Raihana ayu,ibu muda berusia 25 tahun ini harus menerima kenyataan pahit.luka sayatan bekas oprasi caesarnya belum juga kering tapi harus menerima kenyataan pahit suami yg menikahinya 14 bulan lalu menjatuhkan talak 3 atas dirinya.dengan langkah gontai ia keluar bersama putri cantiknya yang baru berusia 45 hari.hana memilih menjauh,meninggalkan kota kelahirannya yang penuh dengan kenangan pait.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayra Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
papa luar biasa
Langit nampak senang dengan kamar barunya.kamarnya didominasi warna abu-abu sesuai kesukaan langit.
" wah keren banget ini pa !" langit jelas tak bisa menyembunyikan kekagumannya.
" suka kak ?"
" sangat pa !" mahes merasa lega.
" lihat meja belajar kamu " langit menurut.
" wau ini laptop baru pa ?" mahes menganguk.
" serius ini pa,ini laptop impianku lho pa.makasih ya pa " langit memeluk tubuh papanya.
"sama-sama boy "
" papa siapin satu ruangan lagi buat kamu,mau di lihat sekarang ?"
" ruangan apa lagi pa ?"
" lihat saja dulu papa yakin kamu pasti suka " langit semaki dibuat penasaran.
Mahes mengarahkan langit untuk keluar kamar dan menuju kamar yang ada disampingnya,begitu pintu terbuka langit melonjak kegirangan.
Rupanya mehes menyiapkan sebuat studio untuk langit mengeksplor bakatnya.betapa senangnya langit melihat studio idamannya ini.
" thank's pa,papa benar-benar luar biasa " lagi-lagi langit memeluk papanya.
" kok papa bisa tau,bunda yang bocorin ya ?" hana yang sedari tadi mengekor pun menoleh terkejut.
" kok bunda,emang kakak pernah bilang ke bunda soal hobi kakak.kayanya nggak deh ?"
" iya ya,pasti om angga ini mah." mahes terkekeh,langit menebak dengar benar.
" sorry ya boy,papa hanya tau sedikit tentang kamu !"
" udah ah pa,jangan bahas lagi "langit menyesal sudah menyingung papanya.sementara mahes sendiri mengakui banyak hal tentang putranya dia masih belum tau.
" sekarang saatnya lihat kamar nya adik" mahes mencoba mengalihkan pembicaraan
" serius adik punya kamar disini pa ?"
" ya siapa tau adik kangen papa dan kakak trus nginep disini.kalau sudah ada kamar sendiri kan adiknya lebih nyaman "
kamar zura berada diantara kamar mahes dan langit.
" ini kamarnya adik,pas di sebelah kamar papa dan kakak." mahes meminta hana membukakan pintu karena mahes sedang mengendong zura.
" hole...." semua terkejut mendengar zura berteriak.
" happy amat dek,kenapa ?hana yang hendak membuka pintu pun meneh
" ulla obo ana papa,yeah...." oalah dipikir karena senang dengan konsep kamarnya,zura otak kecil zura salah menangkap.dia pikir jika kamar nya berdekatan itu artinya mereka bisa tidur bareng.semua pun terkekeh mendengar kesalah pahaman zura.
"iya bobok sama papa" mahes yang tak mau zura kecewa akhirnya mengalah dengan mengiyakan.
Hana dibuat tercengan dengan kamar baru milik zura.jika kamar langit berwarna abu,maka kamar zura berwarna pink di kombinasi dengan warna ungu.
Ranjang zura pun sampai di dominasi dengan ornamen little pony kartun favorit zura.
" mbun oni mbun !" zura pun memekik kegirangan.
"suka sayang." zura menganguk lalu memint turun dari gendongan mahes.rupanya zura sudah tak sabar ingin mencoba banyaknya mainan yang mahes siapka.
" maaf mbak saya tidak ijin dulu ,bolehkan sesekali zura menginap disini ?"
"silahkan pak,asal siap saja direpotin sama zura.
" apa...." tiba- tiba zura menarik-narik tangan mahes.mahes pun membawa zura kembali ke dalam gendongnya.
" acih apa !" ucap zura dengan wajah centilnya.
membuat mahes merasa gemas.
" sama- sama sayang" mahes mendaratkan banyak kecupan di pipi zura.
" adek pinter banget sih,siapa yang ngajarin ?"
" atak mbun" rupanya langit lah yang mengingatkan zura untuk mengucap terima kasih ke papanya.
" terima kasih kak,sudah mengingatkan adiknya.
" sama -sama bun,kan memang wajibnya kakak mengajarkan hal bail pada adiknya ka." hana tersenyum lembut kearah langit.
Hana masih selalu takjub dengan gaya bahasa langit yang begitu apik dan terkesan tertata.
" mbak hana maaf,buat acara pengajian nanti saya sudah siapkan baju untuk mbak hana dan zura.mohon dipakai ya "
" terima kasih pak mahes,maaf jadi semakin merepotkan.
" tidak mbak kok mbak hana.bajunya ada di paper bag itu ya." mahes menunjuk arah nakas.
"nanti mbak hana coba dulu,kalau tidak sesuai biar segera bisa ditukar"
" baik pak nanti pasti saya coba"
mahes benar- benar luar bias hebat memang.dia begitu begitu detail dalam menyiapkan segala sesuatunya.hana merasa takjub karenanya.