NovelToon NovelToon
Cinta Yang Tak Terlupakan

Cinta Yang Tak Terlupakan

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Diam-Diam Cinta / Romansa
Popularitas:29.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Kematian sang kekasih membuat Anna memutuskan untuk mengasingkan dirinya di tempat yang sangat jauh dari negaranya. Ia berdiri di ujung tebing curam sambil melihat ke dalam lembah itu tanpa rasa takut sedikitpun.


Sepasang kekasih yang sedang melakukan selfie menangkap gambar Anna sebagai background dari foto mereka karena berada di seberang di tempat mereka melakukan selfie.


Yang menyadari keberadaan Agatha hanya pria tampan sedangkan kekasihnya tidak. Pria tampan yang bernama Wira itu membalikkan tubuhnya untuk memastikan apa yang dilihat di kameranya bukan mahluk jadi-jadian.


Namun sang gadis berjalan pulang kembali ke villanya dan sempat terlihat oleh Wira yang begitu penasaran dengan Anna.


Siapa sebenarnya Anna? mengapa dia selalu mendatangi tebing curam itu? apakah Wira rela meninggalkan kekasihnya demi mencari siapa sosok Anna yang telah mencuri perhatiannya?


"Ayo kita ikuti bagaimana pertemuan Wira dan Anna selanjutnya!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Tidak Bisa Terbang

Saat mengantri di depan pintu masuk pesawat untuk pemeriksaan tiket, Vini diminta petugas untuk menunjukkan paspornya. Vini memberikan paspor miliknya pada petugas itu tanpa curiga sedikitpun karena ia merasa aman saat ini.

"Maaf nona. Paspor milik anda bermasalah. Bisa ikut kami sebentar?" ramah petugas maskapai penerbangan itu.

"Tapi pesawatnya sebentar lagi akan berangkat. Saya harus ke Canada hari ini karena ada urusan yang sangat mendesak. Paspor saya baik-baik saja. Di mana masalahnya?" geram Vini yang merasa ada yang tidak beres dengan penahanan paspornya oleh petugas bandara.

"Percuma saja nona masuk ke dalam pesawat kalau paspor milik anda bermasalah," tegas petugas tersebut.

"Baiklah. Lakukan dengan cepat karena waktuku sangat sedikit untuk masuk ke pesawat," ketus Vini mengikuti langkah sang petugas ke ruang kerjanya.

Saat membuka pintu ruang kerjanya petugas itu, sudah ada dua orang polisi yang menanti kedatangan Vini. Mata Vini langsung terbeliak dengan pompaan jantung berdegup kencang.

"Nona Vini. Kami dari kepolisian untuk menahan anda karena anda dicurigai menjadi dalang penghancuran kediaman tuan Zidan. Dan ini surat perintah penangkapannya," ucap polisi itu seraya menyerahkan surat pada Vini.

Vini tertawa getir." Cih...! Jadi mereka sedang berkolaborasi untuk menjebakku," batin Vini yang langsung menyobek surat perintah penangkapannya itu.

"Maaf. Anda salah orang pak. Saya bukan pelakunya karena saya punya alibi untuk membuktikan kalau saya berada di kamar saya semalaman," protes Vini.

"Kami juga punya saksi yang sangat memberatkan anda, nona. Jadi, anda bisa menjelaskan ini semua di kantor polisi," ucap polisi itu sambil memborgol kedua tangannya Vini yang tampak pasrah karena tubuhnya yang kecil tidak mungkin melawan dua orang petugas polisi dengan tubuh tinggi gagah.

Vini tertunduk malu dan membiarkan kedua sisi wajahnya tertutup oleh rambut panjangnya. Rupanya di luar bandara sudah ada banyak wartawan yang sengaja menunggu Vini yang gagal berangkat ke Canada.

Begitu Vini muncul di balik pintu kaca yang terbuka secara otomatis, wartawan langsung membidikkan kamera mereka ke arah wajah Vini yang mencoba menyembunyikan wajahnya dari bidikan kamera.

