NovelToon NovelToon
Me And Mr Mafia

Me And Mr Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Balas Dendam / Roman-Angst Mafia / Gangster
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: HaluSi

Apa kamu bisa bertahan jika seorang yang kau kasihi dan kau hormati menorehkan luka begitu dalam.

Penghianat yang di lakukan sang Suami membuat Ellen wajib berlapang dada untuk berbagi segala hal dengan wanita selingkuhan Suaminya.

Ingin rasanya Ellen pergi menjauh namun Davit, Suaminya tidak mau menceraikan. Ellen di tuntut bertahan meski hampir setiap hari dia menerima siksaan batin. Bagaimana hati Ellen tidak sakit melihat lelaki yang di cintai membagi perhatian serta kasih sayang nya di pelupuk mata. Namun tidak ada pilihan lain kecuali bertahan sebab David tak membiarkannya pergi.

Suatu hari tanpa sengaja, Ellen di pertemukan dengan seseorang yang nantinya bisa menolongnya terlepas dari belenggu David.

Langsung baca ya👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluSi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 24

Ellen melebarkan matanya saat dia merasa asing dengan suasana kamar. Bergegas Ellen bangun lalu mengedarkan pandangannya ke sekitar.

Apa ini kamar Tuan Yu? Tentu saja tebakan itu yang melintas.

"Ah masih utuh." Keluh nya sambil meraba gaunnya." Aku kemarin di depan, kenapa bisa masuk sini?" Imbuhnya seraya bangun dan berjalan menuju pintu." Terkunci?! Apa aku di kurung?!" Berkali-kali Ellen menaik-turunkan gagang pintu tapi tetap tak bisa terbuka.

Ellen memutuskan untuk lewat jendela. Saat tangannya menyikap tirai, mimik wajahnya tampak kecewa karena mendapati teralis besi terpasang di sana.

"Apa maksudnya melakukan ini?!!" Gumam Ellen sambil memperhatikan keadaan luar. Anehnya tidak ada seorangpun sebab semua anak buah berkumpul." Kemana mereka semua? Sepi sekali! Biasanya mereka berdiri di sana seperti patung!" Umpat Ellen menutup tirai.

Ellen kembali berjalan ke arah pintu lalu menggedor-gedor nya sambil menaikturunkan gagang pintu. Dia memanggil-manggil nama Yuan, Johan dan Mbok Lela. Namun baru beberapa detik berjalan, Ellen merasakan nyeri pada tangan.

"Pintu sialan!!!" Umpatnya lagi.

Sudut mata Ellen menangkap sebuah hiasan kayu berbentuk memanjang. Dia berniat mengunakan itu untuk menggedor pintu. Ellen menyingkirkan guci dan vas bunga lalu memanjat meja.

Jarak hiasan yang tinggi membuat Ellen harus bersusah payah meraihnya. Beberapa lukisan di turunkan agar memudahkan. Saat tangannya berhasil meraih ujung hiasan kayu, bahu Ellen tersangkut paku dan membuat gaunnya robek.

Tanpa di bereskan terlebih dahulu, Ellen menggedor-gedor pintu mengunakan hiasan tersebut sambil menaikturunkan gagang pintu terus menerus.

Klak! Klak! Klak!

Di luar Yuan cukup terganggu dengan suara meski untuk membuka mata, dia masih terlalu mengantuk. Tadinya Yuan berusaha tetap terjaga karena khawatir. Namun menginjak pukul tiga, rasa kantuknya sulit di kendalikan dan akhirnya Yuan tertidur.

"Siapa yang menganggu tidurku!!!" Umpat Yuan melupakan jika ada Ellen di kamar tamu.

Suara yang tidak juga berhenti membuat Yuan terpaksa duduk tegak dan membuka mata.

"Astaga aku lupa."

Yuan bergegas bangun lalu berjalan ke arah kamar tamu untuk membukakan pintu. Saat terbuka, bukannya ucapan terimakasih yang di dapatkan melainkan umpatan dan sebuah tamparan.

"Sialan!!" Plak!!!

Awalnya Yuan hanya memegang pipi bekas tamparan karena memang kesadarannya belum sepenuhnya kembali. Tapi ketika melihat Ellen berlari ke arah belakang, cepat-cepat Yuan menyusul untuk menjelaskan kesalahpahaman.

