He'S Obsessed

...happy reading...

Rasanya tak lengkap jika liburan ke bali tetapi tidak mencoba pantainya. Betul, ketiga mereka di bali di gunakan untuk berenang dan yang lainnya yang masih berkaitan dengan pantai.

Ketika yang lain sibuk memakai jetski untuk berkeliling ailen bersama cia malah asik berjemur di tepi pantai. Dengan kacamata hitam dan kelapa mudah di sampingnya mereka memperhatikan teman teman nya yang asik bermain.

"Ai, olesin lotion nya ke pantat gue lagi tolong. Takut pantat gue gosong" pinta cia menyodorkan lotion miliknya.

Ailen menoleh, kemudian mengambil lotion itu dan cia mulai berdiri di depannya. "Balik badan!" titah ailen dan di turuti gadis itu.

Ailen segera menuangkan sedikit lotion pada tangannya kemudian dia meratakan nya pada kedua tangan. Setelah nya dia oleskan pada pantat cia yang terhalang bikini. Terakhir dia menepuk pantat itu lumayan keras.

"Pantat lo bohay banget" puji ailen.

Cia tampak tersenyum penuh bangga, seraya duduk kembali pada kursi. "Emang kan? Ini aset berharga buat suami gue satu saat nanti" ucapnya dengan senyuman miring.

Ailen tertawa pelan sebelum bertepuk tangan. "Semoga suami lo gak kecewa pas lihat pantat lo gosong" ujarnya dengan canda.

"Gak boleh dong! Gue harus mempersiapkan diri dengan sempurna termasuk pantat gue" sewot cia sedikit mengangkat satu kaki nya lalu menepuk pantatnya. Ailen tertawa melihatnya.

Gadis itu kembali memperhatikan teman temannya di pantai, dia terdiam sesaat. Ada rasa rindu saat melihat pasangan couple sekolah bermesraan di atas jetski. Tiba tiba saja dia teringat kekasihnya, kencan pertama mereka juga dulu di pantai dan bermain jetski.

Kerinduan itu semakin ailen rasakan saat malam harinya mereka berpesta kembang api di tepi pantai. Ailen benar benar merindukan kekasihnya.

"Kenapa ai? Ngelamun aja dari tadi" tanya arumi yang kini berada di sampingnya.

Ailen menggeleng pelan, dia mendongak menatap langit malam yang di penuhi bintang bintang. "Tiba tiba keinget seseorang" jawab ailen.

Arumi tampak mengangguk, dia pun ikut mendongak menatap langit malam. "Keinget pacar lo yang di posting itu kan?" tanya rumi.

Ailen menoleh sekilas, sebelum kembali menatap langit. Bibirnya terkunci sebentar dan kepalanya mengangguk. "Lo tahu? Gue udah suka sama dia dari gue masih di bangku smp. Dan baru bisa gue dapetin di masa akhir sekolah sma, gila gak gue nunggu?" tanya ailen sedikit antusias.

"Hebat. Lo yang nembak atau dia yang nembak?"

Ailen melipat bibirnya ke dalam, membayangkan kejadian beberapa bulan lalu yang seolah mimpi baginya. "Gak tahu ya, soalnya ini kayak sengaja gak sengaja".

Rumi menaikkan sebelah alisnya tak mengerti. " maksudnya gimana?"

Huh! Ailen menghela napas nya dalam. Dia menoleh pada arumi dan mulai bercerita.

"Waktu itu gue lagi susah tidur dan gue mutusin jalan jalan ke balkon, gak sengaja dia disana juga. Gue duduk lah di sampingnya, terus kita ngobrol. Awalnya gak ngobrol yang menjerumus ke sana tapi gue kayak mancing dia buat cerita soal pengalamannya" ujar ailen. Mengingat kembali masa lampau yang tak bisa dia lupakan.

"Terus tiba tiba dia tanya tipe gue dan gue jawab lah sesuai karakter dia gimana. Pas gue mau balik kamar dia tiba tiba manggil dan tanya, cowok yang gue suka dia bukan? Terus gue jawab iya lah. Dan dari sana kita pacaran, gak ada nembak atau gimana soalnya dia bilang dia juga suka sama gue. Terus gue nanya kita pacaran? Dia jawab iya"

"Bingungkan? Gue juga gak tahu gue yang nembak atau di tembak" tambah ailen. Memegang kepalanya dan mengelusnya pelan.

"Haha, iya juga. Tapi kalo dia juga suka sama lo kenapa dia gak nembak duluan coba? Ini malah nunggu lo confess dulu" ujar rumi.

Ailen mengerdikan bahunya, dengan bibir mencebik. "Gak tahu lah. Mungkin aja dia takut di tolak sama gue" jawab ailen dengan penuh percaya diri.

...****************...