Nama Vini bukan hal yang baru bagi awak media mengingat Vini adalah putri tunggal pemilik rumah sakit mewah Mahesa.

"Vini. Apakah anda terlibat dalam kasus penghancuran kediaman tuan Zidan? Apa hubungan anda dengan tuan Zidan?" cecar mereka dengan berbagai pertanyaan yang enggan dijawab oleh Vini yang digelandang polisi ke mobil.

Kepala Vini sedikit ditekuk kebawah oleh polisi saat gadis ini masuk ke dalam mobil dengan wajah cemberut namun tidak ada raut penyesalan di sana.

Ia justru menunggu kabar terbaru dari operasi Anna yang mungkin saja gagal karena Bumil itu sudah kehilangan banyak darah sejak berangkat dari kediamannya menuju rumah sakit.

Mobil polisi melaju kencang meninggalkan bandara internasional Soekarno-Hatta agar para penumpang yang masih bertebaran di luar bandara tidak lagi berkerumun.

Sementara itu, di rumah sakit, Anna baru selesai operasi. Dokter Vega keluar menemui keluarga pasien. Zidan dan yang lain sigap berdiri saat melihat lampu ruang operasi mati dan muncul juga dokter Vega untuk memberikan keterangan ke keluarga pasien. Wajah tegang terlihat jelas diwajahnya Zidan.

"Bagaimana keadaan istriku, dokter?" tanya Zidan gugup.

"Alhamdulillah. Kami berhasil mengangkat proyektil dari dadanya. Pendarahannya berhasil dihentikan. Alhamdulillah calon janinnya juga tumbuh dengan baik di rahim ibunya. Semua ini tidak terlepas doa suaminya dan orang-orang yang mencintai nona Anna," jelas dokter Vega.

"Alhamdulillah. Terimakasih dokter. Apakah aku bisa menemui istriku?" cicit Zidan tidak sabaran.

"Tunggu saja nanti di ruang inap, tuan bisa menemui nona Anna. Sampai saat ini nona Anna belum siuman padahal obat anastesi nya sudah tidak ada.

Mungkin karena masih syok yang membuatnya sulit untuk membuka matanya," lanjut dokter lagi-lagi membuat Zidan mengusap wajahnya dengan kasar sambil beristighfar sebanyak mungkin untuk melerai sesak di dadanya.

"Andai saja aku tidak meninggalkan dirinya di kamar sendirian, mungkin dia tidak akan tertembak," lirih Zidan menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mampu menjaga istrinya.

"Sudahlah Zidan...! Jangan salahkan dirimu karena semua yang terjadi atas kehendak Allah," hibur tuan Aditya.

Tidak lama kemudian, kedua orang suster mendorong brangkar Anna keluar dari kamar operasi. Zidan memekik nama istrinya tertahan karena melihat keadaan Anna yang sebenarnya tidak baik-baik saja.

"Tenangkan dirimu, Zidan. Dengan begitu Anna akan segera sadar," hibur nyonya Kayla.

"Iya bunda," sahut Zidan dengan suara bergetar.

Setibanya di kamar inap Anna, kelurga yang lain memberikan kesempatan kepada Zidan untuk menemani istrinya.

Mereka malah ingin menanyakan perihal kelanjutan kasus kekacauan yang terjadi di kediaman Zidan dan Anna pada Agam.

"Apa kamu tahu sesuatu tentang kejadian ini Agam?" tanya tuan Aditya di depan kamar inapnya Anna.

"Sampai saat ini tersangka utamanya adalah Vini," jelas asisten Agam membuat tuan Aditya dan nyonya Kayla terhenyak.

"Astaghfirullah halaziiim. Kenapa gadis itu bisa melakukan hal sekeji ini?" keluh nyonya Kayla.

"Karena Vini tidak rela Zidan memutuskan dirinya begitu saja disaat cintanya sedang bersemi dihatinya. Vini tergila-gila dengan sosok Wira.

