NovelToon NovelToon
Gadis Gendut Milik Sang Idola

Gadis Gendut Milik Sang Idola

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Contest
Popularitas:4.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Bundew

Liam Ang atau Liam Halley Anggara adalah seorang model majalah remaja yang menjadi idola para remaja perempuan.
Liam yang juga merupakan anak laki-laki satu-satunya di keluarga Halley adalah sosok yang supel, humoris, mudah bergaul, dan mudah akrab dengan siapa saja.

Yumi Arishta, seorang gadis gendut, pendek, dan pemalu yang kuliah dan merantau seorang diri di luar kota.

Pertemuan tak sengaja antara Yumi dan Liam di suatu malam, membuat keduanya terlibat dalam sebuah hubungan yang sulit dijelaskan.
Liam yang merasa berhutang budi pada Yumi, terus berusaha mendekati gadis pemalu tersebut. Meskipun beragam penolakan terus saja Yumi lontarkan karena Yumi merasa tidak sepadan dengan Liam yang tampan, kaya, terkenal, dan punya banyak teman.

Perbedaan antar Yumi dan Liam itu bagaikan bumi dan langit. Jadi bagaimana bisa seorang Yumi menjadi kekasih dari Liam Ang?

Bagaimana akhirnya hubungan Yuni dan Liam?
Apakah keduanya akan bisa bersatu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bundew, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGINAP

"Kau itu tidak sepadan dengan Liam Ang!"

"Kau hanya akan membuat karier model Liam Ang menjadi hancur!"

Jedug Jedug!

Motor Yumi mendadak oleng dan nyaris hilang keseimbangan saat Yumi melewati dua buah polisi tidur yang tingginya diatas rata-rata tanpa mengurangi kecepatan motornya.

Ah, sial!

Polisi tidur sialan!

Yumi menggerutu sebal.

Padahal hampir setiap hari Yumi melewati jalan ini. Bagaimana Yumi bisa tidak ingat?

Tapi salah Yumi sendiri yang naik motor sembari melamun. Masih bagus Yumi tak jadi nyungsep mencium aspal!

"Ngapain sih mikirin kata-katanya Chelsea? Aku dan Liam kan memang nggak ada hubungan apa-apa?" Yumi kembali menggerutu sendiri.

Motor Yumi sudah sampai di halaman parkir kostan.

Yumi memilih untuk lanjut menaiki motornya sampai ke depan pintu kamar kost-nya. Yumi tak akan kemana-mana lagi setelah ini. Jadi sekalian saja, Yumi memasukkan motornya ke dalam.

Tugas kuliah Yumi juga sudah menumpuk dan menunggu untuk dibelai. Jadi Yumi akan menyelesaikan semuanya malam ini. Mumpung besok kuliah libur.

Yumi membuka pintu kamar kostnya, saat jantungnya nyaris melompat dari romgganya karena melihat Liam yang sudah berdiri santai di dalam kost hanya mengenakan handuk pink dan bertelanjang dada.

Ya ampun!

Dasar tuan model sinting!

Selalu saja membuat Yumi jantungan!

"Baru pulang?" Sapa Liam yang memasang senyum tanpa dosa ke arah Yumi.

"Kau sedang apa disini, Liam?" Gertak Yumi seraya memasukkan motornya ke dalam kostan. Sengaja Yumi memarkir motornya di ruang depan, agar Liam tak menginap malam ini.

Eh, tapi Yumi masih harus mengerjakan tugas-tugasnya.

Halah! Bodoamat!

Yumi akan mengerjakannya di kamar nanti.

"Kenapa diparkir disini?" Tanya Liam yang measa keberatan.

"Biar kamu cepat pulang!" Jawab Yumi galak.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Yumi lagi masih galak.

"Numpang mandi, sekalian numpang istirahat," jawab Liam santai.

Liam meraih baju-bajunya yang disusun Yumi diatas meja belajar dan membawanya masuk ke dalam kamar Yumi.

Saat datang Liam selalu meninggalkan satu sampai dua baju kotor di kost-an Yumi. Jadilah lama-lama baju ninja Liam menumpuk di kost-an Yumi.

