susi yang mengalami kecelakaan mobil saat akan pergi untuk lomba memasak, dinyatakan meninggal ditempat dan tewas seketika, akibat benturan keras. para fans nya begitu sedih seketika, apalagi Susi termasuk salah satu blogger terkenal di jamannya itu.
tapi bukannya meninggal dengan tenang, dia malah masuk ke tubuh wanita kejam yang menyiksa anak anak tiri nya sendiri. tak hanya itu, dia juga menyiksa mertua nya setiap kali mengalami kesulitan ekonomi. jiwa nya telah berganti, membuat nya merubah dunia kuno untuk lebih maju dari sebelum nya, bagaimana kelanjutan nya, yuk simak....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.25
Setelah menerima uang dengan jumlah yang besar, Fili mengajak sander menuju ke toko buah milik paman Chen. Sambil mendorong gerobak dagang, beberapa pedagang melihat ke arah gerobak milik wanita itu. sangat menarik dan seolah ini pertama kali nya dia melihat ada benda sehebat itu.
"wah, apakah dia juga menjual makanan, benda itu sangat keren."
"Bener, ini pertama kali nya, aku melihat benda itu sangat unik dan menarik, ayo kita ikuti." ucap nya sambil melihat ke arah Fili yang berjalan sambil mendorong gerobak dagang.
Setelah beberapa menit berjalan, Fili akhirnya sampai di depan toko buah milik paman Chen, dan terlihat, laki laki tua itu, sudah menunggu dengan wajah cemas nya. Takut kalau Fili tak datang ke toko nya. Karena beberapa pelanggan nya, sudah ada yang bertanya dari tadi. Paman Chen sangat khawatir kehilangan banyak uang hari ini.
"Hah, akhirnya kau datang nyonya. Aku merasa cemas, sebab beberapa dari pelanggan ku bertanya tentang apel itu." ucap nya dengan perasaan yang lega.
Fili menoleh, dan tersenyum tipis, lalu mengeluarkan satu karung apel ke hadapan paman Chen. "Ini paman, hitung lah dulu, aku ingin membersihkan gerobak terlebih dahulu, beberapa orang sepertinya penasaran dengan apa yang aku bawa."
"Baiklah, aku akan menghitung nya terlebih dahulu."
Paman Chen yang berbinar melihat karung yang berisi apel merah itu, langsung berbinar, dan tersenyum puas. Hari ini, keuntungan akan menjadi milik nya. sungguh saat melihat apel apel merah itu, membuat nya menjadi sangat bersemangat.
"Ibu, aku sudah melihat, beberapa orang meniru dagangan kita kemarin, aku juga Liat sepanjang jalan, mereka menjual bakso goreng yang ibu buat." ucap sander yang mengutarakan kecemasan nya.
Fili tersenyum sambil mengelus rambut anak nya dengan penuh kasih sayang. "Sander, jangan khawatir, biarkan saja mereka meniru nya, karena rasa tak akan pernah bohong. sebab, adonan bakso yang mereka buat, pasti rasanya tak sama dengan buatan ibu." ucap Fili sambil tersenyum tipis
Fili awalnya juga sudah tau, bahwa pasti ada yang meniru nya. berjualan di kota yang ini, bener bener harus siap bersaing.
Tak lama ada dua orang yang menghampiri mereka. Kedua nya sangat penasaran apa yang dijual oleh wanita itu. apalagi bentuk gerobak dagang itu, sangat menarik di mata mereka.
Kedua orang itu, juga pelanggan yang membeli bakso yang Fili jual. dia sudah menunggu hampir setengah hari disini, hanya untuk membeli bakso goreng yang sangat enak itu. awalnya dia membeli di tempat lain, yang harga nya jauh lebih murah, tapi rasanya bener bener tak sama. bahkan dia tak ingin membeli lagi, dan menunggu fili disini.
"Aku menjual sate tusuk, daging babi. Kalau bibi dan paman mau aku akan membuatkan nya."
"Apa kau tak menjual bakso goreng lagi?' tanya nya dengan perasaan yang kecewa. sebab dia ingin memakan bakso goreng lagi, tapi penjual itu malah menjual makanan yang lain.
"Bibi, aku tak membawa bakso lagi, aku menjual sate tusuk kuah kacang. Kalau bibi mau akan aku berikan sedikit potongan harga. Karena menjadi pelanggan yang pertama."
mendengar potongan harga, dengan tanpa basa basi, dia langsung menyetujui nya. Kedua pasangan paru baya itu, begitu antusias mencoba makanan asing yang sama sekali belum dia rasakan.
"Sate tusuk kuah kacang, nama yang sangat menarik, berapa harga satu porsi nya?"
"Hanya 5 tael perak saja, ayo silahkan di beli."
"Aku mau satu porsi nya."