Walaupun penjelasan Zidan yang cukup masuk akal pada dirinya bahwa hanya wajah Wira saja yang menempel di wajahnya bukan pribadinya Wira yang ada dalam tubuhnya namun Vini tetap tidak terima hingga muncul ide ini untuk bisa membunuh keduanya," jelas asisten Agam.

"Ternyata inilah cara Allah menunjukkan siapa yang pantas menjadi menantu kita, ayah. Aku tidak bisa membayangkan jika Wira hidup dan berakhir menikahi Vini, mungkin putra ataupun cucu kita berada dibawah tekanan gadis gila itu," geram nyonya Kayla.

"Iya bunda. Alhamdulillah. Allah tetap mengembalikan putra kita dalam diri Zidan dan Anna sebagai menantu kita," timpal tuan Aditya.

"Tadinya gadis itu ingin kabur ke luar negeri namun saya meminta detektif Brian untuk melaporkan kepada polisi atas keterlibatan Vini atas tragedi yang terjadi semalam," ujar asisten Agam.

"Jadi kamu menyuruh detektif Brian mengawasi kediaman Vini?" tanya tuan Aditya.

"Tentu saja Tante. Aku mendengar kabar langsung dari Zidan saat massa sedang menyerang mereka di rumah mereka. Itulah sebabnya saya langsung memikirkan Vini yang pasti dalang dari semua ini," jelas asisten Agam.

"Dasar gadis terkutuk," maki nyonya Kayla yang merasa pasti nyonya Lea mengetahui rencana busuk putrinya.

"Anna. Sayang." Zidan mengecup bibir Anna berkali-kali. Ia tidak peduli Anna mendengarnya atau tidak saat ini karena ia hanya menyampaikan perasaannya pada istrinya bahwa betapa ia sangat menyesal meninggalkan Anna yang tidak sabar menunggunya kembali ke dalam ruangan tersembunyi itu.

Di sisi lain berita tentang penangkapan Vini di bandara internasional Soekarno-Hatta membuat kedua orangtuanya sangat syok. Apalagi nyonya Lea yang mengetahui rencana putrinya itu ikut gelisah karena dirinya yang mendorong putrinya untuk menjadi seorang kriminal hanya karena ingin balas dendam kepada Zidan dan Anna.

1
jhon teyeng
wah kriminal ini
jhon teyeng
hanya tebakan
jhon teyeng
📈kehidupan seperti grafik yang terjun bebas
jhon teyeng
apa wira reinkarnasi dlm tubuh manusia lain, atau dia amnesia berat dan muncul sbg pribadi berbeda akibat dr kecelakaan itu?
jhon teyeng
hhhm bau bau melon deh😁
Sabaku No Gaara
mksh ceritax kakk
Sabaku No Gaara
ada benang merah sekalix
Sabaku No Gaara
sokorin lo vini
Sabaku No Gaara
legax...tinggal anna lgi mslhx
Sabaku No Gaara
nyonya eni mmx zidan kn?
Sabaku No Gaara
ceritax sangat bagus banget...walau pun sepi ...
semangat kakk...
semoga kedepanx akan ramai pembaca ya kakk
aamiin yra
Sabaku No Gaara
percayalah anna ....
kaylla salsabella
Alhamdulillah akhirnya happy ending semua nya ...

semangat berkarya thor 🥰🥰🥰
di tunggu karya terbaru nya
kaylla salsabella
lanjut thor 🥰🥰🥰
Ninik
takdir memang g bisa ditebak karna itu adalah rahasia Alloh
Dame Manalu
disaat Zidan terpuruk org tua kandungnya bknnya DTG memberi semangat.mlh yg DTG orgtua angkat yg sekaligus pernah menyelamatkan hidup Zidan..
berarti msh LBH pantasan ortu angkat nya donk..
kaylla salsabella
semoga Vini di hotel prodeo bisa berubah lebih baik
kaylla salsabella
wihhhhh Zidan pakai nempel" di kaca
Angga Gati
agam gercep langsung ungkapin cinta ke cha..cha..
kaylla salsabella
Alhamdulillah akhirnya Anna sadar juga
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!