NovelToon NovelToon
MENYESAL

MENYESAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami
Popularitas:4.4k
Nilai: 5
Nama Author: Bunaya

Rinda mengenalkan sahabatnya yang bernama Dita dengan Danis, kekasihnya. Sikap dan kebiasaan Danis berubah, setelah Rinda kenalkan pada Dita. Tidak ada lagi Danis yang selalu ada disetiap Rinda membutuhkannya. Karena setiap kali Rinda butuh Danis, pria itu selalu bersama Dita.

Rinda menyesal mengenalkan Dita pada Danis. Rinda tidak menyangka orang terdekatnya akan mengkhianati dirinya seperti ini.

Puncak penyesalan Rinda, dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Danis dan Dita masuk ke dalam hotel sambil menautkan jari-jari tangan mereka. Kebetulan Rinda sedang bersama Keenan, pria yang baru saja menjadi temanya. Rinda tidak tahu, jika Keenan adalah calon suami Dita.

Bagaimana sikap Rinda selanjutnya pada Danis dan Dita?

Keputusan apa yang akan dipilih Rinda tentang hubungannya dengan Danis

Bagaimana sikap Rinda pada Keenan, setelah tahu pria itu calon suami Dita?

Yuk simak cerita 'MENYESAL' selengkapnya, hanya di NOVEL TOON

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Sama Saja

Mama Ana mengunjungi kediaman Rajendra. Dia ingin bertemu mama Mitha, karena Mama Ana butuh tempat untuk mencurahkan perasaannya saat ini. Dia boleh terlihat kuat dihadapan papa Heru, namun hati kecilnya terasa tercabik-cabik. Belasan tahun dia dibohongi oleh orang yang paling dia percaya.

Sebelumnya mama Ana sudah minta izin untuk bertamu. Bersama sopir dan Rina, mama Ana tiba di kediaman keluarga Rajendra.

"Ayo masuk," ucap mama Mitha, dia sudah menunggu kedatangan sahabatnya yang terjalin sejak tiga puluh tahun yang lalu itu. Bukan hubungan yang sebentar.

Mama Mitha mengajak mama Ana untuk istirahat di kamar tamu. Dia menyarankan sahabatnya untuk menginap, malam ini. Dia juga tidak menyangka, rumah tangga sahabatnya yang terlihat harmonis dan romantis ternyata menyimpan dusta.

Mama Ana setuju untuk menginap satu malam. Selain hati dan pikirannya, fisiknya juga lelah. Mama Ana sadar, dia tidak lagi muda. Tubuhnya menuntut untuk istirahat. Sementara sopir dan Rina, langsung kembali ke Bandung, setelah mengantar mama Ana. Selain itu, mama Ana belum siap memberitahu masalahnya dengan papa Heru pada Dita, seandainya dia ikut pulang bersama sopir dan Rina.

"Jadi langkah apa yang kamu pilih?" Tanya Mama Mitha.

Mereka sudah sudah selesai makan malam. Mama Ana juga sudah cukup istirahat. Waktu yang tepat untuk bicara. Kebetulan mereka hanya berdua saja. Jadi enak untuk bicara masalah pribadi.

Papa Fardhan dan Keenan masih ada pekerjaan yang harus mereka urus. Karena itu mereka pulang terlambat dari biasanya. Seolah memberikan kesempatan agar mama Ana bisa berkeluh kesah pada sahabatnya.

"Tidak ada yang bisa aku pertahankan lagi. Dita sudah bisa hidup sendiri, Heru sibuk dengan keluarganya yang lain. Jadi lebih baik kami berpisah. Aku akan menjalani hidupku sendiri saja," jawab mama Ana.

Sangat disayangkan, pernikahan yang sudah berjalan selama hampir dua puluh delapan tahun itu, harus berakhir seperti ini. Mau bagaimana lagi, tidak ada yang menahan mama Ana untuk tetap bertahan dengan pernikahannya.

"Heru setuju?" Tanya mama Mitha lagi.

Mama Ana menggeleng. "Dia tidak ingin bercerai. Kamu tahu alasannya, Mi?" Mama Ana balik bertanya. Mama Mitha menggeleng.

"Dia tidak tega aku hidup seorang diri," jawab mama Ana.

"Dia beralasan mencintai dan sayang padaku. Karena itu dia tidak berani meminta izin untuk menikah lagi."

"Bullshit. Jangan percaya," sahut mama Mitha. Mana ada cinta yang tega menyakiti pasangan seperti ini.

Setelah lama berbincang, mama Ana baru ingat ingin menghubungi Rinda. Hanya ingin memberitahu, dia tidak berada di rumah. Sudah jadi kebiasaan mama Ana, mengirim kabar pada Rinda tentang keberadaanya.

Sudah tiga kali mama Ana menghubungi Rinda, selalu saja berakhir dengan panggilan tidak terjawab. "Tidak diangkat," ucap mama Ana memberitahu mama Mitha.

