NovelToon NovelToon
DENDAM Sang PEMILIK KHODAM

DENDAM Sang PEMILIK KHODAM

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Ahli Bela Diri Kuno / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Pendamping Sakti
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: Siti H

Wulan, seorang bayi perempuan yang diasingkan ke sebuah hutan karena demi menyelamatkan hidupnya, harus tumbuh dibawah asuhan seekor Macan Kumbang yang menemukannya dibawa sebatang pohon beringin.

Ayahnya seorang Adipati yang memimpin wilayah Utara dengan sebuah kebijakan yang sangat adil dan menjadikan wilayah Kadipaten yang dipimpinnya makmur.
Akan tetapi, sebuah pemberontakan terjadi, dimana sang Adipati harus meregang nyawa bersama istrinya dalam masa pengejaran dihutan.

Apakah Wulan, bayi mungil itu dapat selamat dan membalaskan semua dendamnya? lalu bagaimana ia menjalani hidup yang penuh misteri, dan siapa yang menjadi dalang pembunuhan kedua orangtuanya?

Ikuti kisah selanjutnya...,

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pria itu

Wulan Ningrum segera mendarat dibebatuan lainnya, lalu sang buaya memutar tubuhnya untuk melihat lawan yang dianggapnya sebanding.

Gadis itu melihat ketebalan sisik dari hewan itu sangatlah keras. Maka ia harus mencari bagian yang lembutnya, yaitu dibagian perutnya.

Sosok itu kembali menegakkan tubuhnya, ia berusaha kembali menyerang lawan yang tampak begitu menantangnya.

Sosok itu tampak begitu marah, sebab menganggap jika Wulan Ningrum telah menggangu tempat tinggalnya bahkan pertapaannya.

Sosok buaya itu merubah wujudnya menjadi sosok berwujud manusia hingga bagian pinggangnya.

"Bedebah Kau! Beraninya mengusik ketenanganku!" Hardiknya. Ingin rasanya ia menghancurkan tubuh sang gadis hingga kepingan terkecil.

Tiba-tiba saja selarik cahaya berwarna ungu melingkar dibagian tangannya dan sebuah tongkat telah hadir digenggaman sang buaya.

Wulan Ningrum terlihat semakin waspada. Ternyata hidup dialam bebas tak seindah yang ia bayangkan. Baru saja ia melewati ujian dengan Siluman  Burung Gagak, kini dengan Siluman  Buaya yang terlihat lebih berbahaya.

Pedang wuluknya masih erat digenggamannya, ia bersiap kapan saja saat siluman itu menyerangnya.

Terlihat Siluman Buaya itu memutar tongkatnya dan cahaya berwarna ungu itu berputar-putar mengikuti gerakannya.

Wuuuuuussshh...

Sebuah serangan yang begitu cepat dan melesat menuju ke arah Wulan Ningrum yang sedari tadi tampak menunggu serangan, sebab ia mengerti jika amarah dari makhluk itu karena kelancangannya dan tidak permisi dahulu pada yang empunya tempat.

Wulan Ningrum menyilangkan pedangnya didepan dada untuk menghalangi serangan Sang Siluman.

Larikan cahaya berwarna ungu itu berbenturan dengan pedang miliknya, sehingga ledakan kembali terjadi dan suaranya yang sangat dahsyat menggema diudara.

Byuuuuuuuur...

Tubuh keduanya terjebur le sungai dan mereka sama-sama terluka karena ilmu yang mereka miliki berada pada level yang sama.

"Uhuuuuk...." Wulan Ningrum terbatuk dan ia mengeluarkan cairan kental berwarna merah pekat dan berbau amis yang bercampur dengan air.

Ia terjatuh ke dalam pusaran air yang membawanya terseret menuju dasar palung yang tersembunyi.

Ia berusaha untuk naik, tetapi luka yang dialaminya cukup parah dan pusaran air membawanya sampai kedasar.

Nafasnya sudah tidak lagi tertolong, dan matanya mulai mengatup. Saat ia hampir putus asa, satu sosok misterius datang menyelamatkannya dan menariknya ke permukaan.

Ia tak sadarkan diri, dan sosok itu terus membawanya, entah kemana. Sedangkan Siluman Buaya sudah menghilang tak tau dimana rimbanya, dan entah apa yang sedang terjadi.

Sosok itu melesat dengan cepat membawa tubuh yang basah kuyup dan tak sadarkan diri.

******

Mentari bersinar diufuk timur. Cahayanya menyentuh kulit wajah sang wanita yang saat ini masih memejamkan matanya.

"Uhuuuk... uhuuuk...," ia terbatuk. Lalu mengerjapkan kedua matanya, dan melihat sekitarnya.

Ia beringsut bangkit, lalu duduk bersandar dibatang pohon yang tumbuh tinggi dibelakangnya.

Ia melihat Turangga sedang merumput tak jauh darinya. Ia masih merasakan sedikit sakit dibagian kepalanya.