"Apa kau tunawisma? Sampai harus menumpang mandi di kost-ku?" Cecar Yumi yang menyusul Liam masuk ke dalam kamar.

Liam hanya mengenakan underwear-nya sekarang. Terang saja hal itu membuat Yumi memekik dan buru-buru keluar lagi dari kamarnya.

"Kamarku itu tempat privasi, Liam! Bisakah kau tidak keluar masuk seenaknya begitu?" Protes Yumi merasa kesal.

"Kamarmu adalah kamarku juga. Kalau nanti kau menginap di rumah Mom, aku tak keberatan kau tidur dan keluar masuk ke kamarku," sahut Liam asal yang sontak membuat Yumi berdecak semakin sebal.

"Aku tidak akan menginap di rumah Mom-mu! Aku masih punya kost-an yang nyaman ini!" Ucap Yumi seraya bersungut-sungut.

Liam sudah selesai memakai celananya. Dan bagian atas tubuh tuan model itu tetap saja dibiarkan terbuka tanpa ditutupi kaos atau apapun. Benar-benar mencemari penglihatan Yumi!

"Ish! Motormu ini mengganggu saja!" Liam segera memindahkan motor Yymi ke halaman belakang tepat di depan kamar mandi.

Setelah motor berpindah tempat, Liam lanjut menyapu ruang depan dan menggelar karpet disana.

"Aku mau mandi!" Ucap Yumi yang sudah berlalu ke arah kamar mandi. Sedangkan Liam sudah duduk santai di atas karpet seraya menghadap kipas angin dan memainkan ponselnya.

Selang lima belas menit, Yumi sudah selesai mandi. Liam masih duduk diatas karpet dengan bertelanjang dada. Sudah ada dua bungkus nasi di depan tuan model itu yang entah siapa yang membelinya.

Biasanya Liam memang memesan makanan via online.

"Kenapa belum pulang, sih?" Keluh Yumi seraya mencebik.

"Aku capek! Aku nginep disini malam ini, ya!" Ujar Liam meminta persetujuan dari Yumi.

"No!"

"Aku akan melapor pada Mom Belle!" Yumi sudah masuk ke kamar untuk mengambil ponselnya.

"Mom dan Dad sedang di Paris! Jadi Mom tidak akan bisa menyeretku pulang!" Liam tersenyum aneh ke arah Yumi.

"Aku telepon Pak Theo saja kalau begitu,"

Eh tapi Yumi tak menyimpan nomor Pak Theo. Hanya ada nomor Valeria.

"Emang punya nomornya?" Liam kini tertawa mengejek pada Yumi.

"Ish! Kau menyebalkan!" Yumi kembali merengut. Gadis itu segera mengambil tempat duduk di samping Liam dan meraih laptopnya yang ada di atas meja belajar.

Yumi akan mengerjakan tugasnya saja, dan mengabaikan keberadaan tuan model kurang kerjaan ini.

"Makan dulu, Yum! Baru kerjain tugas!" Liam membukakan satu bungkusan nasi untuk Yumi. Aroma khas nasi padang langsung menguar menusuk-nusuk hidung Yumi dan membuat cacing-cacing di perut Yumi berdemo.

Yumi memang belum makan malam tadi.

"Ayo makan dulu!" Liam menyodorkan bungkusan tadi pada Yumi dan sedikig memaksa.

"Nanti saja!" Jawab Yumi malas.

"Mau aku suapi?" Tawar Liam pada Yumi yang hanya menatap ke arah nasinpadang di tangan Liam.

"Nggak! Aku bisa makan sendiri, kok!" Sergah Yumi cepat yang langsung meraih bungkusan nasi dari tangan Liam.

Terlalu banyak sikap manis yang Liam tunjukkan hanya akan membuat Yumi semakin baper.

Gadis mana coba, yang tidak baper diberi perhatian oleh pria setampan Liam?

"Kau itu tak sepadan dengan Liam!"

"Kau hanya akan membuat karier Liam hancur berantakan!"

