Kisah reinkarnasi dari seorang putri mafia yang meninggal akibat di bunuh musuh ayahnya membawanya ke jaman dinasti Hong dan menjadikannya pengantin wanita untuk seorang pangeran tampan.
Putri Liu Lie Han adalah pemilik asli tubuh yang di pakai Lisa di kehidupan barunya,kematian tragis yang menimpa putri Lie mengharuskan Lisa membalas dendam pada orang yang menindas pemilik tubuh dan akan di teruskan dengan senang hati oleh Lisa sang putri mafia.
Keahlian dan kecantikannya banyak menjadi sorotan di semua kalangan hingga menyebabkan pangeran Ji Jun Xiao gelisah di buatnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lijun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25
Keputusan mutlak dari Jendral Han yang mengirim Selir Han ke paviliun timur, sebuah paviliun yang jauh dari keramaian kota karena paviliun itu dulunya tempat tinggal Lea yang merupakan seorang gadis yatim piatu yang di buang keluarganya setelah kematian kedua orang tuanya.
Tempat itu sering di jadikan tempat untuk Jendral Han dan Lea untuk berlibur berdua dan mengenang masa-masa mereka bertemu. Keputusan untuk mengirim Selir Bai ke tempat tersebut tidak lain adalah agar Selir Bai menyadari kesalahannya dan merasa bersalah pada Lea karena tidak merawat putrinya dengan baik.
Bayang-bayang Lea masih sering terlihat di paviliun itu dengan banyak melakukan hal-hal yang ia sukai. Jendral Han berharap jika kematian Lea memang karena ada yang ingin mencelakainya maka ia dapat mengatakannya pada Selir Bai, karena sepengetahuannya Lea sangat menyayangi Selir Bai seperti adiknya bahkan yang meminta Jendral Han menjadikannya selir adalah Lea. Lea merasa kasihan pada Selir Bai yang ketika itu mereka lihat sedang di ganggu preman dan tidak punya tempat tinggal.
Kelemahan Jendral Han adalah menolak keinginan Lea sang istri jadi meskipun ia tidak berniat memiliki selir tapi karena keinginan istrinya akhirnya ia menjadikan Bai seorang selir namun ia tidak pernah menemuinya karena sering pergi keperbatasan.
Kebencian Selir Bai pada Lae semakin menjadi saja karena baginya, semua yang terjadi padanya di sebabkan oleh Lae. Ia selalu berasumsi bahwa tidak ada yang lebih pantas jadi istri dan nyonya kediaman Jendral Han selain dia yang lebih hebat dan unggul dalam segala hal.
Sementara di Kediaman Jendral Han sendiri, ia sedang memperbaiki sistem keuangan dan tata rumah tangganya yang sempat berserak.
"Karena kepala pelayan Mu sudah tidak ada maka aku akan menyerahkan tanggung jawab rumah tangga pada pelayan Zu, semua akan di urus olehnya dan untuk pelayan lainnya rawatlah kediaman ini seperti dulu saat nyonya Lea masih hidup. Untuk pengawal lakukan pekerjaan kalian seperti semula dan jaga keamanan tempat tinggal kita ini" ucap Jendral Han.
Pelayan Zu adalah pelayan pribadi Lea yang sudah berumur setengah baya lebih dan merupakan pelayan tertua setelah Mu. Jendral Han mempercayainya mengurus rumah tangga karena ia sudah tahu bagaimana kinerjanya selama menjadi pelayan istrinya dulu.
Seiring berjalannya waktu Lae kecil yang banyak di panggil putri Lie oleh pelayan di tempat tinggalnya tumbuh menjadi gadis yang cantik jelita bahkan banyak temannya sesama jendral ataupun mentri yang meminta putrinya ketika sudah siap menikah untuk di jadikan menantu, padahal ketika itu putri Lie masih berumur 4 tahun tapi kecantikannya sudah sangat membius semua orang.
Jendral Han menolak secara halus semua permintaan teman-temannya bahkan para bangsawan yang menginginkan putri kecilnya. Hingga suatu hari ia yang sedang berkunjung ke kerajaan kerena acara musim semi bersama keluarganya, putrinya yang duduk di tengah antara ia dan Min di datangi oleh Pangeran Jun yang berumur 6 tahun.
Pangeran Jun mendekati Putri Lie dan menatapnya di hadapan semua orang karena mereka yang memang sedang berada di aula dan akan mulai acara musim semi. Tapi tingkah Pangeran Jun yang sangat mengejutkan itu menjadi hiburan tersendiri bagi mereka, apalagi ketika ia mengatakan jika ia menyukai Putri Lie seraya tersenyum manis.
Putri Lie membalas senyumannya dengan malu dan bersembunyi di balik lengan ayahnya. Pangeran Jun mendekatinya dan memberikan sebuah kalung emas dengan bandul mahkota yang sangat indah, kemudian Pangeran Jun memakaikannya pada Putri Lie di hadapan semua orang yang menyaksikan perbuatannya.
"Jika kamu sudah besar nanti aku akan menjadikanmu ratuku dan aku akan mencarimu nanti jika sudah waktunya dengan kalung itu juga" kata Pangeran Jun yang di jawab anggukan lucu Putri Lie.
