Lanjutan dari novel GADIS MISTERIUS
"Apakah kau mencintaiku?" tanya Satya pada Salwa
"Aku akan mencintai suamiku dengan sepenuh hatiku dan aku mencintai suamiku karna Allah" kata Salwa tersenyum
Satya diam dengan segala penyesalan nya. Satya benar benar menyesal telah menyia nyia kan wanita sebaik Salwa. Betapa bodohnya Dia selama ini memilih Bella yang bahkan tidak mencintai nya dengan tulus dan malah menyia nyiakan Salwa yang mencintai nya dengan tulus.
Kisah rumah tangga yang banyak penghiatan di dalam nya. Kesabaran dan ketulusan seoarang istri akan membuat nya sadar. Inilah kisah Satya dan Salwa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
Malam ini setelah isya adalah jadwal operasinya Syaida. Salwa dan Doni telah berada di rumah sakit dari tadi. Mereka menunggu di depan ruangan operasi dengan harap harap cemas.
Satya yang tahu jadwal operasi Syaida pun pergi ke rumah sakit berniat menemani Salwa. Tapi saat Dia hampir sampai di ruang operasi, tangan nya langsung mengepal kuat, wajah nya memerah saat melihat Salwa sedang duduk bersama pria lain. Satya mempercepat jalan nya untuk menghampiri Salwa dan Doni.
"Ekhem" Satya sengaja berdehem untuk mengalihkan fokus Salwa dan Doni
"Maaf siapa ya?" tanya Doni dengan polosnya
Doni tidak tahu wajah suaminya Salwa seperti apa. Doni hanya tahu cerita Salwa tentang suaminya yang selalu memperlakukan Salwa dengan tidak baik. Tapi sampai sekarang Doni tidak tahu wajah nya seperti apa. Salwa juga tidak mempunyai foto Satya. Jangankan foto, nomor ponsel suaminya saja Dia tidak tahu. Salwa juga tidak menceritakan soal Satya yang bertemu dengan nya tadi pagi pada Doni.
"Saya suaminya Salwa" jawab Satya datar dan dingin
Doni terbelalak kaget, hampir saja matanya copot mendengar ucapan Satya. Doni langsung melirik Salwa yang hanya diam dan menundukan kepalanya.
"Jadi kamu suami yang tega mengusir istrinya di malam hari dengan keadaan sedang hamil muda. Apa kamu masih bisa disebut suami?" kata Doni sinis
Satya diam tidak menjawab perkataan Doni barusan. Dia sadar apa yang di katakan Doni adalah benar. Dan Satya menyesali nya sekarang. Sangat menyesali.
"Suami macam apa yang tega menelantarkan istri dan calon anaknya" kata Doni lagi
Salwa yang tahu akan suasana yang semakin tegang segera berdiri dan memegang tangan Doni untuk duduk dan tenang.
"Don sudah... Ayo duduk" Salwa memaksa Doni agar duduk agak jauh dari posisi Satya
"Kenapa kamu tidak memaki Dia si Kak. Kenapa kamu diam saja. Apa kamu tidak marah padanya?" tanya Doni kesal
Salwa hanya tersenyum pada Doni. Jika ditanya apakah Salwa marah? Jelas Dia sangat marah dan kecewa pada suaminya. Tapi Salwa tidak akan dendam, karna menurutnya dendam itu tidak ada gunanya.
Satya berjalan ke arah Salwa dan Doni. Dia tidak bisa membiarkan istrinya berlama lama berduaan dengan pria lain.
"Salwa aku mau bicara sebentar dengan mu" kata Satya setelah berada di dekat Salwa
"Kak, Doni mau ke kantin dulu ya. Lama lama disini aku bisa naik darah." kata Doni menatap sinis pada Satya
"Doni gak boleh gitu sayang" kata Salwa lembut
Satya hanya bisa mengepalkan tangan nya saat mendengar Salwa memanggil Doni dengan kata Sayang. Padahal Salwa memang sering seperti itu pada Doni dan Syaida. Salwa sudah menganggap Doni sama sperti Syaida adik kandung nya.
"Ck. Kaka mau di belikan makan apa? Dari siang kaka belum makan loh" kata Doni
"Gak usah Don Kaka gak nafsu makan. Kamu kan tahu kaka semenjak hamil tidak begitu nafsu makan" kata Salwa
Satya hanya diam, Dia merasa tersindir dengan ucapan Salwa. Satya merasa menjadi suami yang tidak berguna. Bahkan Dia tidak tahu bagaimana keadaan istrinya semenjak mengandung anaknya.
Baru sadar kalau kamu itu Suami tidak berguna Bang Sat.😋😂😂
"Tapi kan kak, biasanya kalau orang hamil itu gak nafsu makan nya akan hilang setelah usia kehamilan nya 5 bulan. Tapi ko kaka nggak si?" tanya Doni merasa heran
'Itu jika kehamilan yang sehat dan normal. Sementara kehamilan ku bermasalah. Aku harus berjuang antara penyakitku dan anak dalam kandungan ku. Kuatkan lah hamba Ya Allah ' batin Salwa dengan mata berkaca kaca
"Kak.. Kaka kenapa? Gak ada yang kaka sembunyikan dari aku kan?" tanya Doni merasa curiga dengan tingkah Salwa akhir akhir ini
"Gak papa ko Don. Kan setiap kehamilan beda beda Don gak bisa disamakan" kata Salwa memberi alasan yang logis
"Ya udah Doni pergi ya. Assalamualaikum " Doni menyalami tangan Salwa karna itu sudah kebiasaan nya.
"Waalaikumsalam " jawab Salwa
Setelah kepergian Doni, kini tinggalah Salwa dan Satya. Suasana berubah menjadi hening dan terasa mencekam.
Satya berdehem beberapa kali mencoba menetralkan perasaan nya yang gugup. Satya memikirkan kata yang cocok untuk memulai pembicaraan dengan Salwa.
"Hmmm. Salwa apa kamu sudah periksa kandungan mu?" tanya Satya
'Kenapa kau menanyakan itu bodoh.'
Salwa diam tanpa menoleh ke arah Satya. Tatapan nya lurus ke depan dengan tatapan kosong.
Menanyakan kandungan nya. Kenapa baru sekarang? Apa pedulinya Dia pada anak ini? Bukan kah Dia tidak mau mengakuinya? fikiran Salwa melayang kemana mana. Dada nya terasa sesak mendengar ucapan Satya.
Tanpa sadar Salwa meneteskan air matanya. Satya kaget melihat Salwa yang menangis.
'Apa pertanyaan gue menyakitinya?' batin Satya
Salwa menghapus air matanya dan mencoba menenangkan perasaan nya.
"Saya selalu periksa kandungan saya dengan rutin. Kamu tidak perlu khawatir, saya akan merawat anak saya dengan baik. Saya akan menjaganya dengan nyawa saya" kata Salwa berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk menumpahkan tangisnya.
Salwa berkata seperti itu memanglah kenyataan. Sekarang nyawanya sedang di pertaruhkan demi bayi nya.
Satya hanya diam melihat kepergian Salwa. Hatinya merasa sakit saat Salwa tidak mau menerima nya kembali. Bahkan untuk berlama lama dengan nya saja Salwa seakan tidak mau. Inikah balasan dari semua yang pernah Dia lakukan pada Salwa dulu?
Jangan lupa like, komen dan vote yang banyak 🤗🤗
Kamu pasti dibohongi lgi sama bpk mu tdk sakit Salwa entah utk apa uang itu mendingan utk biaya berobat adik dan dirimu