" Maa paaa aku engga ada waktu, tapi kalau dijodohin sama mas mas anak tunggal engga banyak gaya boleh juga tuh heheh" Amanda zeevalia adalah anak kedua dari dua bersaudara, terlalu bekerja keras sampai akhirnya lupa dalam hal percintaan.
memang dalam kehidupan harus memilih salah satu bukan? terkadang keseimbangan membutuhkan pengorbanan yang cukup berat tapi susah jika harus adil.
" Bagaimana jika kita mencoba untuk menjalankan hubungan ini? tidak ada salahnya bukan jika kita mencoba untuk saling mengenal?" aahh kenapa dia soft spoken sekali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dinar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Angkat aja dulu...
Pagi ini zee masih harus berada dirumah sakit karena dokter masih belum memperbolehkan untuk pulang selain gio yang menginginkan Zee agar benar-benar sembuh, karena kondisi zee juga masih belum stabil.
" Massss... kapan dong zee boleh pulang?" rengekan zee semakin mengudara memperlihatkan sisi manjanya.
Gio merasa senang karena ternyata sisi manja yang Zee perlihatkan adalah sebagai bentuk dan bukti bahwa zee mulai percaya akan hubungan mereka dan tentu terhadap dirinya sendiri.
" Awssshh sakit zee kok saya dicubit sih, sekarang apalagi kemarin kangen minum kopi sekarang kenapa lagi kok nyubit sih" ohh ya ampun zee benar-benar bingung, bukankah semalam sudah selesai tapi kenapa pagi ini kembali dibahas itu kopi?.
" Masss kok Zee lagi? Terus itu saya siapa saya? Zee ga kenal saya emang disini ada orang lain selain kita?" Zee menahan kesalnya karena gio ternyata masih belum memaafkan secara full kepada dirinya.
Gio masih melipat kedua tangannya didepan dadanya, tatapannya begitu menyiratkan rasa khawatirnya namun wajahnya datar, apakah gengsi itu masih tinggi seperti pohon pinang diacara hari kemerdekaan Republik Indonesia?.
" Masssss... Kok diem aja sih katanya udah maafin kok masih cuek sih? Tega banget ya ampun kasian aku lagi sakit dicuekin, diomelin semuanya ga sayang Zee" aahh drama pagi ini sepertinya akan segera dimulai, berbagai cara akan Zee lakukan.
" Bagus drama pagi ini apalagi zee? Mentang-mentang udah makan bubur jadi bertenaga yaa, apa perlu mas belikan kopi supaya lebih full energinya?" gio sebenarnya tidak ada maksud untuk marah, hanya saja rasa khawatirnya terlalu tinggi.
Rasa ingin marahnya dengan susah payah gio pendam agar tidak ada keributan apalagi keduanya sudah melewati masa ldr selama tiga hari, menabung rindu yang begitu banyak sekalinya bertemu dalam kondisi seperti ini.
Ceklekkkkk....
" Loh gi, kamu ga kerja?" putra dan Amel kedua orangtua zee yang datang ternyata.
Gio memang belum ada niat untuk berangkat kerja, tadi pagi sudah membersihkan diri namun berganti pakaian dengan pakaian santai nya.
" Pagi pah mah, saya berencana untuk tidak masuk dulu takut ada anak nakal lagi yang bikin rusuh nanti nangis lagi" gio menjawab pertanyaan putra dengan mata yang melirik kearah Zee.
" Maaf ya nak gio, mama kecolongan sama perilaku anak bungsu mama yang nakal itu kalau mau marah gapapa marahin aja memang dia salah kok" loh bisa bisanya sang mama yang pelabuhan terakhir tim pembela zee sekarang malah mendukung sikap gio.
" Mamaaaaaaaaaaaa" rengekan zee langsung memotong obrolan ketiganya.
" Kenapa? Mau kopi lagi?" kini gio yang menjawab membuat kedua orangtua zee mengulum senyum mereka.
Drrrttt....drrrttt.....drrrttt....
Suara panggilan masuk dari benda pipih gio, seketika suara hening.
