NovelToon NovelToon
Berbagi Cinta : Mencintai Diriku Dan Dirinya

Berbagi Cinta : Mencintai Diriku Dan Dirinya

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Poligami
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: m anha

Jatuh cinta pada pria yang tak dikenal, itulah yang dirasakan Khanza.

Hanya dengan melihatnya dari kejauhan.

Setelah lima tahun tak pernah melihat sosok Cinta pertamanya, mereka kembali di pertemukan.
Khanza tak menyangka jika mereka akan dipertemukan kembali sebagai atasannya.

"Maukah kau menikah denganku," kalimat yang keluar dari mulut pria yang menjadi cinta pertamanya itu seolah membuat Khanza melayang.

Apakah mereka akan bahagia bahagia? Tentu saja, apalagi mengetahui ada janin yang sedang berkembang di rahimnya, bulan kedua pernikahannya.

Bermaksud ingin memberi kejutan, justru dialah yang mendapat kejutan dari suaminya.

"Kau boleh meminta apa saja, tapi jangan memintaku meninggalkannya. Aku mencintai dirimu dan dirinya."

'HANCUR' saat suaminya mengatakan jika ia telah menikah sebelum menikahinya.

Istri Keduanya, itulah kedudukannya.

Mampukah Khanza berbagi cinta dengan wanita lain ...?
Akankah ia menerima atau justru harus pergi dari cinta pertamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Oleh-oleh istimewa.

Beberapa hari yang lalu saat Khanza mengutarakan keinginannya untuk pulang ke kampung,  Abizar meminta pendapat kepada Farah.

"Sebaiknya Mas izinkan saja, mungkin dengan begitu Khanza akan bisa melupakan semua masalah yang ada," ucap Farah.

"Tapi, bagaimana dengan janin yang ada dalam rahimnya, apa tak masalah?"

"Usia kandungannya sudah kuat, Mas. Jadi nggak ada masalah, tapi untuk lebih jelasnya coba kamu bawa dia ke rumah sakit. Periksakan kandungannya, minta pendapat dari dokter, jika memang Dokter mengizinkan nggak ada salahnya Mas menemaninya ke kampung. Sudah lama juga 'kan dia nggak bertemu dengan kakek dan neneknya," kata Farah.

"Baiklah. Kalau menurutmu itu baik untuk Khanza, selagi tak masalah pada janinnya."

"Sebaiknya di masa kehamilannya, kita buat dia merasa senang. Semua itu berdampak baik untuk bayi yang ada dalam kandungannya," ucap Farah yang tahu banyak tentang ibu hamil.

"Aku akan membawanya untuk memeriksakan kandungannya terlebih dahulu," ucap Abizar.

"Sebaiknya Mas juga membeli beberapa bingkisan untuk keluarganya di kampung," usul Farah.

Abizar mengeluarkan kartu nya dan diberikan kepada Farah.

"Masalah itu, tolong urus semuanya, beli apa saja yang menurutmu bisa membuat mereka senang," ucap Abizar menyerahkan semuanya kepada Farah.

Farah membeli beberapa oleh-oleh untuk keluarga Khanza dan baru memberikannya saat Khanza dan Abizar akan berangkat.

****

Di kamar Khanza, di kampung. 

Khanza dan semua membelalak saat Khanza membuka koper tersebut, di sana terdapat banyak kotak handphone dan yang paling mencengangkan ada beberapa kotak perhiasan.

"Apa di dalamnya benar-benar perhiasan dan handphone atau hanya kotaknya saja," ucap salah satu Tante Khanza.

Mereka semua saling pandang kemudian menatap pada Khanza, tanpa mereka ketahui jika Khanza juga merasakan hal yang sama. Dia juga terkejut dengan apa yang dilihatnya. Namun, ia yakin jika itu benar-benar handphone dan perhiasan bukan sekedar kotaknya saja.

Tak ada yang berani mengambil nya hingga Khanza perlahan mengambil satu kotak perhiasan dan membukanya, semua berusaha menelan air liurnya saat melihat kilauan berlian yang ada di dalamnya, kemudian mata mereka kembali tertuju pada tumpukan kotak yang masih berada dalam koper tersebut.

"Ini perhiasan siapa dek?" tanya salah tante Khanza.

"Ini oleh-oleh untuk kalian semua," jawab Khanza sangat pelan, sebenarnya ia tak mengira jika isinya adalah perhiasan dan handphone.

Khanza terkejut sesaat setelah mengatakan itu, semua langsung histeris dan langsung berlomba mengambil apa  isi dari koper tersebut. Khanza sedikit memundurkan badannya, takut jika terjadi sesuatu pada kandungannya.

