Keluarga Alana jatuh bangkrut hingga semua orang meninggalkannya. Mulai dari sahabat, kekasih bahkan ibu dan juga adik kandungnya.
Sebuah kecelakaan maut yang mengakibatkan ayahnya kritis, membuat Alana terpaksa harus meminjam uang kepada seorang rentenir.
sialnya, rentenir itu hampir saja menjualnya kepada seorang laki-laki tua. Namun, nasib baik masih berpihak kepadanya.
Karna sangat kebetulan sekali Alana di tolong oleh Kendrick, laki-laki asing yang belum pernah temui sebelumnya. Namun, karna kesan buruk pertemuaan pertama kali kendrick dengan Alana di bar miliknya. Membuatnya salah paham dan menganggap Alana bukanlah seorang wanita baik-baik.
Padahal Alana bukanlah wanita yang seperti ia tuduhkan selama ini
Karna suatu hal, Kendrick terpaksa menikahi Alana.
akankah Alana si gadis periang ini mampu menakhlukan hati Kendrick yang begitu dingin dan susah untuk ditakhlukan oleh wanita manapun?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona lancaster, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kehilangan orang tersayang
Dan setibanya dirumah,
Ken memarkirkan mobil milik Ashley di depan halaman rumah tetangganya karna di halaman rumah miliknya terlihat sudah di penuhi beberapa mobil disana. mobil itu tak lain mobil milik papanya , mobil Jasson dan juga mobil Harry.
" Hmm mereka semua berkumpul di rumah hari ini " gumam Ken seraya menyunggingkan senyumannya.
semua orang rumah berada didalam dan terlihat begitu sibuk akan menyambut kedatangan kendrick . karna mereka semua akan mengadakan makan malam bersama dan barbeque di taman pribadi yang letaknya ada di belakang rumah.
Ken mematikan mesin mobil dan turun dari mobil itu , ia mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah pintu rumah dengan membawa bucket bunga Lily putih yang sempat ia beli tadi untuk Mama Merry,
Ting .. Tong .. (suara bell rumah berbunyi seketika, saat Kendrick baru saja menekan tombol tersebut)
Ting .. Tong
" Sebentar " terdengar suara perempuan menyaut dari dalam rumah .
Ceklek (pintu terbuka)
Terlihat Jesslyn membuka pintu tersebut , ia menoleh ke arah kanan dan ke kiri namun ia tidak melihat siapapun disana.
Ken ternyata memang sengaja menyembunyikan tubuhnya di balik pillar besar yang menyangga depan rumahnya tersebut.
" Siapa yang bertamu ? kenapa tidak ada siapapun disini " gumam Jesslyn , ia masuk kembali kedalam rumah dan menutup kembali pintu itu . dan baru saja ia melangkahkan kakinya hendak kembali ke dapur namun tiba tiba suara bell berbunyi lagi begitu nyaring di telinganya. Jesslyn mengurungkan niatnya untuk pergi ke dapur, ia kembali membuka pintu itu dan seperti sebelumnya, ia sama sekali tidak menemui siapapun disana hingga membuat Jesslyn merasa geram akan hal itu.
Jesslyn melangkahkan kakinya keluar ke halaman rumah dan memperhatikan arah sekitar dengan kedua tangan melekat di pinggangnya .
" Siapa yang siang siang memainkan bell rumahku " teriak Jesslyn. namun tidak ada sautan dari siapapun.
" Sungguh usil sekali orang yang memainkan bell rumah seperti ini " Jesslyn menggerutu kesal , dan kemudian ia hendak berbalik badan untuk masuk kembali kedalam rumah .
Dorrrrrr
Suara Kendrick mengagetkan Jesslyn, hingga Jesslyn memegangi dadanya karna terkejut.
" Astaga kakak , kakak mengagetkan Jesslyn " teriak Jesslyn. ia masih memegangi dadanya dan mencoba mengatur hela'an nafasnya.
" Haha maafkan kakak " ucap Ken . Jesslyn seketika langsung memeluk tubuh kakaknya dengan begitu erat.
" Kakak sungguh menyebalkan! kenapa kakak sudah pulang . katanya pulang malam ? " tanya Jesslyn.
