Jodoh Kedua Mr. Songong

...Happy reading...

Pagi yang sangat sibuk di kantor perusahaan Karya Kita terlihat para karyawan yang keluar masuk ruangan, para pemegang saham minoritas berkumpul diruang rapat, pengalihan pimpinan perusahaan akan segera dilakukan, Alfhines sebagai CEO Karya Kita yang terdahulu didampingi oleh istri dan ibunya yang selalu memberikan dukungan juga ikut menunggu orang yang akan menggantikan dirinya. Belum ada yang tau siapa pimpinan mereka yang baru.

Kedatangan Syaza yang didampingi oleh wanita cantik yang tak lain adalah Rasya dan seorang kuasa hukum mengundang banyak pertanyaan. Siapa yang tak mengenal Syaza yang merupakan istri dari raja bisnis negara Asia.

Tanpa memperdulikan tatapan yang penuh tanda tanya didalam kepala mereka, Syaza dan Rasya tetap melangkah dengan pasti menuju lift diantar oleh resepsionist hingga tiba dilantai 5 dimana ruangan rapat tujuan mereka berada.

Tiba diruang rapat semua mata tertuju pada Syaza dan Rasya, ibu Alfhines tersenyum menyambut kedatangan Syaza namun tetap memberikan tatapan permusuhan pada Rasya. Sedangkan Alfhines dan Lingga tiba-tiba memucat melihat kehadiran Rasya, mereka baru menyadari bahwa ternyata Rasya yang saat ini menjadi pemilik saham mayoritas pada perusahaan . Dunia Alfhines dan Lingga serasa runtuh dengan kenyataan yang ada di depan mereka.

"Mas,,,,kali ini kita benar-benar akan hancur " kata Lingga dengan mata berkaca-kaca

"Jangan khawatir mas akan berusaha, meskipun kehidupan kita tidak akan bisa seperti dulu ". Alfhines mencoba menghibur istrinya atau mungkin kata-katanya itu untuk dirinya sendiri.

Kemudian Syaza angkat bicara setelah kuasa hukumnya memperlihatkan keabsahan dokumen pemegang saham mayoritas atas nama Anastasya Thalita.

Para pemegang saham yang lain bertepuk tangan setelah Syaza menyerahkan segala tanggung jawab perusahaan Karya Kita kepada putrinya Rasya Putri Mahendra Prasetyo.

Rasya berdiri dan memaparkan rencana pengembangan perusahaan Karya Kita dengan sangat meyakinkan sehingga para pemegang saham yang tadinya akan menarik sahamnya akhirnya membatalkan, terlepas dari cara Rasya meyakinkan mereka nilai plusnya adalah karena nama besar perusahaan Mandiri Corp yang dipimpinnya bersama adiknya Askara Putra Mahendra Prasetyo.

'hidupku benar-benar hancur, bagaimana bisa aku tak mengenali putri seorang Raka Mahendra Prasetyo,,,,aku melakukan kesalahan besar dengan mendukung pernikahan Alfhines dan Lingga yang tak bisa dibandingkan dengan Rasya ' batin Khanza frustasi menyesali semuanya namun sudah terlambat

Setelah Rasya mengakhiri pidato singkatnya, kemudian para pemegang saham tersebut mengucapkan selamat datang dengan saling berjabat tangan dan kemudian satu persatu mereka meninggalkan tempat dengan tersenyum puas.

Setelah ruangan kosong dan hanya menyiskan mereka. Lingga tiba-tiba menghampiri Rasya dan berusaha memegang tangan Rasya namun langsung di tepis oleh Rasya

"Rasya,,,maafkan atas perbuatanku selama ini ". kata Lingga

"Maaf,,,apa aku mengenal anda???" tanya Rasya dengan sinis

"Demi persahabatan kita dimasa lalu, jangan buat hidup kami hancur seperti ini " kata Lingga dengan wajah sendu

"Persahabatan????!!!! anda salah minum obat, ya???? apakah anda tidak sanggup hidup sederhana hingga menjatuhkan harga diri anda dengan meminta maaf pada orang miskin seperti saya yang bersekolah hanya mengandalkan beasiswa???? tanya Rasya mengingatkan kata-kata Lingga

Lingga terdiam tak ada lagi kesombongan dan keberaniannya untuk mengangkat wajahnya. Syaza terkejut mendengar kata-kata yang keluar dari bibir Rasya, tak pernah menyangka perlakuan yang diterima putri kesayangannya selama hidup sederhana.

"Dan anda nyonya Khanza yang terhormat, tempo hari anda mengatakan jika saya adalah simpanan pengusaha kaya hanya karena membeli baju dibutik langganan anda, semoga setelah hari ini nyonya masih bisa belanja disana " sarkas Rasya

"Sayang,,,,sudahlah lupakan semua yang membuatmu sakit hati, kita pulang yuk " ajak Syaza tak ingin lagi mendengar penderitaan anaknya.

"Oh ya nak Alfhines,,,,terima kasih telah meninggalkan putriku waktu itu". lanjut Syaza dengan senyum tulus namun penuh arti dan menarik tangan Rasya dengan lembut meninggalkan keluarga itu.

Ketiganya hanya memandangi punggung ibu dan anak itu semakin menjauh dan akhirnya menghilang dari balik pintu lift.

Lingga menangis dengan penuh penyesalan, pekerjaannya sebagai dokter dirumah sakit swasta terbesar diibukota telah hilang dan suami yang tiba-tiba jadi pengangguran.

Sedangkan ibu Alfhines yaitu Khanza tak kalah menyesalnya, pasti teman-teman sosilitanya akan mengucilkannya dan tak bisa lagi belanja barang-barang branded.

🪐🪐🪐🪐🪐🪐

suka gak sih ceritanya,,,

ditunggu gak sih up-nya

jangan lupa dukungannya

salam hangat selalu dari author

Love You All 🤗🤗🤗