NovelToon NovelToon
Sweet Scandal

Sweet Scandal

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Patahhati
Popularitas:394.1k
Nilai: 4.8
Nama Author: Fhatt Trah

Karya orisinil.
Dilarang keras PLAGIAT!
18+

Skandal yang berbuah manis.

"Tidak ada cara lain lagi, kalian harus menikah."

"Apa?" Pekik keduanya berbarengan.

Berawal dari kesalahpahaman hingga berujung pada skandal yang menjungkirbalikkan kehidupannya secara mendadak.

Irene, gadis manis berusia 22 tahun. Yatim piatu, tinggal di sebuah panti asuhan. Pertemuannya dengan Axelle, seorang aktor ternama, membawanya pada sebuah skenario terburuk dalam hidupannya. Demi menutupi skandal yang tanpa disengaja, sebuah sandiwara pernikahan pun dilakukan.

Namun, siapa sangka pernikahan itu justru menguak fakta baru tentang jati dirinya yang sebenarnya. Lalu, siapakah Irene? Mampukah ia bertahan dalam sebuah rumah tangga yang penuh kepalsuan? Akankah pernikahan itu berakhir, atau justru menumbuhkan perasaan yang tak seharusnya ada diantara mereka?

ig@fhatt87

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch. 14

"Hai Honey ... I miss you so much (Hai sayang ... Aku sangat merindukanmu)." Ucap Clarissa mesra dari seberang.

"I miss you too (Aku juga merindukanmu)" Balas Axelle mesra pada sang kekasih.

"Honey, aku minta maaf ya. Aku belum bisa datang dalam waktu dekat ini untuk menemuimu. I'am really busy, honey (aku benar-benar sibuk, sayang)."

"It's okey (tidak apa-apa). Kejarlah terus impianmu. Jangan pikirkan soal aku. Asalkan kamu bahagia, aku akan selalu mendukungmu. Bukankah kebahagiaan terbesarmu adalah jika impianmu menjadi kenyataan?" Sejujurnya, ucapan itu teriring bersama rasa sakitnya. Clarissa lebih peduli pada mimpinya dibanding hubungan mereka.

Berbulan-bulan lamanya mereka menjalani hubungan jarak jauh. Jika boleh jujur, Axelle sudah tidak tahan lagi. Ia sudah cukup mengalah dengan menuruti kemauan Clarissa. Jika ditanya bagaimana perasaannya saat ini, sungguh ia sangat kesepian. Ia butuh seseorang yang bisa mengerti dan memahaminya. Ia butuh seseorang yang bisa menemaninya disaat suka maupun duka. Tetapi Clarissa, seakan tidak peka. Dan terkesan tidak peduli. Mimpinya adalah segalanya baginya.

"Thankyou so much, honey. I love you (terima kasih banyak sayang. Aku mencintaimu). Kamu memang yang terbaik." Dari caranya bicara saja, sudah cukup menggambarkan bagaimana perasaan Clarissa saat ini. Perasaan yang berbanding terbalik dengan perasaan Axelle. Clarissa bahagia, tetapi entahlah dengan Axelle. Raut bahagia sedikitpun tak nampak di wajah tampan itu.

Axelle menghembuskan napasnya berat.

Cklek

Irene keluar dari kamar mandi dengan mengenakan pakaian yang dibawakan Boni untuknya. Mini dress berwarna merah.

Tampilan Irene dalam balutan busana yang berbeda itu justru menarik perhatian Axelle. Hingga ia pun memalingkan wajahnya. Pandangannya terus mengikuti Irene yang berjalan ke arah meja rias.

"Apa kita langsung pulang hari ini?" Tanya Irene sembari mendaratkan pantatnya di kursi kecil di depan meja rias itu.

"Sssttt ..." Desis Boni membawa serta jari telunjuknya menempel di bibirnya. Pria gemulai itu menghampiri Irene dengan mata melotot. Irene pun kebingungan. Tak tahu apa kesalahannya.

"Honey ... Suara siapa itu?" Pertanyaan Clarissa terdengar jelas.

"Bukan siapa-siapa." Jawab Axelle santai. Sebab ia selalu punya jawaban atas kecurigaan Clarissa. Wanita itu tengah jauh di mata. Apapun alasannya, sudah pasti dia akan percaya begitu saja. Lagipula wanita itu tak pernah peduli.

"Tapi itu suara perempuan sayang."

"Aku lagi di lokasi syuting."

"Oooh ... Ya sudah. Aku tutup dulu ya teleponnya. Love you honey."

Axelle menghembuskan napasnya kasar begitu panggilan diakhiri. Lalu melempar ponselnya ke tempat tidur. Dari raut yang terlihat, Axelle tampak kesal. Entah kesal terhadap Irene atau kesal terhadap Clarissa.