"Makanlah," terdengar suara yang sangat ia kenal. Ia tersentak.kaget saat melihat seekor Macan Kumbang membawakannya sepotong daging kelinci dan beberapa buah hutan yang dapat ia makan.

"Guru," ucapnya lirih. Ia tak percaya saat melihat kehadiran seseorang yang sangat ia hormati.

Gadis itu mendekap sang Macan Kumbang dengan penuh kerinduan. Aku merindukanmu," ucapnya dengan perasaan senang.

Sang Macan Kumbang merasakan hal yang sama, berpisah satu hari saja sudah membuatnya mengkhawatirkan puterinya itu.

"Kamu terlalu lama tak sadarkan diri," jawab sosok itu dengan pandangan dingin.

Wulan Ningrum melepaskan dekapannya, dan meraih makanan yang dibawa oleh sosok Macan kumbang tersebut. Ia memakannya dengan lahap, sebab ia belum makan seharian.

"Kamu harus mengasah kemampuanmu lagi, dan setelah makan, kita berlatih," titahnya.

Wulan Ningrum terdiam sejenak. Ia menoleh ke arah sosok tersebut. "Apakah guru yang menyelamatkanku saat tenggelam semalam?" tanyanya dengan penuh selidik.

Sosok Macan Kumbang berbalik menatapnya. Ia melihat dua bola mata nan indah itu sedang begitu serius bertanya. Entah mengapa perasaannya sangat risau jika melihat gadis dihadapannya.

Ia masih merasakan was-was untuk melepaskannya sendirian, sebab saat melawan Siluman Buaya, ia masih dapat dikalahkan.

Bagaimana nantinya dapat mengalahkan Akuji? Wanita iblis yang saat ini sedang menduduki Kadipaten Utara dan merayu Bisrah untuk mengambil alih kepemimpinannya.

Sang Macan Kumbang kembali mengenang pertemuan mereka yang tanpa sengaja saat berada dibawah pohon beringin, dan ketika itu Wulan Ningrum masih bayi merah yang belum tau apa-apa, terpaksa ditinggalkan oleh ibunya yang merupakan anak dari Adipati Wijaya Ningrat dan juga Lastri.

Bayi tanpa dosa itu diramalkan oleh seorang dukun sakti akan membawa sial dikadipaten, sehingga harus dibunuh dan bahkan melenyapkan kedua orangtuanya dengan cara yang cukup sadis.

Pertemuan itu membuat sang macan Kumbang yang  harus merawatnya dan menjadi ayah asuh baginya.

Kini gadis itu sudah tumbuh dewasa. Meskipun tumbuh kembang tanpa skincare didalam goa, Wulan Ningrum memiliki rupa yang sangat rupawan dan itu sungguh sangat mempesona.

"Aku menemukan dibawah pohon sudah tak sadarkan diri, dan aku tidak tahu siapa yang menolongmu saat tenggelam," elaknya.

Macan kumbang tak ingin jika Wulan Ningrum sampai mengetahui jika ia yang menyelamatkannya, dan mengetahui sosok wujudnya sebagai pria tua, karena ia masih ingin menyembunyikan semuanya.

Hal itu agar Wulan Ningrum lebih giat lagi berlatih, dan tidak bergantung padanya.

"Ta...,"

"Tidak ada tapi-tapian..., makanlah, beristirahat sejenak, dan setelah itu kita berlatih lagi. Akan ada jurus yang perlu kamu pelajari," sosok itu memotong ucapan puteri asuhnya, dan melesat pergi sebelum ada banyak pertanyaaan yang muncul dari gadis itu.

Wulan Ningrum hanya dapat menuruti apa yang diucapkan oleh gurunya, sebab ia tak memiliki siapapun ditempat ini, dihutan yang penuh dengan misteri.

Ia bergegas menghabiskan makanannya, dan mencoba mengingat bentuk dan rasa buah yang dimakannya, agar ia dapat mencarinya saat nanti diperjalanan.

Sementara itu, Turangga masih dengan merumputnya, dan ia tampak berkilauan saat terkena sinar mentari. ia sangat begitu gagah meski ada bekas luka dibagian paha kananya, akibat tertancap anak panah pada masa belasan tahun silam.

Sementara itu, seorang pemuda tampan sedang bersembunyi dibalik sesemakan. Ia melihat jika sang Macan Kumbang sudah pergi, itu tandanya ia dapat mengawasi sang gadis yang sedang berada dibawah pohon sana dengan bebas.

Ia berjalan mengendap menuju pohon tersebut, dan rasanya tidak begitu puas mengintai dari jarak yang cukup jauh, ia ingin memandangi wajah ayu nan jelita didepannya.

Hatinya begitu gelisah, gadis yang tak sengaja ia temui didalam goa, kini berada tepat dihadapannya, meski terhalang pohon besar.

Ia tak pernah menemui gadis dengan kemampuan bela dirinya yang cukup mumpuni, dan sosok yang sangat cantik itu sudah menggetarkan hatinya. Apakah ia jatuh cinta?

