Arqian Yulandres, seorang CEO muda di perusahaan Yulandres Grup. Ia sosok yang dikenal berwibawa dikalangan pembisnis lainnya.
Viona Adira, gadis berparas cantik yang juga anak dari seorang pengusaha dikota itu bernama Rico Adira, pemilik perusahaan Adira Corp.
Qian diharuskan pulang ke tanah air karna akan diangkat menjadi CEO pengganti sang ayah. Tak disangka kepulangannya ke tanah air bukan hanya karna ia akan diangkat menjadi CEO, namun ternyata orang tuanya telah menyiapkan perjodohan untuknya dengan seorang gadis manis yang memiliki sikap bar bar diatas rata rata.
"Kamu nggak tergoda sama aku mas? Cantik gini masak dianggurin. rugi loh, nanti kalau aku diambil orang gimana?" ucap Vio menggoda sang suami.
"Cih lebay, tiap hari juga kamu 'minta"
Bagaimana kisah selanjutnya? apakah Qian menerima perjodohan itu? nantikan kisahnya di "Cinta Tuan Muda Arogan"
Dilarang plagiat,, Dilarang Hate Komen
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ANIVITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Harus Bertindak
"Cih, percaya diri banget" cibir Vio yang membuat Qian tersenyum tipis.
Ia segera memakai pakaian yang sudah disiapkan sang istri.
"Jangan bawa barang banyak banyak, keperluanmu sudah disiapkan mami" ucap Qian.
"Iya, aku cuma bawa dokumen sama beberapa barang penting doang" jawab Vio yang diangguki Qian.
Vio segera ke kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya.
Setelah selesai, mereka berdua keluar untuk sarapan.
Mama Diana nampak memperhatikan sang putri.
"Langkahnya normal, lehernya masih utuh putih mulus, wajahnya juga seger, berarti tadi malem nggak ada kejadian apa apa dong" batin nya.
"Ehemm" papa Rico berdehem kala tau maksud tatapan sang istri pada anak putrinya.
"Kalian mau ke Mansion Yulandres kapan?"
"Setelah sarapan kita langsung pulang ke rumahku pa" jawab Qian.
"Papa kok kesannya kayak ngusir aku sih" kesal Vio.
"Bukan gitu nak, papa kan cuma tanya. Emang nggak boleh?"
"Tapi dari kemarin papa tanya nya itu mulu, jangan jangan papa udah nggak betah ya karna Vio lama lama dirumah ini?" Selidik Vio.
"Bukan gitu nak, papa cuma takut mertuamu sudah menunggu kedatangan kalian" jelas papa Rico yang membuat Vio mengangguk mengerti.
Setelah selesai sarapan, Vio dan Qian berpamitan.
Mata Vio sempat berkaca kaca saat mengucapkan kata perpisahan dengan sang keluarga.
Namun ia ingat pesan sang mama bahwa perempuan harus nurut sama suami, harus mengikuti semua perintah suami selama itu hal kebaikan.
Qian memasukan beberapa barang Vio kedalam mobil nya.
Ia segera melajukan mobilnya menuju kediamannya yang tak jauh dari rumah Vio.
Hanya ditempuh dengan waktu 15 menit saja.
Beberapa saat kemudian, mobil telah memasuki gerbang mansion mewah itu.
Vio sempat terpana melihat betapa mewahnya mansion itu.
"I ini beneran rumah bukan istana?" Tanya nya bodoh.
Papa Vio memang pengusaha, namun tak sekaya suaminya. Rumah Vio pun juga mewah tapi tak semewah rumah suaminya yang bak istana itu.
"Iya lah, sekarang ini rumah kita" jawab Qian.
Ia segera keluar dari mobilnya yang disusul oleh sang istri.
"Pak, barang barang dibagasi bawa masuk ya" pinta Qian pada penjaga disana.
Qian segera memasuki rumah yang sudah ada mami Ara dan papi Rifqi di ruang tengah spesial hanya untuk menyambut sang menantu.
"Mami, papi" Vio menyalami sang mertua.
"Nana mana pi?" Tanya Qian kala tak melihat sang adik.
"Nana sekolah, kan ini bukan hari libur" jawab sang papi.
"Udah, kalian masuk gih ke kamar, pasti lelah perjalalanan"ucap mami Ara.
"Apa sih mi, cuma 15 menit doang" cibir Qian.
Ara memperhatikan sang menantu yang wajahnya masih segar, langkah kakinya pun biasa saja. Bahkan tak ada tanda apapun di leher sang menantu.
"Wah parah, harus bertindak ini. Kalo nggak cepet cepet bertindak makin lama aku dapet cucu" batin mami Ara.
"Ya udah, aku mau nganterin Vio ke kamarku dulu" ucap Qian menggandeng tangan istrinya.
Deg
Deg
Hati Vio berdebar kala tangannya digenggam oleh suami tampannya itu.
Ceklek
Vio kembali terpana melihat kamar sang suami.
Luasnya 2 kali luas kamarnya, padahal kamarnya sudah tergolong besar tapi ternyata kamar suaminya jauh lebih besar.
"Masuklah, jika kau tak suka desainnya aku akan memanggil desain interior untuk mendesain ulang"
"Enggak, aku suka kok" jawab Vio cepat.
kalau hari ini likenya tembus 200 author bakal up lagi🤭