NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:10.6k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

05. Bertemu Grandma Batari

Ke-esokkan harinya benar saja, Pagi-pagi sebuah mobil mewah milik Reynar telah berhenti di depan kos-kosannya.

Nada dan Sekar, adiknya baru saja selesai berkemas. Karena mereka tidak begitu banyak membawa barang-barang hanya pakaian dan beberapa peralatan pribadi mereka.

"Ayo cepat Kar! itu Tuan Reynar sudah datang untuk menjemput kita." Nada menutup dan mengunci jendela dan pintu lalu melangkah beriringan dengan sang adik sambil menenteng tas yang berisi pakaian mereka masing-masing.

Reynar yang duduk di kursi penumpang belakang menurunkan kaca jendela mobil dan menyuruh Nada dan Sekar agar segera masuk ke dalam mobil.

"Sudah siap? masuk, kita berangkat sekarang!"

Nada pun jadi bingung, ia baiknya duduk di mana?tidak mungkin kan kalau dia dan Sekar duduk di samping pak sopir di satu kursi, pasti akan terlihat aneh? Maka, dengan ragu-ragu ia bertanya pada Reynar.

"Maaf Tuan, apa saya atau adik saya boleh duduk di kursi belakang? ataukah kami duduk berdua di depan samping pak supir?tapi, kalau kami duduk berdua di depan rasanya kok aneh ya? seperti duduk di angkot saja?" Nada sepertinya lupa sedang berbicara dengan siapa?sampai-sampai menyamakan mobil mewah Reynar dengan angkot yang biasa ia tumpangi.

Reynar menahan tawanya. Ucapan gadis muda itu begitu polosnya.Sebenarnya ia ingin marah karena kesal mobilnya di samakan dengan angkot.

"Ehem, kamu duduk di sini bersamaku dan biar adikmu duduk di depan!" Menarik sudut bibirnya ingin tertawa namun gengsi, ia pun menoleh ke kaca jendela karena tak tahan melihat wajah lugu Nada yang seperti tak pernah menaiki sebuah mobil mewah.

"Baik tuan, terima kasih. ayo, Sekar kamu duduk dengan pak supir! eh, maksud kakak kamu duduk di kursi sampingnya!"

Reynar kembali mengulum senyum menahan tawanya agar tidak meledak. Gengsi dong seorang Reynar yang gagah berkharisma tertawa terbahak-bahak apa kata dunia?

Walaupun ini bukanlah yang pertama kali mereka duduk berdampingan dalam satu mobil. Tapi, tetap saja Nada merasa canggung karena ia sadar diri tak pantas untuk duduk bersanding dengan Reynar yang sangat jauh dari jangkauannya bak langit dan bumi.

"Kenapa dudukmu kepinggir sekali? seperti angkot yang berdesakkan karena penuh saja?atau kamu jijik duduk berdekatan denganku?"

Tiba-tiba Reynar mengucapkan suatu kalimat yang tidak mungkin untuk laki-laki itu ucapkan?apakah Reynar menyindirnya karena tadi ia tak sengaja berkata soal angkot pada mobil mewahnya? ia jadi merasa tak enak dan malu tentunya.

"Eh, maaf Tuan! bu–bukan begitu maksud saya. Saya hanya merasa tak pantas saja duduk berdampingan dengan anda.Kita tidak sepadan?" Entah kenapa Nada jadi berbicara aneh seperti itu.

"Tidak pantas?bukankah mulai kemarin kita sudah resmi menjadi sepasang kekasih?Jadi ya kamu tentu saja sangat pantas duduk berdampingan dengan seorang Reynar Baureksa Lugue. So, mendekatlah ke sini!"

"Baik Tuan!" Menggeser posisi duduknya lebih mendekat ke Reynar.

"Bagus, begitu kan lebih enak di pandang. Kita ini sepasang kekasih bukan majikan dan pembantunya. Oh ya, satu lagi! di depan seluruh anggota keluargaku kamu jangan memanggilku tuan, panggil aku mas! kau sudah mengerti kan apa yang kukatakan?"

"Iya, tuan...eh, mas! saya mengerti."

"Ya, seperti itu jadi biasakanlah mulai dari sekarang!"

Mereka masih terus mengobrol, bukan! tetapi Reynar yang sedang memberi wejangan dan perintah yang harus Nada lakukan nanti ketika tinggal di mansion utama.

Nada pun mengangguk mengerti dan menuruti perintah Reynar.

Tak beberapa lama akhirnya mereka sampai juga di mansion utama keluarga Lugue.Nada dan Sekar mengikuti langkah Reynar dengan menenteng tas masing-masing.

