cerita ini mengisahkan tentang perjuangan orang tua yang perekonomiannya di bawah garis kemiskinan tetapi dengan semangat dan tekat yang kuat akhirnya ia bisa membesarkan anak anaknya akan tetapi setelah anak anak itu dewasa dan sudah bekerja justru mereka lupa akan perjuangan orang tua yang sudah membesarkan mereka..... mau tau ceritanya lanjutkan dengan baca cerita di bawah ini ya❤
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cuzythree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 31
"an terima kasih untuk hari ini ya karena sudah bantuin abang" ucap yanto sambil tersenyum kepada anti
"sama sama bang lagian anti ga merasa di repotin kok" anti menjawab sambil membalas senyum pemuda yang di kaguminya
"yah bang daus sepertinya kita hanya bisa menjadi obat nyamuk saja karena keberadaan kita tidak di anggap sama sekali" celetuk adi
"sepertinya kita hanya ngontrak dunia hanya milik berdua saja" daus menimpali godaan adiknya itu
mendengar kedua adiknya meledeknya yanto memberikan tatapan tajamnya sedangkan anti muka nya sudah memerah seperti tomat karena malu
"bang ayo kita pergi sebelum singa jantan mengamuk" ucap adi yang lari kabur sedangkan daus mengumpat adiknya karena di tinggal kabur
Yanto dan anti tertawa kecil melihat tingkah mereka
"an kamu pulanglah dulu abang mau ke rumah wak jamal di kampung sebelah" yanto memberitahu anti
"iya bang aku juga mau istirahat hari sudah sangat siang" sahut anti
"oh iya an besok ada waktu tidak" tanya yanto sebelum anti naik ke atas motornya
"memang kenapa bang" sahut anti yang penasaran
"sebelum panen aku punya keinginan untuk membelikan perhiasan untuk emak dan adik adikku, kamu tahu sendiri berapa hasil panenku hari ini aku ingin membelinya besok tapi bisakah kamu temani aku karena aku tidak begitu mengerti tentang perhiasan" pinta yanto dengan penuh harap
"bisa banget bang besok anti akan temani abang jam 9 pagi abang ke rumah ya buat jemput aku" anti menjawab sambil tersenyum karena hatinya sangat senang akan permintaan laki laki itu
"baiklah besok aku jemput sekarang aku harus segera pergi keluarga pak ahmad juga masih di rumah abah mereka semua menungguku jadi kita pisah sekarang ya" yanto mengatakan kenapa dia harus segera pergi
"baik bang pergilah hati hati di jalan ya" sahut anti sambil melajukan motornya terlebih dahulu
Yanto segera mengendarai motornya menuju rumah wak jamal tak perlu waktu lama untuk sampai ke rumahnya
"assalamualaikum wak" ucap salam yanto sambil mengetuk pintu
"waalaikumsalam" sahut wak jamal dari dalam rumah
"ih ada yang mau ngasih duit nih bu tolong buatkan minum ya" canda wak jamal tapi di selingi dengan memerintah istrinya
Istrinya wak jamal pun hanya tersenyum sambil geleng geleng kepala akan kelakuan suaminya itu sedangkan yanto hanya tersenyum kecil
"wak ini uang seperti biasa 700 ribu dan ini uang bonusnya" celetuk yanto sambil menaruh uang 15 juta di hadapan wak jamal
Wak jamal dan istrinya pun membuka matanya lebar lebar melihat uang di depannya
"kenapa banyak sekali to" wak jamal heran dengan uang pemberian yanto itu
"yanto panen jagung manis wak dan hasilnya 15 ton dan uangnya sebanyak 137 juta" jelas yanto pada wak jamal tanpa ada yang di tutup tutupi
Wak jamal dan istri begitu terkejut mendengar penuturan yanto mereka tidak menyangka anak semuda itu bisa menghasilkan uang yang sangat banyak apalagi ini dari cara bertani sungguh sungguh luar biasa begitu pikir mereka berdua
"kenapa wak terdiam apa masih kurang wak bonusnya kalau kurang wak tinggal bilang aja" heran yanto yang melihat kedua pasangan itu malah diam membisu
"tidak nak tidak ini sudah lebih dari cukup justru harusnya kamu tidak memberi uang kepada wakmu ini karena itu semua adalah hak mu" jelas wak jamal
"tidak wak, itu adalah hak wak juga karena yanto hanya menumpang mencari rejeki di tanah wak" jelas yanto
"terima kasih banyak to wak bangga padamu wak sudah tidak bisa berkata kata lagi" wak jamal berucap sambil matanya berkaca kaca karena merasa bangga punya ponakan yang hebat bahkan mampu mengangkat derajat orang tuanya
