Ashella Zyla Aurora, gadis yang sangat suka membaca komik. Ia sangat suka membaca novel online atau komik, tapi yang paling Ashel suka adalah membaca komik karena ia bisa melihat langsung karakter tokoh yang sangat tampan dengan gambar yang di buat oleh sang penulis.
Namun sesuatu terjadi, ini sangat diluar akal sehat. Bagaimana bisa saat ia sedang membaca komik, ia malah masuk ke dalam komik tersebut. Dan yang paling parah ia memasuki tokoh antagonis yang sering membully, bahkan saat ia memasuki komik tersebut ia sedang membully seorang cowok culun yang memakai kacamata.
"Udahlah Sha, kasian tuh cowok culun udah babak belur."
"Lo ngomong sama gue? "
"Iya Aleesha."
"Aleesha? gue? " tunjuk Ashella pada dirinya sendiri.
"Ya lo lah, yang namanya Aleesha iris Zephyrine kan cuman lo."
Nama yang sangat familiar, Ashel sangat tahu siapa pemilik nama tersebut. Itu adalah nama antagonis perempuan di komik Charm Obsession.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echaalov, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 - Tidak sesederhana itu
Waktu makan malam telah tiba kini Aleesha dan Sheryn tengah menunggu Lucas yang sedang membawa makanan mereka. Padahal Aleesha ingin membawa makanannya sendiri karena tidak enak dibawakan oleh Lucas, tapi Sheryn memaksanya untuk duduk saja biar Lucas yang membawa makanan mereka. Aleesha pun menurut dengan duduk bersama Sheryn. Aleesha mengedarkan pandangannya mencari Theo, namun sejauh Aleesha memandang ia tidak menemukan pemuda itu.
Kayaknya dia gak ke kantin, gue nanti suruh Lucas bawain dia makanan deh, kasian pasti badannya sakit semua jadi dia gak bisa ke kantin
"Sha, tau gak ada rumor yang lagi beredar lo lagi dekat sama Ethan, apa itu benar? katanya lo mau menjauh dari dia," ujar Sheryn memperlihatkan ponselnya yang menampilkan akun media sosial tempat rumor-rumor beredar di sekolah mereka.
Postingan itu bertuliskan,
"Beberapa hari tidak mendekati Ethan, rupanya itu adalah cara menarik perhatian Ethan yang di lakukan oleh Aleesha untuk mendekati Ethan, Aleesha menggunakan cara tarik-ulur, namun cara itu tidak berhasil karena Aleesha kembali mendekati Ethan."
Ada poto Aleesha dan Ethan yang diambil diam-diam. Sepertinya poto itu diambil tadi sore ketika ia dan Ethan ada di UKS.
"Liat komentarnya banyak yang ngehujat lo," Sheryn menunjukkan beberapa komentar yang ada di postingan tersebut. Aleesha membaca semua komentar itu.
"Trik murahan kayak gitu gak mungkin bikin Ethan tertarik."
"Bukannya beberapa hari yang lalu dia sama Grey yah? Kok sekarang udah sama Ethan? "
"Dia mau dua-duanya tuh dasar cewek maruk."
"Pengen keliatan direbutin padahal dia yang menggatal sana sini."
"Mau ngomong murahan tapi takut di bully."
"Takut banget dibully cewek gatal."
"CEWEK MURAHAN."
"CEWEK KURANG BELAIAN."
Begitulah komentar yang ada di postingan tersebut. Entah mengapa membuat Aleesha kesal. Padahal kenyataannya saat ia bersama Grey ataupun Ethan yang ia lakukan hanya berdebat bukan seperti yang mereka ucapkan. Aleesha berusaha menenangkan dirinya yang sedikit tersulut emosi.
Tenang Aleesha lo gak boleh ngelakuin hal apapun yang membuat lo semakin dibenci oleh orang lain, cukup musuh gue Grey, Ethan, sama cowok misterius itu. Kalau gue berbuat salah lagi makin banyak orang yang dendam sama gue, pokoknya gue harus menjauh dari tiga pria yang membuat gue terkena masalah kayak gini
"Sha, lo gakpapa? " tanya Sheryn khawatir. Pasalnya apabila ini terjadi biasanya Aleesha akan marah dan akan menargetkan orang yang selalu ia bully untuk melampiaskan amarahnya.
"It's okay," Aleesha tersenyum paksa. Dimata Sheryn itu terlihat menyeramkan.
"Oke kalau lo baik-baik aja."
"Makanan sudah sampai," Lucas datang membawa nampan yang berisi makanan. Hari ini menu makan malamnya terlihat enak.
Melihat makanan bisa membuat amarah Aleesha reda, apalagi minumannya adalah susu strawberry, minuman kesukaannya.
