Setelah Tunangan Dan Kakakku Mengkhianatiku

Setelah Tunangan Dan Kakakku Mengkhianatiku

1

Malam pukul 23.45 WIB.

Seorang wanita terbangun dari tidurnya karena merasa haus. Dia adalah Ayudisa Candraningtyas (25) atau yang kerap dipanggil dengan Ayu. Biasanya dia selalu sedia air menggunakan botol dan diletakkan di meja kecil sebelah tempat tidurnya. Tapi, malam ini ternyata isi botolnya kosong. Sebelum tidur dia lupa mengisinya karena saking lelah dan tak kuasa menahan kantuknya.

Bagaimana tidak? Sebelumnya, dia begitu sibuk mengurus hal-hal untuk acara yang akan digelar besok pagi.

Akhirnya Ayu memaksa beranjak dari tempat tidurnya dan keluar kamar membawa botol. Saat keluar dari kamarnya dan melewati kamar kakaknya, sayup-sayup dia mendengar suara yang membuatnya bergidik ngeri. Yang lebih membuatnya penasaran ketika ada suara laki-laki dalam kamar kakaknya tersebut.

"Ih, Kakak sama siapa itu? Kok geli banget aku dengernya. Atau jangan-jangan itu hanya suara HP ya?" Gumam Ayu penuh keheranan.

"Tapi, aku kok merasa familiar banget ya sama suara laki-lakinya. Atau jangan-jangan?" Sambungnya setelah menajamkan pendengarnya.

Saking penasarannya dan tak mau salah mengira, Ayu menempelkan telinganya ke pintu kamar kakaknya.

"Yah, Doni. Terus."

Mata Ayu membola dengan sempurna ketika mendengar nama yang disebutkan kakaknya di dalam sana. Tangan kanannya menyentuh dadanya yang kini mendadak terasa sesak. Tubuhnya bergetar hebat. Sedang tangan kirinya saat ini mengepal dengan sempurna.

Tak mau semakin kalap, Ayu memejamkan kedua matanya untuk menguatkan hatinya dan memberanikan diri untuk membuka pintu kamar kakaknya tersebut.

Ceklek.

Ayu membuka pintu kamar kakaknya sedikit, Ia tercengang melihat pemandangan yang ada di hadapannya. Sungguh hatinya tak percaya dengan apa yang dia lihat.

Di dalam sana kakaknya sedang mendayung perahu bersama tunangannya yang besok akan sah menjadi suaminya.

Ayu terus menggelengkan kepalanya. Laki-laki yang dia sayang dengan segenap hati dan jiwa ternyata tega mengkhianatinya.

"Haahh, iya sa-yang, begitu. Ak-u hampir sam-pai" Suara Dina terdengar tersenggal. Partnernya begitu menikmati setiap galian dari hentakannya.

Tapi, apa iya belum sah menjadi sepasang suami istri dan melakukan kegiatan begini bisa dibilang partner?

Dina Rahmasari (27) adalah kakak kandung Ayu. Dia adalah seorang janda. Dia dicerai karna sifat Dina yang tak pernah bisa menghargai laki-laki.

Merasa posisi sekarang kurang nyaman, keduanya berganti posisi.

Blush!!

Doni terlihat merem melek ketika memperlambat ritme gerakannya.

"Ini sempit banget sayang, berasa diurut-urut, bener-bener bikin nagih. Huahhh,,," Doni yang sudah dimabuk kepayang tak memikirkan hal lain kecuali yang dirasakan saat ini, dia begitu menikmati kegiatannya dengan Dina.

Doni Rahmanto atau yang kerap di panggil Doni (28) adalah laki-laki yang besok pagi akan menikah dengan Ayu.

"Jelas dong sayang. Aku pastikan kamu akan selalu c4ndu denganku." Wanita tersebut menarik nafasnya yang sedikit tersenggal. "Aku sebenarnya ragu, apa kamu benar-benar akan menikah dengan adikku yang kuper itu? Aku jadi gak rela kalau kamu menikah dengannya."

"Ya mau gimana lagi? Besok pagi aku harus menikahinya. Tenang saja sayang, walaupun aku menikah dengannya, aku pastikan hatiku tak akan berpaling darimu dan aku jamin aku akan lebih banyak menghabiskan waktu denganmu." Jawab Doni tanpa berhenti dan terus melakukan kegiatannya sambil merem melek.

'Cihh, benar-benar sepasang manusia yang tak tahu malu.' Ayu berdecih dalam hati sambil melipat kedua tangan didepan dada. Kini dia merasa jijik melihat calon suaminya.