" Angkat aja telponnya barangkali penting" putra yang tidak ingin mengabaikan panggilan masuk di hp gio langsung memberikan izin.
Karena putra selalu berasumsi jika ada panggilan berarti ada kondisi mendesak yang tidak bisa ditinggalkan.
" Angkat aja mas telponnya kan bukan dari perempuan kan?" ohh ya ampun drama masih berlanjut ternyata.
Gio mengangkat telepon dihadapan zee yang sedang merasa ingin tahu, gio sangat pengertian karena tidak ingin sang kekasih merasa cemburu dan berperang dengan pikiran dan perasaannya.
" pah, mah maaf gio sepertinya harus ke kantor dulu apa boleh jika zee ditemani sama mama papa dulu?" gio langsung menghampiri calon mertuanya setelah menutup panggilan.
" Hmm pergilah kerjaanmu sudah menunggu, ingat ada banyak punggung yang bergantung sama kamu. Tidak perlu khawatir zee sudah ditangani oleh tim medis dan kami akan menemaninya" putra menepuk pundak gio, sebenarnya gio berat meninggalkan zee tapi memang kerjaannya sudah menunggu.
" Terimakasih banyak pah mah maaf merepotkan, nanti sore gio langsung kembali lagi setelah selesai tolong ya pah kalau minta kopi lagi kasih aja satu kedai biar puas" gio menghampiri zee yang masih memajukan bibirnya.
" Jangan banyak gaya lagi sakit, kalau kangen telpon ga perlu bertingkah aneh-aneh hm" gio merapikan rambut yang sebenarnya masih rapih, mengusap pipi zee dengan lembut.
" Jangan lama ya mas, dijaga pandangan hati sama pikirannya yaa" aahh gemas sekali kalimat ini, boleh ga sih nikah sekarang aja.
Gio tersenyum dirinya sudah tidak bisa lagi menahan rasa gemas kepada sang kekasih.
" Iyaa sayang semuanya udah di hak milik oleh kamu kan, kalau ada apa-apa konfirmasi dulu sama aku jangan langsung mengambil kesimpulan sendiri paham?" gio tidak ingin membuat mood dan pikiran zee kembali berperang.
" Yeeeeayyyy mas kesayangan Zee sudah kembali" Zee bertepuk tangan bersorak dan langsung memeluk tubuh gio.
Kedua orangtua Zee yang melihat interaksi dua manusia yang tengah dilanda taman cinta tersenyum senang, anaknya diperlakukan baik dan manis.
" Dasar bocah, mas pergi dulu yaa kalau butuh apa-apa bilang mama papa kalau segan kabarin mas oke? Bisa dipahami sayangnya mas?" aahh gio benar-benar sudah kembali.
" Dimengerti mas, kalau makan ramen gimana mas kayaknya seger deh" padahal zee hanya berniat menggoda saja.
Pletaaakkkk...
Suara ringisan dari mulut zee terdengar lirih setelah jari lentik nan besar itu mendarat sempurna dikening nya.
" Massss kok gitu sihh" terdengar suara zee yang sedikit bergetar.
" Biar pikirannya bekerja dengan baik sayang"
Cup
Setelah ada rengekan terbitlah kecupan manis dari gio, mengusap lembut dan mengobati dengan kecupan hangat sebelum berangkat kerja.
Wisata masa depan yang sangat indah bukan? Tapi ada mertua ehh masih calon yang bikin pergerakan sedikit berbatas.
Begitulah gumaman isi pikiran gio yang kini sudah siap untuk berangkat.
Putra dan Amel hanya bisa menjadi penonton tidak ingin menggangu kesenangan kedua anak mereka, selama masih dalam batas wajar.
wkwkwk
lgsg halalkan....
kl marah itu,
dipencet hidungnya Zee biar PESEk..
jgn ditarik...
wkwkwk
pagi2 dah bikin mewek nih... 😔
ada Doorprize nya gak nih? 🤣
ntar loe beneran g*la deh.
😂🤣
aaaaaa pengen pny abg kandung😂
Gio lg nih nama tokohnya???
😁😂
Dia Keenan, kmn ya??
msh lanjut ato tutup??