KEPENTOK PERAWAT ANTIK
Karenina Pov
Namaku Karenina Anastasia, biasa dipanggil Nina. Umurku 25 tahun, saat ini aku bekerja sebagai perawat pribadi. Aku bekerja pada keluarga yang membutuhkan keahlianku sebagai perawat spesialis terapi. Aku membantu pasien yang sedang menjalani terapi melatih otot-otot tulangnya. Seperti pasien pasca kecelakaan, pasien stroke atau yang lainnya.
Aku hidup seorang diri karena orang tuaku meninggal dan adikku tidak ditemukan saat peristiwa tsunami di Aceh beberapa tahun silam. Liburan yang direncanakan orang tuaku ternyata berakhir tragis. Dalam satu waktu aku kehilangan segalanya. Beruntung aku mendapat uang asuransi hingga bisa melanjutkan sekolahku sampai kuliah di akademi perawatan.
Dari kecil aku tinggal berpindah dari satu rumah singgah ke rumah singgah lainnya. Hingga akhirnya Bu Lidya memboyongku ke Bandung dan tinggal di panti asuhan bersamanya. Sampai SMA aku tinggal di sana. Setelah lulus, aku keluar dan mencoba hidup mandiri. Membiayai kuliahku sendiri dengan bekal sisa uang asuransi dan kerja part time di beberapa tempat hingga akhirnya studiku selesai.
Orang-orang bilang kepribadianku ceria, mudah bergaul dan keras kepala. Beberapa temanku memuji penampilan fisikku. Rambut hitam panjang sebahu, kulit putih mulus, tinggi 170 cm, bodi bak biola, ukuran dada yang pas, tidak besar dan tidak juga kecil, bulu mata lentik, hidung mancung dan bibir merah muda.
Namun mereka juga mengatakan penampilan fisikku tidak sejalan dengan kelakuanku yang kadang gesrek dan somplak. Selama hidupku hanya dua pria yang pernah singgah dalam hatiku. Yang pertama Danial, senior sekaligus cinta pertamaku saat SMA. Kami berpacaran selama 3 tahun, namun orang tuanya tidak menyetujui karena latar belakang keluargaku. Demi menjauhkanku darinya, Danial dikirim kuliah ke luar negeri. Hingga kini kami tidak pernah berkomunikasi lagi apalagi bertemu.
Saat ini aku sudah bertunangan dengan Fares. Kami bertemu di yayasan tempatku bekerja. Orang tuanya adalah donatur tetap yayasan itu. Dua tahun yang lalu kami resmi berpacaran. Setahun berikutnya dia mengajakku bertunangan. Aku sedang menunggu persiapan pernikahan kami yang rencananya akan diadakan enam bulan lagi. Mamanya sangat sayang kepadaku, terkadang aku meragukan niatku menikah dengannya apakah karena aku mencintainya atau karena aku menyayangi mamanya.
Hari ini aku mendapat telepon dari yayasan tempat aku bekerja kalau ada keluarga yang membutuhkan jasaku. Anak keduanya mengalami kecelakaan setahun yang lalu dan kini hanya duduk di kursi roda. Dokter ahli tulang mengatakan kalau dia bisa berjalan kembali asal dia mau melakukan terapi dengan rutin. Dan mereka memilihku dikarenakan reputasiku yang baik menurut mereka. Bukan sombong, tapi selama empat tahun aku bekerja, hasilnya selalu memuaskan. Aku berharap kemampuanku berguna untuk menyembuhkan anak kedua dari keluarga tersebut.
Akhirnya aku tiba di kediaman mereka. Rumah mereka terletak di salah satu kawasan elit di kota Bandung. Rumahnya begitu besar dengan mengambil gaya arsitektur Eropa. Pilar-pilar besar tampak kokoh menopang bangunan rumah bercat putih ini. Kali ini aku bekerja untuk keluarga Teddy Hikmat, salah satu konglomerat di negara ini. Kekayaannya tidak bisa dihitung dengan digit kalkulator. Sebenarnya aku sedikit takut, ini kali pertama aku bekerja dengan keluarga konglomerat. Aku mengambil nafas panjang seraya berdoa dalam hati, semoga pekerjaanku kali ini diberi kemudahan dan kelancaran.
☘️☘️☘️
Abimanyu Pov
Namaku Satria Abimanyu Hikmat, usiaku 28 tahun dan aku anak kedua dari keluarga Teddy Hikmat. Kakakku bernama Perwira Arjuna Hikmat dan adikku Sekar Maeswara Hikmat. Jangan heran dengan namaku dan saudaraku, papaku memang penggemar tokoh pewayangan. Aku bersyukur papaku tidak menamaiku Gatot Kaca. Di usiaku yang terbilang masih muda aku sudah menjadi duda.
