Seorang model cantik bernama Emilia Karmila memilih melajang selama 15 tahun lamanya demi mencari sosok cinta pertama di masa kecilnya yaitu Damian Vernandez.
Namun penantian selama 15 tahun terbilang sia-sia karena ketika mereka dipertemukan,Emilia harus menelan pil pahit mengetahui fakta bahwa sosok cinta pertamanya merupakan seorang iblis dengan paras malaikat.
“Apakah dengan kematianku bisa membuatmu merasa senang?”emilia
“Tentu saja”Damian
“Maka akan ku wujudkan semua itu untuk mu”
DDDOORRRR!!!!!!
Mampir yuk
Siapa tahu suka😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Oming32, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
✨Happy Reading✨
Sudah hampir 1 jam lamanya Emilia berbaring di atas ranjang King size milik Damian,namun sampai saat ini ia masih setia menutup matanya seakan tempat tidur itu terasa begitu nyaman.Sedangkan Damian juga tetap setia menemani Emilia tanpa berniat meninggalkannya walau hanya sedetik.
“Hhmm...”Emilia akhirnya terbangun tapi dengan mata yang mengerjap perlahan karena merasa silau.
“Dimana aku?...”gumam Emilia dalam hati sembari mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan ketika matanya sudah bisa terbuka lebar.
“Astaga..sepertinya aku pingsan..”gumamnya lagi
Ia sedikit terkejut ketika matanya menangkap sosok laki-laki yang berada di satu meja makan bersamanya tadi pagi.Saat ini posisi Damian sedang membelakangi Emilia karena ia sedang menelepon seseorang.
“Baiklah..aku akan menghubungi mu nanti”ucap Damian seraya mengakhiri obrolannya ketika matanya tak sengaja melirik Emilia yang sudah terbangun
Mendengar kalimat terakhir Damian,Emilia segera menutup matanya kembali.
Seringai tipis terselip di wajah tampan Damian melihat tingkah Emilia yang memilih berpura-pura tidur.
“Gadis bodoh..kau lihat saja aku akan membuatmu takut untuk berbohong padaku”gumam Damian dalam hati.
Damian berjalan mendekat ke arah ranjang,ia berpikir ini akan menjadi permainan yang seru.
“Hah..sudah hampir satu jam lamanya aku menunggu disini dan itu sangat membosankan..sebaiknya aku keluar dari sini”ucap Damian lalu berpura-pura melangkah kaki menuju pintu.
Ceklek...
Suara pintu terbuka,namun Damian tak keluar ia menutup kembali pintu itu seakan-akan ia telah berada di luar untuk mengelabuhi Emilia dan setelahnya berjalan dengan sangat perlahan menuju sisi ranjang.
“Apakah dia sudah pergi?”gumam Emilia dalam hati.
Perlahan ia memicingkan matanya untuk melihat ke arah pintu.
“Hah..Akhirnya Dia sudah keluar”Emilia menghela nafas lega ketika ia melihat pintu sudah tertutup kembali.
Tanpa sepengetahuannya,laki-laki yang ia kira sudah pergi dari kamar itu masih berdiri tepat di samping ranjang namun dengan posisi menyandar di tembok.
Emilia mencoba mencari posisi nyaman untuk duduk,karena jujur ia merasa cukup pegal.
“Kau sudah merasa lebih baik?”tanya Damian
“Sudah..bahkan sangat baik karena dia sudah keluar”jawab Emilia dengan polos
“Apa hubungannya denganku?”tanya Damian lagi
“Tentu saja ada..aku ti...”Emilia menghentikan kalimatnya ketika ia menyadari sesuatu.
Glek...
Ia menelan ludahnya kasar mencoba mengingat kembali suara yang tak asing di telinganya.Dengan keberanian penuh ia mencoba menoleh ke arah sumber suara.
“Aaaaa...ke..kenapa..ka..kau masih di..sini?”mata Emilia membelalak sempurna melihat sosok laki-laki itu berdiri di samping ranjang.
Damian melangkah menuju sisi ranjang agar berada lebih dekat dengan Emilia.Sontak hal itu menimbulkan ketakutan di mata Emilia.