"Tuh kan? Eike sudah kasih kode supaya kamu diam. Bos Axe kesal kan jadinya." Desis Boni menceramahi Irene. Sedangkan Irene malah kebingungan.

"Memangnya kenapa sih?"

"Yang tadi menelpon itu Nona Clarissa. Pacarnya Bos Axe. Kamu sih ..."

"Kok, jadi aku yang salah?"

"Ya sudah. Kita mulai saja dandannya." Boni mulai mengeluarkan peralatan make up dari tas kecil yang dibawanya.

Menuruti ucapan Boni, Irene pun memutar posisi duduknya menghadap cermin. Dari cermin itu, ia bisa melihat pantulan Axelle yang kini mengambil duduk di tepian tempat tidur. Sembari memijit pelipisnya.

Bukannya melihat pantulan dirinya dalam cermin itu, Irene malah memperhatikan Axelle. Pria itu tampak murung. Bukankah seharusnya dia senang. Pacarnya menelepon, itu pertanda bahwa pacarnya masih perhatian padanya. Tapi yang terlihat justru berbeda.

Ah, sudahlah. Lagipula itu bukan urusannya. Mau dia murung, mau dia sedih, mau dia marah-marah, atau apapun itu, bukan urusannya. Untuk apa ia memikirkan pria itu. Sekarang yang harus ia pikirkan adalah bagaimana caranya ia hidup dalam satu atap bersama pria menyebalkan itu.

"Eike akan mendandani kamu semirip Angelina Jolie." Ucap Boni sambil memakaikan pelembab ke wajah Irene.

"Pas lagi main Maleficent ya. Mirip nenek sihir dong." Celetuk Irene. Dan siapa sangka, celetukan Irene malah membuat Axelle terkekeh. Lalu tersenyum-senyum sendiri. Sambil melirik Irene di seberang dengan ekor matanya.

"Eh, sembarangan. Gini-gini eike juga bisa dandan loh. Eike akan mendandani kamu mirip Angelina Jolie pas lagi main film Mr. And Mrs. Smith."

"Aku kurang suka. Terkesan glamor dan terlalu dewasa. Trus yang jadi misternya siapa?"

"Bos Axe lah." Jawab Boni asal ceplos. Sambil tangannya mulai memakaikan foundation.

"Idih. Amit-amit." Ucapan Irene kali ini membuat Axelle mengerutkan dahinya.

"Terus kamu maunya siapa yang jadi misternya?"

"Masih mending Pak Zaky. Sopan, ramah, berwibawa, dewasa, baik lagi."

"Pak Zaky orangnya terlalu serius. Kamu bakalan bosan. Percaya deh."

"Ya sudah, terserah kamu saja deh. Asal bukan mirip Maleficent. Nanti aku malah jadi nenek sihir beneran."

"Kamu bisa aja deh. Jujur nih ya, kamu orangnya asik juga. Suka bercanda. Beda sama Nona Clarissa."

"Setiap orang itu punya kepribadiannya masing-masing Boni. Jangan suka membanding-bandingkan satu orang dengan orang lain. Sudah pasti berbeda. Karena watak dan pembawaan seseorang itu jelas tidak akan sama."

Di seberang, kuping Axelle senantiasa menyimak obrolan Irene dan Boni. Wajah yang tadinya murung, kini tersenyum-senyum sendiri.

"Benar juga. Ya sudah, eike dandani mirip Susanna, mau?" Celoteh Boni.

"Itu bukan nenek sihir lagi Boni. Tapi nenek kunti."

"Ha ha ha ..." Boni dan Irene tertawa terbahak-bahak dengan obrolannya sendiri.

Sama halnya dengan Axelle. Akan tetapi, ia berusaha menahan tawanya. Sembari memalingkan wajahnya.

Namun sayangnya, Irene sempat melihat tawa Axelle yang tertahan dari pantulan di cermin itu. Meski hanya sekilas. Sebab pria itu buru-buru menyembunyikan wajahnya dengan berpaling.

Boni memang tidak asal bicara. Caranya mendandani Irene bak seorang MUA profesional. Dandanan Boni bisa dibilang lumayan lah. Berkat tangan terampil Boni, kini penampilan Irene terlihat jauh berbeda. Dari penampilan gadis rumahan menjadi penampilan wanita modis. Meski penampilannya tidak seperti Clarissa, yang kata Boni cantik luar biasa, modis dan elegan.

Akan tetapi penampilan Irene yang terlihat feminim dengan riasan tipis dan terkesan natural itu justru membuat Axelle memalingkan kembali wajahnya. Dan senantiasa memandangi Irene dengan sorot mata yang berbeda.

Tok Tok Tok

Terdengar ketukan pintu. Boni pun bergegas membukakan pintu.