Setelah itu ia mengecup kening Putri Lie dan pergi ke tempat duduknya lagi setelah memberikan senyuman manisnya. Raja Xiao yang melihat aksi jantan putranya sangat senang karena gadis kecil pilihannya adalah putri dari teman baiknya dan juga sangat cantik.
Banyak orang yang merasa sangat iri dengan kemanisan kedua anak tersebut bahkan mereka juga tidak menduga jika Pangeran Negeri mereka sudah menentukan seirang ratu untuknya di usianya yang masih sangat muda.
Selir Bai tidak suka dengan apa yang dilihatnya itu dan ia berniat untuk merebut kalung itu dari Putri Lie agar kelak anaknya yang menjadi istri dari Pangeran Jun. Ia tidak rela jika harus melihat putrinya kalah hebat dari Putri Lie.
Selir Bai melahirkan Putrinya yang di beri nama Eun Han oleh Jendral Han sendiri yang datang ke paviliun timur ketika mendapat kabar kelahiran putrinya. Jendral Han datang dengan membawa Putri Lie yang sudah mulai merangkak, hal tersebut membuatnya tidak suka karena harus melihat anak yang di bencinya hidup bahagia dengan banyak cinta sementara putrinya lahir di tempat terpencil.
Semenjak kejadian dimana Pangeran Jun memberikan Putri Lie sebuah kalung sebagai tanda ia yang akan menjadi ratunya. Semenjak itu pula Selir Bai semakin membenci Putri Lie dan selalu melakukan berbagai cara untuk mengambil semua milik Putri Lie bagaimana pun caranya.
Namun usahanya itu tidaklah mudah karena Jendral Han yang selalu mengawasi dan memberikankan penjagaan ketat untuk putrinya agar kejadian lalu tidak terulang lagi.
Akhirnya Selir Bai memilih untuk menggunakan putrinya yang sangat di sayang Putri Lie bahkan hubungan mereka cukup dekat, namun ketika Selir Bai mendekatinya para pelayan segera membawanya pergi dari tempaat tersebut dan menjauhkannya dari Selir Bai.
Putri Eun yang awalnya di panggil nona kecil oleh pelayan menkadi marah ketika ibunya mengatakan jika ia seorang putri seperti kakaknya dan meminta semua irang memanggilnya putri juga. Pelayan dan semua yang ada di kediaman hanya menurutinya saja setelah Jendral Han yang mengatakannya langsung.
Semakin dewasa umur mereka, semakin renggang juga hubungan mereka yang justru menjadi benci yang besar di hati Putri Eun karena ibunya yang banyak mengatakan sesuatu yang belum bisa ia pahami betul benar salahnya. Kebencian yang di tamankan Selir Bai pada putrinya seakan menjadi senjata tersendiri baginya untuk mendapatkan kembali semua keinginannya.
Hingga mereka dewasa Selir Bai tidak juga mendapatkan apa yang ia inginkan, karena tepat di usia menikahnya Putri Lie yang sudah di minta Raja secara langsung pada Jendral Han sesuai keinginan putranya.
Acara pernikahan di langsungkan dengan meriah meskipun Pangeran Jun terlihat enggan karena ia menginginkan gadis kecilnya yang manis dan cantik itu menjadi permaisurinya. Namun apalah daya jika Raja sudah menjalinkan ikatan untuk mereka mak ia hanya menerimanya.
Pangeran Jun tidak tahu jika gadis kecilnya itu sudah menjadi istrinya karena ketika mendekatinya dulu ia tidak melihat siapa yang berada di samping gadis itu. Pangeran Jun berpikir mungkin mereka hanya orang yang menjaganya karena ia tidak memperhatikan betul wajah mereka.
Kalung pemberian Pangeran Jun sendiri tersimpan rapi di sebuah kotak yang ia sembunyikan di tempat yang tidak akan dapat di sentuh oleh Selir Bai atas pengarahan dari Zu yang tidak ingin kalung tersebut di ambil untuk keuntungan Selir Bai atas keinginan besarnya.
Segala usaha sudah ia lakukan untuk membatalkan pernikahan Putri Lie dan Pangeran Jun yang sudah di tetapkan oleh Raja Xiao sendiri. Selir Bai memberikan racun untuk merusak wajah Putri Lie dengan bedak yang ia jadikan hadiah dari putrinya di hari ulang tahun Putri Lie yang ke 18, Zu curiga jika bedak tersebut sudah di beri sesuatu di dalamnya agar wajah cantik Putri Lie rusak.
Namun Putri Lie melarang mereka agar tidak memberitahukan hal tersebut pada siapapun dan dari situlah ia menggunakan penutup wajahnya dengan alasan menjaga kecantikannya dari pandangan orang-orang.
Karena tidak pernah berhasil untuk mendapatkan apa yang ia inginkan kecuali merusak kecantikan Putri Lie, maka jalan satu-satunya adalah membunuh Putri Lie tanpa di ketahui orang-orang.
Selir Bai meminta putrinya memberikan sesuatu untuk di minum Putri Lie ketika akan pergi ke kerajaan dengan alasan ucapan selamat darinya, tetapi sesungguhnya itu di maksudkan agar pernikahan itu batal dengan sendirinya atau lebih baaik lagi jika putrinya yang diminta menjadi pengganti untuk pernikahan itu.
Namun hasilnya tidak sesuai dugaannya karena ternyata Putri Lie tetap hidup dan malah menjadi lebih waspada dan berani.