“Ja..jangan mendekat..”Emilia berusaha menjauh
Damian tersenyum sinis melihat raut wajah Emilia yang terlihat ketakutan namun ia tetap melangkahkan kaki dan naik ke atas ranjang.
Emilia sebisa mungkin menghindar dengan berusaha turun dari ranjang King size itu,namun gerakan Damian lebih cepat dari pada perkiraannya.
Kaki jenjang Emilia ditarik begitu saja sehingga membuat tubuh mungil itu terseret.
“Aaaaa...lepas..lepas...”teriak Emilia
Tidak butuh waktu lama,Emilia sudah ia bawa di bawah kungkungannya.Meskipun Emilia mencintai laki-laki Dihadapannya itu,tetap saja ia tak suka jika diperlakukan seperti ini.
“Lepas...”bentak Emilia
Damian semakin tersenyum penuh makna dan dengan cepat ia menahan kedua tangan yang memukulnya sedari tadi.
“Diamlah baby..kau sangat agresif”bisik Damian di telinga Emilia.
Jantung Emilia berdetak kencang,raut wajahnya berubah menjadi merah padam dengan aura tubuh yang mulai memanas.
Jarak wajah diantara mereka benar-benar hanya tersisa beberapa cm meter saja.Emilia bisa merasakan nafas Damian yang menerpa wajahnya.
Cup...
Satu kecupan mendarat dengan mulus di bibir tipis Emilia.Kedua nya terdiam untuk beberapa detik menikmati moment yang tak terduga seperti ini.Tatapan mereka bertemu,dengan jantung yang saling berdebar.
Entah setan apa yang mendorongnya untuk berani melangkah semakin jauh,Damian ******* bibir tipis itu dengan sangat lembut bahkan Emilia tak melakukan perlawanan apapun.Ia menutup matanya perlahan menikmati permainan Damian.
Beberapa detik telah berlalu,mereka masih tetap menikmati permainan yang begitu membuat candu.Hingga di detik berikutnya Damian tersadar dan menghentikan aksinya.
“Sial”gerutu Damian dalam hati.
Suasana yang tadinya romantis berubah menjadi sangat canggung.Mereka berdua sama-sama memalingkan wajah untuk menyamarkan rasa malu.
Damian segera bangkit dari posisinya dan berdehem perlahan mengusir kegugupannya.
Tanpa sepatah kata pun ia melangkahkan kaki menuju pintu keluar,meninggalkan Emilia yang masih dengan posisinya semula.
“Hah..kenapa dia membuatku semakin susah untuk melupakan”gumam Emilia
Sedangkan diluar sana,Damian masih berdiri di depan pintu memegangi dadanya yang tak henti berdetak kencang.
“Kau bodoh Damian..”gerutunya pada dirinya sendiri
“Rasanya seperti saat bersama dengan dia..bahkan jantung ini tak pernah berdetak seperti ini ketika bersama dia..tapi dengan gadis ini....aaakkhhh tidak..tidak bisa..ini tidak bisa dibiarkan”Damian larut dalam pemikirannya sendiri.
Dari kejauhan,seorang laki-laki tengah mengawasi gerak gerik aneh dari tuannya.Ia tahu betul apa yang telah terjadi di dalam sana jika tuannya sudah berdiri termenung seperti itu.
Beberapa jam yang lalu,ia menemukan sebuah fakta baru dan itu cukup membuatnya terkejut.Ia tak menyangka setelah sekian lamanya,masa lalu itu timbul ke permukaan dan membuatnya sedikit merasa resah.
Bertahun-tahun Louis berjuang demi kedua adiknya tanpa kasih sayang orang tua membuatnya menjadi sosok tangguh.Namun masa lalu seperti tak membiarkannya melangkah maju,luka itu seperti kembali tergores sehingga menimbulkan rasa sakit yang sama.
“Apakah aku harus menemuinya?....atau berpura-pura tidak tahu?”pertanyaan itu selalu berputar di dalam kepalanya saat ini.
Bersambung...
Maaf ya gaes kemarin gak up
kemarin bestie nikah jadi aku gak sempet nulis
Dan ini aku sempetin buat nulis pas lagi senggang jadi maaf kalau agak ngawur dan banyak typo...
Maafin ya..author lagi baper pengen nyusul nikah tapi doi jauh🤣
