NovelToon NovelToon
Duality

Duality

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Teen School/College
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Siastra Adalyn

Bagaimana jadinya jika siswi teladan dan sangat berprestasi di sekolah ternyata seorang pembunuh bayaran?

Dia rela menjadi seorang pembunuh bayaran demi mengungkap siapa pelaku dibalik kematian kedua orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siastra Adalyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Kembali Berlatih

Keesokan harinya,

Matahari terbit di pagi hari, memancarkan sinarnya yang hangat dan cerah. Agacia membuka jendela kamarnya, merasakan angin pagi yang segar membelai wajahnya. Dia mendengus kesal begitu membayangkan latihan yang harus dilakukannya hari ini.

Gadis itu segera bersiap untuk pergi sekolah, mengenakan seragamnya dengan langkah yang malas. Setelah sarapan dan mengikat rambutnya dengan sembarangan, Agacia melangkah ke garasi untuk mengeluarkan mobilnya. Dia memutar kunci dan mendengar suara mesin yang halus mengaum.

Udara pagi yang sejuk sedikit menghiburnya, meski pikirannya masih terjebak dalam rasa malas untuk berlatih. Sesampainya di sekolah, dia langsung disambut oleh hiruk-pikuk teman-temannya yang terlihat bersemangat.

"Huft...kenapa orang-orang bisa begitu bersemangat" Ucapnya dengan wajah datar sambil berjalan di koridor.

Hellen, sahabatnya, segera menghampiri. “Hei! Kenapa hari ini wajahmu terlihat lebih kusut dari biasanya? Hahaha!”

Agacia menghela napas, berusaha menyusun kata-kata. “Hari ini aku harus latihan lagi, malas sekali rasanya .”

Hellen mengerutkan dahi, tampak khawatir "Latihan? Hei, setiap habis latihan pasti besoknya kau selalu datang dengan tubuh yang terluka. Latihan seperti apa sebenarnya?"

Agacia tersenyum tipis sambil mengangkat bahunya. “Ah, kau tahu, latihan yang agak berat. Sekadar menjaga ketahanan dan... keterampilan,” jawabnya, berusaha terdengar santai.

Meskipun Hellen tahu tentang Agacia yang seorang pembunuh bayaran, dia tidak tahu banyak tentang latihan yang sebenarnya Agacia jalani. Dia tidak tahu tentang Om Issac yang melatihnya dengan disiplin dan ketat, atau Tante Betty yang selalu memberikan nasihat dan dukungan saat dia merasa tertekan.

“Aku tidak ingin melihatmu terluka lagi. Pikirkanlah cara agar kau tidak terluka lagi kali ini” Hellen berkata dengan nada serius, menatap sahabatnya dengan khawatir.

Agacia mengangguk, mencoba meredakan kecemasan Hellen. “Aku tahu. Aku akan berusaha lebih hati-hati. Tapi terkadang, latihan ini memang sedikit keras, dan aku tidak bisa menghindarinya sepenuhnya.”

“Kalau kau terluka lagi, aku akan langsung mencari tahu dan mendatangi pelatihmu itu lalu menghajarnya!” ujar Hellen sambil menaikkan lengan bajunya seolah ingin menghajar seseorang. Ekspresinya penuh semangat membuat Agacia tidak bisa menahan tawa.

"Baiklah, aku mengerti" Jawab Agacia sambil mengusap kepala Hellen.

Hellen tersenyum lebar, merasakan kasih sayang dalam gestur sederhana itu. “Nah, itu baru namanya sahabat! Sekarang, ayo kita ke kelas sebelum terlambat!”

"Kelasmu kan lebih jauh daripada aku, larilah sana," ucap Agacia sambil melihat Hellen yang terlihat bersemangat.

Hellen menyeringai. “Baiklah, aku akan berlari seperti atlet! Sampai nanti, Agacia!” Dia segera berlari meninggalkan Agacia dengan langkah cepat.

Agacia menggelengkan kepala, melihat sahabatnya yang penuh energi. Dia melanjutkan langkahnya sendiri menuju kelas,mencoba melupakan rasa malasnya untuk latihan nanti.

"Selamat pagi" Ucap Leo sambil melambaikan tangan dengan senyum lebar.

"Pagi" Jawab Agacia singkat sambil berjalan ke kursinya.

"Gigimu sudah tidak sakit lagi?" Tanya Leo yang terlihat peduli.

"Ya, sudah lebih baik" Jawab Agacia dengan tenang, walaupun alasan soal sakit gigi itu bohong.

Leo mengangguk, kemudian melanjutkan, “Kemarin Alvin minta semua siswa mengumpulkan formulir ekstrakurikuler. Tinggal kamu saja yang belum.”

Agacia mengernyit, teringat bahwa dia memang belum mengumpulkannya. “Oh, benar juga. Aku hampir lupa tentang itu.”

"Kamu sudah memutuskan mau masuk kemana?" Tanya Leo, menatapnya dengan rasa ingin tahu.

"Hm, sepertinya-" Agacia mulai menjawab, tetapi kalimatnya terputus ketika Dira masuk ke dalam kelas.