Tampak Zaky berdiri di depan pintu saat pintu itu terbuka lebar. Tanpa perlu dipersilahkan, Zaky membawa langkahnya masuk. Dan mendapati Irene dan Axelle sudah bersiap meninggalkan hotel. Tempat dimana berlangsungnya serangkaian acara pernikahan mereka. Dan tempat mereka menginap semalam.

Namun bukan untuk malam pertama. Melainkan malam yang mencekam. Sebab diantara keduanya tidak ada ikatan hati meski kini mereka terikat dalam satu ikatan suci.

Ya. Ikatan dalam sandiwara.

"Kalian sudah siap kan? Ayo kita pergi." Ajak Zaky.

"Di depan ada media. Bersikaplah layaknya pengantin baru." Tambahnya.

Irene cukup menyunggingkan senyum tipisnya. Lagi-lagi ia harus berpura-pura. Lama-lama bisa gondok hatinya, jika harus berpura-pura manis terhadap Axelle.

Ya Tuhan. Ia sungguh berharap, sandiwara ini akan cepat berakhir. Agar ia bisa kembali hidup nyaman dan tenteram. Tanpa gangguan makhluk menyebalkan seperti Axelle.

Mengikuti langkah Boni yang menggeret koper Axelle, Irene pun melangkahkan kakinya keluar kamar hotel sambil menggeret koper kecilnya. Disusul oleh Axelle dan Zaky.

"Axelle." Cegat Zaky sejenak sembari mencekal lengan Axelle sebelum keduanya keluar dari kamar itu.

Axelle menoleh, "ada apa lagi?" Tanyanya kesal.

"Semalam tidak terjadi apa-apa kan?" Tampak raut cemas Zaky.

Axelle tersenyum tipis, "kamu berharap terjadi apa semalam?"

"Kamu tidak ..."

"Tentu saja tidak. Tidak usah cemas. Dia itu bukan tipeku. Kamu tahu aku kan? Aku lebih suka wanita yang agresif. Bukan kaku seperti dia."

"Maksud kamu? Jangan bilang kalau kamu ..."

"Kenapa kamu sangat cemas? Apa kamu__"

"Bukan seperti yang kamu pikirkan." Sela Zaky cepat. "Aku sudah pernah memintamu untuk bersikap baik padanya kan? Itu saja. Tidak lebih."

Bukan Axelle namanya jika tak peka dengan gelagat pria itu. Axelle sudah mengenal Zaky sejak kecil. Sedikit banyak, ia bisa memahami sikap Zaky.

"Dia berbeda dari Vania kan? Selera kita berbeda. Vania mirip Clarissa. Agresif. Bahkan Vania lebih agresif. Sedangkan kamu, lebih menyukai wanita yang lembut dan lugu, seperti gadis itu. Aku benar kan?"

"Sepertinya otak kamu sedikit bergeser. Makanya pikiran kamu ngaco." Lalu mengambil langkah lebih dulu keluar dari kamar itu. Disusul oleh Axelle yang tersenyum sinis sambil memandangi punggung Zaky yang berjalan di depannya.

Zaky menyamakan langkahnya bersisian dengan Irene. Dengan sigap, Zaky mengambil alih koper Irene dan menggeret koper itu. Perlakuan Zaky tiba-tiba itu mendapat sambutan senyum hangat Irene. Zaky pun balas tersenyum.

Sementara di belakang mereka, Axelle memperhatikan gelagat keduanya.

.

.

Tiba di lobi hotel itu, sebelum mereka melangkah keluar, Axelle bergegas menghampiri Irene. Tangan kekarnya tiba-tiba meraih jemari Irene dan menggenggamnya erat. Seakan mereka adalah pasangan yang sedang berbahagia.

Irene terhenyak. Lalu menoleh. Dan disambut senyuman manis Axelle. Irene pun membalas senyuman itu. Sebab di depan ada awak media yang tak bisa dihindari. Mau tidak mau, ia terpaksa harus mengimbangi akting Axelle yang selalu tampak sempurna.

Terdengar suara kamera yang mengabadikan gambar mereka. Ada beberapa wartawan yang mengajukan pertanyaan. Dan hal itu sudah ditangani oleh Zaky. Sementara Irene dan Axelle berjalan sambil bergandengan tangan dengan pengawalan pihak keamanan hotel menuju mobilnya yang terparkir.

Dengan sigap Axelle membukakan pintu untuk Irene. Akting keduanya benar-benar sempurna. Mereka terlihat layaknya pengantin baru yang sedang berbahagia.

Di dalam mobil itu sudah menunggu Boni yang sudah bersiap di belakang kemudi. Tak berapa lama, Zaky menyusul. Lalu naik ke mobil itu setelah menaruh koper Irene dalam bagasi.

Dalam perjalanan, Axelle dan Irene diam membisu. Sikap mereka dalam mobil berbanding terbalik dengan sikap yang mereka tampilkan di depan awak media. Benar-benar berbeda. Tak ada lagi kemesraan layaknya pengantin baru.