Tepatnya dua tahun lalu aku menikahi seorang gadis yang aku cintai, Fahira namanya. Namun sayang pernikahan kami hanya bertahan selama enam bulan. Pernikahanku kandas karena perselingkuhan istriku, sialnya yang menjadi selingkuhannya adalah sepupuku sendiri.
Awalnya aku tak mempermasalahkan dengan siapa dia berselingkuh. Mengetahui pengkhianatannya sudah cukup bagiku menjatuhkan talak padanya. Tapi ketika aku tahu kalau Vicko, sepupuku sendiri yang telah menghancurkan pernikahan kami, membuatku gelap mata. Aku mendatanginya yang saat itu berada di apartemennya dan sedang bercinta dengan Fahira. Perkelahian langsung terjadi.
Merasa bukan tandinganku, Vicko kabur bersama Fahira, dan aku terus mengejarnya.
Kami berkejaran menggunakan mobil laksana pembalap F1. Malam itu hujan cukup deras namun tak menyurutkan niatku mengejar kedua pendosa itu. Suara ban mobil berdecit terkena aspal yang basah. Hingga di sebuah tikungan datang sebuah bus dengan kecepatan tinggi. Vicko membanting setir dan membuat mobilnya berputar kemudian menghantam mobilku. Benturan keras tak dapat dihindari, kendaraan kami rusak parah bahkan mobil Vicko terguling beberapa kali lalu pindah ke jalur sebelah. Naas sebuah minibus kembali menabraknya.
Vicko dan Fahira tewas di tempat kejadian, sedangkan aku menderita luka berat. Selain cedera kepala, tulang belakangku juga terluka yang menyebabkan aku tak bisa menggunakan kedua kakiku. Rasanya sudah jatuh tertimpa tangga. Pernikahanku hancur, mantan istriku meninggal dan kini aku lumpuh.
Orang tuaku mencoba berbagai cara untuk menyembuhkanku. Biar bagaimana pun aku adalah salah satu pewaris kerajaan bisnis mereka. Bahkan mereka sampai membawaku berobat ke luar negeri. Setelah serangkaian pengobatan mereka mendapat kabar gembira. Aku masih bisa berjalan tetapi harus menjalani terapi.
Enam bulan terapi namun tidak membuahkan hasil. Orang tuaku membawaku kembali ke tanah air. Mereka membuat ruangan khusus untuk aku terapi, Menurut dokter yang menanganiku, sebelum terapi aku harus memulihkan kondisi mentalku dulu. Kesembuhanku tergantung pada seberapa besar tekadku untuk sembuh. Semenjak pengkhianatan istriku aku tidak punya semangat lagi, ditambah kecelakaan dan kelumpuhan yang kuderita membuatku pesimis menjalani hidup.
Sehari-hari aku memang orang yang jauh dari kata ramah. Berbeda dengan kakakku yang supel, ramah dan selalu tersenyum. Aku cenderung pelit untuk tersenyum. Aku tidak mudah percaya pada orang lain dan membuka diri. Tapi semenjak aku mengenal Fahira sedikit demi sedikit sikapku berubah. Tapi karena Fahira pula aku kembali pada diriku yang dulu. Sekar selalu mengatakan aku orang yang dingin, ketus, cuek dan semua julukan menyebalkan dia sematkan padaku. Tapi menurutku masa bodo!
Papa mengatakan hari ini aku akan mendapat seorang perawat baru yang akan membantuku menjalani terapi. Semenjak pulang dari luar negeri, sudah delapan perawat keluar masuk membantuku. Tapi mereka semua menyerah karena sifatku yang semakin temperamen pasca kecelakaan. Papa mengatakan kalau perawat ini adalah yang terbaik di bidangnya. Oke, let’s see berapa lama dia akan bertahan denganku.
☘️☘️☘️
**Hai readers semua... mamake datang lagi nih bawa cerita baru untuk kalian. Semoga kalian suka dengan cerita mamake yang sekarang.
Peluk cium buat kalian semua🤗😘**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 304 Episodes
Comments
fajar Rokman.
Mak AQ kangen pengen baca lagi pdhl sudah 3 x baca,. smpe khatam sama ceritanya mak
2024-09-20
1
Ramni Hamid
entah yg ke brp kali baca novel ini, Bgus bngt cerita nya
2024-09-16
1
Hartinie Habib
sudah puluhan kali aku baca novel ini nggak pernah bosen bosen nya🩷🩷🩷
2024-07-30
1