“Selamat pagi semuanya!” sapa Dira dengan ceria, suaranya mengisi ruangan dengan energi positif.

“Pagi, Dira!” sahut Leo dan beberapa teman lainnya serentak.

“Ngomong-ngomong, Agacia, kamu sudah memutuskan mau ikut ekstrakurikuler apa?” Dira bertanya dan langsung menghampiri Agacia dengan senyuman lebar.

"Huft, untung kita tidak terlambat," ucap Daffa dengan suara terengah saat masuk ke dalam kelas, diikuti oleh Alvin yang berjalan menyusul di belakangnya.

“Dari mana saja kalian?” tanya Leo sambil tertawa melihat ekspresi kelelahan Daffa.

“Bertaruh tentang siapa yang lebih cepat sampai ke kelas. Ternyata dia yang kalah,” Alvin menjawab, melemparkan senyum jenaka.

“Eh, itu tidak benar! Aku hanya sedikit terhambat oleh... eh, beberapa faktor,” Daffa membela diri sambil mengacak rambutnya.

Dira tertawa. “Diamlah kalian! Jadi, Agacia, sudah memutuskan ikut ekskul apa?”

"Ya...aku sudah memutuskan, kalau aku..." Agacia menghentikan percakapannnya sejenak.

"Tidak akan ikut ekskul apapun" Ucapnya.

Dira dan Leo terkejut. “Kenapa?!” tanya Dira, tidak percaya. “Kamu seharusnya mencoba sesuatu yang baru kan?!”

"Itu terlalu melelahkan, nanti waktu istirahatku jadi berkurang"

Daffa yang mendengarkan dari jauh menimpali, “Teradang, istirahat itu yang paling penting. Kita semua butuh waktu untuk recharge energi, kan?”

Leo mengangguk. “Itu masuk akal. Tapi ingat, jika nanti kamu ingin mencoba sesuatu, kami akan mendukungmu.”

“Betul! Kami akan selalu ada untukmu,” Dira menambahkan dengan semangat.

KRINGG!

Bel sekolah berbunyi, memecah percakapan mereka dan menandakan bahwa kelas akan segera dimulai.

“Wah, sudah waktunya masuk!” seru Dira, sedikit panik. “Ayo kita cepat duduk!”

Kelas berjalan normal seperti biasa. Guru memasuki ruangan, dan suasana kelas mulai tenang. Semua siswa berusaha fokus pada pelajaran. Pelajaran saat itu adalah Bahasa Inggris dan ilustrasi, semua siswa tampak serius memperhatikan penjelasan guru.

Di tengah penjelasan, Dira tiba-tiba berbisik, “Apa kamu masih berpikir untuk ikut ekskul lain di semester depan?”

Agacia meliriknya dan menggeleng, “Entahlah, kita lihat saja nanti.”

“Baiklah, tapi ingat, kesempatan selalu ada!” Dira berbisik lagi sambil tersenyum.

Pelajaran berlanjut sampai bel kembali berbunyi yang menandakan waktunya istirahat.

Ketika bel tanda istirahat berbunyi, suasana kelas langsung berubah. Semua siswa beranjak dari tempat duduk, berbincang, dan bersiap untuk beristirahat.

“Siapa yang mau ke kantin?” tanya Dira sambil merapikan buku-bukunya.

“Aku ikut!” jawab Leo yang merasa lapar setelah sesi pelajaran yang cukup panjang.

“Bagus! Kita bisa ngobrol lebih banyak di sana,” kata Leo sambil bangkit.

Mereka melangkah ke kantin bersama, bercanda dan tertawa di sepanjang jalan.

Tiba-tiba, Alvin berjalan di sebelah Agacia dan memberikan plester kompres pereda sakit gigi.

“Ini untukmu,” katanya. “Kemarin kau bilang kalau sakit gigi”

Agacia terkejut, lalu mengambil plester kompres dari tangan Alvin. “Oh, terima kasih"

“Ya, aku hanya ingin memastikan kalau kau baik-baik saja. Jangan ragu untuk memakainya jika perlu,” jawab Alvin, lalu melanjutkan langkahnya menuju kantin.

Daffa, Dira dan Leo yang melihat kejadian itu langsung bertukar pandang. “Kamu pasti sudah cukup membuatnya khawatir,” kata Leo dengan nada menggoda.

"Ekhem, sepertinya ada sesuatu di antara mereka," bisik Daffa, membuat Dira dan Leo tertawa.

"Jangan bicara hal yang tidak masuk akal" Agacia merespon dengan ekspresi datar seperti biasanya.

.

.

.

.

.

Bersambung...

1
Nanymous
selalu di bikin penasaran tiap episodenya/Panic/
Nanymous
berasa makin pendek episode nya/Sob//Sob/
Panjangin lah thorr/Whimper/
Hopi Berry
Penuh dengan emosi yang tegang.
Setsuna F. Seiei
Setiap hari saya selalu mengecek, semoga hari ini ada update baru.
Nagisa Furukawa
Sederhana namun dalam
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!