"Mungkin dia masih sibuk merawat mas Riza," ucap mama Mitha yang juga mengenal cukup baik orang tua Rinda.

Disaat yang bersamaan, Keenan pulang. Dia menyapa mama Ana, meskipun cukup terkejut dengan keberadaan wanita paruh baya itu dikediaman Rajendra. Keenan berharap, bukan untuk memaksanya menikah dengan Dita. Karena Keenan sudah menemukan gadis yang tepat sesuai pilihan hatinya.

"Keenan ternyata kenal Rinda ya, yang bekerja di Rajendra Group cabang Bandung." Ucap mama Ana.

"Rinda putri mas Riza dan Teh Nara?" Mama Mitha bertanya pada mama Ana. Sahabatnya itu mengangguk.

"Kenal Tan," jawab Keenan.

"Keen, apa Rinda yang ingin kamu kenalkan ke Mama?" Mama Mitha bertanya untuk memastikan.

"Mama kenal Rinda?" Keenan balik bertanya.

"Pasti kenal. Ayah Rinda itu teman baik papa kamu." Mama Ana yang menjawab.

"Tante dukung kalau kamu sama Rinda," ucap mama Ana lagi.

"Tante tidak salah? Tante tidak memaksa Saya untuk menikahi Dita?" Tanya Keenan heran dengan sikap mama Ana yang tiba-tiba berubah.

"Tidak salah. Biar Tante coba telepon Rinda lagi," ucap mama Ana.

Keenan diam saja, kebetulan sebelumnya dia menghubungi Rinda tidak diangkat. Keenan sampai mengirimkan pesan. Pesan yang hingga saat ini belum juga dibaca.

Rinda yang mereka hubungi saat ini sedang kedatangan tamu tidak diundang. Danis datang untuk meminta maaf pada Rinda. Dia tidak tahu kalau Dita melakukan video call dengan Rinda, saat mereka di mobil.

"Danis, mulai sekarang jangan ganggu Rinda lagi!" Riska yang bicara. Dia ikut geram dengan Danis yang tidak tahu malu itu.

Sebenarnya Riska ikut terkejut mengetahui hal tersebut. Adiknya sangat kuat menghadapi badai seperti ini. Riska tidak bisa membayangkan, jika Dita melakukan hal yang sama kepadanya.

Disaat yang bersamaan Jay pulang. Dia mendengar ucapan istrinya dan terkejut. "Ada apa ini?" Tanya Jay.

"Tidak usah ikut campur!"

Jay terkejut mendengar Riska membentaknya. Istrinya itu selama ini wanita yang lemah lembut. Rinda menahan Riska untuk tidak emosi. Jangan sampai suami kakaknya itu mengetahui apa yang mereka ketahui.

"Maaf," ucap Riska.

"Kenapa kamu sangat marah pada Danis?" Tanya Jay.

"Dia selingkuh. Jangan harap bisa kembali pada Rinda."

Jay menelan ludah dengan kasar. Adiknya yang diselingkuhi oleh Danis, Riska yang marah besar. Bagaimana jika istrinya itu tahu, dia juga selingkuh? Bahkan sudah menikah lagi, dan sebentar lagi memiliki anak dari pernikahan itu.

"Abang sama saja," ujar Danis.

"Hei, apa maksud kamu?" Jay bertanya pada Danis.

Rinda menarik Danis untuk menjauh. Jangan sampai mantan kekasihnya itu merusak rencana dia, Riska, dan paman Reza.

"Kamu sebaiknya pulang saja Danis," ucap Rinda setelah membawa Danis jauh dari Riska dan Jay.

"Bang Jay juga selingkuh Nda," ucap Danis.

"Aku tahu, teh Ris juga tahu. Tidak usah ikut campur, biar kami yang menyelesaikan masalah kami sendiri, " balas Rinda.

"Termasuk masalah denganku?" Tanya Danis menyelidik.

"Termasuk keputusan yang aku ambil atas perbuatan kamu, " jawab Rinda.

"Nda, kamu mungkin tidak bisa menerima aku kembali. Tapi aku minta bantuan kamu, satu kali saja." Danis memohon pada Rinda.

"Tolong bujuk mama sama papa untuk tidak menikahkan aku dengan Dita," ucap danis lagi, meskipun belum mendapat jawaban dari Rinda.

"Kenapa?" Tanya Rinda menyelidik. Dita memang tidak berhubungan dengan Danis saja. Tapi Danis yang pertama, tidur dengan Dita. Itu yang Rinda ketahui.

"Aku bukan yang pertama. Mungkin saja bang Jay."

"Maaf, aku tidak bisa membantu. Meski pun kamu tahu kamu dijebak dan bukan yang pertama, tapi kamu tidak menolak saat Dita kembali datang kepadamu."

Itulah kesalahan Danis. Dia tidak bisa menahan godaan Dita. Keputusan orangtuanya saat ini, adalah hasil dari kesalahannya sendiri.