"Selamat pagi Tuan Reynar. Nyonya besar Batari sudah menunggu anda sejak tadi." Seorang pelayan memberitahubahwa sang grandma.

Reynar bergegas menuju ke kamar grandma Batari.

tok tok tok

"Morning Grandma. Maaf, Reynar baru datang!" Reynar melihat Grandmanya tengah duduk di balkon kamar, Reynar menghampirinya, mencium kening dan memeluk grandma Batari lalu duduk di sebelahnya.

"Reynar, mana? kamu bilang akan membawa calon cucu mantuku, mana dia?" Grandma ingatannya ternyata masih tajam, padahal Reynar mengira bahwa Grandma nya akan lupa dan tidak akan menanyakan hal itu lagi.

"Aduh, Grandma ingat saja. Apa aku perkenalkan sekarang saja ya? tapi,kalau Grandma tidak menyukai Nada bagaimana? secara kriteria calon cucu mantu yang di tentukan olehnya cukup berat. apa Nada bisa mengambil hati Grandma?"

Reynar jadi bingung namun berharap Nada bisa menangani sifat keras sang Grandma.

"Hey...malah melamun? sudah, ayo cepat bawa kesini calonmu itu!"

"Oh, iya Grandma Rey panggilkan Nada dulu ya!" Melangkah keluar untuk memanggil Nada di kamarnya.

Nada dan Sekar di tempatkan di kamar tamu di lantai bawah sama seperti kamar Grandma Batari. Sengaja Reynar menempatkannya di lantai bawah agar mudah menjangkau kamar Grandma jika wanita tua itu membutuhkannya.

tok tok tok

"Nada, cepatlah keluar!"

kriet

"Iya tuan Reynar. Apa ada yang harus saya kerjakan?" Nada sudah mengerti kalau Reynar paati akan menyuruhnya mulai bekerja.

"Ayo ikut aku, Grandma ingin bertemu denganmu sebagai calon istriku!"

Seketika wajah Nada berubah tegang,bulu kuduknya pun meremang. Reynar pun menyadarinya.

"Apa kau takut? bersikaplah biasa saja! Grandma tidak suka dengan gadis lemah dan penakut sepertimu?"

"S—saya tidak takut Tuan, saya hanya sedikit tegang saja karena baru pertama bertemu dengan Grandma anda ."

Reynar mengernyitkan alis matanya dan menatap Nada tajam. Membuat Nada malah lebih takut dengan pria itu dari pada Grandma nya.

"Kau lupa lagì? sudah ku bilang kalau di mansion utama jangan sekalipun kamu memanggilku Tuan! Apa lagi di depan seluruh anggota keluarga, nanti kamu juga akan aku perkenalkan pada mereka semua. Maka, turuti perintahku!"

"Baik Tu— eh, mas Reynar."

"Bagus, ingat! jangan sampai kau mengatakan apa pun tentang perjanjian kerjasama kita. Atau kau akan menyesalinya."

Nada mengangguk mengerti.

Dan mereka telah sampai di depan pintu kamar Grandma Batari. Reynar mengetuk lalu masuk bersama dengan Nada yang mengikutinya.

"Grandma, inilah calon istri Rey. Perkenalkan dirimu pada Grandma, sayang!"

"Hah, sayang? aku barusan tidak salah dengar kan? dia memanggilku sayang. Ah, tentu saja itu adalah bagian dari sandiwaranya untuk meyakinkan Grandma nya."

"Hallo nona, siapa namamu?"

"Eh, iya. maaf Grandma! nama saya Nada Ayuni umur 20 tahun."

"Cantik. Ternyata kamu pintar juga Rey, mencari calon istri dan cukup tegas dan lugas.

Grandma bangkit dari duduknya ingin masuk ke dalam kamar. Dengan sigap Nada langsung membantunya dengan memapahnya memasuki kamar.

"Mari Grandma, Nada bantu!"

Setelah mendudukkan Grandma Batari, Reynar dan Nada pun ikut duduk di dekatnya.Suasana tampak hening sejenak. Namun, tak lama Grandma mengatakan sesuatu.

"Apakah kamu bisa membuat wedang jahe?" Wedang Jahe adalah minuman Favorit Grandma Batari.

"Tentu saja bisa Grandma. Apa grandma mau Nada buatkan sekarang?"

Grandma Batari pun mengangguk dan tersenyum lembut.

"Baiklah, tunggu sebentar ya Grandma!"

Baru saja Nada melangkah, tiba-tiba saja suara tegas Grandma menghentikan langkahnya.

"Kakimu kenapa pincang? apa kakimu sedang sakit?"

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!