"Kenapa kalian berkumpul di sini!!!" Teriak Yuan menatap tajam satu persatu anak buah termasuk Mbok Lela.

"Maaf Tuan, kami panik karena Nona Ellen tidak ada di tempat. Kalau tahu bersama Tuan pasti..."

"Jangan berfikir macam-macam! Buang pikiran kotor kalian!!" Sahut Yuan. Dia berjalan ke bangunan belakang untuk menemui Ellen dan memintanya bersaksi. Mereka pasti menuduhku berbuat buruk! Umpatnya dalam hati." Tolong panggil dia." Pinta Yuan pada Mbok Lela.

"Baik Tuan."

Hampir satu jam Yuan menunggu karena rupanya Ellen sedang mandi. Para anak buah sengaja tidak di bubarkan sebelum mendengarkan penjelasan perihal kejadian tadi. Bukankah itu tidak penting? Menurut mereka Yuan bisa bebas berbuat apapun sekalipun menodai Ellen. Toh mereka hanyalah kacung yang wajib menutup mata, telinga di luar perintah. Keangkuhan membuat Yuan tidak terima di tuduh macam-macam sehingga kejelasan perlu di buktikan.

"Jelaskan pada mereka tentang apa yang kau lakukan tadi!" Ucap Yuan lantang nan ketus.

"Anda mengurung saya!" Jawab Ellen memelototi Yuan.

"Mengurung? Untuk apa aku melakukan itu?"

"Buktinya saya terbangun di kamar rumah anda!" Sambil menyentuh pundak depan Yuan bahkan mendorong nya sedikit.

"Semua tempat di sini adalah milikku termasuk bangunan yang kau tempati!" Menunjuk bangunan belakang.

Johan menghela nafas panjang. Padahal kemarin akting keduanya sangatlah menyakinkan. Johan sempat berharap hubungan mereka bisa membaik setelah semalam tapi mustahil jika Yuan tidak mau menurunkan egonya.

"Terus kau bisa berbuat semau mu atas diriku!!" Menunjuk-nunjuk dadanya.

"Kau salah paham. Aku menolong mu tapi kau malah menamparku!!" Tanpa sengaja Yuan membicarakan sesuatu yang seharusnya tidak di ketahui.

"Menolong lalu memanfaatkan! Kau pikir aku tak paham otak kotor mu itu!" Yuan membuang nafas kasar. Ingin menerkam Ellen tapi hatinya berkata lain.

"Sebentar." Sahut Johan berdiri di antara keduanya." Seperti nya ini salah paham. Eum tolong di jelaskan satu persatu agar permasalahan bisa di luruskan." Lanjutnya. Kalau Kak Yu tidak juga mau mengalah, bagaimana bisa meluluhkan hati nya.

Ellen menjelaskan sesuai kesaksian nya begitupun dengan Yuan. Semalam Ellen berniat membuatkan kopi sebagai ucapan terimakasih. Dia sengaja menunggu di ruang tengah karena menganggap kalau kepergian Yuan tidak akan lama.

Memang benar, Yuan hanya pergi selama satu jam. Tapi entah kenapa saat itu rasa kantuk sulit Ellen kendalikan padahal sudah beberapa bulan terakhir Ellen kesulitan memejamkan mata.

"Ya, tetap bukan salahku. Kenapa harus di kunci." Gumam Ellen menyesali sikapnya namun tidak membenarkan perbuatan Yuan.

"Karena kau satu-satunya obyek yang memancing perhatian dan kau tidur sembarangan! Kalau ada apa-apa, aku tidak mau kau berkoar-koar lalu terbentuklah permasalahan baru!" Jawab Yuan menekankan.

"Salahkan mereka."

Ketika Yuan akan menjawab, Johan kembali menjadi penengah agar suasana tidak semakin memanas.

"Semua sudah clear. Ini hanya salah paham. Kalian boleh bubar dan berkumpul lagi pukul sebelas di lapangan." Menunjuk salah satu sudut pekarangan.

"Untuk apa Kak?"

"Nanti kalian akan tahu. Bubar."

Satu persatu anak buah meninggalkan lokasi untuk kembali bekerja sementara Ellen dan Yuan masih mengendalikan egonya masing-masing.

