Mendapati kekasihnya memiliki hubungan dengan perempuan lain, membuat Agnes ingin balas dendam.
"Emang siapa yang mau sama kamu? Udah tepos, pendek, miskin lagi."
Agnes menatap tajam Wira, mantan kekasihnya. Laki-laki itu baru saja putus sudah mengatainya.
"Lihat saja nanti, aku akan mendapatkan laki-laki yang baik tidak seperti kamu, tukang selingkuh. Mana selingkuhannya istri orang. Dih amit-amit deh."
PLAK PLAK
Agnes tidak hanya membalas ucapan Wira, tapi juga menamparnya.
Disisi lain, ada seorang laki-laki tengah diejek oleh mantan istrinya.
"Setelah tidak denganku, memang ada yang mau denganmu? Laki-laki yang sibuk bekerja, tidak tahu cara memanjakan istrinya."
Akankah Agnes memiliki takdir bertemu dengan laki-laki yang berstatus duda ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan Karyawan WCS!
Seperti biasa, Teman-teman Agnes menyambut antusias kabar pernikahan Agnes yang akan dilaksanakan bulan depan, namun untuk tanggal masih dirahasiakan oleh Daru.
"Wah selamat ya, Nes. Semoga lancar sampe hari H. Kamu sama Daru harus saling jaga komunikasi, jangan sampe ada salah paham. Intinya kalo ada sesuatu yang mengganjal di hati langsung di utarakan aja ke pasangan." Mbak Wita memberikan ucapan selamat sambil memberikan wejangan pada Agnes. Tentu saja untuk menghindari masalah menuju pernikahan.
Mas Rio mengangguk setuju dengan Mbak Wita. "Iya bener itu. Mendekati hari pernikahan pasti bakal ada ada ujiannya. Tapi selagi kamu dan Daru bisa menyelesaikan masalah dengan kepala dingin, pasti bakal melewati ujian dengan baik."
Mas Wahyu ikut mendekat, dia baru saja menyeduh kopi untuk mengawali paginya. "Jangan overthinking ya, Nes. Kamu harus tetep happy biar suasana hati kamu juga baik. Kalo ada apa-apa, jangan sungkan juga cerita ke kita. Inget, kita ini udah kayak keluarga yang saling mendukung satu sama lain. Jangan mikir kamu sendiri, ga punya keluarga, ga punya temen cerita."
"Iya mas, mbak. Agnes ngerti, makasih udah dukung dan ngingetin aku terus." jawab Agnes, dia tentu bersyukur memiliki teman kerja seperti mereka. Selalu memberikan support terbaik pada Agnes.
Selfia, dia juga terlihat senang sekali mendengar kabar dari Agnes. "Kan apa kata kita, mamanya Mas Daru pasti suka sama kamu. Ga mungkin beliau kayak ibunya Mas Ilham, yang katanya dari keluarga kaya tapi sombongnya minta ampun."
Tentu Selfia ingat bagaimana sikap ibunya Ilham yang semena-mena dengan Agnes. Menghina Agnes yang katanya tidak setara dengan mereka. Ini yang sempat menjadi trust issue untuk Agnes saat tahu Daru juga dari keluarga berada.
"Iya Sel, aku ga nyangka kalo mamanya Mas Daru sebaik itu. Apalagi pas tahu rumahnya mewah baget, halamannya luas, isi dalemnya berkilau, mendadak aku minder dan sempet minta pulang aja. Tapi Mas Daru ngeyakinin aku, mamanya baik dan pasti nerima aku." kata Agnes mengingat kejadian semalam yang membuatnya panas dingin.
"Lho, ibunya Ilham siapa ini? Emang Agnes diapain sama orang itu sampe dibilang ga setara?" tanya Aina diangguki oleh lainnya.
"Iya nih, kita ketinggalan berita apa?" tambah Mas Rio ikut penasaran.
Selfia dengan nada jengkel menceritakan kejadian Agnes dilabrak oleh ibunya Ilham serta tunangan Ilham. Tidak lupa mengatakan asal usul Ilham agar mereka tahu dengan apa yang sudah terjadi
"Jadi, Ilham itu udah tunangan tapi deketin kamu, bahkan ngajak nikah?" tanya Mas Wahyu dijawab dengan anggukan oleh Agnes.
Mereka menggelengkan kepala dengan kompak.
"Terus ibu sama tunangan Ilham ngira kalo kamu godain Ilham? Padahal kamu sendiri ga tahu apa-apa soal Ilham udah punya tunangan?" lanjut Mbak Wita bertanya.
Agnes kembali mengangguk "Iya mbak, aku ga tahu kalo Ilham udah tunangan. Kami udah ga pernah komunikasi lagi sejak Wira satu tempat kerja sama Ilham. Ya tentunya untuk menghindari masalah karna aku dan Wira tahu kalo Ilham suka aku dari lama."
