Cinta Ratu Iblis

" pagi Kiara , hari ini aku mendapat pekerjaan, dan mungkin aku akan bertemu dengan mu di tempat kau bekerja "

Menyapa Kiara dengan penuh semangat, wajah yang positif, semangat pergi untuk bekerja.

" hmmmm,,, memangnya Zain dapat kerjaan apa sampai bisa ketemu aku di kantorku ?".

Tanpa basa basi ia langsung pergi meninggalkan kiara yang masih mengenakan kimono sexy nya .

" Pagi sekali Zain pergi, enggak seperti biasanya dia begini, padahal aku aja belum mandi ".

Semangat bergemuruh untuk mulai bekerja, tiba di kantor sebagai pemimpin team.

Zain lihat daftar kontrak nya dimana hari itu ia harus bekerja, dan ternyata perusahaan tempat Kiara bekerja

" wooohhh, LUAR BIASA !!!! IM GOOOO KIARA..... "

Begitu semangat nya Zain sangat membara.

Tiba di kantor kiara dengan 10 personel, lalu Zain memasuki ruang staff, menemui seseorang untuk membicarakan kontrak kerja nya hari itu, dan ternyata orang itu adalah FANNY .

" hallo selamat siang Bu, saya yang akan memimpin pekerja kebersihan di sini, mohon kerjasama nya ".

Zain dan Fanny membicarakan isi kontrak nya, apa saja pekerjaan yang akan di berikan , sebagai leader Zain memang sangat lugas.

" Jika anggota and memerlukan sesuatu, anda bisa menghubungi saya pak Zain ".

Meeting pun selesai, mereka mulai action.

Sepuluh pasukan pembersih terlihat sangat bersemangat, tingkat kebersihan nya patut mendapat apresiasi dari klien.

Hari itu, jam makan siang FANNY menemui Kiara,

" Hay kiara , hari ini aku mau cerita banyak deh,,,,, hari ini aku bertemu perwakilan clean service , ih cowok itu keren banget, ganteng lagi, pokok nya menurut ku tipe aku deh kayaknya , menurut kamu gimana Kiara ? Apa aku perjuangin aja ya ?"

Kiara dengan seksama mendengarkan cerita FANNY , Kiara hanya memberi dukungan penuh kepada Fanny, karna menurut nya , FANNY begitu cantik dan sexy, Fanny orang nya manis dan baik .

" hmmmm kalau memang ada pria seperti itu, ya kenapa tidak, lagi pula Fanny orang nya cantik kok ".

Para pekerja clean memasuki ruang makan, mereka hendak makan siang di tempat itu , kursi yang tak jauh dari kursi Kiara dan Fanny .

" eh Kiara ituuu tuuuu cowok nya, lihat kan,,, ihhh ganteng deh,, gimana menurut kamu ?"

Fanny begitu antusias saat melihat Zain yang berjalan setelah para anggota team nya duduk di meja makan.

Sementara Kiara mematung melihat pemandangan itu, ternyata cowok yang di maksud itu ialah Zain .

" Sepertinya aku harus mengajak nya kencan malam ini, benarkan Kiara , hmmm kira kira dia mau gk ya,,,,, iiiihhhhh manis banget,,,, "

Fanny berbicara sendiri dengan suasana hatinya yang berbunga bunga .

Sementara Kiara, merasakan perasaan aneh mendengar ucapan Fanny .

Kiara merasakan kebencian ketika Fanny berkata kencan , padahal Kiara seharusnya mendukung Fanny .

Semua pekerja ramai meninggalkan kantor itu, jam pulang telah tiba, Rey bersama Kiara mulai bergegas hendak pulang kerumah nya, tak seperti biasanya, Kiara begitu dingin dan tak menanggapi ucapan Rey , ketika Rey mengajak nya berbicara .

"Hey , Kiara , are u ok ?"

Mereka tak sengaja mendapati Zain dan FANNY yang sedang asik mengobrol, mereka terlihat begitu dekat.

" Hay Fanny, tumben belum pulang , "

Sapaan Rey kepada FANNY , Fanny yang di kejutkan dengan kehadiran Rey dan kiara, menyapa keduanya.

Sementara Zain kaget expresi, ternyata bertemu Kiara dan atasan nya itu.

Saat itu Zain tampak selalu terlihat bahagia menyapa mereka semua, sikap nya normal normal saja.

Akan tetapi, ada sesuatu yang berbeda, aura ramah kiara seakan akan menghilang saat hari itu.