Kata-kata Chelsea kembali berkelebat di benak Yumi.

Sebaiknya memang Yumi tak usah terlalu berharap pada Liam apalagi menyimpan perasaan apapun pada Liam. Yumi cukup tahu diri dan sampai kapanpun Yumi tak sepadan dengan Liam.

Yumi tidak mau merasakan patah hati pada tuan model ini.

Yumi dan Liam sudah selesai menikmati makan malam mereka.

Yumi lanjut mengerjakan tugasnya.

Berulang kali Yumi berdecak frustasi saat mendapati banyaknya buku rujukan berbahasa inggris untuk tugasnya kali ini. Yumi yang tidak lancar berbahasa inggris harus berulang kali membuka Google translate.

Menyebalkan sekali!

"Kenapa sih, kamu? Ngerjain tugas sambil merengut begitu?" Tanya Liam heran karena sedari tadi Yumi terus merengut.

"Aku pusing!" Yumi melempar buku bahasa inggrisnya ke arah Liam.

"Hmmm! Kenapa nggak bilang sejak tadi kalau nggak bisa ngerjain tugasnya? Sini aku translate!" Liam mendekatkan duduknya ke arah Yumi dan mulai membantu Yumi mengerjakan tugasnya.

Hahahaha!

Bagaimana Yumi bisa tidak tahu kalau ada Liam si kamus berjalan di dalam kost-nya yang bisa diandalkan.

Ada gunanya juga ternyata tuan model ini menginap di kost-an Yumi.

****

Yumi masih menikmati mimpi indahnya saat telinganya terganggu dengan suara ponsel yang memekakkan telinga. Itu bukan suara ponsel Yumi. Sepertinya suara ponsel Liam.

Tapi kenapa ponsel Liam ada di kost-an Yumi!

Dan siapa ini yang mendekap Yumi dari darinya arah belakang?

Yumi meraba-raba lengan kekar yang melingkari tubuh chubby-nya.

Saat membuka mata, Yumi baru sadar kalau ia tertidur di atas karpet di ruang depan dan bukan di dalam kamar.

Dan yang mendekapnya ini tentu saja adalah....

Liam!

"Liam lepas!" Yumi menyentak lengan Liam dengan kasar.

"Jangan gerak-gerak, ih! Udah anget enak ini!" Gumam Liam yang masih menejamkan matanya.

"Ponsel kamu bunyi itu!" Yumi masih berusaha melepaskan dirinya dari belitan tangan dan kaki Liam.

Yumi sudah seperti gulingnya Liam saja.

"Matiin!" Perintah Liam yang masih memejamkan matanya.

Susah payah Yumi meraih ponsel Liam yang ada di atas meja belajar.

"Abi menelepon!" Lapor Yumi saat melihat nama Abi yang tertera di layar ponsel.

"Coba kamu angkat!" Liam mempererat dekapannya pada Yumi.

Segera Yumi menggeser tombol hijau di layar ponsel Liam.

"Halo!" Sambut Yumi sedikit ragu.

"Halo! Abang Liam?"

"Aku Yumi."

"Aku salah nomor?"

"Loudspeaker, Sayang!" Bisik Liam sebelum mencium tengkuk Yumi sekilas.

Yumi segera menyalakan loudspeaker

"Yum?" Panggil Abi dari seberang telepon.

"Ada apa menelepon pagi-pagi, Bi? Kau mengganggu orang tidur saja!" Liam berbicara sambil masih menejamkan matanya. Dan Yumi yang tetap berada di dekapan Liam tanpa bisa kemana-mana.

Sial sekali!

"Anne masuk rumah sakit, Bang!" Lapor Abi yang sontak membuat Liam melepaskan dekapannya pada Yumi.

"Kapan? Sudah akan melahirkan?" Cecar Liam yang kini sudah berganti posisi menjadi duduk.

"Pecah ketuban. Jadi Abi membawanya ke UGD pagi ini," cerita Abi yang nada suaranya terdengar cemas.

"Aku akan kesana! Sudah menghubungi Mom dan Dad?" Tanya Liam lagi yang berdiri dengan tergesa.