"Apa kamu yang memilihkan model bajunya Jo?" Ada rasa tidak rela melihat dress yang di kenakan Ellen.

"Sesuai selera Nona."

"Ganti dengan baju setelan saja."

"Pakai sendiri. Saya tidak suka. Ini juga pakai celana pendek." Sahut Ellen, dia menyikap ujung dress nya dan sedikit menunjukkan isi di dalamnya.

"Astaga kepalaku pusing." Keluh Yuan bingung harus mengambil sikap seperti apa. Ingin mengusir sumber masalah tapi ketertarikan kian menggebu." Kau bahkan belum meminta maaf padaku Nona Ellen." Imbuh nya.

"Tamparan tangan kecil saya pasti tidak terasa seperti gigitan semut." Yuan menghela nafas panjang karena membenarkan itu. Dia hanya berharap mungkin saja Ellen mau membuatkan nya kopi tanpa di minta seperti semalam." Sudahlah Tuan Yu yang terhormat. Jangan mencari-cari topik untuk perdebatan. Saya tadi panik dan tak sengaja melakukannya." Imbuh Ellen menjelaskan.

"Buatkan aku kopi tapi sebelum itu, obati luka di lengan mu." Pinta Yuan memilih berlalu pergi. Dia sedikit hafal siapa pemenang dari perdebatan, tentu saja Ellen. Dia selalu berhasil mengalahkan ku.

"Luka kecil saja." Ellen memeriksa lengannya yang tergores paku.

"Paling tidak, sterilkan agar tidak infeksi." Terdengar helaan nafas panjang nan berat. Johan duduk lemah di salah satu kursi teras." Kamu berhasil membuat kekacauan di pagi hari." Tuturnya pelan.

"Aku juga tadi panik."

"Ya sudahlah." Terlihat Mbok Lela membawa alkohol untuk membersihkan luka Ellen.

"Mbok juga panik El. Mbok pikir kamu kabur." Ellen tersenyum simpul.

"Ini tempat teraman Mbok walaupun pemilik nya seorang robot." Johan tertawa kecil.

"Ku pikir semalam kalian jadi sepasang kekasih." Ledek Johan.

"Itu kan cuma akting Jo. Malas juga punya kekasih sejenis lelaki itu."

"Tuan Yu istimewa, percayalah."

"Mana percaya kalau aku sudah pernah hidup dengan lelaki dingin, acuh, plin-plan dan... Lebih baik sendiri daripada punya pasangan tapi terasa tak di anggap. Pendapat ku bahkan tidak pernah di pertimbangkan sementara saat Mamanya melontarkan titah, langsung di lakukan tanpa menunggu persetujuan dariku termasuk menikahi wanita itu." Tutur Ellen kembali bercerita soal hidupnya dulu.

"Ya harusnya minta izin dulu El. Hidup berumah tangga kan memang membutuhkan rasa saling menghargai pendapat."

"Ya Mbok. Saya rasa dia bukan mengajak hidup berumah tangga tapi hidup di rumah penyiksaan. Aduh Mbok, kok perih ya." Ellen menjauhkan lengannya.

"Perih sedikit biar cepat sembuh."

"Terimakasih Mbok. Sudah cukup perihnya. Terlalu sering sampai bosan. Eum saya buatkan kopi untuk Tuan Yu saja." Setelah tersenyum simpul, Ellen berjalan menuju rumah utama sambil menepuk-nepuk bahunya yang terasa perih.

"Pantesan badannya kurus. Dia mantan penghuni rumah penyiksaan." Gumam Mbok Lela, terlihat Johan berdiri." Mau kemana Jo?" Tanya Mbok Lela.

"Sedikit pelatihan untuk mendisiplinkan. Tolong belikan sarapan ya Mbok."

"Walah iya. Gara-gara Ellen jadi lupa beli sarapan."

"Beli untuk saya, Ellen, dan tukang kebun saja Mbok." Pinta Johan.

"La terus yang lain?"

"Mereka hanya boleh menikmati makan malam. Permisi dulu Mbok."

"Owalah." Mbok Lela paham arti dari perkataan Johan. Pasti para anak buah di berikan hukuman atas kelalaiannya dalam menjaga.

🌹🌹🌹

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!