"Om dan tante melakukan itu semua, agar kamu tidak terus terjerumus dalam kesalahan. Dita mereka pilih, karena dia pasti akan terus mendatangi kamu."

"Pulang, dan jangan pernah datang lagi."

Rinda meninggalkan Danis yang hanya bisa terdiam mendengar nasehat dari gadis yang dia cintai itu. Rinda bergegas untuk melihat Riska dan Jay.

Untungnya Riska bisa menjaga sikap. Sehingga Jay tidak curiga, jika mereka mengetahui perselingkuhan pria itu.

Jay memang pintar menutupi perselingkuhannya. Dia bermain dengan si kembar dan Ardian, mencontohkan dirinya sebagai ayah yang baik. Riska memperhatikan suaminya itu dari jauh. Sayang sekali, pemandangan indah ini tidak bisa dia pertahankan.

Sementara Rinda masuk ke kamarnya, setelah dia memeriksa ayah Riza yang ternyata sudah tidur. Sepertinya pria paruh baya itu tidak mengetahui kedatangan Danis. Rinda khawatir dengan kesehatan ayah Riza, begitu tahu perbuatan Jay.

Smartphone Rinda menyala. Mama Ana kembali menghubungi Rinda. "Akhirnya kamu angkat juga telepon Mama," ucap mama Ana.

"Maaf Ma, Nda diluar sama teh Ris dan bunda. Hp Nda tinggal di kamar."

"Syukurlah kalo begitu ceritanya. Mama khawatir terjadi sesuatu sama kamu." Balas mama Ana penjelasan Rinda.

"Nda baik-baik saja Ma. Mama sendiri bagaimana? Sudah bisa menghubungi papa?"

Pertanyaan Rinda membuat mama Ana kembali sedih. "Ma!" Rinda kembali memanggil mama Ana yang diam saja.

"Mama sekarang di Jakarta."

"Mama menyusul papa ke Tanggerang?" Tanya Rinda.

Mama Ana mengangguk. Panggilan telepon itu berubah menjadi panggilan video. Rinda bisa melihat wajah sedih mama Ana. "Papa baik-baik saja kan, Ma?" Tanya Rinda khawatir. Dia takut terjadi sesuatu pada papa Heru.

"Papa kamu baik-baik saja," jawab mama Ana.

"Kenapa Mama sedih?"

Mama Ana tidak menjawab. Wanita paruh baya itu tidak bisa menahan kesedihannya. Dia menangis, dan hal itu membuat Rinda khawatir dan juga penasaran.

"Mama bisa cerita pada Nda. Apa Dita membuat masalah lagi?" Ucap Rinda lagi.

"Papa kamu menduakan Mama kamu. Dia punya istri dan anak di Tanggerang, Nda." Bukan mama Ana yang menjawab, melainkan mama Mitha.

"Tante," ucap Rinda menyapa mama Mitha, tanpa dia ketahui, bahwa wanita paruh baya itu adalah ibu Keenan yang saat ini masih berada bersama mama Ana dan mama Mitha.

"Titip mama Ana, Tante." Rinda merasa mama Ana berada ditangan orang yang tepat. Dan yang pasti Rinda tidak menyangka, papa Heru sama saja dengan pria pada umumnya.

"Panggil Mama saja Nda. Jangan Tante lagi," ucap mama Mitha.

Rinda yang tidak mengerti maksud dan tujuan mama Mitha menganti panggilan untuknya, hanya mengangguk saja. Pikir Rinda bukan masalah. Sampai akhirnya dia terkejut dengan suara bariton yang menyapanya.

"Hai Rin!"

"Keen?

1
Yani
Kasianmmh Ana dan Riska sama di hianati suami
Yani
Ceritanya bagus seru 👍ttp semangat thor 💪💪
Yani
Bener" udah ga punya malu
Yani
Bener kaya Dita anak papa Heru kasihan mmh Ana di bohongi
Yani
Jangan" suaminya mmh Ana lagi
Yani
Oh... ternyata bukan anak kandung
Yani
Dasar ulet bulu
Yani
Jangan" suami kakak Rinda lagi
Yani
Oh.... ternyata Rinda punya dua kakak
Yani
Bagus Delia bongkar semuanya
Yani
Dasar perempuan licik semoga tidak terjadi apa" dgn ayahnya Rinda
Yani
Pasti orang suruhan si Dita
Yani
Jangan sampai Ayahnya Rinda meninggal thor
lanjut ttp semangat thor💪 ceritanya bagus 👍
Yani
Dasar ulet bulu
Yani
Betul CEO baru Rinda Keenan
Yani
Kayanya CEO baru Keenan deh
Yani
Kenalkan sama anaknya Rinda
Yani
Dita thor 🙏
Bunaya: Salam kenal Kak 🤗
Terima kasih untuk koreksinya
total 1 replies
Yani
Seru ni
Yani
Kebutuhan lain yang mendesak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!