"Sudah! Kak Thalia juga sudah. Tapi nomor Kak Thalia sedang sibuk," jelas Abi menjawab pertanyaan Liam.

"Biar aku yang jemput Kak Thalia." Pungkas Liam seraya menutup teleponnya.

"Aku harus ke rumah sakit," Liam sudah memakai bajunya dengan cepat. Pria itu pergi ke kamar mandi sebentar untuk mencuci muka.

"Kau ke kampus hari ini?" Tanya Liam pada Yumi yang sudah berkutat di depan kompor dan menjerang air untuk membuat teh.

"Aku libur!" Jawab Yumi cepat.

"Aku pinjam motormu kalau begitu," Liam menuju ke halaman belakang untuk mengeluarkan motor Yumi.

Yumi sendiri bergegas menggulung karpet agar motor bisa lewat.

"Kau tidak bawa mobil semalam?" Tanya Yumi bingung.

"Ban mobilku kempes di lokasi pemotretan. Jadi aku kesini naik taksi," cerita Liam yang sudah mengeluarkan motor Yumi ke teras.

Yumi mengangsurkan helm dan kunci motornya pada Liam.

"Hati-hati! Jangan ngebut!" Pesan Yumi pada Liam sebelum pria itu meninggalkan kostnya.

"Aku pergi dulu!" Liam mencium bibir Yumi sekilas sebelum berlalu pergi menaiki motor Yumi.

Yumi sendiri hanya diam mematung di depan pintu kost-nya.

Oh ya ampun!

Kenapa Liam suka sekali nyosor-nyosor?

.

.

.

Lanjutannya Liam pulang jemput Kak Thalia ada di "Cinta Gadis Kembar Yang Tertukar" Bab 40.

Trus lanjut lagi Liam dan Kak Thalia ke rumah sakit ada di "Bukan Suami Pilihan" Bab 68-69

Maksa banget nyambunginnya 😅😅

Terima kasih yang sudah mampir.

Dukung othor dengan like dan komen di bab ini.

1
elis farisna
Luar biasa
Halima Ma
keren certanya aku suka
Halima Ma
Biasa
Halima Ma
aku jg,cerita nya lucu
mine🖤
Abi ihhh😡😡
mine🖤
aku suka karakter liam
meskipun orang yang berada,tapi tidak memandang rendah yang kurang mampu
apalagi seorang YUMI yang punya badan berisi.
pada umumnya pasti jadi bahan Bullying.
Tapi seorang Liam tidak seperti itu🖤
mine🖤
kayak nya aku udah baca cerita ini lebih dari 10x
saking sukanya🖤🖤
Al Fazlii Whilano Pangarep
ini thalita nikah nya sama danil apa zayn si bingung
meilanyokey
terimakasih
meilanyokey
suka semua karya bundew .....
Nila Puspita
ceritanya bagus
tetaangganya gx pd julidddd
Ran Aulia
senyum2 terus baca kisah Liam Yumi ini, ada mewek dikit pas Yumi galau sblm pulang kampung, pdhal ya udah tahu dari cerita si kembar kalo itu cm salah paham tp tetep aja mewek 😂😂😂

terimakasih author 👍👍👍😍😍😍😍
kika
thalita yg dengan zayn
kika
tpi kbanyakan anak introvert emang kadang gak bs frontal main fisik gitu... sangking kagetnya. ada knalanku yg prnah dilecehkan, dipegang dadanya sama anak sekolahan nya yg bahkan dia gak tau kakak kelas berapa...cma bs diem, kaget, bingung, marah, tpi gak bisa main fisik.
kika
aku kok gak ngerti ini gmana setingnya ya, gak bisa bayangin nya
kika
fix, introvert ini kaya aku...wkwk...
inayah machmud
Liam kaya nya beneran kualat sm Anne ,,, gara2 ngatain Anne gendut sekarang jodoh nya wanita gendut. ..
inayah machmud
serem jg. .
Ida Pituruh
Biasa
Ida Pituruh
seneng bngt bacanya ,,, so sweet jd baper duuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!