seorang gadis penyendiri sedang nongkrong di game MMORPG, namun ia tertidur di dalam game itu, dan terbangun di dunia yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon king in yellow, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
introgasi
Sasha duduk di sebuah ruangan terisolasi terbuat dari marmer rapat. Ia duduk di meja besi dan terdapat sebuah meja terbuat dari besi juga. Ia menunggu sudah lumayan lama di situ terlihat bosan. Sampai pada akhirnya seorang wanita masuk ke ruangan itu. Ia membawa sebuah bola kristal dan menaruhnya di tengah meja, ia kemudian duduk di sisi lain meja.
"jadi... Namamu Sasha ? Salam kenal namaku Lily... Aku akan bertanya beberapa hal kepadamu soal insiden tadi malam"
Wanita itu mengenapan jubah serba putih dan pakaian seorang pendeta, rambutnya berwarna hitam, dia bukan orang negeri Angran, tetapi kelihatanya dia resmi bekerja di lingkungan kerajaan Angran.
"tentu..."
Lily mengangguk. "apa kamu membunuh orang orang di penginapan itu ?"
"tidak semua"
"kami mendeteksi mantra terlarang di rampal di area itu dan saat kami datang kami menemukanmu dan seisi penginapan mati semua... Apa itu kamu ?"
"tidak"
"k-kami menemukan tiga mayat pengikut black serpent... Apa kamu yang-"
"iya, aku membunuh mereka"
Lily terdiam sebentar, sebenarnya masih banyak pertanyaan yang harus ia tanyakan. Namun Sasha menjawab semua itu dengan cepat, dingin, dan tidak pedulian. Ini membuatnya ragu walau begitu dia harus melajutkan.
Lily menarik nafasnya "bagaimana dengan kronologinya ?"
"aku mencari penginapan untuk menginap, pergi mencari ke ara 'kumu', masuk ke penginapan, melihat pembunuhan, dan para dark serpent menyerangku"
(dia memberiku intisarinya, bahkan tidak memberikan rincian kronologinya) pikir Lily dengan kesal.
Ia kemudian melanjutkan pertanyaanya. "bagaimana kamu membunuh pengikut serpent ini ?"
"dengan sihir"
"sihir apa ?"
"aku percaya otopsi sedang di lakukan kepada mereka. Cepat atau lambat kamu akan tahu"
Mendengar ini Lily semakin kesal. Ia menarik nafas berusaha menahan dirinya. "apa kamu tahu tujuan mereka menyerang ?"
"mana aku tahu, kenal saja tidak"
"baiklah... Huuf... Itu saja untuk saat ini, ada pertanyaan ?"
"ya, kapan aku bebas ? Aku lapar... Oh ! Kalau bisa aku pesan omelet"
"kau pikir aku ini apa ?! Apa aku terlihat seperti pelayan restoran di matamu ?!" akhirnya Lily meledak.
"woow... Santai... Aku kan pesen... Kalau kamu mau aku bicara jangan biarkan perutku kosong dong"
"masa bodo" Lily berjalan keluar dari ruang integrasi dengan kesal.
Sesampainya di luar ia melihat ke sebelahnya. Gail berdiri di sana dengan Astra menonton seluruh introgasi melalui mantra penembus dinding.
"bagaimana ?"
"aku tidak yakin dia mengatakan kebenaran... Mau pun bekerja sama dengan kita. Di sisi lain... Dia menyebalkan"
Gail lalu melihat ke arah Sasha yang terlihat bosan di dalam ruangan itu. "tetapi di konfirmasi korban di dalam penginapan mati karena mantra terlarang dan belati, mereka juga di terkena kutukan black serpent"
Lily mengangguk. "itu benar yang mulia, tapi jangan lupa salah seorang anggota black serpent mati oleh mantra terlarang juga. Ia mati tersedak darahnya selaki darahnya mengalir semua keluar..."
Astra berpikir sebentar mendengar informasi itu. "hmm... Mungkin ia menggunakan swap..."
Lily terlihat bingung. "swap ?"
"itu mantra yang ia gunakan saat berduel dengan Ielen"
"dia berduel dengan Ielen ? Orang gila... Pasti-"
"tidak Ielen kalah olehnya"
"k-kalah ?!" Lily terlihat terkejut, begitu juga Gail yang baru mendengarnya.
"mantra itu menukar lokasi lawan dengan pengguna. Teoriku adalah saat itu anggota Black serpent berusaha merampal kutukan kepadanya. Namun Sasha menukar lokasinya dengan anggota Black serpent lainnya"
"itu masuk akal..." Gumam Gail.