"Ini, Mbak Farah apa-apaan membeli oleh-oleh seperti ini," batin Khanza. "Kalau aku tahu isinya seperti ini sudah aku simpan buat dijual, lumayan biaya untuk kabur dari mas Abi," batin Khanza menatap koper yang telah kosong.

Semua tertawa gembira bahkan ada yang histeris saat membuka kotak yang ia ambil berupa satu set perhiasan.

"Khanza, suami kamu kayak banget ya? Sampai oleh-olehnya kayak gini!" ucap kakak sepupu Khanza.

"Ia, aku mau dong jadi adik ipar kamu. Dia punya adik cowok nggak satu lagi. Buat aku dong." Mencandai Khanza.

"Kalau dia punya adik, mending adiknya buat aku aja, daripada jadi istri keduanya," batin Khanza terus menggerutu mengasihani nasibnya sebagai istri kedua.

"Dek, kamu sebenarnya kenal sama suami dimana, kok kalian bisa sampai nikah? Maksud Tante, dia mau nikah sama kamu melihat kondisi keluarga kita?" tanya Tante Khanza yang mendapat perhiasan paling banyak.

"Dia dulunya bos aku tante, dulu aku kerja di perusahaannya dia," jawab Khanza pelan.

"Oh pantes aja, dia Bos kamu, ya!" ucap salah satu tantenya tak kalah pelannya, takut jika Abizar ada yang di luar mendengar percakapan mereka.

"Mbak, sekretarisnya?" tanya adik sepupu Khanza.

"Bukan, Kok. Cuma staf biasa!"

"Kirain sekretaris."

"Memangnya kenapa?" tanya Khanza menatap Adik heran.

"Kan biasanya sekretaris yang jadian sama bosnya, kayak di novel-novel gitu, tapi kakak nggak jadi simpanannya 'kan? Kadang kalau novel-novel yang aku baca gitu, Kak. Bosnya selingkuh sama sekertaris nya dan dijadikan simpanan atau istri kedua gitu. Bos-bos biasanya punya simpanan," ucap adik sepupu Khanza yang mendapat ponsel keluaran terbaru.

"Huss … Kalian ini pada ngomongnya apa sih, kalian jangan ngaco, simpanan dari mana, kakek dan nenek kan menghadiri pernikahan mereka."

"Oh iya, ya! Aku lupa kalau kakek nenek dari yang ikut mengahadiri pernikahan mereka."

"Iya, kalian sih ga pada datang ke pernikahan ku," ucap Khanza mengerucutkan bibirnya.

"Sudah sana! Kalian keluarlah,  biarkan Khanza istirahat, ia pasti lelah, kasihan juga bayinya masih butuh istirahat," ucap tante Khanza yang paling tua.

Mereka pun menurut dan keluar setelah mengambil kotak perhiasan sedangkan yang lebih mudah mengambil kotak handphone.

Mereka sudah memiliki handphone, tapi handphone mereka semua mereknya tak sebagus dan semahal yang dibawa oleh Khanza.

"Kamu mau istirahat atau kamu mau makan dulu?" tanya tante .

"Aku mau istirahat saja, Tante. Khanza masih kenyang," jawabnya.

"Ya sudah, Tante juga keluar, ya!" ucapnya kemudian ikut bergabung dengan yang lainnya di ruang tamu bersama dengan Abizar.

"Aku bukan simpanan, tapi aku istri kedua," kesal Khanza dalam hati. "Kenapa sih, aku harus jadi istri kedua, istri kedua, istri kedua, istri kedua," kesal Khanza dengan kata-katanya sendiri, mendengar kata istri kedua seperti sudah melekat pada dirinya. Memukul wajahnya dengan bantal guling hal paling efektif untuk menghilangkan rasa kesalnya.

Khanza yang masih kesal memilih untuk beristirahat, ia tidur di kasur yang selama ini di tidurnya selama puluhan tahun, jauh dari kata empuk. Namun hanya hitungan detik Khanza sudah terlelap, merasakan nyaman tidur di rumah neneknya.

Menjelang magrib semua keluarga sudah pulang tersisa kakek, nenek, Khanza dan Abizar di rumah itu.

"Sebaiknya kamu mandi dulu, Nak. Kamar mandinya ada di belakang. Setelah itu kita makan malam bersama, bangunkan Khanza. Tak baik tidur saat Maghrib," ucap nenek melihat Khanza yang masih tertidur di kamarnya.

"Iya, Nek!"Jawab Abizar kemudian beranjak ke kamar dimana Khanza tertidur.