"terima kasih wak atas pujiannya yanto pamit dulu sudah di tunggu sama orang rumah soalnya" pamit yanto kepada kedua suami istri itu
"silahkan nak hati hati di jalan" sahut wak jamal
"baik wak"
Yanto pun segera pulang menuju rumah abahnya karena dia sudah di tunggu oleh yang lainnya, setelah sampai rumah yanto di tatap dengan begitu banyak pasang mata yang seolah olah ingin mengetahui sesuatu tetapi mereka tidak berani mengatakannya
"kenapa semua menatapku begitu" heran yanto melihat semua kelakuan semua orang
"baiklah ayo semuanya masuk ke rumah" karena masih pada diam akhirnya yanto kembali berucap
Setelah mendengar titah abangnya semua adik adiknya langsung lari ke kamar untuk mengambil celengan mereka masing masing, karena sudah hapal jadi mereka tidak perlu di perintah lagi
"baiklah yanto ingin semua keluarga pak ahmad dan ilham mendekat ke saya" kata yanto dengan sopan kepada keluarga adik iparnya itu
yang merasa di sebut semuanya langsung mendekat ke tempat duduk yanto, setelah mereka duduk dengan rapi yanto memulai obrolannya
"alhamdulillah panen kita kali ini sangat memuaskan untuk itu aku memberikan ini kepada pak ahmad dan ilham yang sudah membantu semuanya sedari awal" kata yanto sambil menyerahkan uang masing masing sebanyak 3 juta untuk pak ahmad dan ilham
Sedangkan pak ahmad dan ilham pun malah bengong karena di beri uang sebanyak itu oleh yanto
"nak kenapa sebanyak ini" tanya pak yanto yang heran karena di beri uang sebanyak itu tapi dalam hatinya pun juga merasa sangat bahagia mendapatkan rejeki sebanyak itu
"tolong di terima ini memang rejeki kalian" terang yanto
Sedangkan ana dan ibu mertuanya pun sudah meneteskan air mata karena terharu akan pemberian bang yanto
"dan ini untuk arya dan mila karena sudah membantu" yanto memberi uang masing masing selembar warna merah pada mila dan arya
"terima kasih bang" ucap arya dan mila berbarengan dengan raut wajah yang sangat bahagia
"sama sama, oh iya untuk hari sabtu dan minggu depan bisakah yanto meminta tolong pada kalian semua lagi untuk membantu menanam jagung kembali" pinta yanto kepada keluarga pak ahmad
"bisa nak sangat bisa kita akan bekerja sama sama lagi, tapi maafkan kami kita juga harus pamit pulang karena harus istirahat kasian anak anak besok sekolah" sahut pak ahmad sekaligus berpamitan
"iya pak silahkan, terimakasih banyak untuk semua atas bantuannya" ucap yanto dengan setulus hati
"sama sama nak kita juga ucapkan terima kasih karena di beri rejeki yang banyak" balas pak ahmad
"ana kesini dek" panggil yanto pada adiknya itu
"iya bang" sahut ana sambil mendekat ke abangnya
"ini untukmu tidak boleh menolak" kata yanto sambil memberikan lipatan uang yang tidak tahu berapa jumlahnya itu kepada ana
"kan tadi abang sudah memberi mas ilham kenapa ana di kasih lagi" heran ana akan kelakuan abangnya itu
"kamu adalah adikku kamu pun masih tanggung jawab abang meskipun kamu sudah menikah" jelas yanto sambil memeluk adiknya itu sambil mencium puncak kepalanya
"ana hanya menangis terharu di pelukan abangnya yang lainpun ikut ikutan meneteskan air mata melihat drama di depan mereka"
"makasih bang ana pulang dulu ya keburu sore" pamit ana sambil menghapus air matanya
"iya dek pulanglah dan beristirahat"sahut yanto
Akhirnya semua keluarga pak ahmad kembali ke kampung sebelah untuk pulang ke rumah masing masing
" emak ini untuk uang belanja emak"kata yanto sambil menyodorkan uang 5 juta
"terima kasih nak" sahut emak ranti terharu karena pemberian putranya itu
"ini untuk daus tabung" kata yanto lagi sambil menyodorkan uang 3 juta daus pun menerima pemberian abangnya dengan hati riang
"ini untuk kalian bertiga" yanto berucap lagi sambil meletakkan uang masing masing 1 juta kepada adik adiknya yang masih sekolah
"terima kasih bang" ucap mereka kompak
"iya untuk uang jajan tidak abang kasih karena kemarin kan baru abang kasih" jelas yanto kepada semua adik adiknya itu
"baik bang"
Hari ini semua keluarga abah sodiq maupun pak ahmad merasa sangat bahagia karena mendapatkan rejeki yang berlimpah limpah
tetap semangat thor...