Zain curiga kalau Rey menyakiti hatinya .

Fanny dengan gamblang mengatakan kepada mereka tentang kencan nya, bahwa ia dan Zain akan makan malam, jadi mereka bisa lebih dekat, apalagi soal projek pekerjaan.

" Malam ini saya akan mengajak Zain untuk makan malam bersama, karna sepertinya akan lebih baik jika kami bisa lebih dekat saat membicarakan perihal pekerjaan ini ".

Fanny , yang sengaja memperjelas kabar itu di hadapan Kiara, dengan tujuan agar Kiara mensupport nya, bukan nya mendapatkan support dari Kiara, malah mendapati Kiara yang terlihat sangat terlihat begitu marah.

Tanpa berbicara apapun, Kiara pergi begitu saja, ia pulang sendirian, bahkan Rey pun telah ia tinggalkan di kantornya.

Seketika mereka terdiam, hal aneh telah terjadi.

" loh Kiara kenapa ya pak, emangnya bapak habis tegur dia atau gimana ?".

Fanny sangat tidak mengerti melihat situasi Kiara yang tidak biasanya , dan tentu saja Rey tak tahu apa apa mana mungkin bisa menjelaskan.

Sedangkan Zain, melihat Kiara yang bersikap begitu setelah berjalan dengan Rey, ia menduga Rey telah berbuat macam macam, hinggan Zain menarik Rey ke sebuah tempat yang tidak ada orang di kantor itu.

Zain mendorong dan mencekik Rey, mata yang melotot mengancam Rey .

" Gue enggak pernah ngeliat Kiara semurung itu , kalo lo macem macem sama Kiara, apalagi nyakitin hati dia, gua habisin lu "

Dengan sangat emosi, Zain memberi peringatan kepada Rey, sembari menarik kerah baju nya.

" Anda sadar tidak, saya ini siapa, saya ini petinggi di perusahaan ini, saya ini atasan Kiara, tingkah preman anda ini akan merusak karir anda yang jadi tukang kebersihan itu, sebaik nya jaga lisan anda, karna saya bukan lelaki bajingan seperti preman pasar seperti anda, jika soal pekerjaan, anda seharusnya lebih profesional ".

Dengan tetap tenang, dan nada yang santai dan berwibawa, Rey melawan argumen Zain yang seolah menyalahkan nya atas ketidaknyamanan Kiara .

Sementara itu, Zain berpikir mungkin ini hanya masalah pekerjaan, tapi jika Rey berani menyakitinya, maka Zain takkan tinggal diam.

" Pak Rey ,pak Zain, ada apa ya, kok kalian terlihat bersitegang ".

Terdengar suara Fanny yang tidak sengaja melihat perseteruan itu, lantas mereka menghentikan pertengkaran kecilnya .

" Oh ,, enggak apa apa kok Bu, kami biasa menyapa teman lama dengan cara ini, hehe, ayok kita pergi buu.... "

Ucap Zain yang langsung mengajak Fanny pergi.

Malam pukul 23:00, Zain tiba di rumah.

Pulang setelah kencan bersama Fanny.

Zain membuka pintu, lalu melangkah masuk kedalam rumahnya , ia lihat Kiara sudah menantinya ,berdiri tepat di hadapan Zain .

dengan wajah yang datar, aura yang dingin , Kiara menatap Zain , bahkan Zain saat itu merasa aneh, Zain diam entah harus mengatakan apa .

" Apa kamu benar benar kencan sama Fanny ?"

Zain hanya menjawab iya.

" Apa kamu mulai menyukai Fanny ?"

Zain hanya menjawab dengan penjelasan yang seperti nya mulai sedikit nyaman, mungkin akan cocok.

" Ya enggak tau ya, mungkin suatu saat ya bisa aj cocok, atau ya bisa lebih dekat aja dulu ",

Tanpa melanjutkan pertanyaan nya, Kiara melangkah maju, mendekati Zain, menatap wajah Zain , lalu berkata dengan nada yang datar.

" Jauhi Fanny , atau aku akan membunuhmu , aku tidak suka melihat kamu jalan sama perempuan lain !!!".

Lalu Kiara langsung pergi begitu saja ke kamarnya.

Sementara Zain diam dan bingung, kenapa Kiara jadi begitu ,

" Hah, dia kesurupan apaan sih, apa dia salah makan kali ya, aneh banget tu orang ".

Sambil berjalan memasuki kamar......