Begitu masuk ke kamar Abizar melihat barang-barang yang ada di sana, menelisik setiap sudut kamar itu, begitu sederhana. Ia melihat beberapa foto Khanza saat masih menggunakan seragam SMA, terlihat begitu lucu.

Abizar melihat sebuah diary dan menghampirinya, ternyata itu adalah milik Khanza saat masih SMP, SMA dan kenangan masa kuliahnya. Terlihat jelas tertulis di sampulnya.

Abizar membaca diary itu sambil tersenyum, ia baru membaca beberapa bagian. Namun, Khanza terbangun, dengan cepat ia menyembunyikan diary tersebut dan mengambil buku lainnya, berpura-pura sedang melihat-lihat nya.

"Kakak lihat apa?" tanya Khanza menghampirinya dengan rambut acak-acakan.

Terlihat sangat lucu di mata Abizar. Khanza menghampiri nya dengan rambut acak-acakan sambil mengucek mata merahnya serta perut yang semakin membuncit. Berat badan Khanza juga bertambah membuat pipinya semakin berisi.

"Apa ini buku sekolahmu?" tanya Abizar menunjukkan buku yang dipegangnya. Itu adalah buku catatan pelajaran Khanza yang masih tersusun rapi di meja belajarnya. Nenek selalu merapikannya, walau Khanza sudah tak menggunakannya lagi. Ada beberapa buku yang nenek simpan.

"Aku tak menyangka, nenek masih menyimpannya," ucap Khanza mengambil 1 buku dan melihatnya coretan tangannya.

"Sepertinya ini berharga bagi nenek, jadi disimpannya," ucap Abizar seraya mengamankan buku diary Khanza.

"Buku saat SMA, ya ampun. Kenapa nenek masih menyimpan ini semua," ucap nya tertawa senang mengingat masa-masa SMA nya.

"Sebaiknya kamu mandi. Ini sudah mau malam," kata Abizar merapikan rambut Khanza dan dibalas anggukan oleh Khanza.

Setelah mandi mereka makan malam, menu makan malam buatan nenek sederhana. Namun sangat enak, itulah yang Abizar rasakan.

Mereka makan di meja makan sederhana, 

"Maaf ya, Kak. Menunya hanya ini."

"Ini sangat enak," ucap Abizar masih mengunyah makanan.

"Masakan nenek memang sangat enak, walau sederhana. Ayo makan yang banyak," ucap kakek menambahkan beberapa laut ke piring Abizar dan cucunya.

Saat akan tidur Abizar duduk di kasur milik Khanza, tak ada kasur empuk dan pendingin ruangan.

"Apa disini ada hotel?" tanya Abizar.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

Terima kasih sudah membaca 🙏

Jangan lupa like, vote dan komennya 🙏

Salam dariku Author m anha ❤️😘

Love you all 💕💕💕

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖

1
Julia Juliawati
Farah baik nerima krn dia pny kekurangan coba klo dia bisa pny anak g mgkn mau berbagi suami
Julia Juliawati
Luar biasa
Julia Juliawati
ya km nerima krn emg km yg menginginkan di poligami. tp klo si Khanza kan g tau klo dia istri kedua ya pastilah sakit hati. dasar suami istri egois
Julia Juliawati
knpa sih Thor buat si Khanza gagu? biar dia bicara berani ngomong
zahra ou
lambat beut alurnya,
agak gemesh sma visual karakternya. realitanya gk ada yg 100 mw d madu wlau mlut brkata iya n brkata akn adil
asya yussi
c
Elni Pratiwi
cuma cerita say BKN kenyataan alurnya di bikin
Syahrini Cacha
Luar biasa
echa purin
👍🏻👍🏻
Rahmawaty❣️
Operasi apa???
Jenike Amaliyah
Kecewa
Jenike Amaliyah
Buruk
Reni Setia
makasih untuk novelnya ya
Rosilawati Wahab
saya mahu mereka bercerai
Rosilawati Wahab
punya madu sebaik farah lagi nak ego
Jetva
yg aq heran..koq mamax Farah tinggal serumah dgn besanx..??
Jetva
dikira dia baik..padahal ingin anak org..dia kira hamil n melhirkan itu kayak perut kembung ..mules..trus pup😈😈😈
Jetva
POLIGAMI SALAH KAPRAH...KLO LU CUMA MAU ANAK KNAPA GA NIKAH AMA PELACUR...PELACUR JUGA GA MAU ANAKX DIAMBIL ORG...😈😈
Jetva
KNAPA GA DARI DULUUUUU...O'OOONNN....GEMES AQ...CINTA BOLEH O'ON JGN...
Jetva
KNAPA GA PERGIIIIIII....😈😈😈😈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!