"Baiklah bibi." ucap Fili yang membuka kuah kacang, beserta sate tusuk nya itu. sekali dibuka tutup panci nya, tercium aroma harum yang sangat menyengat dan beberapa orang yang melihat, menelan Saliva masing masing.
"Aroma nya sangat enak."
"Bener, ayo kita coba."
"hei, bukan kah, dia penjual bakso goreng semalam, aku akan membeli makanan yang dia jual."
"Kalau begitu aku juga ingin."
Sander dengan bersemangat berdiri di depan gerobak, sambil berteriak, memasarkan dagangan ibu nya itu.
"Sate tusuk, kuah kacang..... Ayo dibeli paman, bibi, tuan muda, dan nona muda..... rasanya sangat enak sekali, ....ayo kesini harga nya cuma 5 tael perak saja." teriak sander dengan penuh semangat.
setelah beberapa orang mengantri, sander langsung membantu ibunya itu, tak menyangka antrian semakin ramai, membuat paman Chen juga ikut mempromosikan buah apel nya. Dan orang orang langsung mengerubungi toko buah itu.
Sementara Pegawai di Toko buah Zen yang berada di ujung, merasa kesal, sebab saingan mereka sangat berat. para pegawainya juga sudah berusaha semaksimal mungkin, agar toko mereka ramai kembali, tapi tak disangka pendapatan toko menjadi sangat sedikit. Dan mereka tak tau penyebabnya.
Rekan kerja nya, yang tadinya pergi keluar, tetapi langsung kembali begitu cepat, dan berjalan sambil terburu buru.
"Bagaimana ini, toko di di ujung sana sangat laris, bahkan beberapa orang sampai mengantri begitu penuh." keluh pegawai nya sambil memijat pelipisnya, yang terasa pusing. Dia baru saja keluar, dan melihat antrian yang begitu panjang, sehingga dengan buru buru melaporkan kepada rekan kerja nya.
"Apakah kau serius, bukan kah toko buah Chen itu sudah lama sepi, saat toko milik Zen buka?"
"Aku serius, cobalah membuktikan sendiri, mereka begitu antri, dan membeli buah asing yang sama sekali tidak aku ketahui."
"Kita harus memberitahukan kepada pemilik, kalau sampai seperti ini, terus. Kita akan bangkrut."
"Baiklah, ayo kita ke atas, aku tak berani bertemu dengan pemilik toko, sebab orang nya sangat arogan." bisik nya dengan pelan dan rekan nya pun menyetujui nya.
"Baiklah, ayo kita laporkan masalah ini, bersama sama. aku berharap pemilik toko segera bertindak!" ucap mereka yang mencemaskan pendapatan toko yang mulai sepi.
Kedua wanita itu, yang mulai ragu mengetuk pintu, berdiri dengan tatapan ragu, dan saling menatap satu sama lainnya.
"Ayo ketuk, aku yakin, pemilik Zen masih sibuk dengan para wanita nya."
"Huft, ayo kita coba saja. Aku yakin, pemilik Zen akan bertindak, kalau kita memberitahukan tentang toko nya yang mulai sepi ini.
Dengan sedikit ragu, satu pegawai wanita itu, mulai mengetuk pintunya.
Dan terdengar desahan seorang wanita, membuat kedua wanita itu, saling pandang, dan pipinya mulai memerah.
"Tok....tok ..tok...
"Sssh..... sial, siapa yang menganggu kesenangan ku!" umpat nya dengan keringat yang penuh di tubuh nya.
Dayang itu tubuhnya sudah tak beraturan lagi, bahkan beberapa pakaian yang dia pakai rusak akibat perbuatan tuan nya itu.
"Tuan, apakah kita akan melanjutkan kenikmatan ini?" tanya datang itu, di sela sela nafas berat nya.
"Nanti saja, aku lihat siapa yang berada di depan. Bereskan tubuh mu itu, dan aku akan melihat ke depan." ucap nya sambil memakai jubah nya menuju ke pintu luar. Mood nya bener bener turun, dan ingin memukul orang yang telah mengganggu aktivitas nya itu.
"Baik tuan."
Selain patuh, tak ada lagi yang bisa dayang itu lakukan, setiap kali berhubungan dengan tuan majikan nya, dia akan mendapatkan uang dan mengirimkan sebagian pendapatan nya ke desa.
para wanita di jaman ini, juga menjualkan tubuh nya, dan rela di jadikan budak nafsu, hanya demi uang. Karena mereka hidup dengan kemiskinan, memilih jalan pintas dan menerima konsekuensi kontrak dari para tuan muda ataupun saudagar yang kaya raya.
David beneran meninggal g' sich.
makasih thor
pertanyaan nya David itu sebelum hilang apakah sdh nikah? trus dapat anak kembar? trus fili d jual keluarga nya ke ibu re utk anak angkat nya David..
flashback donk Thor yg anak kembarnya dapat dari mana asal usul nya tu.. biar jelas.. karena di sini fili ibu tiri kan