NovelToon NovelToon
Story Of April

Story Of April

Status: tamat
Genre:Menikah Karena Anak / Hamil di luar nikah / Teen School/College / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:577
Nilai: 5
Nama Author: Hyeon Gee

Aku pernah merasakan rindu pada seseorang dengan hanya mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagiku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hyeon Gee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Story 13

“Boleh minta kantung lagi?”

“BLARGH!!!”

Seakan kehabisan tenaga, Jun Su hanya bisa menghela napas keras usai membantu Seol Hee yang terus muntah tanpa henti sejak kereta mulai jalan. Hampir satu jam baru ketenangan ia dapatkan setelah Seol Hee berhasil meminum obat mualnya dengan baik.

Dilihatnya Seol Hee terpejam di hadapannya dengan bersender di dinding kaca kereta. Dia tampak sangat lelah dan sebulir air mata membuat Jun Su tersentak sampai pindah duduk ke sisi Seol Hee. Ada rasa iba yang menyeruak dari batinnya sampai ia menyenderkan kepala Seol Hee ke pundaknya.

“Istirahatlah. Nanti kalau sampai aku bangunkan.”

Tidak ada jawaban dari Seol Hee dan samar terdengar dia terisak pelan usai memeluk erat lengan Jun Su yang kini hanya bisa memandangi langit-langit gerbong.

“Hei, sudah sampai.”

Sesaat Jun Su tampak linglung, dia terlihat berantakan dengan dasi yang hanya terjuntai di leher dan kancing kemeja yang setengah terbuka. Dia membuka mata perlahan dan sosok Seol Hee berada tepat di depan wajahnya hingga membuatnya sempat terbelalak.

“Apa yang kau lakukan?” omel Seol Hee, “kau bilang, akan membangunkanku tapi, malah kau yang tertidur pulas.”

“Kau tahu sudah berapa hari aku tidak cukup istirahat dan kau datang mengacau hari i…”

Hanya helaan napas keras tatkala ia menyaksikan Seol Hee berjalan lebih dulu keluar dari kereta dan meninggalkannya tanpa mendengarkan dia sampai akhir.

“Pakai ini. Aku sudah hubungi Chi San dan harusnya dia…”

“Itu.”

Untuk kesekian kali, Seol Hee membuat Jun Su memutus kalimatnya usai dia memasangkan jasnya ke pundak Seol Hee. Dia menoleh ke arah tunjukkan Seol Hee sebelum ia sempat menekan nomor Chi San di ponselnya. Tampak Chi San melambai riang tak jauh dari tempat mereka berdiri.

“Aku akan pulang dengan Ba Ram. Dia sudah menungguku di kafe seberang jadi, Anda bisa berkendara dengan nyaman,” jelas Chi San sembari menyerahkan kunci mobil.

“Terima kasih, ya. Pulang dan istirahat dengan nyaman. Besok aku hubungi,” ujar Jun Su penuh hormat.

“Ehehe, iya, Kak. Aku duluan, ya. Hati-hati di jalan.”

Diam, kini, mereka telah melaju dalam gelap malam penuh bintang dan terang cahaya lampu jalan.

“Kalau ingin tidur lagi, tidur saja. Kau sudah bekerja terlalu keras hari ini,” tegur Jun Su tatkala melihat Seol Hee melamun keluar jendela.

“Kau benar akan mendampingiku? Apa nanti kau akan membunuhku saat tidur?” tanya Seol Hee datar.

“Berhentilah berfantasi liar seperti itu. Kau terlalu banyak menonton acara kriminal.”

“Kita tidak pernah sangat akrab. Tapi, sekarang aku tiba-tiba mengandung anakmu. Maaf, mungkin kau merasa tertekan dan tidak percaya dengan ucapanku. Tapi, aku tidak pernah sekalipun tidur dengan pria la…”

“Apa salahnya kalau memang benar itu anakku? Aku sudah cukup mapan untuk memiliki anak dan membesarkannya juga membiayai istriku sendiri.”

Sejenak, Seol Hee melirik Jun Su yang sempat tersenyum padanya sebelum kembali melamun dan Jun Su pun fokus lagi pada jalanan di depannya.

“Bagaimana dengan keluargamu?” tanya Seol Hee datar.

“Tidak ada ekspresi marah yang kutangkap. Bahkan Kak Sae Rin mampu tersenyum lebar. Aku bisa mengatasi mereka semua. Tidak usah terlalu memikirkan hal lain. Fokus saja pada kesehatanmu.”

KRUK! KRUK!

Segera, Jun Su mengerutkan keningnya.

“Aku lapar,” ucap Seol Hee lemah.

Ada senyum geli yang Jun Su sembunyikan dan membuatnya langsung menepikan mobil di salah satu restoran.

“Ayo, turun. Kita makan dulu.”

“Tidak,” sahut Seol Hee seraya menggeleng pelan, “aku ingin makan daging sapi di rumah saja. Dengan selada dan kimchi (makanan tradisional Korea berupa asinan sayur hasil fermentasi yang diberi bumbu pedas. Setelah digarami dan dicuci, sayuran dicampur dengan bumbu yang dibuat dari udang krill, kecap ikan, bawang putih, jahe dan bubuk cabai merah), lalu sebutir bawang putih segar.”

Lagi, Jun Su tersenyum dan kembali menjalankan mobilnya menuju sebuah supermarket.

“Mandilah duluan. Aku akan siapkan makanannya.”

Seol Hee tersenyum riang dan langsung menjalankan perintah Jun Su. Sekejap dan singkat semua telah tertata rapi di meja makan. Bunyi desis daging yang dipanggang dan telah di potong kecil. Bau kimchi segar yang telah di fermentasi dengan sempurna membuat Seol Hee yang baru keluar dari kamar mandi semakin tersenyum riang dan langsung duduk di hadapan Jun Su.

“Makan ini,” ujar Jun Su usai membungkuskan sepotong daging bersama kimchi dan potongan bawang putih.

Dengan senang Seol Hee menerima suapannya dan membuat Jun Su ikut senang melihatnya.

“Suka?”

“Mmm…terima kasih,” sahut Seol Hee usai mengunyah habis makanannya.

Terkadang Tuhan memiliki cerita sendiri hanya untuk membuat makhluk kesayangan-Nya tersenyum esok hari…

1
Mystorios _ Writer
Menarik
goyangi13: Terima kasih banyak kak 🙏🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!