Viona gadis cantik yang sempurna dia memiliki sejuta kelebihan. Mempunyai IQ di atas rata-rata, pintar beladiri, dan karir yang memumpuni. Tapi siapa sangka dibalik itu semua viona mempunyai trauma masa lalu yang mengharuskan nya kehilangan separuh ingatan dan melupakan kekasih lamanya.
"siapa kamu?".
"Aku Lucius.. Apa kamu sungguh melupakanku Vi?".
Laki-laki itu berbicara dengan mata yang berkaca-kaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurmala sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perjuangan panjang ximon
-Mansion Griffin-
Ximon baru saja sampai, dia masuk ke dalam mansion nya dengan wajah berseri-seri dan senyuman yang tidak pernah pudar sampai-sampai para pelayan merasa aneh dengan tuan muda mereka, orang yang biasa berwajah datar sekarang tersenyum.
Frisca dan yohanes melihat kedatangan sang putra pun merasa aneh.
"Sayang itu anak kita kan" Tanya frisca.
"Sepertinya bukan".
"Kalau bukan terus itu anak siapa?".
"Anak tetangga sebelah kali".
"Kamu itu bagaimana, Lucius kan anak kita satu-satunya malah di katakan anak tetangga".
"Kamu lagi tanya yang aneh-aneh sudah tahu anak sendiri".
"Maksudku sejak kapan anak kita yang biasa datar berubah menjadi aneh begitu, lihat lah Lucius menjadi aneh dengan senyuman seperti itu".
"Sepertinya dia sedang bahagia" ucap Yohanes.
"Selamat sore mom dad" ucap sang anak dengan mencium kedua orang tuanya.
"Sore" jawab mereka.
"Kamu baru mendapat tender besar" tanya Yohanes.
"Bukan".
"Apa kamu baru menang lotre" tanya frisca.
"Bukan juga".
"Terus kenapa kamu senyum-senyum seperti orang gila begitu" saut Yohanes.
"Ya ampun dad anak sendiri disamakan dengan orang gila" ucap nya tidak terima.
"Yang Dad tahu hanya orang gila yang senyum-senyum tidak jelas seperti itu".
"Yang jelas aku sedang bahagia".
"Bahagia karena apa sayang" tanya Frisca.
"Vivi memberiku kesempatan untuk mendekatinya".
"Hanya karena itu" ucap frisca.
"Ya dan itu sangat membuatku senang".
"Kami kira kamu sudah berhasil mendapatkannya ternyata hanya diberi kesempatan mendekatinya, perjuanganmu masih panjang Nak".
"Seandainya dia memberikan kesempatan bukan hanya padamu bagaimana" ucap Yohanes.
"Maksud nya?".
"Maksud nya barang kali Viona memberikan kesempatan juga pada laki-laki lain untuk mendekatinya bagaimana".
Senyuman Ximon langsung pudar, bagaimana yang di ucapkan orang tua nya benar.
Vivi begitu sempurna mana mungkin tidak ada pria yang mendekatinya.
Kenapa aku tidak terpikir sampai sana baru juga merasa bahagia pikirnya.
"Sabar Nak, perjalanan mu masih panjang"
Tepuk Yohanes pada pundak sang putra.
Bahagianya di tunda dulu, nanti saja kalau sudah benar-benar mendapatkan hatinya bahagia lah sepuas mu, tersenyum bagaikan orang gila pun tak masalah" ucap Yohanes dengan meledek sang putra.
-Mansion Dixon-
"Kamu baru pulang Vi" tanya alice.
"Ya mam".
"Tumben pulang nya lebih sore".
"Iya pekerjaan di kantor sangat banyak, pantas abang menyuruhku membantunya".
"Sebenarnya mami kasihan melihat abangmu yang harus menggantikan papi tanpa ada yang membantunya, tadinya mami berharap setelah kepulanganmu kamu masuk ke perusahaan kita".
"Meskipun Vivi membangun perusahaan sendiri kalau abang membutuhkan bantuan, pasti Vivi akan membantu abang".
"Kalau begitu maaf membuatmu repot sayang".
"Tidak apa-apa mam".
"Oya mi abang masih lama di luar kota".
"Tadi abangmu menghubungi mami katanya lusa sudah pulang".
"Baguslah, terus kalau papi ke mana".
"Papi mu pergi menemui klien belum pulang".
"Oh begitu kalau begitu aku bersih-bersih dulu ya mi, rasanya lengket semua badanku".
"Ya sudah sana mandi".
"Ya mi".
Viona berjalan menaiki tangga dan masuk ke kamarnya.
Sean yang berada di negara D mengerjakan pekerjaannya siang dan malam karena dia ingin menyelesaikan semuanya dan menyusul Viona dinegara A, karena dia tidak mau jauh dari gadis itu meskipun dia hanya dianggap sebagai seorang sahabat tapi dia akan berusaha mendapatkan hatinya.