"Boni, kita langsung pulang saja. Ke rumahnya Axelle." Titah Zaky.

"Apa?" Irene terkaget mendengarnya.

"Iya. Kita pulang ke rumahnya Axelle. Sekarang kalian adalah suami isteri. Jadi kalian akan tinggal dalam satu atap."

"Hanya sandiwara. Bukan sungguhan. Idiiih ... Amit-amit." Desis Irene kesal.

Zaky justru mengulum senyumnya melihat tingkah Irene yang menggemaskan.

"Hei ... Eike sudah bilang kan, jangan suka bilang amit-amit. Pamali." Protes Boni tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.

"Meski wanita di dunia ini hanya kamu seorang, aku tidak akan sudi menjadikanmu isteriku. Paham?" Axelle pun tak mau kalah. Diliriknya Irene sejenak. Sembari melipat tangan di dada dan berpangku kaki, ia kembali memalingkan wajahnya ke luar jendela mobil.

Entah kenapa, Axelle merasa kesal jika Irene mengucapkan kata-kata itu. Amit-amit, seolah ia adalah pria menjijikkan.

Sedangkan Irene tak peduli dengan kekesalan Axelle. Baginya Axelle hanyalah pria mesum yang tak punya malu dan sopan santun.

"Oh ya, Irene. Aku sudah meminta ijin Bu Norma untuk membawamu tinggal bersama Axelle. Aku sudah meyakinkan Bu Norma, dan menjamin kamu akan baik-baik saja." Ucap Zaky kemudian.

"Makasih Pak."

"Kenapa kedengarannya aku malah seperti penjahat ya?" Sindir Axelle merasa tak terima dengan ucapan Zaky.

Irene tampak menahan tawanya. Dan Axelle kembali meliriknya. Meski kesal dengan ucapan Zaky, tapi entah kenapa hatinya justru terasa damai saat melihat Irene yang tampak senang.

Buru-buru Axelle berpaling kembali saat Irene beralih menatapnya.

**TBC

JANGAN LUPA JEJAKNYA YA☺️ BIAR OTOR KAWE INI MAKIN SEMANGAT UPDATE☺️

THANKYOU SO MUCH UDAH MAMPIR DI CERITA RECEHAN INI🤗**

1
Tamima
terpesona akhirnya 🤭🤭🤭
Sugi Arso
lanjut
Sugi Arso
kasian
Arenna Dorenna
kenapa sy x like lbh awaal seperti selalu sbb sy mo melihat keseluruhan jln ceritnya baru la akn komen...cerita yg bagus..d dasari permulaan yg cantik...bahkan setiap bab sy enjoy menghayati setiap watak yg d suguhkan...welldone author...anda hebat...
🌺Fhatt Trah🌺: ☺️☺️ Terima kasih kk udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏
total 1 replies
Youleannaa
bagus ceritanya,, 😘
Muniroh Mumun
extra part mana thorrrr .....iren blm hamil lg loh ....masak Olivia yg hamil lagi 😂😂😂😂😂
🌺Fhatt Trah🌺: 🤭🤭🤭🤭🤣ampun ngkk aku
total 1 replies
Muniroh Mumun
Zaky ...yg gentle dong jd org .......g kasihan sama iren .....nasib anaknya ada di tanganmu loh .....
Muniroh Mumun
iren anakny Olivia .....Axelle anakny Ranti ......wooww ......amazing
Ria An
dilarang keras plagiat
seperti novel bagus ajah wkwkkwwk
We💜💙
wah.. kereen ni ceritanya. gak bertele-tele. sat set sat set terungkap semua. drama misteri romantis action gak lebay kayak sinetron. syukaak 💜
🌺Fhatt Trah🌺: terimakasih sudah mampir
total 1 replies
Fafaaa
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
lovely
lah kurang 🔥🔥🥵
lovely
gimna mau bosan s exel ma s Risa 3 taun sudah tau luar dlm namanya laki² tau yg masih segelan pasti akan berpaling 😜🥵
lovely
dih s axel main sosor aja g dimana² 🥴
lovely
OMG main sosor aja s exell ky bebek 😜
lovely
gak apa² lah toh dah halal 🥴
lovely
bagus ceritanya cm terlalu banyak narasinya jadi ngos²an bacanya 🥴
lovely
good job Irene cewek yang jual mahal SM cowok sombong macam exel
ainatul hasanah
iyalah... tunjukkan saja buku nikah mereka berdua, gigit jari entar Clarissa.
sportif sajalah bang Zaky... entar ada pasangan terbaik untukmu, bukan Irene.karena Irene milik bang Aldo.
ainatul hasanah
tuh kan beneran.... jadi yang disembunyikan Zaky itu buku nikah Irene sama Axell .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!