Menikah Dengan Psikopat

Andre bergegas menuju titik penemuan alat pelacak.Mencari cctv di sekitar gedung rumah dan jalan itu.

Andre dengan penuh teliti dan seksama memeriksa cctv.

 Rekaman Agus membuang alat pelacak pun di temukan.Andre menelfon Joni.

"Halo pak..." Andre dengan nada serius.

"Iya,kenapa Ndre...?" Joni mendengarkan.

"Pak...Cctv nya di temukan. Agus membuang alat pelacak, lalu dia pergi ke arah timur pak,

"Arah timur,apa itu arah mengarah ke pantai...?"Tanya Joni.

"Betul...pak!,Tegas Andre membenarkan.

Suasana berbeda terjadi pada Nur dan Agus.

Agus kecewa mendengar Nur yang sedang datang bulan.

Nur mengajak Agus untuk menemaninya membeli keperluan datang bulannya,karna Nur belum tau jalan.Agus pun tersenyum girang karna bisa berjalan berdua dengan Nur.

Nur memandang sekeliling ,sangat sepi sunyi jauh dari pemukiman penduduk.Ada sebuah rumah tua terbengkalai yang terlihat aura yang aneh dari sana.

Nur seperti melihat bayangan seseorang.Tapi Nur merahasiakannya dari Agus,Nur pun bertanya pada Agus.

"Rumah siapa itu...?" Nur menatap rumah itu dengan penasaran."

Agus terkejut. "Aku juga tidak tau, Sebaiknya kamu jangan kesana...."

"Kenapa...?" Nur merasa heran, dan curiga.

"Karna mungkin rumah itu berhantu." Agus berbisik.

"Baiklah..."Ucap Nur tersenyum.

Nur merasa ada yang mencurigakan di rumah itu, apalagi dengan sikap Agus yang terlihat gugup.

Nur berencana menyelidiki situasi di rumah tua itu dengan hati hati.

Setelah sampai di alfa mart terdekat Nur masuk dan membeli keperluannya sedangkan Agus menunggu di luar.

Setelah Nur selesai Nur pun keluar. Tapi anehnya Agus tidak ada.

Nur mencari cari dimana keberadaan Agus. "Mas...?Mas Agus...!"Teriaknya Nur memanggil menyusuri jalan gang sempit yang berkelok.

"Brakkkk...! Bukkkk...!"

Terdengar suara keributan. Jantung terpacu Nur mulai berdebar,"Dug ..Dug... Dug...! "Nur mengintip.

Nur terkejut melihat Agus sudah menjadi Dion yang sedang memukuli seorang pria,badan Nur gemetar melihat betapa ganasnya Dion menyerang.

Dion seperti tidak punya rasa bersalah saat memukulnya,bahkan terlihat sangat menikmatinya.

Kaki Nur terasa lemas. Air keringat ketakutan mengalir dan mengalir.

Nur tak habis fikir bagaimana bisa Dion menjadi sangat ganas.Apa yang terjadi.

Nur menguping mendengarkan percakapan orang itu dengan Dion, walaupun semua badannya gemetar hebat.

Ternyata pria tersebut adalah kakak dari wanita yang Dion sekap.

Karna Nur melihat Dion semakin tak terkendali,Nur berusaha memikirkan cara."Bagaimana yah..."

Bagaimana yah..." Ucap Nur dengan gemetar.

"Hah...! Aku tau." Nur mendapat ide.

Nur sedikit menjauh dari lokasi. Agar Dion tak curiga,Nur mencakar kakinya sendiri.

"Haaaaa...!" "Mas Aguuuu...s!" "Tolong akuuuu...!" Teriak Nur mengalihkan perhatian Dion.

Dengan tangan penuh darah.Dion berhenti menyerang,meninggalkan sang pria dengan tusukan di lengan tangan.

Dion terkejut Panik,berlari menuju Nur. Dengan sangat panik dion melihat Nur yang sedang kesakitan.

"Nur apa kau baik baik saja..?"Ucap Dion dengan mata yang sangat tajam, tangan yang terlumuri penuh darah.

"Haaaa...!" Teriak Nur histeris.

Nur semakin ketakutan melihat Dion,nur pun jatuh pingsan.

"Eee...h Nur...! Dion langsung menangkap Nur yang jatuh pingsan

Dion melihat luka di kaki Nur, sangat khawatir keadaannya.

Dion merasa bersalah karna telah meninggalkan Nur.Ternyata di balik kekejaman dan kebengisan Dion.

Masih ada hati yang lembut untuk Nur,Dion juga mencintai Nur hanya saja dengan caranya yang terlalu obsesi ,kontrol yang berlebihan ,dan manipulatif.

Walau pun begitu Dion tetaplah berbahaya karna emosinya yang meledak ledak tak terkendali.