Namun Lily menolak teori itu. "tidak, dari hasil introgasi tadi. Walau... tidak begitu jelas kronologinya, Sasha membuka pintu, melihat pembantaian itu dan Black serpent menyerangnya. Kalau memang benar Sasha menggunakan mantra Swap, maka mayat yang terkena kutukan itu seharusnya dekat dengan pintu... Bukan di sisi lain ruangan... Di sisi lain pria itu jatuh ke belakang dan mati dalam posisi duduk jadi mustahil..."
Mendengar ini Gail dan Astra makin bingung. Jadi hanya satu kesimpulan yang bisa mereka raih, Sasha memiliki Mantra terlarang. Walau begitu mereka bingung harus apa.
"jika beginu Sasha bisa masuk penjara..." gumam Astra.
Gail kemudian menghela nafas. "Lily... Bisa kamu tekan Sasha untuk menjelaskan soal kutukan di mayat Black Serpent itu ?"
"aku tidak yakin dia akan menjawab"
"ancam saja dia masuk penjara, mau tidak mau kita membutuhkan penjelasan. Aku belum mengenalinya begitu lama, tapi aku tahu dia orang baik... Walau eksteriornya sangat kasar..."
Lily terlihat mempertimbangkan perkataan Gail. Ia pun berjalan masuk kembali ke ruang introgasi. Kembali.
Sasha melihatnya tidak membawa apa pun wajahnya, terlihat kecewa. "ehh... Mana omeletnya"
Mendengar ini kepala Lily langsung panas. Ia mulai mempertanyakan pilihannya itu. "Sasha... Kamu terbukti menggunakan mantra kutukan. Yang mana semua jenis mantra kutukan itu di larang di atas tanah negeri Angran"
Lily melanjutkan. "kamu bisa saja masuk oenjara selama lima tahun karena ini. Aku bisa membantumu... Jika kamu memberiku alasan kenapa kamu memilikinya dari awal... Apa kamu mempelajarinya secara senggaja ? Apa kamu di jebak untuk mempelajarinya ?. Pilih kata berikutnya dengan hati-hati, aku akan menyampaikan ini kepada hakim saat pengadilan nanti"
Sasha mengela nafasnya dengan berat. Lalu ia menunjuk ke arah matanya. "kamu lihat mataku ini ? Apa ada yang salah dengannya ?"
"warna... Mereka merah ?"
"tepat... Seperti yang kamu lihat... Mataku merah. Aku ini setengah vampir... Tidak kutang dari itu, seperempat mungkin tidak lebih kecil dari itu."
Liky terdiam mendengarkan. Di sisi lain Sasha melanjutkan ceritanya. "ayahku seorang vampir, ibuku seorang pendeta... Yang lebih buruk dari ini semua... Keberadaanku sepenuhnya tragedi... Aku tidak ingin membucarakannya, tapi aku yakin kamu tahu apa yang terjadi"
Mendengar cerita itu mata Lily melebar. Rasa empati yang luar biasa memenuhi tubuhnya. Rasa prihatin dan rasa bersalah mengikuti.
Sasha melanjutkan "setelah itu ibuku mati bunuh diri... Aku di tinggalkan di kuil sendirian saat menjadi bayi. Sampai seorang pendeta keliling menemukanku dan merawatku, mengajariku sihir... Sampai dia mati tua... Dan sekarang aku melakukan hal yang sama dengannya berkeliling berkelana tanpa arah"
"aku tahu apa yang aku lakukan itu salah... Namun manipulasi darah adalah kemampuan murni vampir... Itu seperti cakar pada kucing, ketika ada ancaman secara tiba-tiba mereka akan menggunakan cakar mereka sebagai cara mempertahankan diri. Karena itu senjata alaminya... Senjata alamiku itu... Yah mantra manipulasi darahku itu... Itu saja pembelaanku... Aku sebenarnya tidak pernah ingin menggunakannya"
Lily dengan diam berdiri menuju pintu keluar. "tunggu di sini," ia pun meninggalkanya sendiri di ruang introgasi.
Sasha menghela nafasnya walau begitu rasa cemas dan khawatir masih ia rasakan. (Aku tidak menyangka aku akan menceritakan latar belakang karakter ini... Tubuh ini... Kalau di pikir pikir ceritanya tragis banget yah... Terlalu gelap... Kalau di pikir pikir cringe juga...) Sasha melamun.
Tiba tuba Lily mengintip melalui pintu. "Sasha, kamu bebas"
Lalu Gail dan astra juga muncul. Astra sambil menggaruk garuk belakang kepalanya. "ayo, kamu laparkan ? Ayo sarapan bersama kami" Sasha lalu melihat ke arah Gail. Ia mengangguk setuju. Ia pun berdiri dan bergabung dengan mereka untuk mendapatkan sarapan.