" Kakak hanya mau memberi kejutan saja " tutur Ken.
" Sungguh tidak lucu, kan Jesslyn jadi tidak bisa menjemput kakak di bandara " ucap Jesslyn seraya mengerucutkan bibirnya yang mungil dan merah layaknya buah cherry itu.
Tiba tiba terlihat Mama Merry keluar dari rumah karna ia begitu penasaran saat Jesslyn tak juga kembali ke dapur seusai mengecek siapa yang bertamu saat itu.
Mama Merry pun tak kalah terkejutnya seperti Jesslyn saat melihat Ken.
" Ken , kamu sudah pulang ? " tanya Mama Merry . Ken melepaskan pelukan Jesslyn dan bergantian memeluk tubuh wanita yang telah melahirkannya tersebut.
" Iya ma " saut Ken sembari mencium pipi Merry
" Ya ampun nak , kenapa kamu sudah pulang " tanya Merry
" Mama tidak suka Ken pulang ? " tanya Ken dengan nada yang sedikit kesal
" Astaga bukan seperti itu nak katanya kamu kan pulang malam ? kalau kamu bilang pulang siang , kami semua kan pasti menjemputmu di bandara " saut Merry.
" Tidak apa - apa ma, Ken hanya ingin memberi kejutan saja, oh iya ini bunga Lily untuk mama " Ken menyodorkan bunga Lily yang sempat ia beli tadi kepada mamanya.
" Terimakasih sayang " ucap Merry dengan mencium aroma bunga Lily itu.
Kedua mata Merry berkaca - kaca.,
Merry terlihat begitu bersedih saat melihat bunga Lily putih, bagaimana tidak saat sebelum Mamanya (Kikan) meninggal di rumah sakit, Kikan selalu minta di bawakan bunga Lily putih oleh Merry hingga ruangan tempat dimana kikan di rawat hampir penuh dengan bunga Lily putih. dan satu minggu setelahnya di rawat di rumah sakit Kikan meninggal, karna penyakit paru - paru dan juga (GERD) atau yang biasa di sebut dengan asam lambung, tepatnya 3 tahun yang lalu. hingga membuat luka begitu mendalam bagi Merry dan juga ketiga cucunya. terutama papanya (Rey).
Merry menepis air yang tiba - tiba terjatuh dari pelupuk matanya itu saat mengingat mama dan papanya.
rasanya begitu menyesakan dada.
setelah satu tahun akan kepergian Mamanya, ia harus berlapang dada ditinggal juga oleh Papanya. karna kepergian Kikan membuat Rey begitu terpukul hingga hari hari yang di lewatinya terasa hambar hingga membuat dirinya sama sekali tidak bersemangat hidup.
Dan seketika itu juga Rey di temukan anfal di dalam kamar mandi dan saat di bawa ke rumah sakit oleh Gio dan Merry, dokter menyatakan bahwa Rey sudah meninggal akibat terkena serangan Jantung dadakan.
Demi tuhan , rasanya begitu menyakitkan ketika harus kehilangan orang - orang yang Merry sayang . dirinya sungguh masih beruntung telah di besarkan dan di dampingi oleh kedua orang tuanya .
Lalu,
bagaimana dengan Gio suaminya? yang sudah sejak kecil ditinggal oleh keluarganya secara bersamaan ? Merry seketika bisa merasakan apa yang di rasakan oleh suaminya selama ini. kehilangan orang yang di sayang sungguh begitu menyakitkan.
" Mama " panggil Ken dan Jesslyn seraya mendekap mamanya tersebut.
" Mama baik - baik saja sayang " tutur Merry menepis air matanya yang kala itu membasahi wjahnya
" Grandma dan Grandpa sudah tenang disana ." tutur Jesslyn. Merry hanya bisa mengangguk dan semakin mengalirkan air matanya yang sekan tak mau berhenti itu.
Sejak kepergian akan mamanya , mulai dari situlah Merry mulai menyukai bunga Lily putih
.
.
.
.
.
Di update banyak Chapter malah likenya sedikit, pusing kan mamah jadinya wkwk
terimakasih jangan lupa tekan like ..