"Tentu dan itu harus. Aku yakin kamu gak akan bisa pu4s jika bersamanya, apalagi katamu aku sudah membuatmu nagih. Aku gak bisa bayangin kalau kamu lagi melakukan hal ini dengannya, yang ada kamu akan bekerja sendiri dan dia hanya akan diam seperti batang pisang."

Jelas Dina akan berkata seperti itu, karena dia sudah begitu mahir dalam melakukan berbagai gaya dalam bertempur.

"Benar sayang, dia aku sentuh aja gak mau apalagi aku c1-um. Menyebalkan sekali. Gak seperti kamu yang bisa mengerti aku. Kamu tahu caranya menyenangkan hatiku. Hah aku mau keluar sayang." Doni pun lebih mempercepat gerakannya.

'Gila-gila, benar-benar sepasang manusia menjijikkan.' Gumam Ayu dalam hati.

"Aku juga sayang, kita keluar sama-sama."

"Aarghhhhh,,,, " Dengan hentakan yang kuat, Doni mencapai puncak dan menyemburkan mayonesnya kedalam sangkar Dina, begitupun dengan Dina, dia begitu pu 4s dengan servisan Doni.

Mereka berdua pun terkulai lemas setelah bertem pur. Doni pun memeluk dan memberikan kecupan di kening Dina.

"Rasanya lemes dan capek banget, kamu sangat bersemangat dan kuat sayang." Ucap Dina memuji Doni.

Plok! Plok! Plok!

"Wah, sepertinya pertempuran kalian ini begitu menyenangkan ya?" Lontar Ayu sambil bertepuk tangan.

Doni dan Dina sontak kaget dengan asal suara tersebut.

"A-ayu, sejak kapan kamu disitu?" Tanya Doni gugup.

Ayu hanya menaikkan kedua bahunya.

"Ak-ak-."

"Ak, ak apa? Kamu mendadak gagap ya?"

"It-itu sayang. Anu."

"Apa? Kamu mau bilang apa?"

Sesaat Doni tersadar.

"Sayang, semua ini hanya salah paham." Doni langsung bangun dan beranjak dari tempat tidur, Ia memunguti semua pakaiannya dengan sangat susah karena saking gugupnya.

Ayu spontan langsung mengalihkan pandangannya dari sana.

'Laki-laki tak tahu malu.' Batin Ayu.

Dina yang sedari awal memang tak menyukai hubungan Doni dan Ayu sengaja diam ditempat tidur dan melengkungkan bibirnya tersenyum puas.

Doni buru-buru mengenakan pakaiannya. Dia berjalan mendekati Ayu.

"Sa-sayang, dengarkan aku dulu, tadi itu ak-." Ucapan Doni pun dipotong oleh Ayu.

"Stop, jangan melangkah lagi. Kamu tak perlu menjelaskan apapun lagi, semua sudah jelas. Kamu aja sampai merem melek begitu, nikmat ya? Terusin aja kalau masih kurang. Sana jauh-jauh jangan dekat-dekat, aku mendadak jijik sama kamu."

"Eng-enggak sayang. Bukan begitu." Doni yang merasa khawatir hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia benar-benar merasa bingung sekarang.

"Hebat sekali ya kamu, berani main dibelakang aku. Dan apa? Ternyata kalian berdua sebelumnya sudah sering melakukannya. Sejak kapan? Ternyata aku selama ini bo doh. Beruntung malam ini aku mengetahui semua." Ucap Ayu yang tak salah mendengar ucapan mereka saat melakukan pergulatan tadi.

"Halah, lebay amat sih. Makanya jadi orang jangan kuper. Asal kamu tahu ya, Doni itu sebenarnya terpaksa mau menikahimu. Lagian Doni itu cintanya sama aku bukan sama kamu. Jadi, wajar dong kalau kita melakukannya, kita kan saling cinta. Iya kan Don?" Dina mengatakannya dengan begitu santai.

Ayu menggelengkan kepala tak percaya dengan apa yang dia dengar, dia tak habis fikir dengan kakaknya. Kakaknya begitu tega melakukan hal itu dengan calon suaminya.

"Apa benar itu, Mas?" Ayu ingin memastikan jawaban Doni.

"Em, anu, a-aku memang menyukai Dina, tap-tapi, ak-ku juga mencintai kamu, Yu."

Plaakkk.

Ayu mengangkat tangan dan melayangkan sebuah tamparan keras tepat di pipi kiri Doni.

Doni pun meringis dan mengelus pipinya yang terasa panas dan kebas.

"Ada apa ini kok ribut-ribut?"

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!