Perasaannya semakin tak menentu saat mengingat dua bola mata yang begitu indah, dengan tatapan sendu yang begitu polosnya saat mereka beradu pandang ditepi sungai barusan.

Sejenak Rajendra melupakan tugasnya yang diembankan padanya, dan ia lupa untuk kembali setelah menemui sang Patih Kamandaka, tetapi justru melipir ke dalam hutan.

Tiba-tiba saja, Wulan Ningrum yang baru selesai dengan makannya, menyibakkan rambutnya yang panjang terurai. Memperlihatkan lehernya yang jenjang, dan sangat indah.

Bulu mata nan lentik itu mengerjap bagaikan ekor burung merak, sangat indah.

Rajendra tersenyum memandangnya, entah apa.yang merasuki fikirannya, yang jelas Wulan Ningrum begitu sangat cantik dalam pandangan matanya.

Gadis itu beranjak bangkit dari duduknya, lalu berjalan-jalan dipadang rumput yang tak terlalu luas, sebab disekelilingnya hutan rimbun dengan pepohonan menjulang tinggi.

Langkahnya terlihat begitu anggun, hingga ia harus terhenti, saat mendengar suara gemerisik dibalik semak tumbuhan perdu..

Kreseeeek.... taaaaak....

Terdengar suara ranting patah dan juga dedaunan kering terpijak oleh sesuatu. Ia merasa ada yang sedang mengintainya.

1
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
wahh ternyata ada yg sudah membunuh ibunya wulan di antara org2 itu yg lagi di warung ya 🤔🤔
hajar g yaa kira2 piye yoo
❤️⃟Wᵃf☘𝓡𝓳•§͜¢•🍒⃞⃟🦅💜⃞⃟𝓛
aq jadi membayangkan kuda yg berjingkrak2 itu kek mana ya🤣🤣🤣
Liani purnafasary.
lanjut lg thor, tanggung 😭
Liani purnafasary.
Bagus deh ada yg bicara bgitu, biar Wulan tahu jatidiri nya, yg sangat miris itu. 😭😭biar tubuh bls dendam dhatinya, ga sabar menanti kn detik-detik bls dendam Wulan. 😃
Liani purnafasary.
Mereka memang ditakdirkan bertemu dan selalu bersama kenya. 😃😃😃🤭🤭
Reni
ya Allah habis melahirkan digilir udah meninggal pun masih dipake biadab memang pantesnya dibuntungin semua tinggalin kepala sama badan wae
Wardi's
waah habis lo sengit ma wulan..
kaylla salsabella
hajar wulan
𝐏𝐞𝐧𝐚𝐩𝐢𝐚𝐧𝐨𝐡📝: halo kak baca juga d novel ku 𝙖𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Ai Emy Ningrum
Namanya Walang Sangit ,hama hidup nih ,kudu diberantas jg dibina,di binasa kan 😏😏
Ai Emy Ningrum: semprot pake obat nyamuk 🤔🤔 ato kasi racun tikus 🐀🐀
total 2 replies
🔴༄⍟Mᷤbᷡah²_Atta࿐
Lanjut Up Thor
🔴༄⍟Mᷤbᷡah²_Atta࿐
Akibat ngantuk berat, si Author sering Typo 😀
🔴༄⍟Mᷤbᷡah²_Atta࿐
Kok ke dokter 🤔 ini Cerita jaman Kerajaan belum ada sebutan dokter, yang ada Tabib.
🔴༄⍟Mᷤbᷡah²_Atta࿐
Harimau itu bahasa Indonesia, bahasa Jawa: Macan, bahasa SUMSEL: Rimau atau Subat. Jenis²: Harimau Kumbang, Harimau Tutul, Harimau Loreng, Harimau Putih.
🔴༄⍟Mᷤbᷡah²_Atta࿐: Jelas tidak sama. Macan Tutul lebih kecil dari Macan Loreng.
total 5 replies
FiaNasa
apa Khabar hidungmu Turangga 😅😅aq harap hidungmu baik² saja gak berubah posisi 🤣🤣🤣🤣
FiaNasa: pastinya 🤣🤣🤣
total 2 replies
Reni
eeee makasih Turangga berkat mu debar2 itu akhirnya bersatu bertepuk g Rejan sendirian
berguling dibukit diiringi lagu
tum pa se aeeee
Reni
kanda kelana eee kok apik malahan jenenge
Reni
helehhh gayamu Jen Rajen pdhl kebat kebit seneng atimu diintip pujaan hati lagian sengaja kan bakar2 disitu karena takut Wulan kelaparan wes kewoco kelakuan mu
Reni
Rajendra lagi berperan jadi penguntit Romo prabu 🤭
FiaNasa
semoga baby Arsy nya cepat sehat mak
FiaNasa
ternyata sang macan kumbang adalah gurunya Rajendra ya,,udah dpat lampu hijau nih dr bapak mertua 😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!