Endang Sulistia
😭😭😭😭
Endang Sulistia
🤣🤣🤣
Endang Sulistia
betul tuh..🤭🤣🤣🤣
Endang Sulistia
aku sih iyes ya mateo...🤭🤭🤭
Endang Sulistia
sampe segitunya sakitnya si bia...
Endang Sulistia
nah loh..apa yg kita bilang pasti terekam Ama anak
Endang Sulistia
ibu yg bijaksana...
Endang Sulistia
kurang bia...sekalian tampol kepala si Dira biar sadar..
Endang Sulistia
kasian bia...berusaha untuk kuat..
Endang Sulistia
berapa kali baca tetep mewek ...😥😥😥
Endang Sulistia
👍👍👍
Endang Sulistia
pret lah ...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!