"Sumpah ya, itu cowok kenapa brengsek banget. Kenapa sih laki-laki banyak bohong soal hubungan mereka yang udah punya pasangan. Bahkan kadang udah nikah pun masih ngaku bujang." Aina mengatakan dengan penuh emosi karena dia sudah mengalami sendiri.
"Ga semua, Ai. Tapi kebanyakan emang gitu sih. Mereka yang udah punya pasangan kadang masih suka tebar pesona dengan alasan cari kesenangan sesaat atau hiburan aja. Makanya kita harus hati-hati kalo kenalan sama laki-laki. Kadang tampang rohani kelakuan roh halus." kata Selfia ikut berpendapat.
"Iya kalian itu harus hati-hati. Tapi ga semua laki-laki begitu. Buktinya kita setia kok sama pasangan. Iya kan, Mas Wahyu?" ujar Mas Rio di acungi jempol oleh Mas Wahyu.
"Iya Mas, paham." jawab Aina dan Selfia dengan kompak.
"Tapi untung ya ada Mas Daru, datang sebagai penyelamat. Bahkan ngakuin Agnes jadi pacarnya. Keren banget itu." lanjut Aina memuji tindakan Daru.
"Bener, Mas Daru itu ga cuma ganteng, tapi baik banget. Mana orang kaya yang rendah hati, emang rejeki Agnes bagus banget. Lepas dari kadal buntung, sekarang dapetnya naga emas." lanjut Selfia membuat Agnes tertawa.
Terlihat Mbak Wita menghela napas panjang sambil menggelengkan kepala. "Bener dugaan aku, dari awal lihat wajah Daru udah ga asing, kayak pernah ketemu. Dia itu bukan karyawan di Perusahaan WCS tapi pemiliknya. WCS itu WICAKSONO, nama besar keluarganya. Perusahaan WCS berdiri dari tahun 1976, diwariskan dari generasi ke generasi dan mereka selalu punya pewaris tunggal. Handaru Wicaksono, aku pernah ketemu dia tahun lalu. Tapi jujur aja, dulu dia ga seganteng sekarang, Nes. Brewokan, ga seger gitu mukanya. Jelek deh pokoknya." kata Mbak Wita sambil mengusap perutnya, takut anaknya mirip Daru mode dulu mungkin. "Pantes aja aku lupa-lupa inget sama dia."
"Hah jadi Mas Daru itu bukan orang kaya biasa mbak?" ujar Agnes terkejut. "Ya ampun, kok aku merinding dengernya." tambah Agnes menggigit jarinya.
"Definisi kaya biasa tuh gimana, Nes?" tanya Aina menatap heran.
"Ya kaya karna orang tuanya karyawan BUMN dengan jabatan tinggi gitu. Atau pegawai di kantor pertamina pusat. Aku ga kepikiran sama sekali kalo dia kaya karena mengelola perusahaan warisan keluarga." jawab Agnes tidak bisa menahan keterkejutannya.
"Kan bener terawangan aku. Mbak Agnes ini bakal nikah sama orang kaya. Berarti Mbak Agnes harus beliin aku sepatu futsal merk terkenal ya, kan aku bener." Andi yang sedari tadi diam ternyata menunggu giliran membuka suara dan sekali anak ini bicara langsung menagih sepatu futsal pada Agnes.
PLAKKKK
Selfia memukul bahu Andi cukup keras. "Kamu ini enak banget minta sepatu futsal merk terkenal sama Agnes. Kan Agnes ga ada bilang setuju sama terawangan kamu."
"Dih, apa sih Mbak Sel main geplak aja. Ya kan siapa tahu Mbak Agnes tersentuh hatinya karena terawangan aku bener." kata Andi mengusap bahunya terasa panas atas geplakan Selfia.
"Ah itu mah cuma kebetulan aja. Lagian aku lebih percaya setelah hujan ada pelangi. Kan Agnes abis patah hati gara-gara diselingkuhin Wira. Sedih tuh dia, kecewa karena dikhianati. Nah wajar dong sekarang dapet pengganti baiknya minta ampun, udah gitu loyal lagi. Jadi dibandingkan terawangan kamu, aku lebih percaya abis dapet apes pasti dapet bonus. Terawangan kamu ga ada dasarnya. Wleeee.... " balas Selfia sambil menjulurkan lidah mengejek Andi.
"Nah mulai-mulai, ribut terus. Kayak kucing sama anjing, ga bisa akur." Mas Wahyu menggelengkan kepala melihat keduanya.
"Iya mas, kucingnya aku dan anjingnya dia." Selfia menjawab dengan puas berbeda dengan Andi yang menatap kesal gadis itu.
snjta mkan tuan namanya kl ky gt....
nmanya jg kjhtan,psti blik lg k tesngka utamanya.....
Huuffttt.....legaaa....
boooommmm.....trnyta psangannya bkn daru,tp laki2 lain.....
mngkn daru sngja sih bkin sng mntan ngrsa menang,tp akhrnya ttp jtuh jg....
btw,kmna aja kk??lma ga nongol....😁😁😁