"Selamat makan," Aleesha mulai memakan makanannya. Sheryn yang melihat itu tersenyum lega, karena Aleesha selera makan, tapi ini cukup aneh biasanya kalau ada masalah kayak gini Aleesha tidak selera makan. Mungkin kebiasaan mulai berubah karena Aleesha berubah.
Ini aneh tapi perubahan Aleesha gue suka, karena lebih kearah kebaikan
Aleesha meminum susu strawberry nya rasanya sangat enak."Enak banget."
"Nih mau punya gue? gue gak suka susu strawberry," ujar Sheryn menyerahkan susu kotak rasa strawberry kearah Aleesha.
Aleesha berbinar melihat Sheryn memberikannya susu strawberry kesukaannya."Serius ini buat gue? "
"Iya, buat lo."
"Kalau gitu lo minum apa? "
"Gue minum lemon tea."
"Oke kalau lo maksa gue terima," padahal tidak ada yang memaksa.
Pikirannya yang tadi di penuhi oleh hujatan, kini hilang begitu saja. Kini Aleesha hanya memikirkan betapa enaknya susu strawberry ini. Tapi suara benda jantung terdengar memenuhi kantin.
Prang!
Semua mata tertuju ke meja itu. Disana terlihat rombongan perempuan yang menjatuhkan makanan seorang pemuda yang terlihat menundukkan kepalanya.
Aleesha merasa de javu."Sheryn, Lucas liat itu bukan Theo kan? "
"Kayaknya bukan dari postur tubuhnya, cowok itu terlihat lebih kurus dari Theo," ujar Lucas.
"Cowok itu gak pakai hoodie, berarti bukan Theo," timpal Sheryn.
Mendengar jawaban Sheryn dan Lucas, Aleesha bisa bernafas lega karena itu bukan Theo. Aleesha bisa tenang karena Theo tidak terluka lagi, namun ia juga merasa kasihan kepada pemuda yang sedang dibully itu.
"Selain gue ternyata ada pembully yang lain ya? " tanya Aleesha.
"Lo lupa? Itu kan anak buah lo," ujar Sheryn merasa aneh karena akhir-akhir ini Aleesha sering lupa.
"Anak buah gue? " tanya Aleesha menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, mereka itu orang-orang yang lo bayar buat ngebully, atau kalau bukan karena bayaran mereka ngelakuin itu karena ingin jadi teman lo," jelas Sheryn.
Aleesha mengurut keningnya, ternyata masalah yang Aleesha punya tidak sesederhana itu.
Masalah lo banyak banget, kapan gue bisa ngerasain ketenangan
Rasanya Aleesha ingin berteriak, namun itu tidak penting sekarang. Karena ia harus menolong pemuda yang sedang dibully itu. Tapi sebelum itu ia harus tahu alasan kenapa pemuda itu ia bully.
"Sher, kayaknya akhir-akhir ini gue emang pelupa, bisa jelasin gak dia siapa terus kenapa dia bisa gue bully?"
"Nama dia Aidan Caleb Kieran, dia adalah orang yang dapat beasiswa dan berada di peringkat Smart, rumornya sih dia pernah jadi trainee tapi ketika dia debut ada salah satu member yang mempunyai kasus kekerasan disekolah, jadi ketika mereka debut banyak yang ngehujat oleh karena itu untuk sementara katanya agensi mereka menyuruh untuk beristirahat dulu sementara jadi dia bersekolah disini," Sheryn menjelaskan Aidan sangat panjang. Tapi berkat itu Aleesha bisa tahu siapa pemuda itu.
Oh dia Aidan, gue cuman sebatas tau kalau dia adalah pemeran figuran yang berada di peringkat Smart, dengan penjelasan dari Sheryn gue bisa lebih tau tentang dia, ternyata dia pernah jadi trainee, keren banget. Tapi kenapa Aleesha jadiin dia target pembullyan ya?
"Terus alasan gue bully dia apa, Sher?" Aleesha menatap Sheryn penasaran.
"Alasan dia di bully karena.." Sheryn terlihat ragu untuk menyebutkan alasannya.
"Kenapa? Lo kayak ragu gitu kasih tahu gue apa alasannya? " Aleesha sangat penasaran.
"Karena dia imut," lirih Sheryn.
"Apa Sheryn? Lo ngomong yang kencang dong, gue gak bisa dengar," dimata Aleesha, karena Sheryn mengucapkan dengan sangat pelan. Saking pelannya Sheryn seperti tidak sedang berbicara.
"Karena dia imut," ujar Sheryn.
"Gue gak salah dengarkan? " tanya Aleesha syok. Itu alasan paling tidak masuk akal.
"Lo gak salah dengar," ujar Sheryn.
"Jadi gue benar-benar ngebully dia karena dia imut? " Sheryn dan Lucas menganggukkan kepalanya.
"Tapi kenapa Lucas gak gue bully? "
"Gue kan pacar Luna."
